NovelToon NovelToon
Lihat Aku, Delilah

Lihat Aku, Delilah

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Perjodohan / Nikahmuda / Cintamanis / Patahhati
Popularitas:1.2M
Nilai: 4.9
Nama Author: renita april

Kehidupan bebas membuat Delilah harus mempertanggungjawabkan perbuatannya. Bersama Nayaka, kekasih yang selalu ia perlakukan buruk. Demi Delilah, Nayaka rela menerima setiap penghinaan serta pengkhianatan. Apa yang terjadi selanjutnya ? Apa cinta mereka bisa bersatu terlebih ada sosok pria yang Delilah cintai?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon renita april, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jalan Bersama

Delilah memeriksakan kandungannya lebih dulu sebelum melihat apartemen yang akan mereka sewa. Ia berharap alat yang menempel di perutnya tidak menunjukan bahwa ia hamil. Berharap jika test pack itu salah. Nyatanya setitik bintik hitam ada di sana. Ada yang menghuni rahimnya. Ia hamil di usia sembilan belas tahun.

Resiko yang harus ia tanggung karena pergaulannya. Bisa-bisanya Delilah meminta ditiduri oleh Nayaka dan kenikmatan itu malah membuatnya ketagihan. Andai waktu berputar kembali, Delilah tidak akan pernah melupakan meminum pil pencegah kehamilan.

Dokter mengatakan kandungannya sehat. Segala nasihat diberikan serta vitamin sebagai zat yang tidak boleh lupa untuk diminum. Dokter juga mengatakan hal biasa mengenai Delilah yang tidak mengalami ngidam.

Seusai mengunjungi dokter kandungan, keduanya berjalan menuju Jalan Marais. Nayaka juga sudah berjanji kepada agen akan bertemu setelah jam makan siang.

Seorang agen wanita memperlihatkan gedung apartemen yang akan Delilah tempati. Sebuah flat di lantai tiga. Tempatnya cukup luas dengan fasilitas memadai.

"Bagaimana, Sayang? Cocok dengan apartemen ini?" tanya Nayaka.

"Cukup bagus, sih. Aku suka saja. Lagian hanya untuk sementara. Kita sewa ini saja," jawab Delilah.

"Enggak mau lihat yang lain dulu? Mungkin kita bisa mendapat yang lebih murah," usul Nayaka.

"Ini Paris, Kak. Tidak ada yang murah. Kita ambil ini saja. Aku lelah untuk berjalan mencari apartemen."

"Baiklah, kita ambil ini saja."

Delilah memberikan kartu hitam miliknya kepada sang kekasih. "Kakak urus saja. Kita langsung bayar untuk satu tahun."

"Kau duduk dulu di sini. Aku juga akan minta petugas kebersihan membersihkan apartemen dulu agar kita bisa pindah besok," kata Nayaka, lalu pergi bersama sang agen wanita.

Delilah mengusap perutnya yang masih rata. Tiba-tiba ia menyesal menuruti permintaan Nayaka. Seharusnya Delilah mengugurkan kandungannya. Ia bisa meminta bantuan teman-temannya untuk mencari dokter yang bisa membantu.

"Aku harus bagaimana?" gumam Delilah. "Menikah muda bersama Nayaka? Kakak memang baik, sih. Mungkin aku akan bahagia jika bersamanya."

Tidak lama Nayaka datang dengan membawa bukti pembayaran. Ia juga sudah meminta agen rumah untuk mencarikan orang yang akan membersihkan flat mereka agar besok bisa ditempati.

"Sudah selesai?" tanya Delilah.

"Ini suratnya." Nayaka memberi bukti pembayaran serta kartu milik Delilah. "Mau pulang ke hotel?"

"Jalan-jalan sebentar. Aku mau lihat Menara Eiffel."

"Kita pergi sekarang saja kalau begitu," ucap Nayaka.

