Zoey Charlotte Brianna, ia terbangun kembali di kamarnya sebelum kiamat datang.
Awalnya dia terkejut mengapa dia kembali lagi kerumah peninggalan orangtuanya ia beranggapan bahwa ia disurga setelah kematian.
Nyatanya dia sadar bahwa ia mengalami kelahiran kembali 2 bulan sebelum virus zombie melanda dunia.
Zoey menggunakan waktu dua bulan itu untuk belanja sepuas-puasnya, menjual semua aset peninggalan orang tuanya dan kakeknya. Dia juga menyempatkan diri untuk memperkuat tubuhnya.
Pada hari kiamat kita tidak bisa mengharapkan orang lain untuk membantu kita, harus diri kita lah yang berjuang sendiri jika ingin hidup dalam dunia yang kacau ini.
Sebagai wanita Zoey harus kuat untuk melindungi dirinya, karena didunia kacau wanita tidak berguna hanya digunakan untuk memuaskan nafsu bagi orang kuat dan berkuasa.
***
Saksikan perjalanannya Zoey yang penuh tantangan melawan zombie dimana-mana dan juga melawan tumbuhan dan hewan yang telah bermutasi.
.
.
.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jasmine Oke, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
24. Jogging bersama
Damian berinisiatif menyapa Zoey lebih dahulu!
"Pagi Zoey." Sapanya dengan ramah juga tersenyum kepada Zoey.
"Hmm!" Zoey hanya berdehem lalu ia memanggil Rachel.
"Rachel apa kamu sudah siap, kita jogging di taman." Ucap Zoey kepada Rachel.
"Zoey aku juga berencana jogging di taman bagaimana kalau kita bareng saja." Ucap Damian kepada zoey dengan lembut.
Membuat dahi dan alisnya zoey mengernyit karena bingung, karena Damian bersikap kepada seperti teman sudah lama kenal, padahal Zoey tidak mengenalnya sama sekali.
"Ada apa dengan nya " gumam Zoey lalu ia menbawa Rachel turun kebawah tanpa melihat Damian.
Sedangkan Damian hanya tersenyum ia tidak marah, Zoey mengabaikannya lagi. Lalu ia mengikuti Zoey dan Rachel dari belakang dengan langkah pelan.
Sedangkan Rachel hanya melihat beberapa kali kebelakang ia tidak tahan melihat wajah tampan Damian, ia suka melihat wajah tampan dan wajah cantik.
"Zoey siapa dia? Ganteng bangat!!!"
Rachel memuji Damian tanpa henti dengan wajah berbinar ia melihat Damian lagi di belakangnya.
"Fokus lihat jalan yang benar" ucap Zoey kepada Rachel ia takut Rachel akan tersandung.
"Katakan siapa dia?, sepertinya dia menyukaimu? Terima saja kamu tidak akan rugi dia sangat tampan, seandainya itu aku betapa melelehnya hatiku" Rachel membayangkan Adegan Damian mengandeng tangannya.
"Apa yang kamu pikirkan, dia tidak suka wanita jangan pikir macam-macam." Kata Zoey sambil mengetuk dahi Rachel sehingga khayalan Rachel buyar.
"iis kau ini..!! Mengapa tidak membiarkan aku menghayal sebentar saja tentang pria tampan." Ucap Rachel sambil mengusap dahinya.
"Dia tidak suka wanita, tidak mungkin saat melihat mu wajah nya bersinar seperti matahari!." Ucap Rachel tidak percaya dengan perkataannya Zoey.
"Itu tidak mungkin lagi bagaimana mungkin dia menyukaiku!, aku hanya bertemu dengannya tiga kali aku juga tidak mengenalnya, mungkin saja dia hanya penasaran saja dengan ku karena membeli perlengkapan begitu banyak." Ucap Zoey kepada Rachel
"Tapi mengapa dia tahu tentang pergerakan mu, bukankah kamu selalu menyamar saat belanja?" Kata Rachel lagi.
"Dia adalah bos di tempat aku membeli alat senjata, dia curiga pada ku jadi ia menyelidikiku" kata Zoey ia memberitahu Rachel.
"Rachel jangan mudah tertipu hanya melihat ketampanan saja, kita harus berhati-hati kehidupan dunia ini keras." Kata Zoey lagi ia takut Rachel mudah di taklukkan hanya karena wajah tampan dan cantik.
"Iya aku tahu, aku hanya suka melihat wajah tampan nya saja dan sekaligus penasaran karena ia mendekatimu, aku juga paham kok apa maksud mu jangan khawatir" Kata Rachel.
Tidak lama setelah itu mereka selesai lari pagi lalu mencari penjual sarapan dekat taman.
"Zoey di sana ada bubur ayam bagaimana kalau kita sarapan itu saja." Ucap Rachel melihat penjual bubur ayam.
