NovelToon NovelToon
Gadis Ekstrovert & Dokter Introvert

Gadis Ekstrovert & Dokter Introvert

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Cinta pada Pandangan Pertama / Cintapertama
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: Miss_Fey

Kisah gadis ekstrover bertemu dengan dokter introvert..
Awal pertemuan mereka, sang gadis tidak sengaja melukai dokter itu. Namun siapa sangka, dari insiden itu keduanya semakin dekat.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss_Fey, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 30

********

Di salah satu caffe milik ayahnya, Suina sedang duduk di meja yang menghadap langsung kelaut lepas.

Gadis itu menikmati segelas minuman dingin sembari menenangkan fikiranya sejenak.

" Hufff.. diam terus seperti ini, lama lama aku bisa asam urat. " gumam Suina yang langsung beranjak dari duduknya menuju meja pemesanan.

Gadis itu memilih untuk ikut bekerja, guna mengisi waktunya agar tidak kefikiran dengan Edo.

" Kak! aku ikut bantu bantu ya? " ucap Suina pada salah satu kariyawan yang ada di situ.

" Memangnya nggak apa apa mbak? saya takut di marahi bapak. " jawab kariyawan itu yang merasa tidak enak, karena Suina merupakan anak dari bosnya.

" Nggak apa apa, bapak nggak akan marah kok. lagian ini kan kemauan aku. " jawab Suina.

" Ya udah, kalau mbak mau bantu. " ucap kariyawan itu, kemudian ia langsung mengantar Suina keruang ganti untuk bersiap siap mengenakan beberapa atribut pelayan caffe.

Gadis itu terlihat sangat bersemangat melayani satu persatu pelanggan yang datang.

Bahkan ia terus tersenyum seperti melupakan beban fikiranya sejenak.

Hingga malam menjelang, Suina masih saja aktif melayani beberapa tamu yang terus berdatangan.

Ketika sedang serius menyiapkan beberapa gelas baru di atas meja, tiba tiba ada seseorang pria yang menghampirinya dan memesan sebuah minuman.

" Permisi mbak, saya mau pesan minum. " ucap pria itu.

" Mas mau pesan minuman apa? " tanya Suina yang sedang sibuk menata gelas tanpa melihat kearah orang itu.

" Beer! " jawab pria itu.

Terlinga Suina langsung memanas mendengar jawabannya.

" Mas nggak bisa baca ya? jelas jelas di luar tertulis NO ALCOHOL! " jawab Suina yang langsung menegakkan pandanganya menatap pria itu, karena merasa kesal mendengar pesanannya.

Seketika matanya membulat kaget, begitu melihat sosok yang berdiri di hadapanya saat ini.

" Do-dokter! " ucap Suina kaget.

Sementara Edo hanya tersenyum menatapnya.

" Do-dokter ngapain di sini? " tanya Suina tidak percaya melihatnya.

" Saya kesini untuk bertemu seseorang. " jawab Edo terus saja tersenyum karena merasa sangat senang bisa melihat gadis itu lagi.

Tiba tiba salah satu kariyawan caffe datang dan memanggil Suina.

" Mbak! mbak di panggil bapak kepenginapan. " ucap kariyawan itu.

" I-iya ka, aku kesana! " jawab Suina.

Dengan cepat ia pergi meninggalkan Edo tanpa mengucapkan apa apa lagi.

" Su-Suina! " panggil Edo, namun tidak di hiraukan gadis itu.

Dengan cepat Suina pergi menuju salah satu penginapan milik ayahnya.

Sesampainya di sana, ia melihat sang ayah tengah duduk sambil sibuk dengan laptopnya.

" Ayah panggil Suina ya? " tanya Suina menghampirinya.

" Iya, duduklah. " jawab ayahnya.

" Ada apa? " tanya Suina penasaran.

" Apa kamu sudah bertemu dengan Dr.Edo? " tanya ayahnya yang langsung menghantikan pekerjaanya.

" Em! " jawab Suina mengangguk.

" Kok ayah tau kalau Dr.Edo kesini? " tanya Suina kaget.

" Ayah ketemu dia di resepsionis, saat pria itu memesan salah satu kamar. " jawab ayahnya.

" Terus, apa kamu sudah bicara dengan dia? " tanya ayahnya lagi.

" Belum. " jawab Suina menggeleng.

Ayahnya pun langsung menggenggam tangan putrinya itu, memberi keyakinan padanya.

