NovelToon NovelToon
MINE

MINE

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / CEO / Crazy Rich/Konglomerat / Romansa / Dijodohkan Orang Tua / Office Romance
Popularitas:1.8M
Nilai: 4.7
Nama Author: Mae_jer

Ainsley adalah anak kuliahan yang punya kerja sampingan di cafe. Hidupnya standar. Tidak miskin juga tidak kaya, namun ia punya saudara tiri yang suka membuatnya kesal.

Suatu hari ia hampir di tabrak oleh Austin Hugo, pria beringas yang tampan juga pemilik suatu perusahaan besar yang sering di juluki iblis di dunia bisnis.

Pertemuan mereka tidak menyenangkan bagi Ainsley. Tapi siapa sangka bahwa dia adalah gadis yang dijodohkan dengan Austin dua puluh tahun silam. Lebih parahnya lagi Austin tiba-tiba datang dan menagih janji itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mae_jer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 4

"Aaargh!!"

Ainsley berteriak sekencang mungkin tapi percuma. Sekeras apapun ia berteriak tidak akan ada yang dengar. Setelah hampir sepuluh menit berlalu tanpa hasil, gadis itu lalu berhenti sendiri karena kelelahan. Ia terduduk di lantai. Austin kembali menggeram melihat pakaian gadis itu.

Terlalu terbuka. Ia tidak suka wanita yang akan menjadi miliknya nanti memakai pakaian yang terlihat seperti perempuan murahan.

"Siapa yang memberimu pakaian itu?" tanyanya datar. Gadis yang masih duduk di lantai itu mengangkat wajah menatapnya.

"Temanku, kenapa? Kau ingin memakainya juga?" jawabnya dengan nada membentak lalu bertanya dengan polosnya. Austin tertawa. Gadis yang lucu, batinnya.

Tak lama kemudian ia membuka jasnya lalu memakaikannya di tubuh Ainsley. Ia tidak mau tubuh gadis itu di nikmati orang lain. Hanya dirinya yang bisa karena tubuh itu miliknya akan segera menjadi miliknya cepat atau lambat.

"Ayo, ku antar kau pulang." gumamnya berubah lembut sampai-sampai Ainsley hanya terdiam bingung menatapnya. Senyuman lembut pria itu entah kenapa membuatnya membiarkan dirinya di bimbing keluar. Ia bahkan tidak sadar sudah duduk di dalam mobil Austin.

"Kau mau pulang ke rumahku atau rumahmu?" tanya Austin belum berhenti-berhenti juga menggoda gadis itu. Ainsley langsung melotot tajam.

"Tentu saja rumahku!" balasnya cepat dan galak.

"Baiklah." balas Austin santai.

"Lagipula kau tidak akan pernah bisa lari dariku. Kau akan menikah denganku." tambahnya penuh kepastian dan sangat percaya diri. Ainsley melotot.

"Apa katamu? Aku tidak akan pernah mau menikah dengan pria mesum sepertimu." Austin tertawa kesal.

"Hati-hati dengan ucapanmu sayang, nanti kau bisa ketagihan saat milikku bergerak di dalam tubuh indahmu itu." entah kenapa Austin jadi sangat suka berbicara hal-hal yang berbau mesum di depan gadis itu.

Ia memang tidak pernah melakukannya dengan perempuan lain, tapi Ainsley bisa membuatnya terlihat seperti pria mesum yang gila dengan berjuta pengalaman. Ainsley akhirnya memilih diam. Tidak seharusnya ia memancing pria gila ini.

                                   ***

Ainsley sudah berada di rumahnya sekarang. Berdiam diri dikamar tercintanya dengan mata menerawang ke langit-langit kamarnya. Ia masih ingat jelas ciuman panas yang dilakukannya tadi dengan pria bernama Austin itu. Lebih tepatnya sih pria itu yang menciumnya. Ia sama sekali tidak membalas ciuman itu karena tidak tahu bagaimana.

Tadi itu adalah pertama kalinya ia berciuman, dan ia akui rasanya sangat manis. Ainsley memegangi bibirnya. Ciuman pertamaku... batinnya.

Ia pikir dirinya akan  memberikan ciuman pertamanya pada pria yang dia cintai nanti, tapi malah diambil paksa oleh lelaki brengsek yang penuh dengan otak mesum itu. Tampan sih, tapi terlalu berbahaya. Gadis itu tidak yakin bisa mempertahankan kesuciannya kalau seandainya ia berhubungan dengan sih mesum itu.

Ainsley mengernyit bingung ketika menyadari sesuatu. Ia lalu bangun dari tempat tidur dengan raut wajah berpikir.

"Darimana dia tahu rumahku?" gumamnya pada diri sendiri. Ia ingat tadi tidak bilang alamat rumahnya di mana, pria itu juga tidak pernah bertanya padanya.

Tahu-tahunya mobil yang dinaikinya itu sudah berhenti di depan rumahnya. Pikiran Ainsley mulai merembes ke mana-mana. Ia mulai berpikir macam-macam. Apa dia seorang penguntit? Kalau tidak, bagaimana pria itu bisa tahu di mana letak rumahnya coba. Gadis itu merinding ngeri.

"AINSLEY!" teriakan keras dari luar membuyarkan lamunannya. Ainsley meringis pelan, ada apalagi sih.

Dengan gerakan santai ia berdiri keluar kamarnya. Deisy, kakak tirinya sudah berdiri didepan sana sambil berkacak pinggang menatapnya penuh amarah.

"Kemana pakaian mahalku yang baru ku beli kemarin? Kau pasti mencurinya kan?" Ainsley melongo lalu menatap Deisy malas. Siapa juga yang mau mencuri pakaian-pakaian sexy itu sekalipun itu pakaian mahal.

