Cinta kita berbeda seperti dua garis yang tidak pernah bertemu,namun tetap saling melengkapi. kita memiliki latar belakang, keyakinan, dan impian yang berbeda. Tapi cinta kita kuat dan tak tergoyahkan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Linda permata Sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30
Kristian tersenyum saat mendengar suara Wulan " Hallo " Sapanya balik.
" Iya kenapa? " Tanya Wulan to the point.
" Di mana? " Tanya Kristian basa-basi.
" Jauh " jawab Wulan singkat yang membuat Kristian mendelik samar lalu terkekeh.
" Kenapa lo ketawa? " Tanya Wulan bingung.
" Nggak ada " jawab Kristian sambil menggeleng yang pasti tidak di lihat oleh Wulan. " Lan , Entar malam lo ke mana? " Tanya Kristian lagi.
"Nggak ada, emang kenapa? " Tanya Wulan.
" Lo bisa nggak temanin gue ke suatu tempat " Tanya Kristian di ujung sana.
" Kemana? " jawab Wulan lagi.
" Ya ke suatu tempat " Jawab Kristian.
" Bisa, asal lo berani minta izin ke rumah gue " Lanjut Wulan sambil tersenyum, karena ia tau Kristian pasti tidak akan berani bertemu ayahnya.
" Oke... "Ucap Kristian singkat, yang membuat Wulan melongo.
" Iya... "Balas Wulan pada akhirnya, dan langsung mematikan ponsel di ujung sana.
\*\*\*\*\*\*
Tidak terasa malam telah tiba, di dalam kamarnya Wulan duduk dengan gelisah. Jantung nya berdegup kencang bukan karena takut, tapi karena gugup . Malam ini Kristian akan ke rumah bukan hanya sekedar berkunjung tapi untuk meminta izin kepada ayahnya, bahwa ia ingin mengajak Wulan keluar malam ini. Sejujurnya ini adalah pengalaman pertama Wulan, laki-laki asing selain keluarga nya ke rumah nya untuk keluar meminta izin kepada ayahnya untuk keluar bersama.
Bunyi bel rumah terdengar, wulan bangkit dari tempat tidur . Tapi langkahnya tertahan ia bisa melihat dari lantai dua jendela kamarnya Kristian : berdiri di samping mobil sport nya, mengenakan jaket kulit dengan perpaduan kaos hitam dan celana jeans hitam.
Ibu Wulan membukakan pintu pagar untuk seseorang tamu yang tak mereka kenal. Lelaki yang seumuran anaknya berdiri di samping mobil sport mewah edisi terbatas itu.
" Cari siapa? " Tanya mama Wulan pada akhirnya.
" Wulannya ada tante? "Tanya Kristian saat mama Wulan membukakan ia pintu.
" Ada Ayo masuk dulu "Lanjut mama Rani sambil mempersilakan Kristian untuk masuk.
Tiba-tiba ayah Wulan muncul dari dalam kamar, menggunakan baju rumahan,
" Siapa bun? " Tanya ayah Wulan saat melihat Kristian.
" Ini yah, katanya sahabat Wulan "Jawab mama Rani.
" Oh, ayo silakan duduk " Ucap ayah Wulan.
Kristian duduk tegak, di kursi ruang tamu berhadapan langsung dengan ayah Wulan. Suasana terasa tegang, hanya terdengar detak jam dinding yang berdetak pelan . Setelah terdiam beberapa saat Kristian akhirnya memberanikan diri untuk berbicara.
"Om... " Ucapnya dengan suara tenang, namun sedikit gugup. " Saya ingin meminta izin untuk mengajak Wulan, keluar jalan-jalan " Lanjut Kristian .
Akhirnya ayah Wulan sedikit mengangguk " jalan ke mana? " Tanya nya.
" Di taman kota "Jawab Kristian.
Ayah Wulan kembali teridam sebelum berkata " Baik , tapi pulang jangan terlalu malam. Dan kamu bertanggung jawab menjaga anak om" Ucap ayah Wulan pada akhirnya.
" Siap om "Ucap Kristian.
******
Dan di sinilah mereka, mereka berdua duduk tenang dengan pohon besar sebagai media sandarannya. Menatap lurus danau yang tenang itu tanpa ada percakapan dari ke duanya. Hingga Kristian memulai pembicaraan mereka.
" Lan.. "Panggil Kristian dengan serius.
Wulan menoleh dan menaikan alis sebelah merespon Kristian. " Hmm " Tanyanya bergumam.
" Kalo ada apa-apa, jangan sungkan bilang kepada gue " Ucap Kristian tulus.
"Black wolf " itu musuh lo, Tanya Wulan kepada Kristian.
"Kenapa lo bisa tau tentang geng motor itu ? " Tanya balik Kristian.