" Ini saatnya, kamu harus jujur mengenai perasanmu pada pria itu. " ucap ayahnya.

" Apapun jawaban Dr.Edo kamu harus bisa menerimanya, yang penting kamu sudah berusaha untuk jujur dengan perasaanmu sendiri. " lanjut ayahnya.

Suina diam sejenak sambil meyakinkan hati dan perasaanya.

" Em! Suina akan bicara denganya ayah. " jawab Suina yakin.

" Pergilah, dia datang jauh jauh kesini hanya untuk menemuimu. jangan mengecewakannya karena kamu terus menghindar. ' ucap Ayahnya.

Dengan cepat Suina kembali ke caffe itu untuk menemui Edo.

Namun sesampainya di sana, ia tidak melihat lagi keberadaan pria itu.

" Loh! dia kemana? " gumam Suina bingung, sambil menyusuri semua ruangan yang ada di caffe tersebut. namun tetap saja ia tidak menemukan Edo.

" Kak! kakak lihat pria yang di sini tadi nggak? " tanya Suina pada salah satu kariyawan caffe.

" Ohh.. yang bicara dengan mbak tadi? " tanya kariyawan itu memperjelas.

" Iya kak, kakak lihat nggak? " jawab Suina.

" Tadi dia pergi setelah mbak pergi, saya nggak tau kemana. " jawab kariyawan itu.

" Pergi? " ucap Suina kaget.

" Iya. " jawabnya.

Dengan cepat Suina keluar menyusuri jalanan yang ada di sekitar penginapan mencari keberadaan pria itu.

" Kemana sih? " gumam Suina yang tak kunjung menemukannya.

Ketika sedang sibuk mencari kesana kemari, tiba tiba pandangan Suina tertuju kepada salah satu pria yang sedang berdiri di bibir pantai memandang lautan lepas yang tengah gelap.

Karena mengenali sosok pria itu, dengan cepat Suina mendekat untuk memastikanya.

" Huff.. " gumam gadis itu sambil mengatur nafasnya, karena merasa lega jika pria itu adalah Edo.

" Dok! " panggil Suina.

Edo pun langsung berbalik begitu mendengar suara gadis itu di belakangnya.

Suina tersenyum kemudian mendekat.

" Apa.. apa dokter kesini untuk berlibur? " tanya Suina basa basi, sambil mengendalikan perasaanya yang tengah gugup.

Sementara Edo terus menatapnya hampir tidak berkedip sedikit pun.

Merasa malu karena terus di tatap seperti itu, Suina langsung menunduk sambil meremas jari jari tanganya.

" Saya datang untuk menemuimu. " jawab Edo.

" Memangnya dokter nggak sibuk dengan pekerjaan di rumah sakit? " tanya Suina penasaran.

" Saya tidak ada pekerjaan hari ini, dan besok sore harus kembali kerumah sakit. " jawab Edo.

" Ooh.. " ucap Suina mengangguk faham.

" Terus, putih sama siapa? " tanya Suina mencemaskan kucing itu.

Mendengar Suina yang terus bertanya pertanyaan yang tidak ingin ia dengar, hal itu membuat Edo sedikit merasa kesal.

" Suina! " ucap Edo menatapnya serius.

" Apa itu pertanyaan yang benar benar ingin kamu tanyakan pada saya? " tanya Edo penasaran.

Suina langsung terdiam dan bingung harus menjawab apa.

Ia benar benar merasa sangat gugup berada di dekat pria itu.

Melihat gadis itu yang hanya diam, ada rasa kecewa yang Edo rasakan.

Ia pun langsung berbalik hendak pergi, namun dengan cepat Suina menghentikanya.

" Apa dokter punya seseorang yang dokter suka? atau wanita yang dulu aku lihat datang kerumah dokter? " tanya Suina memberanikan diri.

Mendengar pertanyaan gadis itu, Edo langsung tersenyum senang namun tidak menghentikan langkahnya.

" Dok! kok nggak jawab? apa itu artinya tebakanku benar? " tanya Suina yang terus mengukutinya.

Sementara dari jauh, terlihat ayahnya dan bibi Yan tengah memperhatikan mereka.

Keduanya benar benar penasaran dengan pengakuan cinta Suina.

" Mereka benar benar sangat cocok bang. " ucap bibi Yan.

" Aku harap, Suina benar benar menemukan cinta pada pria itu. " ucap ayahnya.

