NovelToon NovelToon
Sistem Suara Hati Yang Rusak

Sistem Suara Hati Yang Rusak

Status: sedang berlangsung
Genre:Transmigrasi ke Dalam Novel / Sistem / Time Travel / Romansa / Masuk ke dalam novel / Reinkarnasi / Tamat
Popularitas:1k
Nilai: 5
Nama Author: putee

elara adalah seorang "pengganggu" yang tiba-tiba terlempar ke dalam dunia novel fantasi dan dipaksa oleh sebuah entitas kejam bernama Sistem 'Eros' untuk menyelesaikan Misi Utama: Merebut hati Pangeran Rayden, Pemeran Utama Pria yang terkenal dingin dan misterius. Kegagalan berarti kehancuran total.

Berbekal panduan misi yang kaku dan serangkaian taktik romantis klise, Elara memulai penyerbuannya. Namun, sejak pertemuan pertama, System 'Eros' mengalami bug besar: Pangeran Rayden kini dapat mendengar setiap pikiran, komentar sinis, rencana kotor, dan bahkan sumpah serapah Elara yang tersembunyi jauh di dalam hatinya.

Tiba-tiba, setiap pujian yang Elara lontarkan terdengar palsu karena Rayden mendengarnya menambahkan, "Semoga dia tersedak tehnya," dalam hati.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon putee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10: Ujian Etiket dan Senjata Rahasia

Pagi berikutnya, Elara merasa lebih siap, meskipun hanya sedikit. Ia telah berlatih teknik 'Nasi Hangat' sepanjang malam, membayangkan kehangatan yang nyaman dan netral dari hidangan karbohidrat itu setiap kali ada pikiran panik tentang bug atau Rayden.

Rayden muncul saat Elara sedang sarapan. Dia tidak duduk, hanya berdiri di sisi meja sambil mengawasinya.

"Pagi, Elara," sapanya. "Aku dengar kau bermimpi tentang seekor kucing oranye besar yang mengenakan mahkota. Ada komentar mental?"

Elara hampir menjatuhkan garpunya. "Bahkan mimpiku pun tidak aman?! Tidak, tidak, Nasi Hangat. Abaikan kucing oranye. Fokus pada teh. Teh itu panas. Teh itu harum. Aku adalah gadis yang beradab dan tenang."

"Selamat pagi, Rayden. Aku rasa aku hanya kelelahan," jawab Elara dengan nada yang sangat datar, bahkan untuk dirinya sendiri.

Rayden tertawa pelan. "Itu adalah firewall yang baik. Aku hanya merasakan sedikit rasa aman dan kehangatan yang samar. Itu adalah kemajuan. Hari ini, kita akan meningkatkan kesulitan. Kau akan mengikuti sesi pelajaran etiket dan sejarah bersama salah satu Tutor Kerajaan, Nyonya Helena. Dia adalah wanita yang sangat... kritis."

[Poin Cinta: 32%. Status: Stabil. Tugas: Berinteraksi dengan NPC Kritis. Jaga image keanggunan eksternal, dan pertahankan firewall internal.]

Elara dan Rayden kemudian pergi ke ruang belajar formal. Nyonya Helena adalah seorang wanita tua yang ramping dengan sanggul kencang dan kacamata bertengger di hidungnya, memancarkan aura penilaian yang setajam jarum.

"Lady Kaelin," sapa Nyonya Helena dengan nada yang dingin. "Pangeran Rayden mengatakan Anda membutuhkan penyegaran tentang tata krama istana. Mari kita mulai dengan bagaimana seharusnya Anda duduk dan cara memegang cangkir teh yang benar."

Elara duduk tegak, berusaha meniru postur yang sering ia lihat di film-film kolosal. Rayden duduk di kursi di belakang Nyonya Helena, hanya mengamati. Ini adalah posisinya untuk mendengarkan.

Nyonya Helena mulai mengkritik cara duduk Elara. "Punggung Anda terlalu kaku, Lady Kaelin. Ini bukan pertunjukan boneka. Santai, tetapi pertahankan martabat. Seperti ini." Nyonya Helena menunjukkan postur yang sempurna.

"Kaku? Jelas aku kaku! Bagaimana mungkin aku bisa rileks ketika Pangeran sedang menguping setiap detail kecil di kepalaku, dan wanita ini mengulitiku dengan matanya?! Aku harus segera mengaktifkan Pengalihan Strategis. Pikirkan sesuatu yang konyol tentang Nyonya Helena."

Elara memfokuskan pandangannya pada sanggul Nyonya Helena. "Sanggulnya begitu kencang. Aku yakin ia dibuat dari semen dan lakban. Nyonya Helena pasti menyembunyikan makanan ringan untuk hari kiamat di dalamnya. Mungkin dia punya kue kering mini yang keras dan hambar di sana."

Dari belakang, Rayden tiba-tiba tersenyum tipis, yang langsung menghilang secepat kilat. Nyonya Helena tidak menyadarinya karena dia fokus pada Elara.

"Baik, Lady Kaelin, sedikit lebih baik. Sekarang, cangkir teh," perintah Nyonya Helena, matanya menatap tajam cangkir teh di depan Elara.

