Menghabiskan seluruh hidupnya untuk menjadi pendekar bebas sama saja melakukan bunuh diri jika memiliki sesuatu yang diincar oleh banyak pendekar lain.
Zu Lian benar-benar tidak percaya jika dia akan mati di usia 30 tahun. Dimana seharusnya dia dapat hidup bahagia dan memiliki keluarga seperti orang lain.
Zu Lian berjanji jika dia memiliki kesempatan untuk hidup kembali, dia tidak akan melakukan kesalahan fatal semacam ini lagi dan benar-benar akan mengahargai hidup yang telah diberikan padanya.
Itulah yang dipikirkan oleh Zu Lian sebelum menutup matanya dan meninggal dengan cara yang cukup tragis dan menyedihkan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon WOURU, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sebuah Plakat
Satu Minggu berlalu dengan begitu cepat.
Zu Lian dan Mei Lin telah memanen seluruh tanaman herbal yang ada di gunung Qunglun tanpa menyisakan satupun tanaman yang berharga.
Kini Zu Lian dan Mei Lin berada di puncak gunung, atau lebih tepatnya di sebuah Gua yang menjadi tempat tinggal mereka selama dua hari terakhir.
Sekarang ini Zu Lian telah membuka 50 Meridian dan berada di ranah pendekar emas dengan sumberdaya yang dia peroleh, Zu Lian bisa lebih cepat membuka Meridianya.
Zu Lian juga telah mempelajari dan menguasai beberapa gerakan dari buku teknik dewa pedang yang dia temukan seminggu yang lalu di gua tempat burung Phoenix berada.
Berbeda dengan Zu Lian yang fokus dengan tingkatan kultivasi dan teknik miliknya, Mei Lin lebih fokus untuk mengendalikan energi Yang di dalam tubuhnya.
Meskipun telah diberikan cincin Yin dan Yang, tapi memerluka waktu agar Mei Lin mengerti dan mengetahui mekanisme cara cincin Yin dan Yang berkerja dalam tubuhnya sehingga meminimalisir resiko buruk yang mungkin saja terjadi pada tubuhbya dimasa depan.
Selain itu, setelah jiwa Phoenix masuk di dalam tubuh Mei Lin. Elemen api yang dimiliki Mei Lin telah berevolusi yang pada awalnya berwarna merah kini menjadi berwarna biru yang lebih panas dari elemen api merah.
Awalnya Mei Lin ketakutan akan kekuatanya itu, karena bisa saja dia melukai diri sendiri atau bahkan orang lain tanpa dia sengaja karena tidak mampu mengontrolnya.
Namun Zu Lian memberikan sebuah teknik pada Mei Lin agar bisa mengendalikan elemenya. Zu Lian yang dulunya berada di ranah kaisar tentu sangat paham dengan pengendalian namun baru kali ini dia menemukan seseorang penggunaan elemen api biru.
"Teknik pedang iblis pembunuh!"
Wusss!
Siluet sosok manusia yang bergerak cepat bagaikan seorang asasin dengan pedang putih di tanganya. Setiap dia bergerak maka benda-benda disekitarnya akan terpotong menjadi dua bagian.
Zu Lian berdiri di atas batu di ikut dengan tumbangnya beberapa pohon di belakangnya. Zu Lian menghela nafas dan tersenyum ketika melihat Mei Lin duduk tidak jauh darinya dan sedang memerhatikan dirinya.
Selama beberapa hari bersama Mei Lin, hubungan mereka berdua semakin erat, sangat berbeda dengan saat pertama kali mereka bertemu.
Pedang yang dia pakai sekarang pun merupakan pemberian Mei Lin. Pedang yang bernama pedang Bulan yang dia ketahui sebagai pedang tingkat raja.
"Aku akan kembali ke keluargaku, aku sudah terlalu lama berada di sini. Aku khawatir jika mereka terus mencariku."
Zu Lian menaikan sebelah alisnya. Tampak sedikit terkejut dengan perkataan Mei Lin. Meskipun mereka berdua terkadang tidak akur tapi selama beberapa hari terakhir terjalin ikatan aneh diantara mereka berdua.
"Baiklah. Jaga dirimu baik-baik."
Mei Lin tersenyum mendengar itu karena Zu Lian mengkhawatirkanya.
"Baik. Bagaimana denganmu?"
Mei Lin menghampiri Zu Lian. Sepertinya ini merupam hari terakhir mereka bersama.
"Hmm.. Aku sama seperti mu. Secepatnya aku akan kembali. Ada suatu masalah yang harus aku atasi."
Zu Lian teringat akan peristiwa pembunuhan yang akan menimpah Meng Yu tidak lama lagi dan dia harus menghentikan itu.
"Hmm jika seperti itu maka..
Mei Lin mengeluarkan sebuah plakat dengan lambang singa emas dan memberikannya pada Zu Lian.