" Dok! " panggil Suina, karena melihat Edo semakin mempercepat langkahnya.

Tiba tiba..

" Aw! " gumam Suina karena merasa menginjak sesuatu yang tajam.

Mendengar jeritan gadis itu, dengan cepat Edo berbalik kemudian menghampirinya.

" Kenapa? " tanya Edo panik.

" Aku menginjak sesuatu. " jawab Suina sambil memeriksanya.

Edo pun kaget begitu melihat kearah kaki gadis itu.

" Sepatumu kemana? " tanya Edo heran.

" Aku nggak sempat pakai. " jawab Suina yang memang meninggalkannya di penginapan, karena terburu buru mencari keberadaan Edo tadi.

Edo langsung menggongnya begitu mendengar penuturan Suina.

" DOK! " ucap Suina kaget begitu Edo menggendongnya.

" Tu-turunin aku, aku bisa jalan sendiri. " protes Suina malu.

Namun Edo tidak menghiraukannya, malah dengan cepat membawanya kemudian mendudukan Suina di salah satu saung bambu yang tidak jauh dari bibir pantai.

" Saya tidak menyukai wanita itu. " ucap Edo tiba tiba.

" Hah? " ucap Suina kaget mendengarnya.

Edo mendekat kemudian langsung menggenggam tangannya.

Pandangan mata mereka benar benar sangat dekat, bahkan Edo bisa mendengar suara dekat jantung gadis itu yang tengah gugup.

" Kamu pernah bertanya, kenapa saya menjadi dokter bedah jantung kan? " ucap Edo.

" Em! " jawab Suina mengangguk.

" Saya hanya ingin membuktikan, bahwa hati tidak ada hubunganya dengan cinta. Itu hanya organ dalam manusia. " ucap Edo.

" Ketika saya masuk keruang operasi, memegang jantung seorang pasien di tangan saya, dan harapan akan terus berdetak. tapi semua itu tidak membuktikan jika hati itu baik atau buruk. " ucap Edo yang terlihat sangat bersungguh sungguh.

" Sejak kecil, saya belum pernah merasakan ketulusan seseorang yang benar benar dari hati. baik itu kekecewaan ataupun kesedihan, sejak saat itu saya merasa hati saya benar benar sudah mati rasa. saya hanya bisa berkata pada diri sendiri, semuanya akan baik baik saja. " lanjut Edo.

Suina semakin terpaku menatap pria itu, begitu Edo mencurahkan semua isi fikiranya yang sudah ia pendam lama.

" Saya tidak memiliki banyak teman atau pun melakukan hal hal yang menyenangkan bersama mereka, tapi saya merasa itu akan baik baik saja. saya harus belajar dari jam 8 pagi hingga 9 malam, itu juga akan baik baik saja. semua keinginan saya sudah di atur sejak saya kecil, tapi saya merasa itu juga akan baik baik saja. saya harus selalu berada di posisi pertama dari teman teman sekelas saya, itu juga tidak masalah. karena orang tua saya menuntuk saya untuk menjadi yang tebaik sesuai keinginan mereka. " ucap Edo yang mencurahkan semua isi fikiranya selama ini.

" Saya bisa melewati semua itu, namun saya merasa jika semua itu membuat hati saya mati rasa. " lanjut Edo.

" Dok.. " ucap Suina menatapnya sedih.

Ia benar benar tidak menyangka, jika selama ini Edo mengalami tekanan batin yang amat sangat berat.

" Kamu juga pernah bertanya, kenapa saya suka sekali membuat kue. itu karena saya tidak pernah mendapatkannya ketika hari ulang tahun saya. ketika saya melihat anak anak lain merayakan ulang tahun bersama orang tua mereka sambil tertawa lepas, saya berharap suatu hari nanti bisa seperti mereka. saya bersedia melakukan apa saja, agar bisa berada di moment itu. tapi! saya hanya bisa berkata pada diri sendiri, semuanya akan baik baik saja. " ucap Edo lagi.

Suina mulai meneteskan air matanya mendengar curahan hati pria itu.

" Saya harus menjadi seorang dokter, padahal hati saya berkata lain. tapi jika saya mengikuti kata hati saya, orang tua saya akan sangat kecewa. sejak saat itu, saya berhenti mendengarkan apa kata hati saya, agar tidak ada yang merasa di kecewakan. " lanjut Edo.

