Kejadian tidak di inginkan terjadi, membuat Gus Ikram terpaksa harus menikahi seorang gadis yang sama sekali tidak di kenal olehnya. "Kita menikah, jadi istri rahasia saya " Deg ... Ramiah sungguh terkejut mendengar perkataan pria itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Julia And'Marian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 26
Terenyuh, jelas.. apa yang di katakan suaminya itu membuat hati Ramiah menghangat, merasa di hargai walaupun status pernikahan keduanya di rahasiakan. Terlebih kata cinta, sayang yang selalu terucap di bibir pria tampan itu, membuat hati Ramiah selalu tak kuasa menahan kebahagiaannya dan perhatian yang selalu Gus Ikram berikan, nyatanya mampu meluluhkan hati Ramiah.
Ramiah bahkan terbuai oleh kasih sayang sang suami, merasa di ratu kan oleh suaminya itu, hingga dirinya lupa kalau ada hati yang lain, yang bahkan akan tersakiti jika tau fakta ini.
Ramiah, lupa dengan sumpah serapahnya pada suaminya dul, bahkan dirinya juga merasakan debar-debar di dalam dadanya sana.
Jangan salahkan Ramiah, jika ia seorang perempuan, di beri perhatian dan di ratu kan seperti ini, pasti akan baper. Terlebih Ramiah yang sudah sangat lama tidak pernah mendapatkan perhatian dan kasih sayang seperti ini. Anggap saja Ramiah haus akan kasih sayang, dan itu benar. Ramiah sangat mendambakan sosok seperti Gus Ikram sedari dulu, tapi tidak pernah terlalu berharap, karena ia takut akan terpatahkan oleh sebuah kenyataan yang menyakitkan seperti apa yang di rasakan oleh ibunya dulu.
Tapi, boleh kah saat ini Ramiah egois sebentar? Ia sangat menyukai semua yang Gus Ikram lakukan padanya. Berharap semua ini akan terus seperti ini, dan tidak sampai ketahuan oleh siapapun. Walaupun kemungkinan besar, sesuatu yang di tutupi dan di rahasiakan pasti akan terbongkar juga suatu saat, tapi sebelum hari itu terjadi Ramiah ingin terus bersama suaminya.
Tangan lembut Ramiah mengelus rahang suaminya yang masih saja memejamkan kedua bola matanya itu, rasanya bahagia sekali dan bersyukur karena ia bisa mempunyai suami seperti Gus Ikram ini.
"Ekhm"
Gus Ikram berdekhem dan hal itu langsung membuat Ramiah memejamkan kedua bola matanya kembali, malu jika suaminya sampai tau jika dirinya sedari tadi sudah bangun dan sibuk mengagumi ketampanan suaminya. Bahkan Ramiah mengelus rahang suaminya tadi.
Gus Ikram membuka kedua bola matanya, lalu terkekeh melihat tingkah istrinya itu. Ia sudah terbangun sedari tadi, dan apa yang di lakukan oleh istri rahasianya, Gus Ikram bahkan sudah tau. Gus Ikram sangat senang hati nya bahkan sudah penuh dengan bunga-bunga yang bermekaran, tak di pungkiri apa yang di lakukan oleh istri rahasianya membuatnya sangat bahagia.
Cup
"Kenapa pura-pura tidur lagi hmm? Padahal mas suka loh kamu pegang-pegang kayak tadi."
Ramiah mencebikkan ujung bibirnya, bahkan pipinya sudah memanas karena menahan malu akibat perbuatannya tadi. CK, tangannya saja yang lancang tidak tahan melihat rahang tegas suaminya itu.
"Kenapa hmm?" Gus Ikram bahkan mencium kembali pipi Ramiah yang sudah tampak chubby itu.
Ramiah menggeleng. "Mas, aku mau ke toilet, kebelet." Alasan Ramiah, bahkan dirinya terlalu malu menatap wajah tampan suaminya.
Gus Ramiah terkekeh, gemas sekali dengan salah tingkahnya Ramiah. "Mas ikut." Rengek Gus Ikram.
Mata Ramiah mendelik. "Enggak ya. Mas di sini aja."
"Sayang, sunah loh mandi bersama dengan suami."
Alis Ramiah semakin meliuk mendengar itu. "Iya Ramiah tau, tapi pasti nanti mas ujung-ujungnya enggak cuman mandi, jadi -- aaaa mas!!!"
Ramiah berteriak saat suaminya tanpa aba-aba langsung menggendong tubuhnya dan membawanya masuk ke dalam kamar mandi.
"Turunin mas!!"
"Sayang hukum nya wajib loh melayani suami."
"CK, ini masih pagi mas, kita harus shalat subuh dulu"
"Iya, mas enggak bakalan lama kok."
Ramiah pasrah saja, dan tidak menolak dengan permintaan suaminya, mau sekeras apapun dirinya menolak, Gus Ikram pasti punya seribu cara untuk mendapatkan apa yang di mau..
Satu jam kemudian.
Cup
"Mas pergi dulu ya, mungkin sore mas baru kemari. Habis dari kantor mas harus lihat keadaan ummi dulu. Kamu harus hati-hati. Mas sebenarnya enggak mau kamu di sini, takut kejadian kemarin terulang lagi." Kata Gus Ikram setelah selesai mengenakan pakaiannya dan saat ini Gus Ikram sudah rapi.
