NovelToon NovelToon
Madu Kesayangan

Madu Kesayangan

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Cintapertama / Mengubah Takdir
Popularitas:261
Nilai: 5
Nama Author: Syana Elvania

Elara Calista seorang wanita cantik yang menjadi istri kedua dari Erlangga Lysander pria tampan yang begitu dicintainya. Sayang saja hubungan mereka tidak pernah mendapatkan restu. Membuat rumah tangga mereka sering di landa masalah. Yang dibuat oleh istri pertama Erlangga serta ibu mertuanya yang begitu tidak menyukainya.

Mereka melakukan berbagai cara untuk menghancurkan pernikahan nya. Hingga akhirnya pernikahan Elara dan Erlangga benar benar berada di ujung tanduk.

Apakah Elara harus bertahan atau memilih untuk menyerah?. Dan apakah Erlangga akan membiarkan Elara pergi dari kehidupannya?.

(Jangan lupa yaww bantu folow akun Ig @sya_gelow )

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Syana Elvania, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kehamilan lala

Hening sesaat, Elara tertegun menatap suaminya tidak percaya. Begitu terkejut dengan perkataan Erlangga yang tiba tiba dan langsung tanpa ragu didepan Mita. Di satu sisi ia sangat senang karna menjadi satu satunya wanita untuk Erlangga. Bukan lagi 'salah satunya'.

"Mas!. Kamu ga bisa talak aku!. Karna aku sedang mengandung anak mu. Darah daging mu!." Bentak Lala tidak terima atas jatuh talak nya.

Deg.

Jantung Elara seakan berhenti berdetak mendengar pengakuan Lala. "Ha-hamil?." Ulang Elara terhuyung mundur beberapa langkah tak bisa menjaga keseimbangan tubuhnya, menatap tak percaya suaminya yang bilang jika tidak akan pernah menyentuh wanita lain dan menjadi kannya satu satunya wanita untuk Erlangga. Kenyataan nya?. Lala hamil.

"Ya aku mengandung anak Erlangga ini buktinya!." Lala mengambil surat dokter mengangkat nya tinggi. Dengan penuh percaya diri tersenyum sinis menatap Elara.

Elara mendekat mengambilnya dengan tangan gemetar membaca isi surat yang benar saja menyatakan Lala tengah mengandung 4 bulan. Ia menatap suaminya meminta penjelasan.

Pria itu mengambil surat keterangan kehamilan Lala dari istrinya membacanya dengan cermat. " Ini ti-tidak mungkin." Erlangga menatap istrinya dengan panik mencoba meraih sang istri yang mundur menghindarinya. "Sayang, tolong jangan percaya pada wanita licik itu." Pinta Erlangga.

Sedangkan Lala dan Mita tersenyum penuh kemenangan. Melihat keberhasilan rencana mereka berdua. "Erlangga. Lala sedang mengandung anak mu, cucu mama. Jadi kamu tidak bisa dan tidak boleh menceraikan Lala. Lebih baik kamu ceraikan saja wanita itu." Tunjuk Mita pada Elara.

Yang membuat Erlangga menggeram marah. " Tidak akan!. Aku tidak akan pernah menceraikan Elara dan ini semua pasti rencana kalian!. Kalian menjebak ku kan." Bentak Erlangga merobek surat itu dan membuangnya.

"Sayang, kamu lupa kita kan udah ngelakuin. Jadi wajar dong aku mengandung anak kamu. Lihat perut aku?. Ini anak kamu." Ujar Lala dengan bangga sengaja mengusap perut buncitnya. Menunjukkan pada madunya itu.

Perkataan mereka bagai kan pisau yang menusuk hati nya. Tatapan Elara seketika tertuju pada perut buncit Lala yang tersembunyi dibalik gaunnya dengan tak percaya dan rasa sakit yang menggerogoti hati nya. Ia mundur menghindari suaminya. Berlari pergi dengan rasa kecewa mendalam pada pria itu. Padahal niat awalnya ia ingin mencoba memaafkan sang suami.

"Sayang tunggu!." Teriak Erlangga ingin menyusul istrinya. Namun, terhenti oleh Lala yang memeluknya tiba tiba. "Lepas sialan!." Bentak Erlangga murka terus memanggil istrinya berharap wanitanya itu berhenti.

Elara menghapus kasar air matanya yang terus keluar tanpa henti. Masuk kedalam taksi yang sudah di pesannya tadi, untung saja taksi ini masih mau menunggu. Segera ia menutup pintu taksi. "Pak cepat jalan." Suruhnya ketika melihat suaminya berlari mendekat.

"Baik nyonya."

Ia menatap kebelakang ketika taksi yang di tumpangi pergi semakin jauh. Menatap nanar suaminya yang masih mengejar bahkan tak henti hentinya meneriakkan namanya. Rasanya setiap panggilan nya seperti sembilu yang menyayat relung hatinya. Sakit. Sangat. Apalagi ketika mengetahui jika Erlangga sudah membuat Lala mengandung yang otomatis pria itu melanggar janjinya lagi padanya. Lagi dan lagi.

