NovelToon NovelToon
Meet You In Korea

Meet You In Korea

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Duniahiburan / Keluarga / JAEMIN NCT
Popularitas:649
Nilai: 5
Nama Author: Prepti ayu maharani

Ini bukanlah tentang idol Kpop yang memerankan sebuah cerita. Bukan juga cerita fiksi yang berakhir dengan idola. Namun cerita ini terus mengalir bak realita. "Kalian yakin kita bisa nonton konser NCT dan ngelanjutin kuliah di Korea?" "Gue yakin kita bisa! Lagipula kita punya banyak waktu. Kita bisa nabung buat nonton konser. Dan belajar buat ajuin beasiswa ke Korea! Gak ada yang gak mungkin kalau kita mau berusaha!" ucap Yerika yang terus yakin akan mimpi mereka. Elina mengangguk. "Lagipula, kita juga gak bego-bego amat." Yerika tersenyum. "Mulai besok, kita harus giat belajar! Dan kita manfaatin untuk nabung dari sekarang!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Prepti ayu maharani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 6 [2]

"Lo udah nelpon Yerika sama Ayana 'kan?" tanya Vania pada Elina.

Elina mengangguk dan meraih ponselnya, "Ayana nggak bisa di telepon, jadi gue chat aja. Tapi udah dibales kok sama dia."

"Apa katanya?"

"Dia mau."

"Mantap!" ucap Vania lalu mereka pun bertos ria.

Keduanya kembali mempersiapkan semuanya. Mulai dari menata foto dan sebagainya.

Ya, saat ini keduanya tengah berada di kamar Elina. Mereka berdua sengaja mempersiapkan sesuatu untuk kedua sahabatnya. Mereka harap apa yang mereka siapkan kali ini membuahkan hasil.

'Ting! Tong! Ting! Tong!'

"Aduh, duh, lo cepet selesain ya Van. Kayanya salah satu dari mereka udah dateng."

Vania mengangguk. "Yaudah sana lo buka pintunya. Jangan suruh masuk kamar dulu kalau gue belum chat," perintah Vania lalu di angguki oleh Elina.

Elina berjalan keluar dan membuka pintu utama. Dan benar dugaannya, berdirilah Yerika di sana.

"Eh, Yer. Yuk masuk," Elina mempersilahkan Yerika untuk masuk. "Duduk dulu Yer," lanjutnya.

Yerika menatap Elina dengan tatapan aneh. "Tumben."

Elina memamerkan deretan giginya. "Oh ya? Lo mau minum apa? Biar gue bikinin."

"Ih, lo kenapa sih? Lo nggak demam 'kan?" Yerika menaruhkan punggung tangannya di dahi Elina. "Nggak demam sih," lanjutnya.

Elina menggigit bibir bawahnya dan mencari alasan agar Yerika tidak semakin curiga denganya. Namun tak lama setelah itu, ponsel Elina bergetar bersamaan dengan ketukan pintu dari luar.

Elina yakin jika ponselnya tadi menandakan pesan dari Vania. Dan untuk ketukan pintu di luar, Elina yakin itu adalah Ayana.

"Gue buka pintu dulu ya?" Elina bangkit dari duduknya dan berjalan membuka pintu.

'Ceklek,'

Pintu terbuka dan menampilkan Ayana di sana.

"Tumben nyuruh gue dateng?" tanya Ayana tanpa berbasa-basi.

Elina menyunggingkan senyumnya, "Yaudah yuk masuk dulu," ajaknya.

Ayana mengangguk dan masuk ke dalam mengikuti langkah Elina. Namun langkahnya terhenti saat ia melihat Yerika tengah duduk sembari menatap nanar ke arahnya.

"Emm, yuk kamar gue aja?" Elina mengajak keduanya untuk masuk ke kamar.

Ayana diam. Ia tak berkutik ataupun masuk ke kamar Elina.

Begitupun dengan Yerika, Yerika masih duduk di kursi dan tak ada niat untuk menuruti perintah Elina.

"Gue pamit pulang aja, El." Ayana tersenyum pada Elina dan berjalan keluar.

Dengan helaan napas panjang, Elina menarik tangan Ayana. "Jangan gitu dong, lo udah jauh-jauh kesini masa mau pulang gitu aja."

Yerika bangkit dari duduknya. "Yaudah, kalau gitu gue aja yang pulang."

"ENGGAK!" teriak Elina membuat kedua sahabatnya tersentak.

"KENAPA SIH KALIAN KAYA GINI? KALIAN BERDUA GAK MIKIRIN APA, GIMANA PERASAAN GUE SAMA VANIA? KALIAN PIKIR, GUE SAMA VANIA BAIK-BAIK AJA LIAT KALIAN BERANTEM? ENGGAK! GUE SAMA VANIA TERLUKA, AY, YER!"

Elina menghela napas panjang karena dadanya terasa sesak.

