NovelToon NovelToon
Istri Siri Tuan Dokter

Istri Siri Tuan Dokter

Status: tamat
Genre:Romantis / Nikahkontrak / Dokter / Tamat
Popularitas:38.9M
Nilai: 4.7
Nama Author: AmiRas

Kinar menerima tawaran menikah dari sang dokter untuk melunasi hutangnya pada pihak Bank. Sedangkan, dr. Raditya Putra Al-Ghifari, Sp. B menikahinya secara siri hanya untuk mendapatkan keturunan.

Awalnya Kinar menjalaninya sesuai tujuan mereka, tapi lambat laun ia mulai merasa aneh dengan kedekatan mereka selama masa pernikahan. Belum lagi kelahiran anak yang ia kandung, membuatnya tak ingin pergi dari sisi sang dokter.

Kemanakah kisah Kinar akan bermuara?

Ikuti Kisahnya di sini!

follow ig author @amii.ras

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AmiRas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Main Ke Ruang Dokter Radit

Bab ini mengandung nganu gaesss....

jadi kalau kalian juga rada-rada panas siapkan kipas angin sama es batu ya 😂 saya tak tanggung jawab....

Happy Reading....

Lorong rumah sakit itu tampak sepi di jam 10 malam. Perempuan berpakaian khas suster itu tampak memejamkan matanya sambil duduk di bangku besi depan ruang vip.

"Suster Kinar!"

Kinar yang sedang memejamkan matanya dengan posisi duduk di bangku besi terkejut. Ia menoleh linglung, dan netranya langsung bertemu dengan netra tajam Dokter Radit.

"Ke ruang saya!"

Setelah mengatakan itu, sang dokter segera berjalan lebih dulu. Kinar sempat bingung, tapi segera menyusul langkah Radit dengan cepat. Mereka sampai di ruangan Radit 5 menit kemudian. Kinar ikut masuk ke dalam ruang berukuran cukup luas itu. Ada meja kerja lengkap dengan kursinya, dan sofa panjang dengan meja kaca.

Klik

Suara pintu yang terkunci membuat Kinar menoleh ke arah pintu. Ia menatap Dokter Radit semakin kebingungan. Ada apa? Apa yang ingin lelaki ini katakan?

"Ehm, ada apa, Dok?" tanya Kinar memperhatikan lelaki itu yang membuka sneli dokternya, lalu menggulung lengan kemejanya. Pemandanagn itu begitu memukau bagi Kinar. Bagaimana ia bisa melihat lengan berotot lelaki itu. Oh, dan tentu saja di balik kemeja biru muda lelaki itu ada dada bidang dan otot perut yang begitu sempurna.

"Dokter lagi? Bukannya sudah saya katakan jika hanya ada kita berdua ganti panggilan itu, saya tidak suka!"

Kinar yang tadi memperhatikan Dokter Radit merengut. Ia masih berdiri di depan meja lelaki itu. Sedangkan, Radit duduk di kursinya dengan angkuh. Kok Kinar kesal, ya? Pengen jambak lelaki itu kalau boleh. Ia masih mencoba membuat matanya yang mengantuk ini agar tak terpejam, eh lelaki ini malah memanggilnya dan bersikap angkuh begini.

"Ehm, ada apa ya, Mas?" tanya Kinar lagi, menanti jawaban. Ada apakah gerangan ia diajak ke sini?

"Sini!"

"Hah?" tanya Kinar tak mengerti.

Radit tampak mendengus kesal. Ia menggerakkan jarinya agar Kinar mendekatinya. Kinar yang mulai paham maksudnya, segera berjalan lebih dekat dengan posisi lelaki itu.

Sekarang posisi Kinar berdiri menempel di depan meja Dokter Radit. Lagi-lagi Radit mendengus.

"Sini, Kinar! Bukan di situ!" ucap Radit datar menunjuk sisi kosong di samping kursinya.

Kinar pun menurut. Tak mau membuat lelaki itu murka nantinya.

"Mas!" pekiknya terkejut karena Radit menarik tangannya, sehingga posisinya sekarang berada di pangkuan lelaki itu.

"Berisik, Kinar!" Suara datar lelaki itu membuat Kinar terdiam. Ia membiarkan saja ketika lengan lelaki itu melingkari pinggangnya.

"Emm, Mas! I-ini rumah sakit!" Kinar bersuara terbata ketika Radit menyentuh lehernya dengan sentuhan ringan jemari lelaki itu.

"Kamu belum hamil, kan? Jadi saya harus rajin biar cepat prosesnya," ucap Radit datar.

"Ta-tapi ini rumah sakit!"

"Ruangan saya gak ada CCTV dan pintunya sudah dikunci. Jadi, semuanya aman, Kinar!"

