NovelToon NovelToon
PENDEKAR SINTING

PENDEKAR SINTING

Status: sedang berlangsung
Genre:Ilmu Kanuragan
Popularitas:13.6k
Nilai: 5
Nama Author: Ikko Suwais

Pendekar Sinting adalah seorang pemuda berwajah tampan, bertubuh tegap dan kekar. Sipat nya baik terhadap sesama dan suka menolong orang yang kesusahan. Tingkah nya yang konyol dan gemar bergaul dengan siapapun itulah yang membuat dia sering berteman dengan bekas musuh atau lawan nya. Perjalanan nya mencari pembunuh keluarga nya itulah yang membuat sang pendekar berpetualang di rimba persilatan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ikko Suwais, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PERTARUNGAN DUA MURID

GENANGAN Air sungai mengalir tenang dari arah hulu ke hilir sungai. Besar sungai itu tak terlalu lebar dan panjang nya mungkin tak terukur. Aliran sungai itu dipenuhi batu kali yang berupa-rupa bentuk dan ukuran. Disepanjang air sungai dangkal itu ada keanehan yang terjadi. Warna air sungai itu tak seperti warna air sungai seperti biasa nya. Air sungai itu berbuih dan berwarna kemerahan dan hampir seluruh aliran sungai dangkal itu berwarna merah seperti darah dan menyebarkan aroma anyir darah.

Sungai itu berada di bawah jurang yang memiliki tebing yang tinggi dan curam. Jurang itu sering disebut Jurang Kematian karena sering dipakai untuk membuang mayat-mayat manusia korban dari pertarungan. Pohon-pohon kecil yang tumbuh di tepi tebing-tebing itu nampak bergetar ketika ada ledakan kecil dan bebatuan kecil ditebing itu jatuh ke dasar jurang. Jika ada orang yang berada di dasar jurang dan melihat ke atas tebing, Pasti orang itu akan melihat dua sosok manusia sedang bertarung mengadu ketangkasan ilmu Kanuragan disana.

Gerakan silat kedua nya sangat lincah dan berkali-kali kedua nya menyerang dengan tenaga dalam sinar mereka. Pertarungan itu cukup sengit dan tingkat kekuatan ilmu mereka berdua hampir seimbang. Suara denting pedang dan ledakan kecil kerap terdengar dari pertarungan dua orang itu.

Diatas tebing jurang itu adalah tanah datar tak terlalu luas dan ditumbuhi pohon beringin tua berumur ratusan tahun. Di hutan itu berdiri suatu Perguruan yang bernama Perguruan Bangau Sakti. Letak Perguruan itu agak jauh dari tepi jurang tadi berada dan tempat nya berada di atas puncak bukit. Perguruan itu terhalang daun pepohonan yang tumbuh tinggi dan lebat dihutan itu. Orang yang akan pergi ke Perguruan itu dan tak tahu arah dimana letak Perguruan itu berada pasti akan tersesat ditengah hutan tersebut.

Di halaman hutan belakang Perguruan itu ada jurang cukup lebar dan dalam. Jurang itu masih satu arah menuju tempat dimana dua orang yang sejak tadi bertarung berada. Ditepi jurang tempat dua orang bertarung tadi ada jembatan gantung yang terbuat dari kayu dan tali yang di ikat dari ujung seberang sebelah kiri ke ujung seberang sebelah kanan. Di seberang jurang itu berdiri juga suatu Perguruan yang bernama Perguruan Mawar Seroja.

Letak Perguruan itu berada di tengah-tengah hutan dan ada jalan setapak cukup lebar menuju ke Perguruan itu. Jadi jika ada orang yang mau pergi ke Perguruan itu mereka tak akan sampai tersesat karena ada jalan setapak yang mengarah ke Perguruan itu. Jurang cukup dalam itu berada ditengah-tengah dua Perguruan itu dan menjadi patokan batas tanah kekuasaan dua Perguruan.

Perguruan Bangau Sakti itu memiliki satu pendopo cukup luas dan biasa nya dipakai untuk para Murid-Murid mendengarkan wejangan dari Sang Guru. Di sekeliling Perguruan itu ada pondok-pondok berbaris rapi menempel pada pagar batu cukup tinggi dan pondok itu biasa dipakai untuk tempat tinggal para murid. Ada satu pondok cukup besar terpisah dan berada di ujung Pendopo. Seperti nya pondok itu tempat istirahat nya Guru pemilik dari Perguruan Bangau Sakti itu.

Dua orang yang sejak tadi bertarung di atas tebing itu masih saling serang memakai senjata mereka masing-masing.  Karena dari kedua nya sama-sama tangguh bisa menepis dan menahan serangan senjata masing-masing. Kini kedua nya saling menyerang memakai tenaga dalam sinar mereka dalam jarak lima tombak.

*Jegggaaarrr!*

*Durrr! Durrr! Durrr!*

Tebing jurang itu bergetar lagi dikarenakan ada nya ledakan keras di atas tebing itu. Dua orang yang saling bertarung itu menyerang dengan tenaga dalam sinar dan menyebabkan ledakan ketika dua sinar kedua nya beradu.

Dari ledakan perpaduan tenaga dalam sinar yang beradu itu membuat kedua pemilik sinar itu terpental. Hanya hitungan helaan napas saja kedua nya sudah bangkit lagi meskipun keadaan mereka sudah lemas karena tersapu angin ledakan tadi.

