NovelToon NovelToon
MENIKAHI TUAN MUDA ARROGANT

MENIKAHI TUAN MUDA ARROGANT

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:7.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: renita april

Follow IG : renitaria7796
Zivana adalah seorang pelayan di Rumah besar keluarga Pradipta. Karena memiliki wajah yang sangat cantik, Zivana sengaja menyembunyikan kecantikan wajahnya. Dia tidak mau menjadi pusat perhatian laki-laki.

Suatu hari karena sebuah insiden, Zivana di kejar oleh seorang penjahat. Zivana di tolong oleh pemuda tampan bernama Sean Pradipta. Zivana tidak mengetahui jika Sean adalah majikannya.

Sean Pradipta mempunyai calon istri bernama Rissa. karena suatu insiden Rissa tidak hadir di acara pernikahannya bersama Sean. Untuk membantu agar reputasi Sean tidak hancur, Ziva lalu mengantikan Rissa menjadi istri dari Sean.

Namun Zivana tidak mengetahui ada rahasia besar yang telah di sembunyikan oleh Sean. Lalu bagaimana nasib pernikahan Sean dan Zivana di saat kehidupan masa lalu Sean dan Ziva muncul menghadang?

Season 2

Menceritakan kisah Angel anak dari Sean Pradipta. Angel menyukai Jimi sang asisten orangtuanya. Namun Jimi mempunyai kekasih dan akan segera menikah.

Bagaimana cara Angel menaklukkan hati Jimi?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon renita april, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 30

Sean tersandar di kursi saat melihat CCTV. Dia berdecak kesal saat melihat Ziva masuk ke dalam kamarnya terdahulu. Dia terlupa akan kamar itu. Kamar tidurnya saat bersama dengan Eve.

Sean menarik rambutnya dengan kuat. Dia tidak tahu harus berbuat apa sekarang. Sean tidak ingin berpisah dengan Ziva.

Sean beranjak dari duduknya. Dia keluar dari ruangan kerja. Sean berjalan menuju ruang bawah tanah. Dia akan menjelaskan semuanya kepada Ziva.

Sean memutar kunci dan membuka pintu kamar. Terlihat Ziva tengah meringkuk berbaring di atas kasur. Ziva hanya melirik Sean yang sudah duduk di sebelahnya.

Sean mengelus rambut panjang sang istri. Dia menghela untuk mulai menjelaskan semuanya. "Maafkan aku!"

Sean membalikan tubuh Ziva agar menghadap padanya. Ziva sedikit pun tidak ingin menatap wajah sang suami. Sean menghapus air mata yang meleleh di pipi Ziva.

"Awalnya aku ingin menikahi Rissa hanya untuk membuat cemburu Eve. Tapi, saat itu kamu hadir di tengah-tengah rencana itu. Aku tertarik padamu dan aku mulai jatuh cinta. Aku mencintai kamu, Ziva," ungkap Sean.

Ziva masih terdiam. Sean kembali mengungkapkan semuanya. "Eve menghianati diriku. Dia berselingkuh dengan sahabatku sendiri. Aku tidak bisa memaafkan dia. Tapi, aku juga mencintai dia. Eve adalah cinta pertamaku."

Lagi-lagi Ziva hanya diam. Air mata mengalir di pipinya. Sean kembali menghapus air mata itu. Sean merebahkan dirinya di samping Ziva. Dia memeluk istrinya dengan erat.

"Please ... jangan berpisah dariku," lirih Sean.

Sean menutup matanya. Dia tertidur dengan memeluk istrinya. Ziva melepas pelukan tangan Sean. Dia bangkit dari atas ranjang kasur. Ziva menatap wajah Sean.

Dia meneteskan air mata. "Maaf ... aku tidak bisa bersamamu."

Ziva keluar dari ruang bawah tanah itu. Dia menaiki anak tangga menuju kamarnya. Dia mengambil tas lalu turun kembali ke bawah. Dia berjalan menuju pintu keluar. Ziva berlari ke luar dari gerbang rumahnya.