Kinar tak bisa bersuara lagi. Ia menahan suaranya ketika cuping telinganya di goda oleh Dokter Radit. Belum lagi bibir lelaki itu yang dengan lihai mengajak bibir nya bergelut. Perlakuan Dokter Radit tak pernah kasar meski kadang ucapan nya suka nyelekit.

"Mas!" Kinar tanpa sadar mengekuarkan suara anehnya ketika lelaki itu menggoda bagian depan tubuh atasnya dengan jemari kekar nya.

Oh Kinar bisa gila dengan semua godaan ini. Kantuk yang tadi ia rasakan telah hilang berganti sesuatu yang minta dipuaskan.

"Ah...."

Radit menyeringai tipis mendengar suara lembut de sah wanita yang duduk di meja kerjanya. Sedangkan lelaki itu sendiri masih duduk di kursinya. Kedua kaki perempuan itu terbuka di depan nya.Pemandangan yang membuat Radit berkali-kali menelan salivanya melihat delima merah muda itu.

"Emm, Mas!" pekik Kinar ketika jemari Dokter Radit kini menggoda titik sensitif bagian bawahnya. Oh, ini gila. Bagaimana bisa mereka melakukan nya di ruangan lelaki ini.

"Suka, eh?" Radit masih berwajah datar ketika menyuarakan kalimat itu.

Kinar menggeleng. Menggigit bibirnya agar tak mengeluarkan suara aneh itu. Ia malu, apa lagi posisi nya yang begitu tak sopan ini.

"Mas, hen-hentikan!" ucap Kinar bergetar. Ia tak sanggup, menahan sesuatu yang sepertinya ingin meledak dari dirinya.

"Mas... ak-aku, ah...."

Kinar mengatur napasnya yang memburu ketika pelepasan itu ia dapatkan hanya dengan godaan jemari lelaki itu. Sedangkan, Dokter Radit menarik tangannya dari bawah tubuh sang istri yang tampak terkulai dengan napas berkejaran.

"Mau coba gaya baru, Kinar?" tanya lelaki itu bangkit dari tempat duduknya. Sedangkan, Kinar segera menurunkan kakinya yang ada di atas meja. Segera merapikan rok nya yang tersingkap. Oh, ini gila!

Kinar tak menjawab. Masih mengatur napasnya dan degup jantung yang menggila. Ia menilik Dokter Radit yang tampak membuka kancing-kancing kemejanya dengan tatapan lekat tak berpaling dari Kinar yang masih duduk di atas meja kerjanya dengan kedua kaki menjuntai.

"Ki-kita benar-benar akan melakukan nya di sini, Mas?" Kinar masih tak percaya akan kejadian beberapa menit lalu. Sekarang, melihat sang dokter yang berstatus suami nya itu mulai melepaskan kemeja nya ia baru tersadar jika mereka akan melanjutkan ke sesi berikut nya.

"Tentu!" sahut Doktet Radit berjalan kembali mendekati Kinar. Diam-diam lelaki itu mengagumi wajah memerah perempuan di depannya. Belum lagi, kancing-kancing baju suster nya yang telah tadi ia buka tampak memperlihat kulit putih mulus perempuan itu.

Radit membimbing kedua tungkai wanita itu melingkari pinggang nya. Lalu keduanya tampak saling melempar tatapan yang sama-sama menyimpan gelora itu. Radit menunduk, mengabasen bi bi r sang istri yang sudah tampak membengkak karena ulahnya.

"Kita coba gaya baru, Kinar!" bisikan itu diikuti pekik terkejut Kinar ketika tubuhnya di balik membelakangi lelaki itu. Lalu pekik itu diganti dengan de s a h suara keduanya yang memenuhi ruangan.

...****...

"Istirahatlah dulu di sini. Besok pagi saya bangunkan," ucap Dokter Radit membenahi pakaian nya. Diliriknya Kinar yang juga membenahi pakaian. Jam dinding di ruangan nya sudah menunjukkan tengah malam. Ini jam nya para suster jaga beristirahat. Sebenarnya, Radit sudah bisa pulang jam 10 tadi, tapi begitu netranya melihat Kinar, ia jadi mengurung kan niatnya. Lagi pula di apartemen ia akan sendirian.

"Eh, saya ke ruang istirahat khusus saja, Mas." Kinar menyahut sambil membenahi rambutnya.

"Dengar apa kata saya, Kinar. Tidur di sini saja, ada kamar di situ!" tunjuk Dokter Radit pada pintu cokelat yang tertutup di belakang kursi kerjanya.