"Baiklah." Ucap Zoey ia setuju sarapan disana, meski anak orang kaya ia tidak memilih tempat makan, tidak harus di restauran mewah, pedagang kaki lima pun asalkan enak dan bersih ia beli.
Damian juga mengikuti Zoey sarapan disana, ia bingung mendengar makan tersebut bubur ayam, ia memang belum pernah memakan nya.
Mereka memesan makanan termasuk Damian ia duduk bersama Zoey dan Rachel, Zoey hanya diam saja bagi nya terserah dia duduk dimana saja karena ini tempat umum jadi tidak ada hak nya untuk melarang.
"Pria tampan kenalkan aku Rachel temannya Zoey, sejak kapan kamu mengenal Zoey." Ucap Rachel tangan nya sudah gatal ingin berkenalan dengan Damian.
Damian sedikit risih melihat Rachel juga tangan Rachel mengulur kearahnya, karena itu ia duduk berjauhan dari Rachel sedikit dekat dengan Zoey, tetapi untuk menghargai teman Zoey ia menjawab pertanyaan Rachel tetapi tidak menyambut salaman dari Rachel.
"Damian!, aku mengenalnya saat di pesawat." Ucap Damian datar karena ia memang terbiasa berbicara seperti itu, ini ia sudah menghargai Rachel sebagai teman Zoey.
"Pilih kasih sekali." Ucap Rachel pelan ia hanya tersenyum tidak tersinggung sama sekali dengan Damian sikap dingin kepadanya.
"Giliran Zoey kau bicara sangat lembut." Kata Rachel lagi dengan cemberut.
"Rachel makan bubur mu nanti dingin tidak enak lagi, aku hampir selesai nanti aku tinggal kau disini!!." Ucap Zoey ia hampir menghabiskan bubur nya tetapi Rachel belum menyentuh bubur itu sedikit pun.
"Baiklah." Ucap Rachel ia fokus untuk makan tidak melihat Damian lagi.
Tak lama setelah itu mereka selesai makan, saat nya melakukan pembayaran.
"Zoey boleh kah aku pinjam uang, aku lupa membawa uang?" Ucap Damian sedikit menunduk ia benar malu sekarang sebagai lelaki.
"Kau tidak membawa uang tetapi ikut makan disini." Ucap Zoey ia sedikit geli melihat Damian, lalu ia membayar bagian Damian juga.
Damian hanya mengusap rambut nya dengan jarinya, untuk menghilangkan rasa gugup dan malu nya.
"Terimakasih Zoey setelah sampai di apartemen aku ganti uang mu." Kata Damian lagi kepada Zoey.
"Tidak usah hanya semangkuk bubur ayam, anggap saja aku mentraktir mu, setelah ini jangan ikuti aku lagi." Kata Zoey lagi lalu ia berjalan menuju apartemen nya.
"Terimakasih zoey,.. oh ya aku tidak mengikuti mu kita memang searah saja." Ucap Damian santai dan tersenyum kepada Zoey.
"Kau..." ucapan Zoey terhenti karena percuma saja ia berbicara dengan Damian.
"Terserah kau saja...!!!" Zoey tidak tahu harus berkata apa lagi, lalu membawa Rachel pulang.
"Sepertinya kamu kalah berdebat dengan nya?" Ucap Rachel tersenyum melihat wajah kesal Zoey.
"Persiapankan dirimu untuk latihan nanti!." Zoey hanya mengalihkan perhatian Rachel..
Damian yang mendengarkan Zoey membahas tentang latihan, ia juga teringat kepada para sahabatnya juga beberapa bawahan, mereka juga harus di latih.
"Mengapa aku melupakan yang satu ini, aku juga harus melakukan latihan untuk meningkatkan kekebalan tubuhku, juga kekuatan fisik ku" gumam Damian ia memperhatikan Zoey dari belakang pandangannya tidak lepas dari Zoey.
"Apa dia juga mengalami mimpi sama dengan ku." Gumamnya lagi.
Setelah sampai di apartemen Zoey beristirahat beberapa menit setelah itu ia melakukan pelatihan kepada Rachel.
"Zoey aku tidak kuat lagi, aku benar lelah kita beristirahat dulu, ya!" Ucap Rachel hanya beberapa jam saja Rachel sudah kelelahan.
"Minumlah, kamu boleh istirahat beberapa menit." Ucap Zoey sambil memberikan air putih segar sudah di campur dengan air suci kepada Rachel.
"Ah...air ini segar sekali sangat berbeda dengan air yang aku minum selama ini." Ucap Rachel sambil menikmati air tersebut.
"Aku kembali segar dan bugar rasa lelah ku hilang seketika." Ucap Rachel lagi.
"Habiskan lah, aku ke kamar dulu nanti aku kembali lagi kesini." Ucap Zoey lalu ia kembali ke kamarnya.
.
.
.
.