kerajaan majayan dalam situasi kritis,sang prabu telah di ambang kematian,saat terakhir dalam hidup nya,sang prabu hanya bisa membuat rencana penyelamatan putra mahkota,berharap di masa depan ,sang putra mahkota dapat mengambil hak nya kembali.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lintang88, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
singgasana maung majayan
Sebuah istana megah terbuat dari emas tiba tiba ada di depan Raden kepeng yang kini berdiri sambil menawan seorang musuh nya
Seratusan harimau jejadian yang membawa tombak panjang mengepung Raden kepeng
" menyerahlah manusia, kau tidak dapat melarikan diri dari sini.!"
" menyerah ? Kepada kalian ? Mimpi.! Aku tidak takut, ayo aku buktikan"
tangan Raden kepeng bergetar,dia siap meremukkan kepala musuh yang ada di tangannya,
" kau matilah terlebih dahulu..hiaaa*
* tahan...lihat ini"
tiba tiba dari atas , seorang lelaki tua berpakaian harimau melayang turun
Raden kepeng menahan pukulannya,dia tersentak kaget, melihat apa yang dibawa orang tua yang baru datang.
" hahaha...aku tau siapa kau,pangeran munding Jayananta,lihat apa yang kubawa*
* Raka....tolong..aku takut"
" Nawang..* orang tua bajingan, lepaskan adik ku..atau kubunuh kalian semua..! Raden kepeng panik,dia sangat takut adik nya terluka
" hahaha kau mungkin bisa membunuh kami,tapi adik mu juga akan mati .*
" apa mau kalian ?"
" nyawa mu pangeran.. serahkan nyawa mu, sebelum itu lepaskan pungawa kami..*
Raden kepeng melepaskan musuh nya,dia kemudian berkata,lepaskan dulu adik ku.
"hahaha..kau tidak dalam posisi menawar pangeran.. berlutut lah..*
Raden kepeng terdiam, hati nya goyah,
"jangan Raka .raka pergilah..biarkan aku..jangan mau mengikuti kata mereka*
" Nawang....maafkan Raka Nawang..*
Raden kepeng menangis,Nawang segala nya buat dia, kemudian dia berlutut
" lepaskan adik ku.."
" hahaha ..nyawa mu dulu pangeran, hulubalang,tebas kepalanya..hahaha"
seorang yang di panggil hulubalang melangkah maju,di tangannya sebilah golok besar telah siap ,Raden kepeng hanya diam, kepalanya tertunduk,air mata jatuh dari kedua matanya,hati nya berkata" maafkan aku..maafkan aku..*
" Raka...Nawang menangis ,menjerit jerit"
golok besar terangkat tinggi,siap menebas leher Raden kepeng yang tertunduk pasrah
tiba tiba cundrik Wanara yang di ikat menjadi kalung di leher Raden kepeng bergetar,mengeluarkan sinar emas menyilaukan ,langit di atas istana berubah gelap,dari dada Raden kepeng, cundrik Wanara terbang keluar dari sarungnya.melayang di langit , petir menyambar dari cundrik itu,menghantam orang tua yang menawan Nawang..
" toubatttttt...ampun pangeran ..ampun*
orang tua itu berteriak teriak ketakutan
*jlegar...sinar petir seperti punya mata, arah serangan berubah,sebagai gantinya,sinar itu menghantam lantai halaman istana
dari cundrik yang melayang,tiba tiba keluar sosok tua berpakaian resi,
" bercanda mu keterlaluan ,Ki Welang.. junjungan ku sampai menangis..kau mau mati hah?"
* ampun Ki Wanara.. tobat "
" bangun Raden ..jangan khawatir,ini semua hanya khayalan yang dibuat Ki Welang sialan
Raden kepeng bangun ,seiring dengan itu,sosok Nawang hilang,hulubalang dan sepasukan harimau jejadian juga turut hilang,
hanya bangunan istana dan Ki Welang yang masih ada,tak lama cundrik Wanara kembali melesat ,entah bagaimana caranya,dia bisa masuk kembali ke dalam sarung yang masih menggantung di leher Raden kepeng.
"maafkan hamba Raden, hamba aki Welang siap menerima hukuman,berani mempermainkan Raden."
" sudahlah,tapi lain kali jangan bawa bawa keluarga ku apalagi Nawang kalau bercanda"
walau masih kesal,Raden kepeng memilih melupakan masalah ini,dia juga bingung mau menghukum bagaimana, aki Welang ini sudah tua ,tidak tega dia.
