Seorang jenderal wanita yang berasal dari benua Padang Utara, harus mati konyol setelah ia dikhianati oleh semua bawahannya yang membunuhnya pada malam setelah mereka memenangkan perang.
Tetapi, setelah kematiannya, dia kembali terbangun dalam tubuh seorang gadis buruk rupa yang merupakan gadis terlemah di Benua Padang Selatan.
Begitu menyadari dirinya yang masuk ke tubuh seorang gadis lemah, maka dia bertekad untuk mengubah jalan hidupnya dan membalaskan dendamnya terhadap orang-orang di benua Padang Utara.
Bagaimanakah perjalanannya menjadi kuat?
Apakah dia akan berhasil membalaskan dendamnya?
Ikuti kisahnya dengan mulai membaca bab 1 pada novel ini..!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon To Raja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
4. Adelia yang mati kembali hidup
Tetapi, ketika mereka hendak membawa Putri Mereka pergi, tangan Adelia tersangkut pada bola pendeteksi kekuatan.
"Ibu,, ayah!! Tanganku tidak bisa dilepas!!" Teriak Adelia sembari menangis karena merasa sangat malu dengan semua orang yang masih terus menertawakan keluarga mereka.
"Apa?!! Bagaimana bisa?!!" Guru besar sangat terkejut dan dia mengulurkan tangannya untuk memisahkan tangan Adelia dengan bola pendeteksi kekuatan.
Tetapi, baru saja tangannya mendekat ketika bola tersebut tiba-tiba bersinar sangat terang..
Swing......!!!!
Suara yang memekakkan telinga membuat semua orang menutup mata dan telinga mereka, bahkan orang yang ada di panggung harus membungkuk sampai ke lantai karena tidak sanggup menahan kekuatan yang dipancarkan oleh bola pendeteksi kekuatan.
Kejadian itu berlangsung selama 1 menit, lalu setelah cahaya bolanya padam, maka Adelia sudah tersungkur di tanah dengan tubuh Perempuan itu mengeluarkan darah dari mata, mulut, hidung, dan telinganya.
"Putriku!!!"
"Anakku!!"
Kedua orang tua Adelia langsung menggapai Putri mereka dan berusaha menyadarkan Adelia yang tampak sangat lemah.
Guru besar yang sudah kembali ke posisinya menggelengkan kepalanya sambil berkata, "anak kecil ini benar-benar nasib malang!! Dia bahkan Sudah dibunuh oleh bola pendeteksi kekuatan karena terlalu tidak berharganya dirinya!!!"
Mendengar ucapan Sang guru besar semua orang jadi terkejut.
"Astaga, Jadi kalau bola pendeteksi kekuatan mengatakan bahwa kita sangat tidak berguna, maka bola itu akan membunuh kita?"
Semua orang jadi was-was untuk mengizinkan anak mereka mendeteksi kekuatan mereka.
Jangan sampai malah bernasib tragis seperti Adelia.
Semua pasang mata menatap dua orang tua yang membawa putrinya pergi, tetapi mereka belum keluar dari gerbang ketika Adelia tiba-tiba saja tersentak dan bangun.
"Putriku!!!" Menirika tersentak kaget melihat putrinya yang digendongkan suaminya membuka matanya dengan lembut.
"Dia sadar?" Denrian langsung membawa putrinya ke sebuah pohon yang tak jauh dari mereka lalu mendudukkan Adelia bersandar pada batang pohon itu.
"Siapa kalian?" Tanya Adelia kepada kedua orang tuanya dengan tatapan perempuan itu dengan penuh pertimbangan sembari Adelia berusaha untuk berdiri.
Tetapi Denrian menahan Adelia katanya, "putriku,, jangan terlalu banyak bergerak, kau sedang sakit."
Adelia langsung mengerutkan keningnya menatap pria yang menahannya, lalu perempuan itu dengan mata yang begitu dalam berkata, "putrimu? Heh? Sejak kapan aku memiliki orang tua? Sekarang juga cepat pergi ke ibukota dan perintahkan semua pasukan menjemputku di sini!!!"
Danrian maupun istrinya begitu terkejut mendengar ucapan Putri mereka.
Pasukan apa yang di maksud?
Bahkan mereka juga lebih terkejut saat Adelia bangun dengan begitu mudah lalu menyekah darah yang mengalir di hampir seluruh wajahnya.
"Hei lihat!!! Adelia yang baru saja ditolak oleh bola pendeteksi kekuatan sudah berdiri di sana!!!" Seorang pria yang sedang berada di kerumunan tiba-tiba saja berteriak dengan suara yang keras sambil menunjuk Adelia.
Hal itu membuat semua orang berbalik menatap Adelia dan mereka semua terkejut melihat perempuan yang berlumuran darah kini berdiri dengan tegap dan tatapan perempuan Itu tampak begitu angkuh.
"Astaga,, dia hidup kembali. Sekarang si bodoh di negara ini kembali bertambah lagi!!!"
"Apakah langit sudah mengutuk benua Padang Selatan hingga tidak jadi mengambil satu orang bodoh dari tempat ini?'
"Ya ampun,, orang tuanya pasti sangat sedih karena Putri yang telah membebani mereka selama ini tidak jadi mati," semua orang berkata-kata dengan Adelia yang berdiri mendengarkan mereka.
Apa yang mereka katakan???