" Pasti kamu akan berfikir saya lemah, karena tidak memperjuangkan mimpi yang selama ini saya pendam. " ucap Edo yang berusaha untuk tersenyum sambil menghapus air mata Suina.

" Sama sekali nggak dok, aku nggak pernah berfikir seperti itu. " jawab Suina.

" Benarkah? " tanya Edo kaget.

" Em! dokter nggak lemah kok, tapi baik. dokter nggak ingin mengecewakan orang tua, jadi memilih untuk merasakan kecewaan itu dan bekerja keras. " jawab Suina.

" Tidak ada yang lemah tentang itu dok, dan hati dokter tidak sepenuhnya mati rasa. dokter memiliki hati yang baik, yang tidak di miliki semua orang. " lanjut Suina tersenyum menatapnya.

Edo benar benar merasa sangat tersentuh mendengar ucapan gadis itu, Suina benar benar bisa membuatnya merasakan kehangatan yang selama ini ia rindukan.

" Terima kasih, Suina. " jawab Edo tersenyum.

Tiba tiba ia langsung memeluknya, dan hal itu membuat Suina kaget diam membeku seperti batu.

Detak jantungnya semakin tidak karuan, karena merasa posisi tubuh mereka benar benar sangat dekat bahkan sudah tidak berjarak lagi.

Dari jauh, bibi Yan dan ayahnya kaget melihat kedekatan mereka.

" Bang! bang! bang! " ucap bibi Yan yang mulai panik.

" Ini nggak bisa di biarin, mereka sudah terlalu intim. " lanjut bibi Yan cemas.

" Kamu benar Yan, mereka sudah terlalu dekat. nggak bisa di biarin. " jawabnya yang juga ikut panik.

Beberapa menit kemudian, Edo melepaskan pelukanya namun terus menggenggam tangan Suina.

" Sejauh ini, saya bisa hidup dengan semua tekanan itu, tapi sekarang. saya merasa, membutuhkanmu untuk tetap hidup. " ucap Edo menatapnya dalam.

" Hah! " ucap Suina terbelalak kaget.

" Ja-jadi! orang yang selama ini... " ucap Suina yang kebingungan melanjutkan kata katanya.

" Em! orang itu kamu, Suina. " jawab Edo tersenyum.

Suina langsung tersenyum lebar mendengarnya.

Ia benar benar merasa sangat senang, karena cintanya di balas pria itu.

" Saya menyukaimu, Suina. rasanya seperti ada yang hilang di diri saya saat kamu menghindar, dan itu terasa sangat berat. " ucap Edo yang akhirnya mengutarakan perasaanya.

Senyum Suina semakin bertambah lebar, begitu mendengarkan ungkapan cinta Edo.

" Saya rasa saya tidak perlu bertanya lagi, apa kamu menyukai saya atau tidak. " ucap Edo.

" Ke-kenapa? " tanya Suina bingung.

" Karena saya bisa mendengarnya langsung dari bunyi dekat jantungmu. " jawab Edo.

Mendengar hal itu, seketika wajah Suina memerah.

Dengan cepat ia menunduk sambil memegang kedua pipinya menahan malu.

" Dok ih! " ucap Suina sambil memukulnya.

Edo langsung tertawa melihat tingkah gadis itu yang sedang malu.

" Setelah ini, saya rasa saya harus bicara dengan ayahmu. " ucap Edo sambil mengelus kepala Suina dengan lembut.

" Bicara dengan ayahku? untuk apa? " tanya Suina kaget.

" Untuk melamarmu. " bisik Edo dengan mesrah.

Mendengar hal itu, seketika wajah Suina bertambah mereka.

" Dokter jangan bercanda ya. " ucap Suina yang kembali memukulnya.

" Apa menurutmu saya terlihat seperti sedang bercanda? " jawab Edo yang terlihat sangat bersungguh sungguh.

" T-tapi, tapi! tapi kan itu butuh persiapan matang. " ucap Suina.

" Saya sudah mempersiapkan semuanya. " jawab Edo yang tidak pernah main main dengan ucapannya.

Suina tidak bisa berkata kata lagi mendengar jawaban pria itu.

Ia hanya bisa terdiam kaget dan bingung harus berbuat apa.

Saung bambu itu menjadi saksi ungkapan cinta Edo kepada gadis yang berhasil mengisi kekosongnya di hatinya selama bertahun tahun.

###NEXT###

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!