Evelyn yang tumbuh tanpa kasih sayang dari keluarga nya sejak kecil karena,di anggap pembunuh ibunya.
setiap hari ia berusaha membuat ayah dan kakak-kakaknya nya melihat dirinya.sampai akhirnya ia memutuskan untuk pergi dan di adopsi oleh keluarga margaux.
16 tahun ia di adopsi ia menjadi wanita yang tangguh bahkan memiliki perusahaan no 3 di dunia dan hidup dengan kasih sayang yang ia dambakan.namun,sampai suatu hari ia mengetahui bahwa ia di khianati oleh tunangannya dan adik angkatnya,saat itu juga kenyataan terungkap dimana keluarga angkatnya mengkhianati dirinya mengambil alih semua yang ia punyai,tunangannya,harta miliknya.
hal itu membuat Evelyn begitu kecewa dan ia memilih bunuh diri daripada mati di tangan keluarga itu.
namun, ajaibnya dia tidak pergi ke surga maupun ke neraka,ia malah kembali terlahir di waktu hari pertama ia di lahirkan.
saat tau ia di berikan kesempatan ke 2 ia akan memilih untuk tetap bersama keluarganya meski di benci.
JANGAN LUPA LIKE AND COMENT
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R3C2YMYFMYME, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
part 6
"Tuan akan menyesal jika tidak menolongnya,karena dia hanyalah satu-satunya harta dari nyonya Axevelin"ucap Kane lalu pergi dari sana.
BRAK
Damian membanting laptopnya ke lantai lalu perlahan memegangi tangan sang istri,ia menangis tersedu-sedu.
"hiks sayang aku harus bagaimana hiks,aku membencinya sangat,dia membuat mu tidak bangun sampai sekarang"ucap Damian.
"hiks kau tau sayang,tadi dokter Menyarankan ku untuk melepaskan mu,tentu saja aku tidak ingin hiks aku tau suatu saat kamu pasti akan bangun"ucap Damian.
"aku membunuh dokter bajingan itu velin agar dia tidak menganggu ku.tapi,sekarang anak yang kau lahirkan itu menganggu ku,apa aku harus membunuh nya sekarang??"ucap Damian.
Damian menangis dan meluapkan isi hatinya kepada sang istri sampai tanpa ia sadari ia tertidur karena kelelahan menangis.
kini Damian terkejut saat berada di sebuah taman yang begitu indah.
"Damian"panggil seseorang yang sangat Damian kenali,ia berbalik dan menatap ke arah sumber suara dan menangis saat melihat sosok itu.
"sayang kau kah itu??"ucap Damian.
"Damian pergilah.putri kita,bawa putri kita ke sisi ku karena hanya dia yang bisa membawa ku kembali.sayangi dia Damian,dia harta berharga yang ku punyai"ucap sosok Axevelin lalu perlahan memudar.
"VELIN!!"teriak Damian terbangun dari mimpinya.
Damian menatap ke arah sang istri yang masih koma.
Kini jam baru menunjukkan pukul 03.00 AM.
Kane masuk karena mendengar teriakan Damian.
"tuan ada apa??"ucap Kane.
"Kane kita kembali ke mansion,suruh beberapa anggota kita untuk menjaga istri ku dengan ketat"ucap Damian.
"ba-baik tuan"ucap kena yang mengiyakan apa yang di perintahkan oleh tuannya meskipun ia masih bingung dengan apa yang terjadi.
-
-
-
sesampainya di mansion tanpa banyak berkata Damian pergi menuju suatu ruangan yang remang-remang.
"seperti nya aku terlambat"gumam Damian sambil menuruni tangga di ruangan gelap itu.
Sampai akhirnya ia sampai di ruangan yang memiliki lobang besar di tengah-tengah ruangan dengan pagar yang mengelilingi.
Damian melompati pagar itu dan terjun ke dalam lubang yang gelap itu.
Bau amis tercium olehnya.
"sepertinya aku sudah terlambat"gumam Damian berdecak kesal.
Namun ia melihat sesuatu,ia memicingkan matanya dan terkejut saat melihat seekor singa raksasa sedang tertidur lelap dengan sesuatu yang meringkuk di atas badan sang singa seolah-olah mencari kehangatan.
"itu..."gumam Damian lalu berjalan mendekat.
Saat sudah berada di dekat singa,sang siang membuka matanya dan mengenali aroma sang majikan namun ia sedikit mendesis seolah-olah mengatakan jangan membangunkan sesuatu yang ata di atas punggungnya itu.
"kau tidak memakannya?? sungguh luar biasa"ucap Damian lirih.
"terimakasih sudah menjaga makhluk ini,aku akan membawanya ke tempat yang lebih baik"ucap damian lalu mengangkat baju gadis kecil itu yang tak lain Eve.
Eve masih tertidur lelap tidak mengetahui hal itu.