Salah satu dari kedua orang itu berbadan kurus dan lawan orang kurus itu berbadan kekar. Kedua nya sama-sama laki-laki dan memiliki wajah yang tak kalah angker dan dingin. Yang badan nya kurus berpakaian komprang serba merah tapi ikat pinggang nya berwarna hitam. Rambut nya hitam ke abu-abuan sebatas tengkuk dan tanpa memakai ikat kepala. Warna rambut serta kumis tebal lelaki itu hampir sama dengan warna jenggot nya yang tak terlalu panjang. Tulang pipi nya bertonjolan keras dan sorot matanya yang cekung itu sangat tajam dan dingin. Laki-laki kurus setengah tua berkisar umur enam puluh tahun itu menghunuskan senjata nya berupa golok panjang ke arah lawan nya.

"Brengsek kau!" Bentak lelaki kurus itu. Baru saja ia mau melangkah tapi segera jatuh berlutut sembari memegang perut nya.

"Ughh perutku panas sekali!" Ucap nya dengan suara berat tertahan.

Sedangkan orang yang berbadan kekar itu memiliki wajah lumayan tampan dan berkulit putih. Wajah lelaki itu hanya tumbuh kumis tipis tanpa jenggot. Rambut nya panjang sebatas bahu dan di ikat dengan kain berwarna merah. Pakaian yang dikenakan lelaki  itu berwarna hijau tua sebatas siku dengan celana berwarna merah kehijauan sampai batas mata kaki. Pemuda itu memakai sandal lilit sebatas betis nya dan pakaian nya tanpa kancing jadi dada bidang kekar nya terlihat jelas ketika terhembus oleh angin. Umur pemuda itu berkisar hampir empat puluh tahunan jauh lebih muda dari lawan nya itu.

Ditangan kanan orang kekar itu terhunus pedang tak terlalu panjang dan sarung nya masih terselip di ikat pinggang nya. Sorot mata pemuda itu nampak marah sekali terhadap orang kurus yang ada di hadapan nya. Ia baru saja bisa bangkit dari terjungkal nya dan kemudian terhuyung-huyung jatuh karena ia merasakan panas di wajah nya.

"Celaka! Panas sekali wajah ku!" Ujar batin lelaki kekar itu sambil meraba wajah nya.

Melihat lawan nya sudah bisa bangkit lagi, lelaki kekar itu segera paksakan berdiri sambil bertanya dengan nada tinggi.

"Dimana kau sembunyikan Pusaka itu Balung Wirok!" Bentak Pemuda itu menyebut nama julukan lawan nya yang berbadan kurus ceking itu.

"Sudah berulang kali aku katakan kepadamu bahwa aku tak pernah sekalipun mencuri pusaka itu!"

"Jangan menipuku lagi dengan alasan mu yang tak berguna itu Margasi! Aku melihat jelas ciri khas warna pakaian yang kau pakai itu! Aku melihat kau keluar dari pondok guru semalam sebelum guru ditemukan meninggal!"

"Jangan menyebut nama asli ku bocah ingusan! kau seharusnya sungkan dan hormat kepada ku karena aku adalah Kakak Tertua Di Perguruan Bangau Sakti!"

"Cih! Untuk apa aku sungkan kepada mu? Kau adalah murid murtad dan sudah dicap buruk oleh Perguruan Bangau Sakti! Eyang Guru sudah mewanti-wanti kepada ku dan juga murid lain nya agar segera membunuh mu jika kau datang lagi ke dalam perguruan!"

"Dengar Harya Jiping!" Bentak Balung Wirok menyebut nama asli lawan nya itu.

Lanjut nya lagi,

"Meskipun aku murid murtad nya Eyang guru Raharjati! Sedikitpun tak ada niat ku untuk membunuh beliau meskipun aku selama ini sangat membenci si tua keropos itu!"

"Persetan dengan alasan mu itu! Aku akan tetap menuntut kepadamu soal pusaka yang hilang itu dan juga kematian Eyang Guru! Margasi!" Harya Jiping mulai memainkan jurus pedang nya lagi dan menajamkan pengelihatan nya untuk menyerang Balung Wirok.

1
Sarip Hidayat
waaah
Ita Xiaomi
Ajeng perguruan mu telah musnah banyak nyawa yg tlah dipertaruhkan. Kamu malah sibuk menggoda Rangga.
Ita Xiaomi
Hanya Inggarwati yg tdk berpikir ke arah ranjang😁
Sarip Hidayat
waah
Sarip Hidayat
waahb ketemu lagi
Sarip Hidayat
waah
Sarip Hidayat
waah.. kg jadi anuan rangga... wkwkwk
Sarip Hidayat
waaah... basah daaah
Sarip Hidayat
owh
Sarip Hidayat
ooh begitu jadinya
Sarip Hidayat
waah.... gitu yaa
Ikko_Suwais
hehe betul kk
Ikko_Suwais
mksh support ny akak
Sarip Hidayat
waah
anggita
bener... 👏
anggita
lanjut berkarya tulis, moga novelnya lancar👌
anggita
like👍+👆iklan... utk author novel fantasi timur lokal.
arumazam
hadir
Jamal Jamal
bagus
Ita Xiaomi
Persaingan spt ini tak baik utk keutuhan perguruan/padepokan.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!