My Secret (Rahasiaku)

Tidak terasa waktu berlalu begitu cepat,hari ini adalah pernikahan felix dan emily, mereka menikah di hotel yang mewah milik keluarga felix sendiri. Acara siang hari adalah akad nikahnya setalah itu malam hari resepsi pernikahannya.

Pagi-pagi sekali Emily sudah di bangun oleh mami dan para sahabatnya, ya mereka menginap di hotel tersebut sebelum hari H. Ya seminggu sebelum hari pernikahan nya Emily sudah dibawa oleh keluarga ke hotel tersebut supaya antara Emily dan Felix tidak sering bertemu terlebih dahulu sebelum hari pernikahan.

"Emi sayang waktunya bangun tidur, ini adalah hari pernikahan mu" ucap maminya sambil menyibakkan selimutnya lalu menarik menarik tangan emily.

"Mamy aku masih mengantuk biarkan aku tidur satu menit lagi" ucap Emily mata nya masih terpejam dan menguap.

"Mengapa kamu masih mengantuk apa kamu bergadang semalaman, kan sudah mami katakan jangan bergadang supaya kamu fresh di hari pernikahan mu." Ucap mami Grace penuh selidik, lalu emily membuka matanya dan melihat teman-temannya di belakang mamy nya .

"Itu salahkan mereka, aku tidur lagi dua menit saja soalnya aku benar-benar mengantuk" ucap Emily kembali memejamkan matanya dan memperbaiki selimutnya.

"Kalian, aku meminta kalian untuk menjaganya bukan untuk membawanya bergadang seperti ini" ucap Grace kepada mereka berdua.

"Hehe maaf tante kita cuma mengada pesta lajang saja, tapi lupa waktu sampai semalaman" kata salsa sambil cengengesan.

"Emily cepat bangun tidak ada waktu lagi, dua menit sudah lewat sebentar lagi perias nya" ucap grace mulai tegas menarik selimut emily lalu mendudukkan putranya itu.

"Hmm" Emily membuka matanya lalu ia berdiri langsung masuk kedalam kamar mandi.

Emily berendam air hangat di bathtub ia berendam cukup lama dengan supaya ia fresh kembali untuk melakukan aktivitas hari ini.

Tidak lama setelah itu ia selesai mandi, lalu keluar dari kamar mandi, ia melihat mamy dan temannya masih disana menunggunya.

"Kalian masih disini" ucap emily kepada mereka lalu ia mengeringkan rambutnya dengan menggunakan hairdryer, setelah itu ia memakai hand body seluruh tubuhnya.

"Kami membawa sarapan untuk, makanlah sebelum kamu di rias" ucap alya sambil meletakkan makanan depan Emily di atas meja riasnya.

"Hm, kita makan bersama saja, mamy pasti belum makan" ucap Emily ia tahu sifat ibunya karena mengurusnya ia melupakan mengisi perut.

"Kamu makanlah lebih dulu,mamy nanti saja makannya" ucap grace dengan lembut.

"Kita makan bersama mami nanti tidak ada waktu lagi, karena kamu juga di make-up yang lainnya juga, kalau kalian tidak makan aku juga tidak" ucap Emily keras kepala.

"Baiklah salsa alya ambil makanan untuk kita juga, kita makan bersama disini" ucap grace mengalah lalu meminta pada mereka berdua untuk mengambil makanannya lagi.

"Oke" ucap mereka lalu mereka berdua bergegas mengambil makanan untuk mereka juga, karena juga dirias untuk jadi bridesmaid, sebenarnya Evelyn juga ikut tapi karena ia dari calon pengantin pria jadi ia hanya masuk kedalam keluarga pria datang bersama keluarga pria.

Tidak lama setelah mereka datang sambil membawa makanan, lalu mereka makan bersama dengan canda ria, setelah makan bekas makanan di rapikan oleh pelayan piring kotor dibawa kembali ke area dapur.

