NovelToon NovelToon
Berbagi Cinta: Noda Merah Pernikahan

Berbagi Cinta: Noda Merah Pernikahan

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Poligami
Popularitas:22.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: mama reni

Novel Noda Merah Pernikahan adalah webseries Novel Pertama yang tayang di Genflix dengan judul "Cinta Albirru" yang dibintangi oleh Michelle Joan dan Kiki Farel.

Zeya gadis yatim piatu yang terpaksa karena keadaan membuat dirinya terjun ke dunia hitam menjadi seorang wanita penghibur.

Suatu hari tanpa di duga ia bertemu dengan seorang pria yang bernama Albirru anak seorang ustad.

Tak lama berkenalan Albirru mengajak Zeya menikah, Zeya yang memang ingin bebas dari dunia hitam menerima tawaran Albirru untuk menikah dengannya walaupun hanya secara siri.

Belum genap setahun pernikahan mereka, Zeya harus menerima kenyataan jika suami yang ia harap dapat membimbingnya menjadi wanita yang lebih baik ternyata telah menikah lagi dengan jodoh dari kedua orang tuanya.

Apakah yang akan Zeya lakukan. Apakah ia bisa menerima pernikahan suaminya.

Siapkan sapu tangan dan tisu. Novel ini akan banyak menguras air mata.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 4. Pengakuan Albirru

Sampai dikamarnya tangis Zeya kembali pecah. Pria yang sangat diharapkan akan membimbingnya ke jalan yang benar ternyata telah membohonginya.

Ya Tuhan ... cobaan apa lagi ini. Baru saja aku merasakan kebahagiaan karena hidup dengan orang yang aku cintai, aku tertampar dengan kenyataan jika pria itu telah menyakiti aku. Kenapa mas Al menikahi aku. Ia yang telah memberikan aku kebahagiaan tapi ia juga yang menorehkan luka itu kembali.

Lama Zeya menangisi nasibnya, hingga ia tertidur karena kelelahan mengeluarkan semua tangisnya.

Pagi harinya Zeya bangun seperti biasa. Ia memasak dan membersihkan rumahnya.

Albirru mengirimkan pesan jika hari ini ia kembali. Ia mengirim pesan setelah beberapa kali mencoba menghubungi Zeya tapi tak diangkatnya.

Zeya mengambil Al Quran dan membacanya. Ia saat ia sedang belajar mengaji dari seorang ustadzah temannya Albirru.

Ketika ia sedang membaca Al-quran, ia mendengar suara pintu rumahnya di ketuk.

Zeya menyelesaikan bacaannya dan menyimpan Al-quran ke dalam lemari. Setelah itu Zeya membuka pintu rumahnya.

"Sayang, kamu nggak apa-apakan," ujar Albirru menangkup kedua pipi istrinya.

"Assalamualaikum, mas," ucap Zeya mencoba menahan dadanya yang sesak mengingat kebohongan suaminya.

"Waalaikumsalam, sayang. Kenapa kamu nggak mengangkat ponsel, mas udah berulang kali menghubungimu. Mas pikir kamu sakit, makanya mas segera pulang setelah kamu tak mengangkat panggilan dari mas."

"Emang mas dari mana?. Kenapa cepat sampainya," gumam Zeya.

"Mas dari Padang, kenapa?" lirih Albirru.

"Perjalanan Padang Pekanbaru ditempuh lebih kurang tujuh jam. Mas menghubungi aku baru pagi ini. Sekarang baru jam sepuluh pagi."

"Maksud kamu apa, sayang. Kamu berpikir mas berbohong."

"Aku tidak mengatakan itu,mas. Aku hanya bertanya."

"Mas lapar, sayang. Mas kangen masakanmu," ucap Albirru mengalihkan pembicaraan.

"Makanlah mas. Aku telah memasak makanan kesukaan mas."

Zeya menghidangkan semua masakannya di meja makan. Ia melayani Albirru makan seperti biasanya. Zeya ingin menanti kejujuran suaminya.

"Sayang, mas mandi dulu . Setelah ini kita solat zuhur di musala, ya," ucap Albirru dan mengecup pipi Zeya.

Zeya membersihkan meja makan dan mencuci piring bekas makan Albirru tadi.