"Ta--tapi, Mas kan mau pulang?" ucap Kinar, dengan netra mengikuti gerakan lelaki itu yang menyusun kertas-kertas yang berserakan di meja kerja nya. Oh, dan itu ulah mereka. Kinar kembali memerah mengingat kejadian panas barusan.

"Saya pulang dini hari nanti. Kamu bisa tidur di kamar situ, saya akan tidur di sofa," ucap Radit kembali pada mode datar.

Kinar mengangguk. Melangkahkan kakinya yang masih lemas ke arah pintu kamar, membuka pintu itu dan ia menemukan ranjang kecil yang hanya muat satu orang itu. Kinar merebahkan dirinya di sana. Melemaskan otot-otot nya yang tegang, rasanya nyaman sekali bertemu kasur. Tak butuh waktu lama, ia telah memejamkan mata.

...Bersambung.......

1
Tamirah
Waduh raja tega benar ya mertuamu ngerjain kamu Kinar,....tapi gak papa toh habis gelap terbitlah terang...😄😄😄
Tamirah
Kalau readers sih mau nya jual mahal dulu tunggu Si Radit termehek-mehek.Wes gak sesuai ekspektasi..... Payah kamuu Kinar .
Tamirah
waduh Kinar kamu kok gampang banget meleleh' , apa Kamu kangen sama sentuhannya.Gak usah gengsi sama sama menahan hasrat wesss angelllll.
Tamirah
Cuek aja Kinar, anjing' menggonggong kapilah berlalu.
Tamirah
Kinar buat Radit bertekuk lutut,Kamu bisa balas sakit hatimu dimulai dari rumah mertua mu.
Tamirah
Tunggu aja kamu Radit seorang wanita kalau sudah disakiti sampai ketingkat paling bawah dia akan berubah menjadi monster 😂😂😂😂
Tamirah
Setelah ada kelahiran anak mereka tentu akan ada konflik sesuai kesepakatan awal. Bisa di tebak mereka gak akan berpisah.
Tamirah
Radit memberikan 🏡 sebagai kompensasi,lak sistim Barter Kinar dapat 🏡 Radit dapat anak.Aduh kasihan Kamu Kinar.
Tapi gak papa suster Kinar kamu sudah ditunggu jandanya sama dr Ardi.....!
Tamirah
Tuh mertua yg luar biasa,gak sekedar nuduh tapi dia cari tahu dan menyimpulkan bahwa putra nya sudah.......?????
Tamirah
Ternyata dr Ririn sdh tahu kalau Kinar dan dr Radit ada hubungan,Betul ada kata kata bijak,sepandai pandai nya bangkai ditutupi akan tercium juga.
Tamirah
Resiko kalau ada yg nyinyir padamu' Kinar ,orang orang tahu nya kamu blm nikah tapi perutmu sdh blenduk.
Tamirah
Sekilas Kinar udah dapat Restu dari Kanjeng Ratu alias mertua...🤭🤭🤭
Tamirah
Yang baca juga gregetan sama Radit,enak aja perhatian yg belebih tapi demi anak yg dikandung nya saja . Gak perduli dgn perasaan istri sirinya yg memendam rasa kecewa.
Tamirah
Nih mulai ada konflik.Judul Novel nya diganti aja Thor menjadi** Meminjam Rahim Suster Cantik**. atau kontrak rahim perawat Cantik. Kan hanya butuh anak saja tanpa ibunya ,setelah lahir anaknya,ibunya dibuang .
Tamirah
Biasa nya novel yg awal nya pernikahan karena kesepakatan ujung ujung gak jadi pisah alias cerai.Yang terjadi justru sang laki termehek mehek sama sama istri nya.....!!!!
Tamirah
Nah tahu kalau Kinar hamil bingung sendiri gimana mau menutupi sekandal mereka walau sdh halal.
Tamirah
Ya nama saja sdh beristri walau istri siri,tapi kalau ada orang yg menyukai istrinya tentu sang suami berubah jadi singa garang alias cemburu makanya diresmikan dan dipublikasikan.wes angelllll....!
Tamirah
salah ngetik harus nya dr Radit gak peka...🤭🤭🤭
Tamirah
Kalau lihat gejalanya Kinar itu hamil.Hanya saja Dr Radit yg peka.yg nama wanita kalau sudah nikah tahu tahu sering mual,entah itu bau parfum bau keringat bau masakan itulah pemicunya, beda mual nya sama penyakit asam lambung,,,!!
Tamirah
Gampang banget punya hutang lunas,tapi syarat nya mau dinikahi.Dari pada ribet mikir diterima aja gitu aja repot....! Apa lagi nikah nya sama dosen ,di dunia nyata juga para wanita gak mungkin nolak brooo...😄😄😄
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!