" Billy " teriak Zea .
Billy tersentak mendengar teriakan Zea . Gadis yang berada di pelukan Billy tersenyum licik. Sudah lama dia bersabar dan menunggu saat ini tiba .
" Aku tidak menyangka kamu melakukan hal sehina ini " ucap Zea lalu pergi meninggalkan Billy .
Dukung othor ya . dukungan kalian penyemangat ku . love banyak dari kedua anak othor .❤️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tyas Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
pelukan Papa
Arron sudah menunggu di persidangan . Cukup lama Arron menunggu . Namun tidak melihat Zea ada di sana . Beberapa kali Arron menatap jan di tangannya .
" Apa tidak jadi ?" ucap Arron kepada pengacara Zea .
" Jadi Tuan . Hari ini terakhir " ucap Pengacara Zea .
" Saya pegang ucapanmu " ucap Arron lagi .
Pengacara Zea menelan ludahnya . Berhadapan dengan Arron membuatnya takut . Bisa saja gelar pengacaranya bisa di cabut oleh Arron . Orang yang cukup berkuasa di mana-mana .
Zea terlihat datang bersama Simbok . Zea menggandeng tangan Simbok . Sudah seperti ibu bagi Zea .
Arron melihat Zea datang merasa bersemangat . Zea terlihat segar dan tersenyum semangat . Tidak ada raut kesedihan di wajah Zea .
" Sepertinya dia sudah merelakan " ucap Arron .
" Iya Tuan . Nona Zea sudah sangat ingin semua ini berakhir . Saya juga kasian melihat Nona Zea yang begitu gigih melawan pengacara Tuan Billy " ucap Pengacara Zea
Tidak terlalu lama . Sidang berjalan dengan lancar . Zea tanpa sadar meneteskan air mata . Kikan dan juga Simbok menggenggam tangan Zea . Memberi semangat kepada Zea .
" Kamu sudah melakukan yang terbaik " ucap Kikan .
Zea memeluk Kikan dengan erat . Tidak menyangka jika pernikahan yang dia harapkan bersama Billy . Akan berakhir di persidangan . Cinta yang mereka jalani ternyata tak sehebat dan sekuat yang Billy janjikan . Namun Zea tidak menyesal . Mungkin ini jalan yang harus dia hadapi . Dan seharusnya Zea menuruti perkataan kedua orang tuanya .
Ini adalah pelajaran baru buat Zea . Dan juga Zea harus melewati lembaran baru . Cerita baru dalam hidupnya .
Zea keluar bersama Kikan dan juga Simbok . Dan di luar sana sudah ada Mama dan juga Papa Zea .
Zea menghentikan langkahnya . Zea tidak tahu jika Papa Zea akan ikut datang di persidangan . Jika itu Mama Ranum , mungkin Zea akan bisa menebak . Tapi Papa Seno, sama sekali tidak Zea pikirkan jika Sang Papa akan datang . Zea lalu berlari memeluk sang Papa . Papa yang sangat dekat dengan Zea . Papa Seno memeluk putri semata wayangnya dengan erat .
" Kamu putri Papa . Kalau ada apa-apa seharusnya kamu cerita kepada Papa " ucap Papa Seno memeluk Zea erat .
Zea terisak di pelukan Papa seno .
" Kamu wanita kuat . Anak Papa bukan wanita yang cengeng . Kamu harus bangkit dan menjalani hidup dengan baik . Laki-laki masih banyak di luaran sana " ucap Papa Seno .
Arron melihat dari kejauhan . Arron lalu mengendarai mobilnya . Arron merasa lega tapi juga kasian kepada Zea . Arron akan membalas perbuatan Billy kepada Zea .
Papa Seno juga melihat Arron dari jauh . Arron terlihat memperhatikan Zea sedari tadi . Tapi Papa Seno menganggap itu hanya kebetulan .
Zea lalu pulang ke rumah Papa Seno . Papa Seno tidak membiarkan Zea sendirian . Meskipun ada Simbok di samping Zea .
" Istirahatlah . Mama sudah merapikan kamar mu " ucap Mama Ranum .
Kikan dan juga Simbok menemani Zea .
" Om , tan . Kikan pamit pulang dulu ya . Masih da kerjaan " ucap Kikan .
Simbok bingung menatap Kikan dan juga Mama Ranum .
" Simbok tetap di sini . Rumah itu biar nanti orang lain yang mengurus " ucap Mama Ranu seakan tahu kebingungan Simbok .
" Iya Bu . Saya bingung . Jujur saya takut kalau di pecat " ucap Simbok .
" Tentu saja tidak. Simbok itu sudah bagian dari kami " ucap Mama Ranum .