Sebenarnya wajar saja jika Lala hamil karna dia istri sah Erlangga. Namun, yang membuatnya kecewa adalah bagaimana pria itu berjanji padanya dan ia sangat benci seseorang yang mengingkari janjinya.

Ia masih ingat betul bagaimana pria itu berjanji dengan tekat sungguh sungguh di malam pertama pernikahannya. Dia hanya akan menyentuhnya karna ia lah satu satunya wanita dihati Erlangga. Bahkan dia berjanji tidak akan menyentuh Lala. Sedangkan kini. Lala sedang hamil anak Erlangga. Haruskah ia yang mengalah dan mundur?. Tapi ia tidak yakin akan sanggup.

Ia menutup mulut menahan isakan tangisnya. Bahkan air matanya masih saja tak ingin berhenti. 'Sudah menangis nya kamu kuat Elara.' Batinnya menguatkan diri sendiri. Sedikit malu karna menangis didalam taksi.

"Nyonya. Ini ada tisu untuk anda." Supir itu memberikan kotak tisu kepada Elara. Masih tetap fokus menyetir.

Dengan tangan gemetar Elara menerimanya. Mengambil beberapa lembar tisu untuk menghapus air matanya yang tidak kunjung berhenti.

"Disetiap masalah pasti ada jalan keluarnya. Tergantung pada kita yang memilih jalan yang benar atau salah." Ujar pria setengah baya begitu saja seperti tengah menasehati anaknya.

Elara tertegun mendengar perkataan supir taksi itu merasa sedikit lega. Mengambil tisu lagi menghapus sisa air matanya, sembari tetap berpikir positif untuk kedepannya. Walaupun pikiran nya kembali kacau.

Sudut bibir pria paruh baya itu sedikit terangkat membentuk sebuah senyuman lega melihat penumpangnya mulai tenang. Membiarkan penumpangnya untuk sendiri agar bisa tenang dan berpikir jernih.

Selama perjalanan elara hanya diam menatap jalanan kota yang membawa nya jauh dari daerah perkotaan. Tujuannya hanya satu makam sang bunda.

Selang perjalanan jauh. Mobil taksi yang ditumpangi nya berhenti didepan sebuah TPU mawar. Setelah membayar supir taksi. Elara turun dari taksi. Sebelum masuk kedalam TPU ia sempat kan untuk membeli bunga tabur dan juga sebotol air.

Ia menghela nafas berat langkah nya memasuki TPU dimana tempat peristirahatan terakhir sang bunda. Entah mengapa langkah nya terasa semakin berat ketika hampir dekat dengan makam almarhum bundanya yang sudah berpulang 4 tahun silam.

Ia berhenti di depan makam menatap batu nisan berukir kan nama wanita terhebatnya 'Luna ardela'. Seutas senyum ia coba paksa kan. Tubuhnya luruh perlahan duduk ditanah disamping makam sang bunda. "Assalamualaikum bun..." Lirihnya dengan tangan gemetar mengusap batu nisan sang bunda.

"Maaf ya. Elara baru sempet berkunjung kesini lagi. Elara kangen banget sama buna... Elara tahu, walaupun buna sekarang ga ada disisi Elara. Tapi buna selalu ada di hati Elara." Lirihnya. Menarik nafas dalam-dalam untuk menguatkan dirinya. walaupun dadanya terasa semakin sesak.

"Bun... Elara pengen sekuat buna. Yang masih mampu bertahan dengan takdir yang terasa begitu tak adil. Dan, Elara akan selalu ingat pesan buna. Jika itu lah cara tuhan untuk menguatkan kita dan membuat kita bangkit menjadi lebih kuat." Lirih Elara sepotong kenangan itu kembali muncul dimana ia sering mendapatkan nasehat dari sang bunda. Yang selalu mengajarkan nya untuk bangkit bukan terus menerus terpuruk.

"Tapi lelah sebentar gapapa kan Bun?." Bisik Elara yang tidak akan terjawab. Ia tersenyum kecut mengambil bunga tabur yang di belinya tadi. Mulai menabur kannya di atas makam sang bunda. "Gimana buna disana?. Pasti sekarang buna lagi lihat aku ya?. Dari atas sana. Maaf ya, anak buna ini masih suka cengeng." Lirih Elara dengan sedikit gurauan. Berbicara pada makam sang bunda.

"Abis nya gimana Elara cuman bisa nangis. Sekarang elara bingung mau bersandar pada siapa lagi. Rasanya Elara ga punya rumah lagi untuk pulang."

1
shizi ah
Terus menulis, jangan kapok ya thor!
Syana Elvania: aman ajaaa
total 1 replies
Rowan
Cerita yang menghanyutkan.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!