"GUE SAMA VANIA, BERPIKIR KERAS UNTUK GIMANA CARANYA AGAR KALIAN BAIKAN, TAPI LIHAT, KALIAN BERDUA AJA GAK MIKIRIN GIMANA PERASAAN KAMI!"

Elina berjongkok. Gadis itu sudah menangis. Hatinya benar-benar sakit karena kedua sahabatnya.

Namun tiba-tiba sebuah lagu mengalun di ruangan tersebut. Itu adalah lagu dari salah satu member NCT yaitu Taeil yang berjudul 'Because Of You'.

"Amu maldo haji mothago

Geudael baraboneun na

Bureugo tto bulleo boado

Deulliji anhneun geudaeui moksori."

"Meomchul su eopsneun sarang nareul salge haejun saram

Nae moksumboda sojunghan geudael bonaeji mothae."

"GUE SAMA VANIA PENGEN KALIAN BAIKAN, AY, YER!"

"Apado gwaenchanha saranghagi ttaemune

Ijeuryeo doraseo bwado gaseumi neol chajaga

Ureodo gwaenchanha geudael sarang hanikka

Apado gidaril nae majimak sarang

Geudaeraseo."

Elina bangkit berdiri dan mengusap air matanya. "Yaudah, kalau kalian berdua mau pulang, silahkan," ucap Elina kesal lalu berlari masuk ke kamarnya.

"El!" teriak Ayana dan Yerika.

Elina tak mendengarkan, gadis itu masuk ke kamar dan menutup pintunya dengan keras. Ini semua benar-benar di luar rencana.

"El, buka pintunya!" teriak Ayana.

'Tok! Tok! Tok!'

"El, buka dulu pintunya!" teriak Yerika kali ini.

"El, gue gak bermaksud bikin lo dan Vania terluka!" teriak Ayana.

'Tok! Tok! Tok!'

"El, buka pintunya!" teriak Yerika.

"KENAPA MASIH DISINI? UDAH LANJUTIN AJA MARAHANNYA!" teriak Elina dari dalam.

"El, jangan kaya gini dong," lirih Ayana.

'Tok! Tok! Tok!'

Tak berselang lama, pintu terbuka dan menampilkan Vania di dalam sana tengah tersenyum seraya memegang poster gambar dimana Doyoung yang tengah merangkul Taeyong.

Vania juga memutar lagu milik NCT U yang berjudul From Home.

Ayana menarik napas panjang. Ia merasa dadanya terasa sesak.

Begitupun dengan Yerika. Keduanya tampak terhanyut dengan apa yang tengah mereka saksikan.

Ayana mendongak ke atas berusaha menahan agar air matanya tak jatuh, namun saat ia melihat ke atas, di sana terdapat foto mereka berempat terjejer rapi.

Dan juga terdapat fotonya bersama Yerika. Selain itu, masih banyak lagi foto kebersamaan antara Doyoung dan Taeyong lainnya.

Hingga kedua terhenti pada beberapa foto polaroid yang tertuju untuk keduanya.

Ayana kembali menghela napas karena dadanya terasa sesak. Ia menoleh ke arah Yerika dan menatapnya nanar.

Mata mereka bertemu, namun keduanya tak mampu mengatakan sebuah kalimat. Rasa sesak menyeruak di antara keduanya.

Ayana menggeleng. "Gue gak bisa," ucapnya dan detik selanjutnya tangisnya pecah. Ia tak kuasa lagi membendungnya.

Melihat hal tersebut, Yerika pun menarik Ayana ke dalam pelukannya. Keduanya menangis dalam pelukan. Vania dan Elina tersenyum dan memeluk mereka. Mereka berempat berpelukan seperti layaknya Teletubbies dan diiringi dengan air mata yang mereka tumpahkan.

"Maafin gue, Ay," ucap Yerika.

"Maafin gue juga Yer. Maafin gue juga Van, El. Maafin gue karena nggak bisa nahan emosi gue."

Ketiga sahabatnya mengangguk mengerti, "Iya, Ay. Kita ngerti kok."

Ayana tersenyum dan menyeka air matanya. "Gue boleh jelasin semuanya?"

Yerika menggeleng, "Nggak perlu. Nggak ada lagi yang perlu di jelasin."

Ayana tersenyum haru dan kembali memeluk ketiga sahabatnya. "Gue sayang kalian!"

"Gue juga," balas Vania seraya mengeratkan pelukannya.

"Gue juga," timpa Elina dan ikut mengeratkan pelukannya.

"Dan pastinya, gue juga!" timpa Yerika dan mereka semua pun tertawa.

Elina mengerucutkan bibir, "Jangan marahan lagi ya kalian, kita berdua sedih tahu."

Ayana tersenyum. "Nggak boleh ada lagi ya pertengkaran di antara kita."

"Janji!" ucap ketiga sahabatnya dan tersenyum tulus.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!