Berisi konten komedi dan dewasa
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Junita Aisyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
30
"kenapa kita bantu dia?" Jiandra penasaran sambil minum kopi depan Taevin
"Dia tetap teman kita, Aku bantu mengembalikan sistem hacker nya, dia bisa Gila kalo benar sistem nya udah di banned, dan gak bisa di pulihkan lagi" taevin
"Sistem hackers ini adalah pekerjaan nya yang dari tahun ketahun" taevin
....
Saat malam hari
Taevin datang ke Bar dan bar tertulis tutup karena di booking pribadi.
"Kita main apa sekarang?" jiandra
" Kita main kartu!! siapa kalah akan bilang jujur atau gak mau jujur harus mabuk!!" Alex
"konyol" taevin
"apa kamu takut?" Alex natap taevin
"oke mulai!" taevin dan alex senyum
dan putaran pertama jiandra kalah.
"pertanyaan ku!! Apa kamu menyembunyikan sesuatu dari ku?" Alex
"yaa" Jiandra
"apa?" Alex langsung penasaran
"Satu pertanyaan!! Gak bisa jawab lagi!! Hahahah" jiandra mulai menatap taevin
"kamu pernah suka sama pacar ku kan?" Alex Langsung nelan ludah dan mengangguk dan langsung taevin mau memukul jiandra dan di tahan Alex dengan narik taevin
"Kenapa kalian ini?!" Alex emosi
"pacar mu Cantik dan lucu" jiandra dan taevin mau memukul lagi tapi gak bisa karena Alex di tengah sekarang
"Oke!! giliran ku lagi" Alex mulai permainan dan kali ini Alex yang kalah
"kamu sering tidur sama Jessi kan?" Jiandra
"ya" Alex
"Kalo dia hamil gimana? Ternyata yang lebih mesum disini disini kamu" Jiandra nunjuk Alex
Alex mengabaikan jiandra lalu natap taevin.
"Kamu tau semua tentang pacar ku kan?" taevin dan Alex langsung ngangguk dia gak bisa mabuk duluan di permainan malam ini.
"oke!" taevin pasrah
Lalu kali ini Taevin yang kalah
"Kenapa kamu bantu aku soal data ku akan di banned?" Alex dan taevin minum segelas dan Alex langsung pasrah
"Apa kamu pernah tidur sama Vania? jelaskan sekalian" jiandra
"tidak pernah" taevin dan Alex sama jiandra kaget
"kenapa?" jiandra
"Dia masih kuliah!! kami benar-benar harus mencapai yang di inginkan dulu" taevin
"Nahh itu pikiran orang dewasaa" jiandra mengarahkan muka nya ke Alex. Dan Alex menjitak kening jiandra.
"Apa kamu gak pengen?" Alex
"Aku hanya mau dia mengatakan cinta sama ku!! Sampai sekarang hanya aku yang memegang kuat tonggak cinta agar tetap berdiri, saat aku mengabaikan cinta dan tonggak itu gak akan pernah berdiri lagi, aku ingin sama-sama memegang tonggak itu" taevin lalu minum
"berarti yang suka ini kamu? Aihh cinta itu memang seperti itu" Jiandra ngajak TOS taevin dan mereka lalu tos dan minum.
"oke selanjutnya" Alex
Dan kali ini jiandra kalah.