Zu Lian membulatkan mata ketika melihat token itu. Setahunya plakat tersebut hanya dimiliki oleh keluarga kekaisaran.
Zu Lian menatap Mei Lin dengan penuh tanda tanya.
Zu Lian mengingat-ingat siapa keluarga kekaisaran Han yang bernama Mei Lin. Dia ingat betul seluruh keluarga Kekaisaran Han dan tidak ada yang memiliki penampilan yang sama dengan Mei Lin.
Tiba-tiba Zu Lian teringat akan berita menggemparkan dikehidupan sebelumnya. Kaisar Han Qiu memiliki seorang putri yang sangat cantik dari seorang ratu bernama Lin Yun.
Kelahiran anak tersebut menjadi penyebab kematian Lin Yun. kaisar Han Qiu merasa sangat sedih karena kehilangan istri yang sangat dia cintai.
Hingga beberapa tahu kemudian anak dari ratu itu tumbuh menjadi seorang gadis yang sangat cantik, tuan muda dari seluruh keluarga dan bahkan kekaisaran lain berniat menjodohkan anak mereka dengan putri kaisar Han.
Namun putri dari Han Qiu menolak keras semua pemuda-pemuda yang melamarnya, karena dia berambisi untuk menjadi seorang pendekar yang hebat dan bermimpi untuk menjadikan kekaisaran Han sebagai kekaisaran terkuat di empat benua.
Namun entah apa penyebabnya, putri dari kaisar Han Qiu tiba-tiba mengalami sakit yang parah dan membuat tubuhnya lemah seiring waktu. Pemuda-pemuda yang awalnya ingin meminangnya perlahan mulai menjauhinya karena tersebar rumor bahwa putri itu membawa penyakit dan kesialan.
Lagi pula siapa yang ingin menikah dengan seseorang yang sakit-sakitan dan membawa sial. Tidak ada yang mau menikahinya bahkan itu putri dari seorang kaisar sekalipun.
Dan pada akhirnya putri itu mengembuskan nafas terakhirnya dengan keadaan yang mengenaskan dimana seluruh tubuhnya terbakar menjadi abu. Dan nama putri tersebut adalah Lin Xi.
"Ya, Aku sangat beruntung bertemu dengan sosok baik sepertimu. Aku harap kau menyimpan plakat itu karena benda itu mungkin bisa menyelamatkanmu di masa depan."
Zu Lian mengangguk sambil tersenyum. Dia harus menjaga sikap dan membangun relasi yang baik dengan sosok seperti di depannya ini.
"Terimakasih." Ucap singkat Zu Lian. Sekarang dia tahu indentitas wanita cantik di depannya.
'jadi kutukan itu yang menjadi penyebab kematian Lin Xi di kehidupanku sebelumnya.' batin Zu Lian menduga-duga.
Zu Lian kemudian mengeluarkan sebuah buku teknik dan pedang berwarna putih dari dalam cincin penyimpananya. Cincin penyimpanan milik Mei Lin yang diberikan padanya sebagai ganti dari cincin penyimpanan Yin dan Yang.
"Ini merupakan pemberian dariku. Aku harap kau menyukainya. Anggap saja ini sebagai ungkapan terimakasih dariku karena jasamu selama beberapa Minggu terakhir." Jujur saja jika karena bukan bantuan Mei Lin, mungkin Zu Lian memerlukan waktu yang lebih lama untuk memanen seluruh sumberdaya di gunung Qung Lun.
Mei Lin menerima pemberian Zu Lian itu.
"Teknik Bunga pedang perak."
Mei Lin terkejut membaca buku teknik itu. Seingatnya buku teknik tersebut di dapatkan oleh Zu Lian dengan susah paya di tempat bernama Lembah kesengsaraan.
"Ini...
Mei Lin sedikit tidak percaya dengan apa yang diberikan oleh Zu Lian ini. Itu terlalu berharga bahkan untuk dirinya.
"Aku adalah orang yang menghargai sebuah ikatan. Kita teman kan?"
Mei Lin tersenyum dan mengangguk.
kemudian menaruh dua benda itu kedalam cincin Yin dan Yang nya.
Setelah Itu Mei Lin melesat menajuh dari Zu Lian hingga tidak lama kemudian Mei Lin mulai menghilang dari pandangan Zu Lian.
Zu Lian menghela nafas panjang, kemudian mengeluarkan sebuah buku da pedang bercorak naga dari dalam cincin penyimpananya. Pedang yang telah menemani dan membuatnya menjadi pendekar hebat di kehidupan sebelumnya.
"Ini merupakan awal dari segalanya. Aku akan membawa perubahan pada takdirku dan membuat duani persilatan berada di bawah kendaliku." Ucap Zu Lian dengan senyum sumringah, berkata dengan penuh ambisi.