Elara dengan hati-hati mengambil cangkir teh. Nyonya Helena menjelaskan bahwa jari kelingking harus sedikit terangkat, tapi tidak terlalu berlebihan, dan ibu jari harus menopang pegangan dengan lembut.

"Jari kelingking! Itu adalah puncak dari kepura-puraan! Kenapa jari kelingking harus terangkat? Apakah itu mengirimkan sinyal rahasia kepada alien? Aku merasa konyol. Jika aku harus mengangkat jari kelingkingku, aku akan memikirkan sarung tangan ski. Ya, aku ingin sarung tangan ski yang tebal dan hangat, dan aku akan meminum teh ini sambil memakai sarung tangan ski di tengah musim panas."

Rayden mengeluarkan suara kecil, seperti tersedak tawa. Dia dengan cepat menutup mulutnya dengan tangan, berpura-pura batuk.

Nyonya Helena menoleh ke Rayden dengan tatapan tajam. "Yang Mulia, apakah Anda baik-baik saja?"

"Saya... uh, tenggorokan saya gatal, Nyonya Helena. Tolong lanjutkan," jawab Rayden, berusaha keras untuk menekan tawa yang jelas-jelas ditimbulkan oleh pikiran Elara.

[Poin Cinta: +3%. Total: 35%. Humor dan risiko diketahui memicu peningkatan. Pertahankan!]

Nyonya Helena kembali ke Elara, kini dengan sedikit kerutan di dahi, curiga dengan perilaku Pangeran.

Elara menyadari bahwa strateginya berhasil. Rayden terhibur, dan Nyonya Helena bingung. Elara tidak perlu berjuang melawan etiket; dia hanya perlu membuat komentar batin yang cukup absurd untuk mengalihkan fokus Rayden.

"Baiklah, Lady Kaelin. Sekarang mari kita beralih ke sejarah Kerajaan Astrea. Siapakah Pendiri Agung kita?" tanya Nyonya Helena, nadanya kembali kritis.

Elara, yang hanya membaca ringkasan sejarah kerajaannya dari novel, berusaha mengingat nama-nama yang membosankan. "Pendiri Agung... siapa namanya? Raja Frolian? Tidak, itu nama anjing. Raja Aethelred? Ya, Raja Aethelred. Dia pasti pria yang membosankan, seperti semua pendiri kerajaan. Dia mungkin seorang pecandu kopi yang tidak sabar."

"Raja Aethelred," jawab Elara dengan lantang.

Rayden tidak tertawa kali ini. Dia hanya menatap Elara dengan tatapan yang tenang. "Raja Aethelred. Pikiranmu menyebutnya pecandu kopi yang tidak sabar, Elara. Itu adalah deskripsi yang mengejutkan, tapi mungkin akurat," kata Rayden.

Nyonya Helena menatap Rayden dan Elara bergantian, matanya membesar karena syok. "Pangeran Rayden! Lady Kaelin! Saya tidak mengerti apa yang terjadi di ruangan ini! Mengapa Yang Mulia mengomentari karakter Raja dengan deskripsi yang begitu... modern dan tidak sopan?"

Rayden dengan cepat berdiri, senyum misterius di wajahnya. "Saya minta maaf, Nyonya Helena. Lady Kaelin dan saya sedang berbagi humor pribadi. Kami akan mengakhiri pelajaran ini untuk hari ini. Terima kasih atas waktunya."

Rayden dengan cepat menarik Elara keluar dari ruang belajar yang tegang itu. Begitu mereka berada di koridor, Rayden melepaskan tangannya dan tertawa terbahak-bahak. Itu adalah tawa yang lepas, nyata, dan jarang terdengar.

"Aku tidak bisa menahan diri! 'Sanggul berisi kue kering mini,' Elara! Pikiranmu adalah senjata penghancur kesopanan yang paling efektif yang pernah kutemui!" Rayden masih tertawa.

[Poin Cinta: +5%. Total: 40%. Tawa tulus PUP. Misi bergerak cepat. Pertahankan kombinasi humor/kejujuran.]

Elara menyeringai, merasa kemenangan aneh. "Kau yang memaksaku untuk bertingkah laku. Dan itu adalah harga yang harus kau bayar untuk menguping. Kau harus mendengarkan setiap pemikiran yang paling konyol dan tidak relevan dari otakku."

Rayden menyandarkan dirinya ke dinding, mengatur napas. "Baiklah, kesimpulan. Teknik 'Nasi Hangat' berhasil untuk menetralisir, dan 'Pengalihan Strategis' berhasil untuk mendapatkan poin cinta. Kita punya rencana, Elara. Sekarang, mari kita lihat bagaimana kita bisa mengganggu plot utama lebih jauh lagi."

Elara kini memandang Rayden bukan sebagai target yang dingin, melainkan sebagai sekutu yang terhibur oleh kekacauan batinnya. Hubungan mereka, meskipun dipaksakan oleh bug dan ancaman, adalah hubungan yang sepenuhnya didasarkan pada kejujuran.

1
aku
sistem koplak, ngasih info nya lambat 🤣🤣🤣 udh malu bgt itu 🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!