"Apa kamu ada kaitan nya sama mafia? kenapa daftar ada di angka hitam? Apa kamu mafia juga, jawab semua nya!!" Alex natap Jiandra
"Aku yang masukkan nama nya di daftar mafia dulu!!, Dan aku sudah keluar jadi data nya tinggal di daftar mafia dan jiandra membiarkan data nya tetap aman di sana" taevin natap Alex dan Alex langsung ngangguk
"Apa kamu pernah melihat Vania mencintai ku?" taevin
"Mana lah aku tauu, pacar baru ku aja aku gak tau apa dia suka sama ku atau cuma gabut aja!! Pertanyaan mu slalu tentang Vania!! Padahal di sini yang paling misterius itu kamu!! Tapi kamu hanya memikirkan pacar kamu yang jahil yang suka jahilin aku! gak ada sopan santun nya! Kamu malah nanya soal perasaan dia kekamu, aku gak tau!!" jiandra kesal
"Dia dunia ku" taevin
"memang gila cinta" Alex lalu minum
"Aku tidak sebejat mu" taevin membalas dengan menodorkan minum dan Alex kesal dengar itu
" kamu!!" Alex nunjuk taevin dan taevin cuma natap nya sinis
"sudah!!kita cukup kan sampai sini!!" Alex kesal lalu ngambil jaket nya lalu pergi dan Taevin lalu minum segelas lagi dan keluar dan jiandra di sana bingung
Sementara Vania dia duduk di tepi jalan dan dance sama Rena dan Juan main musik dan mereka sangat ramai dan heboh.
"Hahahah" Gea ketawa pecah
"Dance nya yang ini" Vania menunjuk kan bakat nya dan banyak penonton saat itu dan Taevin liat Vania dia turun dari mobil menggendong Vania depan banyak orang lalu memasukkan nya dalam mobil dan mengantar nya pulang.
"aihh!!" Vania kesal
....
Besok harinya
Vania ketemu salsa Dan mereka ngobrol bentar di Kaffe.
"Aku benar-benar senang bisa ketemu Wawa karena aku seperti melihat adek ku sendiri" salsa
"nahh!!" Vania ngasih video dan salsa kaget
"Siapa gadis ini?" salsa
"Yang kamu selamat kan dan kamu buat dia jadi adek kamu sendiri dan dia sendiri pembunuh nya" Vania dan salsa langsung kaget dan tangan nya gemetar
"Dari mana kamu tau soal ini?" salsa
"dia ngaku sendiri kalo dia pernah bunuh orang masa SMA lalu Kabur dan sembunyi" Vania menyilangkan tangan nya
"kurang ajar!!" salsa memukul meja nya
"Dia mengaku dia gak sengaja saat itu, kehidupan dia masa kecil sangat tragis jadi dia mau mencelakai anak yang sering membully nya dan adek mu malah mau nolong pembully itu dan wawa sering nyuruh nya minggir tapi adek mu gak mau dengar dan Wawa gak sengaja dorong nya dan ternyata kaca itu gak kuat dan jatuh dari lantai tinggi itu dan meninggal!!' Vania
"Pilihan ini di tangan mu!! kamu mau jadikan dia jadi adek kamu atau kamu bunuh dia!!" Vania narok racun di atas meja dan di ambil salsa dan Vania senyum
"okey aku pergi dulu aku harus kerumah taevin mau ganggu diaa" Vania senyum lalu lari dan salsa masih gemetar liat video itu dia udah sayang banget sama Wawa tapi ini lebih sakit setelah tau kebenaran nya jadi salsa bingung dengan natap tangan nya megang racun itu.
Vania lalu masuk mobil dan tiba-tiba dia melihat Rena sembunyi-sembunyi di balik pohon lalu Vania menghampiri nya
"Lo ngapain sembunyi hah? sembunyi tapi keliatan" Vania senyum
"Aihh Lo gak tauu!! gue dikejar polisi!! Motor gue gue tinggalin di sana lalu gue kabur!!" Rena
"Lo ngapain di kejar polisi?" Vania
"Aku mabuk, lalu nabrak Orang yang pake becak jadi gue kabur" Rena
"gue gak mau ikut campur!!" Vania tiba-tiba datang polisi dan Rena berlari dekat Vania mengambil kunci mobil dan Vania kaget dan polisi menangkap mereka berdua, Vania sangat kesal.
"Kenapa gue juga pakk!!" Vania
"dia teman ku pakk" Rena
"kurang ajar!!" Vania
"Temanin aku!" Rena ketakutan
"gue tau Lo sahabat gue tapi gak juga gini anjingg!!" Vania kesal