Keduanya keluar dari gedung apartemen. Nayaka dan Delilah menumpang bus menuju ke sana. Sesampainya di sana keduanya langsung menikmati indahnya menara ikonik negara Perancis itu.

"Indah, ya, di sini," celetuk Delilah.

"Sepertinya kau akan betah di sini," ucap Nayaka.

"Aku lebih suka rumahku sendiri."

Nayaka tersenyum. Ia menyelipkan anak rambut yang menutupi wajah sang kekasih. "Mau jalan lagi? Apa masih belum puas melihat menaranya?"

"Kita jalan lagi saja. Lagian tidak begitu jauh dari tempat sejarah lainnya," ucap Delilah.

Musee de Louvre, Notre Dame tidak luput dari kunjungan keduanya. Wisata di dekat sungai seine mereka jelajahi bersama. Kemudian makan makanan cepat saji di kafe pinggir jalan, lalu pulang ke hotel.

******

Besok siangnya, Nayaka dan Delilah pindah ke apartemen yang telah mereka sewa. Agen rumah menyerahkan kunci dan ruangan siap untuk dipakai karena telah dibersihkan. Nayaka pun pergi berbelanja makanan untuk persediaan selama satu bulan ke depan. Setidaknya sampai ia kembali lagi ke Paris.

Tinggal dua hari lagi kebersamaan Nayaka bersama sang kekasih setelah itu ia harus pergi meninggalkan Delilah. Ia harus mengurus kelulusan kuliah kemudian pekerjaan serta rumah sewa mereka di sana. Besok ia juga harus menemani Delilah ke tempat kursus desain perhiasan yang wanita itu inginkan.

Delilah tidak menghiraukan Nayaka yang sibuk menyusun beberapa makanan ke dalam lemari pedingin. Sang kekasih, bahkan dengan teliti membungkus sayur serta buah dalam plastik wrap agar lebih tahan lama.

Menyusun beberapa botol air mineral, makanan ringan serta susu khusus ibu hamil. Semua kebutuhan sudah Nayaka beli untuk kekasihnya.

"Jangan sering makan makanan saji, Sayang. Kau tengah hamil. Lebih baik masak sendiri," ucap Nayaka.

"Aku enggak bisa masak. Aku bisa pesan dari restoran. Kau tidak perlu khawatir."

"Tapi aku sudah membelikanmu banyak buah dan sayur. Kau harus memakannya. Ini demi bayi kita juga," ucap Nayaka.

"Kau ini cerewet sekali. Aku akan memakannya," kata Delilah. "Buatkan aku omelet. Tambahkan sosis juga."

"Iya, aku buatkan. Kau tunggu di ruang TV saja."

"Jangan lupakan jus melon. Jangan ditambah gula," pesan Delilah.

Nayaka mengiakan apa yang diminta sang kekasih. Delilah beranjak dari dapur menuju ruang TV setelah itu.

Celemek dipasang. Nayaka mulai berkutat dengan telur, sosis serta sayur yang ia potong kecil dan wajan penggorengan. Satu sendok margarin dioles ke atas telfon, lalu siap menuangkan adonan omelet di atasnya. Tidak lupa jus buah melon yang diinginkan Delilah.

Nayaka membawa makanan yang ia bawa ke ruang TV. Sang kekasih tengah asik menonton film dari TV kabel yang terpasang. Sebuah film romantis pasangan muda di kampus. Nayaka tidak tertarik akan film yang menyajikan adegan liar tanpa kisah romantis yang sebenarnya. Pantas saja Delilah mengajaknya tidur bersama. Mungkin karena pengaruh film romantis itu.

"Makan dulu. Aku sudah buatkan," ucap Nayaka.

"Terima kasih, Kak."

Delilah menyeruput jus melon buatan Nayaka dulu setelah itu menyantap omelet telur. Delilah menaikkan kedua kakinya di atas meja. Melihat itu, Nayaka langsung duduk di atas karpet dan memijat kaki kekasihnya.