" terima kasih Raden, sekarang mari ikut saya"
Mereka berdua memasuki istana ,di dalam istana sebuah ruangan kosong dan luas terhampar di hadapan mereka ,tiang tiang istana terbuat dari emas,di sana juga ada sebuah singgasana
singgasana besar dan tinggi terbuat dari emas dengan hiasan kepala harimau emas di atas sandarannya.
" ini singgasana maung majayan kan? bukankah orang orang bilang sudah terbakar?
" benar Raden itu singgasana maung majayan,tidak semudah itu membakar nya , silahkan Raden duduk di atas nya.
Raden kepeng tidak menolak, dia tau duduk di singgasana ini juga merupakan bagian dari ujian raja majayan,
dengan langkah pasti dia mendekati singgasana, membungkuk hormat dalam hati berkata " restui aku , munding Jayananta,anak prabu aji Jayananta, mengeban amanat"lalu dia duduk di atas singgasana, tidak ada penolakan, malah dari belakang , tepat di mata ukiran harimau, terpancar sinar emas yang di sertai Auman suara harimau yang menggelegar, membuat istana berguncang,namun aneh nya ,Auman itu tidak berpengaruh terhadap pendengaran Raden kepeng.
" sembah kami untuk yang mulia .."
tiba tiba di hadapan Raden kepeng, berlutut seribuan orang , dayang dayang dan pelayan istana keluar dari balik tiang tiang , mereka semua duduk bersimpuh.
" darimana mereka semua aki Welang?"
" kami ini siluman Raden,mudah bagi kami memanipulasi ruang"
" oh begitu.. baik lah..sembah kalian aku terima, sekarang bangun"
Mereka serempak bangun,di kiri kanan berjejer rapih ,para dayang , berdiri di belakang singgasana, Raden kepeng sudah seperti Raja duduk di singgasana agung.
" mari yang mulia raja..kita.."
" sebentar aki..ada hal yang harus aku beri tahukan kepada kalian semua, aku telah berjanji, sebelum aku berhasil mendirikan kembali kerajaan majayan, aku tidak mau di panggil pangeran atau yang mulia raja, panggil aku Raden kepeng
" sendika Dhawuh Raden..mereka serempak menjawab"
"nah aki kemana engkau akan mengajak ku?"
"ikuti hamba Raden"
mereka memasuki istana hingga sampai di suatu ruangan tidak seberapa luas,sekitar 2x2 meteran yang tidak berpintu, di dalamnya terlihat menumpuk batangan emas dan perak ada banyak peti peti yang terbuka,peti peti itu berisi mutiara dan batu permata
" ini semua adalah harta kekayaan milik Raden, dengan harta ini semoga Raden dapat membantu Raden lebih cepat lagi membangun kerajaan majayan"
" husss sebanyak ini ! Jika aku ambil semua bagaimana dengan orang orang disini aki?
" hahaha ingat Raden, kami ini bangsa siluman,tidak memerlukan harta semacam ini
ambilah .ini semua milik Raden
" ohhhh begitu ya,tapi bagaimana aku bisa membawanya aki? Paling paling hanya beberapa kantong kecil saja .
" hahaha soal itu Raden tak perlu khawatir,biar nanti kami yang urus, Raden hanya perlu mengatakan mau di bawa kemana harta ini.
dari gudang harta,mereka kemudian berjalan lagi, kali ini menuruni tangga,menuju ruang bawah tanah, ada lorong panjang ,di atas lorong tertanam manik manik yang bersinar sebagai penerangan,mereka kemudian berjalan menyusuri lorong yang tidak seberapa panjang, saat keluar, hutan lebat dengan pepohonan besar besar tinggi menjulang terpampang di hadapan mereka
" Raden..ini hutan larangan,hanya Raden sendiri yang boleh masuk, hamba hanya dapat mengantar Raden sampai sini saja"
" apakah aku harus masuk aki? Ada apa di dalam sana ?"
Raden kepeng melihat hutan yang gelap itu,ada semacam aura mistis, walau tidak takut namun Raden kepeng berpikir,jika tidak ada apa apa, untuk apa masuk ke sana.
" entahlah Raden, saya belum pernah dan tidak berani masuk kesana, namun Raden harus masuk kesana, itu yang di pesankan oleh leluhur Raden kepada kami ,masuklah Raden, hamba menunggu disini".