Setelah Empat Tahun Berlalu ( Luka)

Di dalam toko kue milik Lara,Naima sedang duduk berhadapan dengan Lara.siang ini Naima sudah kembali bekerja lagi karena merasa sungkan untuk mengambil cuti terlalu lama, padahal Bagas sudah memberikan izin kepada nya.

Tadi pagi Naima datang ke kantor dengan menumpang di mobil pria itu,Naima tak berani menolak keinginan Bagas apalagi saat itu ada Maryah di antara mereka.

Di rumah sakit,Maryah di jaga oleh dua orang perawat yang sudah di persiapkan oleh Anjani, setelah menyuapi Maryah sarapan pagi,Naima pamit untuk berangkat kerja.dan siang ini dia sengaja datang ke toko untuk curhat kepada sahabat nya.meninggalkan Bagas yang terpaksa harus makan siang bersama Dimas.

" Ra! Aku akan menikah." ucap Naima akhirnya memutuskan untuk menceritakan tentang pernikahan itu kepada sahabat nya.

" Hah? Menikah? Jangan ngaco Nai,nggak lucu tahu."balas Lara tak percaya karena dia juga sudah tahu seperti apa Naima selama ini.

" Aku serius Ra.pernikahan itu akan di laksanakan dalam waktu dekat." ujar Naima menambahkan.

" Nai, serius?" tanya Lara balik masih belum percaya.

Naima mengangguk dengan cepat dan terlihat begitu lucu sekali.

" Kamu mau menikah dengan siapa? Apa Mas Dokter,tapi kan dia sudah lama menghilang Nai,apa sama om-om? Kamu nggak lagi hamil kan Nai" tukas Lara sambil meraba perut Naima membuat Naima merasa geli lalu tertawa sangat keras.

Hahahaha...

" Enak aja kamu nuduh Aku hamil duluan." sungut Naima sambil memukuli tangan Lara dengan pelan.

" Terus kenapa Kamu tiba-tiba saja mau menikah? Jangan bohong Nai."cerocos Lara tak sabaran.

Naima menarik nafas dalam-dalam,ini adalah saat nya,tak ada jalan untuk mundur lagi.ia harus melangkah maju.menghadapi kenyataan yang telah menanti nya.di luar sana takdir sudah menunggu nya.

Dengan hati yang masih bergetar ia lalu menceritakan semua nya kepada Lara,namun ada satu hal yang menjadi pengecualian nya, yaitu perjanjian yang ia lakukan bersama Anjani.

" Aku bahagia banget loh Nai denger kabar Kamu yang mau menikah dengan Mas Dokter,ini mah definisi jodoh pasti bertemu lagi." seloroh Lara sementara Naima terlihat melamun.

" Tapi Aku ...Ra! Bagaimana kalau dia ternyata menyimpan dendam kepada Aku karena selama ini Aku begitu jahat sama dia,lalu membuat hidup ku hancur seperti apa yang pernah Rudi lakukan dulu kepada Ibu?"

" Setelah menikah tidak mungkin Aku tidak melakukan tugas ku sebagai seorang istri,di mana-mana kami pasti akan tidur dalam kamar yang sama,dia adalah laki-laki yang normal,Aku juga takut trauma di masa lalu kembali terulang kepada anak ku nanti." terang Naima dengan mata yang berkaca-kaca dan suara yang serak ingin menangis.

Tanpa Naima sadari jika sejak tadi Bagas mendengar semua yang ia ucapkan kepada Lara,awal nya saat melihat kedatangan Bagas,Lara sudah ingin berteriak histeris akan tetapi Bagas langsung meminta Lara untuk tetap diam dengan kode yang pria itu berikan.Lara mengangguk paham lalu kembali bersikap biasa saja di hadapan Naima.

" Tidak Nai, percaya pada ku." ujar Bagas sedikit menaikkan volume suara agar Naima bisa mendengar nya.

Tidak semua laki-laki sama seperti Bapak nya Naima,apa selama ini Naima tidak bisa melihat bagaimana perhatian dan tulus nya Bagas terhadap dia.Bagas tentu saja tak Sudi di sama ratakan dengan Rudi.