Dia pergi melarikan diri. Ziva tidak ingin merusak kebahagian Eve dan Angel. Ziva juga tidak mau mengalami pernikahan poligami.

Ziva menghentikan taksi yang lewat. Taksi berhenti, Ziva masuk ke dalam. "Pak ... antar saya ke terminal antar kota."

Supir taksi menganguk lalu menghantar Ziva ke halte antar kota. 1 jam perjalanan, Ziva sampai di halte. Ziva keluar setelah membayar ongkos taksi.

Ziva duduk di halte yang terlihat sepi. Dia membuka tasnya dan kembali mengubah penampilannya menjadi hitam. Ziva menghentikan angkutan umum yang menuju kota.

Ziva sengaja meminta taksi untuk mengantarnya ke halte antar kota. Dia ingin mengecoh CCTV di sekitar rumah Sean. Suaminya itu pasti akan menyelidiki taksi yang mengantar Ziva tadi.

Ziva naik ke dalam angkutan umum. Ziva bingung sendiri untuk tidur di mana malam ini. Pergi ke rumah sewa yang lama juga tidak mungkin. Hari juga sudah larut malam.

Angkot berhenti di halte. Semua penumpang turun. Ziva melihat seorang penumpang wanita yang tengah mencari sebuah alamat.

"Nona ... apa Nona tengah mencari sebuah alamat?" tanya Ziva.

Wanita itu tersenyum. "Betul ... sebuah kost wanita. Saya baru datang dari luar kota."

"Bisa saya lihat alamatnya?" tanya Ziva lagi.

Wanita itu mengangguk. Dia lalu memberikan sebuah alamat kepada Ziva. "Ini alamat rumah kostnya."

"Biar saya antar saja. Kebetulan saya juga mencari sebuah kost," ucap Ziva.

Ziva berjalan dengan wanita yang baru saja dia temui. Kost itu tidak jauh dari tempat pemberhentian angkutan mobil. Mereka masuk ke dalam sebuah gang.

"Ini rumah kostnya," ucap Ziva.

"Ayo, kita temui pemilik kostnya," ucap wanita itu.

Wanita itu mengetuk pintu rumah pemilik kost. Tidak berapa lama seorang pria paruh baya keluar.

"Selamat malam, Pak. Saya Rani yang kemarin sudah memesan kamar kost disini," ucap wanita penumpang tadi yang ternyata bernama Rani.

"Malam juga, saya sudah siapkan kamarnya," ucap pria itu.

"Pak ... apa masih ada kamar kosong?" tanya Ziva.

"Ada ... kebetulan masih satu kamar yang kosong," jawab pria itu.

"Saya ambil kamar itu," ucap Ziva.

Ziva mengeluarkan uang di dalam tasnya. Dia membayar kamar selama satu bulan penuh. Pemilik kost itu memberikan kunci kamar dan mengantar Ziva ke kamarnya.

"Ini kamarnya, semoga kamu suka," ucap pemilik rumah kost.

"Terima kasih, Pak," ucap Ziva.

Ziva membuka pintu kamar barunya. Ziva masuk ke dalam kamar. Tidak lupa dia menutup dan mengunci pintu kamar. Ziva langsung saja merebahkan diri di atas kasur lantai.

Ziva merasa lelah hari ini. Dalam sehari saja, nasibnya berubah. Kini dia seorang diri kembali. Ziva membersihkan wajahnya dari bubuk hitam. Ziva menatap langit-langit kamar.

"Sean ... semoga kamu bahagia bersama Eve dan Angel." Ziva berkata dengan lirih. Dia memejamkan matanya. Tidak lama kemudian, dia tertidur lelap.

Sean meraba-raba kasur di sampingnya. Dia membuka matanya perlahan saat merasa Ziva tidak berada di dekatnya. Sean bangkit dari tidurnya.