" Makasih Bu " ucap Simbok .
Zea menatap kamarnya . Semua masih sama . Tidak ada yang berubah . Zea lalu membaringkan tubuhnya . Rasa lelah yang dia rasakan kini sudah hilang .
" Selamat beristirahat " isi pesan dari Arron .
Zea lalu melihat ponselnya . Tertera di sana nama "pria tidak di kenal " .
" Kurang kerjaan " ucap Zea lalu tertidur .
Zea sudah memutuskan apa yang akan di lakukannya . Tidak mungkin Zea akan berada di sana satu kantor dengan Billy . Bukan apa , tapi Zea tidak ingin di sangkut pautkan dengan keduanya . Zea ingin membuka lembaran baru .
Pagi harinya Zea sudah bersiap untuk ke kantor . Zea lalu turun ke dapur untuk sarapan bersama . Hal yang sudah lama Zea rasakan .
" Putri Papa cantik sekali " puji Papa Seno

" Terima kasih Pa " ucap Zea .
" kamu tidak libur saja dulu nak " ucap Mama Ranum menyiapkan nadi goreng di atas meja .
" Tidak Ma " ucap Zea .
" Kamu tidak mau bekerja di kantor Papa saja " ucap Papa Seno .
" Em .. Zea belum kepikiran Pa " ucap Zea .
Zea berangkat ke kantor seperti biasa . Zea juga berpapasan dengan Billy dan juga Sarah yang lagi-lagi datang bersama . Sarah tidak mau jika di turunkan di jalan .
Zea tidak peduli dan tetap tersenyum . Menjawab setiap sapaan rekan kerjanya .
Billy tak habis pikir dengan Zea . Memang Billy bersalah kepada Zea . Tapi kebersamaan Billy dan Zea tidaklah sebentar . Apa begitu mudahnya Zea melupakan kebersamaan mereka berdua ?
" Zea kamu tidak bersama dia ?" tanya Kevin menu juk Billy dan Sarah .
" Stt.. Aku sudah tahu jawabannya . Billy tak sengaja bertemu Sarah di jalan " ucap Kevin sebelum Billy dan Zea buka suara .
" Ayo Zea pekerjaan kita banyak " ajak Kevin .
Billy mengepalkan tangannya. Billy tidak terima jika ada yang mendekati Zea . Bagi Billy Zea tetap miliknya .
" Aku yakin , pasti mereka berdua memiliki hubungan khusus " ucap Sarah .
Billy tidak menghiraukan ucapan Sarah . Billy berlalu begitu saja . Semakin hari gosip tentang perselingkuhannya dengan Sarah semakin memanas . Itu sangat mengganggu Billy .
Berbeda dengan Sarah yang meras dirinya lebih baik dari Zea .
Arron harus pergi keluar negeri . Gilang meminta Arron untuk datang. Dan kali ini harus benar-benar datang.
" Kamu semakin hari semakin cantik Zea " puji Kevin .
" Apakah saya biasanya tidak cantik ?" tanya Zea .
" Mungkin aura janru . Janru yang bahagia " ucap Kevin .
" Janru ?" Zea mengerutkan keningnya .
" Janda Baru " ucap Kevin .
" Bapak tahu " ucap Zea terkejut . Karena tidak ada yang tahu selain sahabat Zea dan kedua orang tuanya .
" Kevin bukan Bapak . Usia ku dan kamu hanya selisih beberapa tahun " ucap Kevin .
" Ini di kantor bukan di luar jam kerja " ucap Zea .
" Disini hanya kita berdua . Anggap saja kita ini sahabat em teman " ucap Kevin .
" Terserah . Tapi aku tidak mau . Aku tidak mau menjadi bahan gunjingan mereka " ucap Zea lalu meninggalkan Kevin .
Kevin menggelengkan kepalanya dengan sikap Zea .
Tangan Zea tiba-tiba di tarik oleh seseorang .
" Aku tahu kamu pasti bahagia cerai dari aku . Kamu sudah bisa menggoda pria lain . Lihat saja dari penampilanmu ini . Sudah bukan seperti Zea yang dulu " ucap Billy .
" Sebelum berbicara berkacalah pad dirimu sendiri "ucap Zea hendak pergi .
"Aku tidak mau bercerai Zea . Kamu itu masih menjadi milikku " ucap Billy .
" Terima kenyataan Billy . Sekarang kita sudah tidak punya hubungan lagi. Dan tolong jangan ganggu aku lagi " ucap Zea .
Billy masih tidak terima dan hendak mengejar Zea . Namun Billy di hentikan oleh seseorang .