Selesai semuanya Zeya masuk kamar dan melihat Albirru yang telah mengganti pakaiannya dengan baju koko.

"Mas, aku mandi dulu," gumam Zeya.

"Iya, sayang. Mas tunggu di ruang tamu aja ya. "

Zeya mandi dan setelah itu menggunakan mukena. Suara azan terdengar dari musala yang berada tak jauh dari rumah kontrakan mereka.

"Mas, mari kita berangkat. Udah azan," ajak Zeya.

Albirru berdiri dan berjalan beriringan menuju ke musala.

Albirru memeluk pinggang istrinya ketika berjalan pulang dari solat. Ia senang karena Zeya sudah banyak berubah. Zeya juga ikut pengajian dengan ibu-ibu perumahan.

"Aduh pak Al, takut banget bu Zeya lari. Dipeluk terus," ledek bu Wati tetangga mereka yang sama-sama pulang dari musala.

"Iya dong bu. Sulit dapat istri seperti Zeya, bu. Udah cantik, baik dan pintar masak. Aku takut banget kehilangannya."

"Beruntung pak Al dapat istri seperti bu Zeya."

"Jangan percaya mulut pria, bu. Banyak bohongnya. Semua hanya gombalan aja," gumam Zeya.

"Loh bu Zeya kenapa ngomong begitu. Emang pak Al sering bohong ibu," ucap Bu Wati ingin tau.

"Nggak tau bu, tanya sama mas Al dong. Apa ia pernah bohongi aku."

"Sayang, mana pernah aku berbohong."

"Maaf pak Al, bu Zeya, mampir dulu," ujar bu Wati begitu tiba di depan halaman rumahnya.

"Terima kasih, bu. Lain kali aja kami mampir," ujar Zeya.

Sampai di rumah Zeya mengganti mukena dan memakai dasternya. Ia membaringkan tubuhnya membelakangi Albirru yang sedang duduk di tempat tidur sambil bermain ponselnya.

Albirru meletakkan ponselnya diatas nakas. Iapun ikut berbaring.

"Sayang, dosa loh tidur membelakangi suami."

Zeya membalikkan badannya menghadap Albirru dan menatap wajah suaminya dengan intens.

"Kenapa memandangi mas begitu, kamu kangen banget ya." Albirru mencubit hidung Zeya pelan.

"Apa ada yang ingin mas katakan," gumam Zeya.

"Ada .... "

"Katakanlah mas, aku siap mendengar apapun yang akan mas katakan," ujar Zeya.

"Mas hanya ingin mengatakan jika mas sangat mencintaimu," bisik Albirru dan mengecup telinga Zeya.

Tangis Zeya akhirnya pecah setelah mendengar ucapan Albirru. Membuat pria itu menjadi heran.

"Sayang, kamu kenapa menangis."

"Kenapa mas ... kenapa mas lakukan ini."

"Apa maksud kamu, sayang. Katakan dengan jelas."

"Mas, kenapa mas menikahi aku. Saat hari itu, aku merasa menjadi wanita yang paling beruntung di dunia ini. Aku yang wanita penghibur dinikahi oleh seorang pria baik-baik. Dan kebahagiaan bertambah ketika aku merasakan semua perhatian darimu. Apakah aku terlalu tinggi berharap. Sehingga saat aku mendapatkan kenyataan tak seindah yang aku bayangkan, hati ini terasa perih. Kenapa kau mengambil aku dari kubangan lumpur jika kamu juga melempar aku dengan batu. Sakit terasa mas .... "

"Mas benar-benar tak mengerti apa yang kamu maksud dan katakan ini, sayang. Bicara aja terus terang."

"Aku yang seharusnya meminta mas mengatakan semuanya, berterus teranglah mas. Aku siap mendengarnya, walaupun sakit kejujuran itu lebih baik."

"Apa yang harus mas katakan. Mas tak ada melakukan sesuatu."

"Mas, jawablah dengan jujur. Apakah mas menikahi aku karena cinta atau nafsu."

"Apa maksud pertanyaan kamu ini."

"Mas, apakah kamu menikahi aku agar mas bisa meniduri aku tanpa melakukan dosa. Mas menikahi aku bukan karena cinta Apa bedanya kamu dengan pria yang menjadi pelangganku mas. Yang membedakan hanya karena aku mas nikahi. Tapi dibalik semua itu mas hanya ingin aku layani aja, tak ada cinta dihatimu."