Naima langsung menggigit bibir bawah nya begitu menyadari kedatangan Bagas.ia usap sampai kering mata yang tadi sudah basah.rasa takut dan cemas itu terus saja menghampiri nya.

" Itu tidak akan pernah terjadi Nai,selain karena Aku mencintai Kamu,Mama juga pasti akan marah besar jika sampai Aku menyakiti Kamu! Percaya sama Aku."ucap Bagas meraih kedua tangan Naima berusaha menyakinkan calon istri nya supaya tidak mendadak berubah pikiran menggagalkan rencana pernikahan yang akan membuat dia merana seumur hidup.

" Demi menjaga cinta ku terhadap Kamu,Aku sampai rela terluka menghindari desakan menikah dari Mama,Aku tak pernah membuka hati untuk wanita lain meskipun Kamu sudah berulang kali menolak cinta ku.Aku memang sering emosional,tapi Aku gak pernah suka bermain tangan terhadap wanita,Aku terlahir dari seorang wanita dan Aku tidak akan mengecewakan wanita yang akan menjadi ibu dari anak-anakku."Naima menatap lekat wajah Bagas begitu juga dengan Bagas.

Entah bagaimana caranya Lara yang tadi duduk manis di hadapan Naima kini sudah menghilang,Naima sendiri seperti nya tidak menyadari kepergian Lara.kedua mata nya kini menatap tajam manik mata Bagas.

" Kamu masih ragu?" tanya Bagas.

Naima memilih untuk tidak menjawab nya,namun dari sorot mata nya .Bagas yakin Naima masih ragu dan takut kepada nya .entah dengan cara seperti apa lagi dia meyakinkan calon istri nya ini.bahwa dia benar-benar akan menjanjikan kebahagiaan untuk nya.

Bagas dan Naima kembali ke kantor secara bersamaan, kedatangan mereka berdua membuat pegawai perusahaan berspekulasi bebas.

Sebagian dari mereka ada yang mengatakan bahwa Bagas sangat cocok dengan Naima, sebagian lagi ada yang terang-terangan menghina bahkan menuduh Naima menggoda Bagas menggunakan tubuh nya.

" Selamat siang Naima can..."

" Eh ada Pak Bagas."lanjut Siska kemudian dengan wajah yang sangat kaget dan tidak lagi melanjutkan sapaan lebay nya terhadap Naima takut Bagas menuduh yang tidak-tidak kepada mereka.

Bagas mengerutkan keningnya bingung menatap Naima dan teman nya yang sudah menunduk kan kepala .

" Perusahaan ini sengaja di bangun buat bekerja,bukan untuk di jadikan tempat bermain, paham!"seru Bagas dengan nada suara dingin. Kesal karena teman Naima yang mengganggu kebersamaan mereka.

Bagas yang sekarang sangat berbeda dengan Bagas tadi ketika mengobrol dengan Naima,bahkan suara Bagas tadi begitu menenangkan tidak menakutkan seperti ini.

Kemudian mata hitam Bagas menatap lembut ke arah Naima.

" Ikut ke ruangan ku,ada sesuatu yang ingin Aku bahas sama Kamu." ucap Bagas lalu pergi begitu saja menuju ruangan nya.

Siska langsung menghembus kan nafas lega setelah melihat Bagas pergi dari hadapan mereka,tapi ia merasa aneh dengan gaya bicara Bagas kepada Naima yang menurut nya terlalu santai dan...

" Nai..."

" Sudah sana balik ke meja Kamu! Aku mau ke ruangan bos dulu." Naima memilih segera pergi dari meja nya karena sudah tahu apa yang akan Siska tanyakan kepada nya.

Brakkk...

Pyarr...

Di persimpangan jalan,sebuah sepeda motor terpental cukup jauh sampai membuat semua orang berteriak histeris melihat nya.

Sepeda motor ini melaju dengan kencang dan tiba-tiba oleng sehingga menabrak sebuah mobil yang sedang berhenti menunggu lampu merah berubah menjadi hijau.

" Bayi nya sudah tidak bisa kami selamatkan lagi." ucap dokter membuat si pria yang masih setengah sadar langsung terkulai lemas.

" Anak ku ..."

Bersambung.

Jangan lupa like dan tinggal kan jejak kalian di kolom komentar ya guys.