Sean keluar dari ruang bawah tanah. Semua pelayan sudah tidur karna memang sudah larut malam. Dia melihat sekeliling mencari Ziva. Sean ke dapur tapi Ziva tidak ada. Dia lalu menaiki anak tangga menuju kamar.

Sean membuka pintu kamar dan masuk. "Sayang ... kamu dimana?" teriak Sean.

Sean mengecek kamar mandi. Tetapi Ziva tidak berada di sana. Sean sudah panik. Dia teriak memanggil Ziva.

"Ziva ... kamu dimana?" pekik Sean kembali.

Ken dan Jimi baru datang dari luar. Mereka terheran-heran mendengar Sean yang berteriak.

"Sean ... ada apa?" tanya Ken.

Sean beralih menatap Jimi. "Jim ... kamu kumpulkan semua orang disini. Cari dimana keberadaan Ziva sekarang."

Sean sudah berkilat marah dan kesal. Dia panik karna tidak menemukan Ziva. Sean takut jika Ziva pergi meninggalkan dirinya.

Jimi mengangguk mendengar perintah dari Sean. "Siap, Tuan!"

"Sean ... katakan padaku, apa yang terjadi?" tanya Ken lagi.

"Ziva sudah tahu semuanya. Dia tahu Eve adalah istriku," jawab Sean.

Ken terlonjak kaget mendengarnya. Dia tidak menyangka jika Ziva bisa begitu cepat mengetahui rahasia Sean. Pada hal Ken akan memberitahu Ziva yang sebenarnya. Tapi Ziva sudah mengetahuinya sendiri.

Semua pelayan sudah berkumpul menghadap Sean. Mereka menunduk takut melihat tatapan tajam dari Sean.

"Apa kalian melihat istriku?" tanya Sean.

"Nyonya tadi keluar rumah, Tuan," jawab salah satu pelayan.

Sean mendelik. "Keluar rumah! Apa kalian bodoh, huh?" bentak Sean.

Semua menunduk takut. Mereka memang melihat Ziva keluar. Tapi mereka takut untuk menegur Ziva pada saat itu. Mereka juga berpikir kalau Ziva mungkin keluar rumah untuk berjalan-jalan saja.

"Jimi ... pecat mereka semua. Aku tidak membutuhkan pelayan seperti mereka," titah Sean.

"Sabar Sean ... kita akan mencari Ziva. Kamu tenang dulu," sahut Ken.

"Cari Ziva ... kalian cari istriku sampai dapat," ucap Sean dengan nada meninggi.

Sean kembali ke kamarnya. Dia menghancurkan segala yang ada di depan matanya. Sean membanting semua barang yang ada di dalam kamar.

"Zivanaaa," teriak Sean.

TBC

Dukung Author dengan vote, like dan juga koment.

1
Nofriyanti Vivi
kecewa...kasian ziva dpt yg sdh bersuami..ehh plus tua
V
alur ceritanya kurang bagus
winarti 151
mampir kak 🥰
Nicky Andong
insaflah Jim..,
Nicky Andong
rasain si Jimmy, kena kuwalat loo....😂😂😂😂😂😂
Nicky Andong
rasain kau Clara, udh tau Jimmy punya angel masih mau nempel terus
Nicky Andong
lanjut.....👍💪
wulan dini
Luar biasa
Nora♡~
Bagus...lah ceritanya...
YA&NO
𝚜𝚎𝚊𝚗 bucin😁
Hanifah NM
Kecewa
Hanifah NM
Buruk
Yanti Yanti
seru juga ceritanya
top lah 👍😍😍😍
Herna Hidayat
Luar biasa
Erly Mimi Bisma
nama aq hampir sm kyk anak nya angel 😁
momALi~ka
Jimmy pasti menyesal
Erly Mimi Bisma
semoga aja ziva adek nya Richard
Dewilakstri Astini
Luar biasa
🍁Angel𝐀⃝🥀❣️
duhh dasar iblisss
🍁Angel𝐀⃝🥀❣️
akhirnya mengungkapkan isi hati jugaa 🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!