"Astagfirullah Zeya ... apa yang kamu katakan ini. Kamu menuduh mas menikahimu hanya karena nafsu."

"Apa lagi jika bukan karena itu, mas. Aku memang yang terlalu naif, aku berpikir jika kamu tulus mencintaiku."

"Kamu membuat mas tersinggung." Albirru bangun dari tidurnya dan duduk bersandar dikepala ranjang.

Zeya juga ikut bangun dan duduk disamping Albirru.

"Kenapa kamu tega menuduh mas seperti itu, Zeya. Mas menikahi kamu karena cinta dan mengharapkan ridho-Nya. Jika hanya karena nafsu kenapa mas memilih kamu. Banyak wanita lainnya. Mas menikahi kamu juga karena ingin mengangkat derajat dan kehormatan kamu sebagai wanita. Jangan hanya diinjak-injak pria sebagai peneman tidurnya saja."

"Jika mas mencintai aku, kenapa ada wanita lain dalam hidup mas selain aku," lirih Zeya.

Albirru kaget mendengar ucapan Zeya. Ia tak mengira Zeya tau secepat ini.

"Kamu tau dari mana."

"Benarkan, mas. Ada wanita lain dihidup mas," ucap Zeya. Tangisnya kembali pecah.

Albirru mendekati Zeya dan membawa kepalanya ke dalam dekapan dadanya.

"Maafkan mas. Kamu tau dari siapa," gumam Albirru.

Zeya melepaskan pelukan Albirru. Ia memukul dada Albirru berulang kali.

"Kenapa kamu jahat mas. Kenapa kamu tega melakukan ini padaku. Jika kamu tak mencintaiku, kenapa kamu menikahi."

"Aku mencintaimu, Zeya. Sangat ... tapi aku tak bisa menolak kemauan orang tuaku."

"Dia istri sah kamu."

"Ya, kami menikah seminggu yang lalu," ucap Albirru.

Zeya memegang erat tepian ranjang. Tubuhnya terasa lemah mendengar pengakuan Albirru, suami yang sangat dicintainya.

Bersambung

******************

Terima kasih buat seluruh pembaca setia ini. Aku mohon dukungannya berupa like, koment dan jika berkenan memberi vote karena karya ini adalah karyaku untuk lomba menulis. Sekali lagi aku ucapkan terima kasih buat semuanya.

1
Erni Kusumawati
Terima kasih utk ceritanya kk
Erni Kusumawati
banyak kk author.. banyak banget malah
Erni Kusumawati
ishhh males bgt sm si umi dan abi itu ngerti agama tp ahhh.... sudahlah
Erni Kusumawati
manusiawi kalo Zeya cemburu sekelas siti Aisyah istri Rosul aja cemburu dengan Khadijah
trianti
Luar biasa
Ratnasihite
aq kubuh azril😀
Ratnasihite
Luar biasa
Ratnasihite
Lumayan
Ratnasihite
sabar dan ikhlas
Ratnasihite
kejujuran sangat penting dlm hubungan🤫
Tara Lestari
la itu bisa ga pulang ke zarah dasaar laki2...😓
Nani Aisyah
Luar biasa
Nani Aisyah
stiap baca q ikut nangis
Mama Reni: 😍😍😍😍😍
total 1 replies
Silvi Vicka Carolina
gosok kamar mandi .
Silvi Vicka Carolina
memang klo da poligami pasti tidak semua istri ikhlas ....yang cowok kurang tegas ....emang kalo ada harta dan tahta buat cowok maka yang ketiganya adalah wanita ...merasa mampu sanggup ...tanpa memikirkan hati cweknya ...
Silvi Vicka Carolina
emng alasan tok ..tetp lah yang enak cowok nya ..gak mungkin kucing anggurin ikan ...iii mangkel
Juna Dong
luar biasa
Wulan Bahrain
Luar biasa
Lusiana_Oct13
Best is the best ❤❤❤❤
Mama Reni: 😍😍😍😍😍
total 1 replies
Lusiana_Oct13
Makasih thor reni /Pray//Pray//Pray//Heart//Heart//Heart/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!