Sang singa mengigit sedikit ujung baju Eve seolah-olah tidak rela berpisah dengan Eve.
"aku tidak mengapa-apakanya."ucap Damian.
Singa raksasa itu menurut lalu melepaskan gigitannya pada jubah Eve.
lalu Damian pergi membawa Eve yang tertidur itu menuju ke kamarnya.
Kane yang melihat itu tersenyum dari kejauhan karena melihat sang tuan mau menyelamatkan anak itu.
*********
Eve mengerjap matanya saat merasakan sinar matahari menerpa wajahnya.
Ia bangun dan duduk kemudian menguap dan mulai mengumpulkan jiwanya.
Saat jiwanya sudah terkumpul sepenuhnya ia baru menyadari bahwa dia bukan di ruangan sang singa raksasa itu.
Kini terlihat ruangan yang begitu megah dan elegan terpampang di depan matanya.
"dimana ini??"gumamnya.
"di kamar ku"suara bariton terdengar.
Entah mengapa Eve menegang saat mendengar suara itu,ia mengingat bagaimana suara itu mematahkan semangat perjuangan nya dulu.
Eve menatap ke sofa dimana seorang pria tampan,meski usianya menginjak 38 tahun tapi dia masih terlihat masih muda.
Eve langsung turun dari kasur itu dengan mengandalkan tubuhnya yang pendek di usianya yang baru menginjak 4 tahun.
"maaf mengotori tempat tidur mu"ucap Eve datar.
"kau tau siapa aku??"ucap Damian.
"aku bukan bodoh tuan,kau adalah pemilik mansion ini, terimakasih sudah membawa ku keluar dari kandang singa itu dan maaf mengotori tempat tidur mu"ucap Eve lalu ingin berjalan keluar.
"apa hanya itu kau ketahui dari diri ku??"ucap Damian menghentikan langkah Eve.
Eve berbalik dan menatap mata Damian sedangkan Damian sedikit terkejut dengan tatapan putrinya itu yang lebih tajam dari tatapan nya.
pagi tadi ia mengamati wajah Eve yang tertidur lelap,ia mendapati bahwa anak itu memiliki rambut hitam legam dan hidung mancung seperti dirinya,selebih dari itu ia mendapati duplikat sang istri.
Namun pagi ini ia menyadari bahwa putrinya itu mewarisi mata berwarna biru dan tatapan tajam yang sama sepertinya.
"yang ku ketahui?kau yakin ingin mendengarnya tuan?"ucap Eve.
"katakan"ucap Damian.
"kau adalah ayah ku,tapi kau ingin membunuh ku,dan jujur saja aku membenci mu Tuan.Ahh benar satu lagi aku mengetahui kau adalah seorang mafia wajar saja kau selalu menunjukkan niat membunuh"ucap Eve.
Kata-kata yang di keluarkan Eve entah mengapa sedikit mencubit hati Damian.
"saya pergi dulu tuan"ucap Eve lalu membungkuk sedikit kemudian berjalan menuju pintu yang tertutup itu.
Dengan sekuat tenaganya ia mendorong pintu besar itu dan keluar dari sana.
Sedangkan Damian merasa bingung darimana Eve mengetahui dirinya seorang mafia.
"anak itu semakin membuat ku penasaran"gumam Damian.
Eve kembali ke paviliun,ia takut Amelia mengkhawatirkan dirinya.
"bibi"teriak Eve saat melihat Amelia yang duduk di depan paviliun seolah-olah tidak bernyawa.
Saat mendengar suara kecil itu Amelia menatap ke arah Eve dan langsung berlari menghampiri Eve dan memeluknya.
"huhuhu syukurlah,hiks syukurlah.Terimakasih Tuhan , Terimakasih"ucap Amelia yang bersyukur Eve kembali dengan selamat tanpa luka satu pun.
"nona syukurlah kamu tidak apa-apa,bibi mendengar kamu di lempar ke kandang singa.bibi sangat khawatir huhu"ucap Amelia.
"tenang saja bibi,Eve sudah berjanji pada bibi untuk kembali dengan selamat dan lihatlah aku telah kembali dengan selamat,jangan bersedih hati lagi"ucap Eve.
"bibi Eve lapar,bisa tolong masakin sesuatu untuk Eve??"ucap Eve.
"baiklah,baiklah.Ayo kita masuk"ucap Amelia.
Amelia memasak sesuatu untuk Eve dan keduanya sarapan bersama sambil tertawa.
sungguh kebahagiaan yang sesungguhnya dapat Eve rasakan saat bersama bibi Amelia.
Eve tersenyum menatap senyuman dan tawa bibi Amelia.
"sepertinya aku sudah mendapatkan energi dari bibi untuk menghadapi dunia yang pahit ini" batin Eve tersenyum.
TBC
Semangat updatenya thor.. /Rose//Rose//Heart//Heart/