Ramiah memasangkan dasi suaminya. Beruntung Gus Ikram selalu membawa beberapa baju di mobilnya, jadi Gus Ikram tidak risau dalam keadaan seperti ini.
"Mas. Aku udah bilang sebelumnya, semua itu musibah, dan enggak ada yang tau bakalan terjadi kayak kemarin. Emmm kamu tenang aja ya, aku pasti bakalan hati-hati"
"Iya, mas tetap takut. Oh iya, nanti ada orang yang datang bawa beberapa pakaian sama ponsel untuk kamu. Itu note ada di atas nakas, mas udah tulis nomornya, nanti kamu telpon mas ya. Jangan lupa."
Ramiah mengangguk, lalu mengantarkan kepergian suaminya.
Cup
"Hati-hati ya mas, jangan ngebut - ngebut."
Gus Ikram mengangguk, walaupun tak tega dengan istrinya, tapi ada tanggung jawab lainya yang harus dirinya emban. Dan tidak mungkin mengabaikannya. Dirinya sudah mengabaikan pekerjaannya hingga berhari-hari..
*
"Mas darimana aja? Semalaman enggak pulang? Dan ini pulang mau pergi lagi? Mas denger aku enggak sih?" Via menyentak tangan Gus Ikram dengan amarah yang berkobar, bagaimana pun dirinya sangat kesal dengan sikap suaminya itu yang akhir-akhir ini sangat berubah. Entah apa penyebabnya, tapi Via tak menyukainya.
"Aku juga butuh kamu perhatiin, enggak kamu tinggal seperti ini tiba-tiba. " Kata Via menatap Gus Ikram tajam.
Gus Ikram menghembuskan nafasnya kasar. Kalau saja tidak ada berkas yang tertinggal, mungkin dirinya tidak mau kembali dulu ke pondok pesantren dan akan bertemu dengan Via. Bukannya ia tidak mau bertemu dengan Via, tapi entah kenapa akhir-akhir ini Via terlalu menyebalkan menurut Gus Ikram. Via berbeda, bahkan sekarang terlalu banyak menuntut... "Maaf Via. Mas beneran sibuk, kemarin juga mas sibuk sama kerjaan mas,"
"Selalu saja alasan seperti itu. Mas itu enggak ada alasan lain ya? Oh, atau apa yang di bilang Bu Ramlah tempo hari lalu bener!!! Mas itu punya simpanan lain di belakang aku? Iya?!" Pekik Via marah.
Gus Ikram menghela nafasnya kasar, berusaha tetap sabar menghadapi istri pertamanya ini. Biar bagaimanapun dirinya juga salah, dan telah mengabaikan Via. "Maaf Via, maaf sekali kalau mas salah."
"Ya mas itu salah! Dan seharusnya mas sadar, kalau perbuatan mas itu sudah menyakiti istri mas. CK, mas anggap aku apa sih?! Anggap aku istri apa bukan?!" Dan ternyata meminta maaf dan mengaku salah juga tidak melunturkan emosi yang sudah terbendung dalam diri Via.
"Via, mas minta maaf... Mas bener-bener--"
"Udahlah basi!! Mas itu lebih pentingkan diri sendiri daripada aku" Via yang kesal langsung pergi dan tidak memperdulikan suami nya itu lagi.
Sedangkan Gus Ikram menghela nafasnya, memijit pelipisnya yang terasa berdenyut, tidak mengejar Via, tapi Gus Ikram lebih memilih mencari sesuatu yang tertinggal dan segera ke kantor....
*
Satu Minggu berlalu.....
Hari ini, Ramiah di bawa ke pondok pesantren oleh Gus Ikram, dan sesuai apa yang di katakan sebelumnya, Ramiah akan membantu merawat sang ummi. Dirinya juga sudah mengatakan nya kepada Abi dan adiknya Zahra. Mengatakan jika Ramiah itu istri teman nya dan sedang butuh pekerjaan. Suaminya bekerja di luar negeri dan tidak kembali, sedangkan Ramiah di tinggal sendiri. Ya walaupun terlalu jahat karena sudah berbohong, tapi tidak ada cara lain, Gus Ikram dan Ramiah memohon ampunan kepada Allah.
Tidak banyak protes, kyai Arham dan Zahra tidak merasa keberatan, dan mereka juga sudah tau jika Ramiah sedang hamil. Kyai Arham juga sudah menyediakan rumah yang lokasinya menyerong di sudut pesantren. Dan itu untuk Ramiah tinggal...
"Mas aku kok gugup ya?"
"Tenang sayang. Mas ada di samping kamu."
Gus Ikram mengecup tangan sang istri yang ada di pangkuannya.
Ramiah tetap resah, dan gelisah memikirkan sebentar lagi, ia akan bertemu dengan keluarga sang suami..
tapi apa tidak menimbulkan kesalahpahaman
lanjut Thor jangan cuma 1 episode
klo di depan....mendaftar....
itu yg saat ini dirasakan oleh kyai Arham dan gus e... 😏
tiap bab aq tambahin deh sesajinya...wkwkwk
tapi jangan cuma 1 episode 3 apa 2 biar gak nanggung bacanya