Sambil menunggu penata rias pengantin mereka berbincang-bincang terlebih dahulu, mamy grace menemui suaminya dan keluarga yang lainnya untuk meminta makan juga lebih dulu.

Tidak lama setelah itu orang dari salon yang telah disewa oleh keluarga Emily untuk menata rias pengantin telah sampai, mereka ada empat anggota.

"Mengapa menjadi menjadi empat orang bukankah dari awal hanya tiga orang" ucap mamy Grace.

"Maaf nyonya dia pendatang baru, bos juga meminta kami untuk membawanya supaya belajar" ucap salah satu menata rias.

"Kalau silahkan masuk dandani putri ku lebih dahulu setelah itu baru kami yang kalian dandani" ucap Grace lagi.

Emily, salsa, Alya hanya memperhatikan orang baru tersebut, gerak-gerik nya mencurigakan, mereka hanya pura-pura tidak tahu, mereka ingin tahu apa yang akan di lakukan wanita itu.

Emily langsung duduk dekat meja riasnya dan mereka berempat menghampiri emily siap mendadani emily.

Emily menyampaikan riasan ia suka kepada mereka, tapi matanya lepas dari gerakan wanita yang mencurigakan itu, saat wanita itu makin dekat dengan Emily ia mengeluarkan belati langsung menusukkan kearah Jantung Emily.

Saat itu juga pandang Emily tidak dari wanita itu langsung menangkis serangan wanita itu, lalu ia menendang wanita itu.

Bruk! Wanita itu terjatuh hampir dekat tempat tidur tempat mamy grace dan Salsabila Alya, berkumpul. Belatinya juga terlempar sedikit jauh dari nya, perutnya terasa sangat sakit oleh tendangannya Emily, ia tidak menyangka Emily jago bela diri.

Penata rias lainnya berteriak ketakutan melihat anggota nya melakukan pembunuhan terhadap sang pengantin. Emily menyuruh mereka diam dan juga meminta salsa menjaga maminya.

"Salsa bawa mamy tempat aman, alya kamu urus tiga orang itu" ucap Emily lalu ia menghampiri si wanita pembunuh.

"Sayang, jangan mendekat dia berbahaya" ucap Grace dia bersikeras tetap tinggal untuk membantu putrinya.

"Mami, aku tidak apa-apa jika mau keluar pergi kesudut bersama salsa" ucap Emily lembutan kepada mamy nya.

"Salsa" kata emily tegas juga dingin karena dari tadi juga membawa mami menjauh, ia yakin wanita ini juga bisa bela diri.

Salsa langsung membawa grace ketempat yang aman melihat emily sudah mulai kesal, ia tidak menghiraukan lagi menolak grace.

Begitu pula dengan grace belum pernah melihat emily seperti ini, jadi ia menurut saja di bawa oleh Salsabila.

Emily mengambil belati yang terlempar itu sebelum wanita itu mengambilkan. Wanita itu berdiri langsung menyerang emily dengan ilmu beladiri nya, jika tidak dapat membunuhnya dengan belati ia akan menghajar Emily sampai mati pikir wanita itu.

"Masih melawan, apa kamu tidak mendapatkan informasi siapa aku sebenarnya, karena kau sudah kesini berarti hari terburukmu" ucap emily langsung melawan wanita.

"Ka..mmmuu bisa bela diri lebih hebat dariku" ucap wanita itu tergagap ia hanya mendapatkan informasi bahwa wanita yang ia bunuh bernama emily sang pengantin tidak bisa bela diri hanya anak manja dan lemah.

Emily tidak memakan waktu untuk mengalahkan wanita itu, wanita itu tunduk di hadapan Emily yang sudah lemah kakinya Kanannya patah, ia menyerah tidak melawan lagi.

Saat Emily ingin menanyakan kepada wanita itu siapa yang menyuruhnya untuk membunuh dirinya, pintu kamarnya di dobrak seseorang dari luar. Tentu kegiatannya terganggu dengan suara keras tersebut lalu ia melihat kearah pintu padahal pintu tidak terkunci sama sekali.

Bruak!.....