"Siapa juga yang mau nyuri pakaian nggak bermoral itu." balasnya berani.

"Kau itu selalu iri padaku karena aku bisa kerja di perusahaan besar sedangkan kau hanya pelayan cafe. Pasti kau sengaja ingin membuatku marah dengan mencuri barang-barangku, ayo mengaku!"

Mata Ainsley membulat lebar. Dasar aneh, kenapa juga dia harus iri. Dia sudah sangat senang dengan hidupnya yang sekarang. Lagipula iri tidak ada faedahnya sama sekali buat hidupnya. Dia juga bisa kerja di perusahaan kalau lulus nanti.

Akhirnya, karena merasa pembicaraan itu tidak penting, Ainsley memilih masuk dan mengunci pintu kamarnya. Malas dia meladeni orang macam kakak tirinya itu. Pemarah, galak dan suka menuduh sembarangan.

"Ainsley, tidak sopan kamu! Keluar cepat!"

Deisy menggedor-gedor kuat pintu kamar Ainsley tapi Ainsley tidak peduli. Jangan harap dia membukanya, tidak akan.

\*\*\*

Keesokan harinya sepulang kampus, Ainsley memutuskan untuk langsung datang ke cafe tempatnya bekerja. Gadis itu merasa kepalanya pening. Dia menghela nafas panjang. Gawat, sepertinya virus dari salah satu teman kampusnya yang bersin-bersin didekatnya tadi membuatnya tertular.

Sekarang selain pening di kepalanya, di bagian matanya terasa berdenyut-denyut dan seluruh permukaan kepalanya terasa nyeri.

Ainsley menunggu dengan lunglai di tepi jalan. Udara sore menjelang malam dan angin yang bertiup kencang itu entah kenapa terasa begitu dingin menerpa kulitnya. Rasanya sangat menyiksa karena terasa menusuk sampai ke tulang.

Ainsley merapatkan tubuhnya yang hanya memakai kaos putih berbahan tipis. Dia tidak memakai jaket karena siang tadi udaranya tidak sedingin malam ini. Dia masih berdiri di tepi jalan itu. Hanya ada beberapa kendaraan pribadi yang lalu lalang. Taksi online yang dipesannya tadi belum datang-datang juga. Ya ampun, berapa lama dia harus menunggu ditengah-tengah hawa dingin ini? Dia sudah merasa ingin pingsan.

Dengan langkah tertatih, Ainsley berjalan menuju ke tempat duduk di halte yang tak jauh dari situ. Dia sudah tidak kuat berdiri lebih lama lagi. Demamnya makin terasa, membuat dirinya hampir limbung dan Ainsley merasa cemas. Dia masih punya shift malam ini.

Mata Ainsley mulai berkunang-kunang berpegangan pada salah satu tiang halte itu, menyandarkan tubuhnya di sana sampai kemudian sebuah tangan yang terasa kuat menyentuh pundaknya, membuat gadis itu hampir terloncat kaget. Ia menatap lelaki itu.

"Kau terlihat tidak sehat," itu lelaki yang mengambil ciuman pertamanya waktu itu.

Ainsley melotot menatap lelaki itu. Ia berusaha berdiri tegak biar terlihat kuat. Dia merasa harus berhati-hati terhadap lelaki itu. Bisa saja kan lelaki itu berbuat akan macam-macam pada dirinya yang lemah ini. Ia tidak mau tubuhnya yang masih suci, yang dijaganya untuk pangeran impiannya nanti...

intinya ia tidak mau di nodai oleh pria itu.

"Apa?" pria itu menatapnya galak.

"Aku tidak mau meladenimu sekarang. Sebaiknya kau pergi saja."  ucap Ainsley lemah. Tiba-tiba rasa pening yang amat sangat menimpanya, membuatnya mengerang kesakitan.

"Kau kenapa? pria itu menyentuh dahinya dan mengernyit.

"Tubuhmu panas sekali!"

Itu adalah kata-kata terakhir yang di dengar Ainsley sebelum dia limbung dan kehilangan kesadarannya.

1
Miss Typo
dah punya tunangan tp gak terima Ainsley dh nikah
Endach Sukma
nnti klo Austin dh cpek trs berubah cuek, bru dh tuh nyesel tuh cewex. walaupun seandainya gk cinta tpkn setidaknya bsa jga sikap.
Miss Typo
apa mama tiri Ainsley bener² baik atau hanya pura², berharap Austin tau semuanya
Miss Typo
semoga Deisy dapat hukuman yg pantas
Miss Typo
dah terima saja Ainsley menikah dgn Austin, kamu pasti akan bahagia hidup bersamanya
Miss Typo
seru dahe, gk sabar mereka menikah pasti makin seru 😁
Miss Typo
Ainsley pasti dah gk kerja di cafe, mungkin Austin yg bilang kalau Ainsley mengundurkan diri 😁
Miss Typo
makin seru
Q1n9 Yu3R
agak lain ni si nareel mengungkapkan isi hatinya di toilet😁
Q1n9 Yu3R
sumpah ya gedek banget sama si Ainsley, maunya apa coba🤦
Endach Sukma: sama, gedek bgt....
pgn bgt Austin dpt istri yg lbh segala-galanya dari tuh cwex. Baru kali ini q gedek bgt ma peran utama.
total 1 replies
Sunny Kwok
Luar biasa
Christy Ling
bagus
Sofiasofy Sofiaty
seruuuuuuu....kereeeeeeen👍👍👍👍👍👍
Kamalia Khan
Kecewa
Kamalia Khan
Buruk
Galuh Setya
Luar biasa
sherly
gile tanpa aba2 langsung nyosirrr
sherly
menarik
Wahyu Eka
💟💟
Elicia Yeung
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!