"Andai aku dapat cowok seperti dia," celetuk Delilah tanpa lepas memandang aktor dalam TV.

Nayaka cuma tersenyum. Delilah akan selalu berkata seperti itu jika menemukan pria tampan. Di kampus ia menjadi salah satu primadona. Namun, Delilah tidak tertarik pada pria yang memujanya. Selamanya Delilah cuma menjadikan Nayaka sebagai pemiliknya.

"Besok kita jadi ke tempat kursus?" tanya Nayaka.

"Aku sudah mendaftar online. Tapi besok kita pergi ke gedung itu untuk melihat langsung. Lagipula aku hanya sementara. Kehamilan ini untuk dua bulan ke depan masih bisa disembunyikan. Setelah itu kita harus memikirkan lagi untuk selanjutnya," tutur Delilah.

"Menikahlah denganku, Delilah," ucap Nayaka.

"Kakak melamarku?"

"Jika kau menganggapnya begitu. Kita punya calon baby. Sebentar lagi dia akan lahir. Sebaiknya kita menikah," kata Nayaka.

"Aku belum siap untuk menikah, Kak. Umurku masih muda," ucap Delilah.

"Tapi, Del. Kau ingin anak kita lahir tanpa ayah? Tanpa status yang jelas?"

"Kak, kau harus tau di mana kita tinggal sekarang. Beberapa waktu kita harus tinggal di sini. Setelah aku lulus dan anak ini besar, kita baru pulang ke Jakarta," kata Delilah.

Sepertinya pulang ke tanah air harus tertunda dulu sampai Delilah lulus kuliah. Nayaka harus menahan rindu untuk pulang selama beberapa tahun ke depan lagi. Tapi Nayaka bahagia sebab Delilah mengatakan akan bersama membesarkan buah hati mereka.

Bersambung

1
Neng Luthfiyah
smga nayaka bebas
Neng Luthfiyah
nayaka tak gentar hebat
Tika Karina
terimakasih author.. karya-karya author selalu bagus.. ikut hanyut dalam cerita.. selalu keren.. setelah baca dion dila yg romantis.. dibuat naik turun emosi sama Delilah Nayaka 🥰kayak naik roller coaster.. author bikin aku begadang pengen baca terus karyanya 🥰sukses selalu ya 🥰
Fhany Fhania
astaghfirullah... Delilah sdh sangat jahat
Yuni Harti
Luar biasa
Fhany Fhania
ya Tuhan
. Delilah jd sombong dan arogan karna selalu di manja dan tdk ada ortu yg mendidik nya. terutama ibunya
Neng Luthfiyah
ahhh nayaka pria penuh kebaikan
Neng Luthfiyah
hadapi semua itu resiko atas keputusanmu untu rujuk sm nayaka, lbh baik jujur,,
Neng Luthfiyah
aahhh dr mukanya aja kelihatan penyabar🤩🤩🤩
Neng Luthfiyah
sifatnya kan mnrun drmu tp kau tdk sadar mlh jebawa emosi,,
Neng Luthfiyah
kyomi sifatnya sperti mamahnya papahnya harus extra sabar,,
Neng Luthfiyah
greget sm delilah
Neng Luthfiyah
iya kayanya klw smpe bisa nikah sm juno bklan murka si juno krn delila udh gk perawan
Neng Luthfiyah
emank novel author bagus2
Neng Luthfiyah
udh kebiasaan hidup mndiri jd kyomi dewasa lbh cpt,,,
Novano Asih
kasihan Nayaka pdhal dia tulus tp sikapnya Delilah seperti majikan pd pembantunya saja
Neng Luthfiyah
iya usir aja jgn gmpang luluh
Neng Luthfiyah
mudah2an kyomi gk gampang kehasut delilah
Neng Luthfiyah
yaelah delilah rese bnget
Neng Luthfiyah
nyesel kan pya anak cakep ditelantarin,,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!