Mohon maaf jika EYD dan banyak kata yang tipo serta lainnya. Karena authornya masih belajar.
Kalau uda tamat baca Ampe eps 195 jangan pindah ke Lahirnya Penguasa Yin dan Yang, karena akun author ilang.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alendra Danuarta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Memulai
"Apakah ada seorang yang keberatan karena aku memberikan jabatan ketua sekte pada tetua Lu Ye? " tanya Cao Yuan kepada tetua dan murid sekte yang berbaris rapi didepannya.
"Tidak ada tuan muda ! " ucap kompak mereka semua .
"Terimakasih , aku harap kalian tidak akan berkhianat pada tetua Lu Ye . Jika itu terjadi aku sendiri yang akan membunuh pengkhianat itu " ucap santai Cao Yuan tapi bagi mereka yang mendengar suara Cao Yuan seperti perintah yang tak bisa dibantah.
Peresmian ketua sekte pun berakhir dengan tidak ada pemberontakan ataupun perlawanan. Cao Yuan dan tetua Lu Ye kini berada di kediaman Cia San Tong yang kini menjadi hak Cao Yuan.
"Guru! apakah besok guru akan mulai berkelana? " ucap tetua Lu Ye.
"Benar , aku memiliki sesuatu untuk paman " ucap Cao Yuan kemudian mendekati dan menyentuh kening tetua Lu Ye.
Tiba tiba sinar kemasan muncul didahi tetua Lu Ye ,dan sebuah kitab tingkat Dewa pun muncul dipikirannya tetua Lu ye, seketika tetua Lu Ye badannya bergetar.
"Guru ! kitab apakah ini " ucap tetua Lu Ye bertanya pada Cao Yuan.
"Ini kitab beladiri tingkat Dewa ,dan aku belum menamai kitab ini " ucap Cao Yuan membuat tetua Lu Ye terkejut setengah mati .
"A..pa.aakah guru yang membuat kitab ini " ucap tetua Lu Ye badannya bergetar tak karuan.
Cao Yuan hanya menggelengkan kepala dan kemudian berbicara.
"Rahasia "
"Aku ingin paman mempelajari kitab itu untuk melindungi sekte selama kepergian ku. " ucap santai Cao Yuan.
Akhirnya tetua Lu Ye tak bertanya kembali walaupun pikirannya sedang berjalan jauh mengira ngira bagaimana bisa seorang anak kecil mampu membuat kitab bela diri , kitab itupun tak memungkinkan ada dibenua rendah karena Cao Yuan mentransfer sebuah kitab pedang tingkat Dewa.
Itu lah yang membuat tetua Lu Ye terkejut setengah mati ,apalagi ketika Cao Yuan mampu memberikan kitab lewat pikirannya.
"Paman aku ingin membuat Pill untuk bekal kepergian ku besok ,apakah paman ingin belajar lagi " ucap Cao Yuan kemudian menggunakan kekuatan jiwanya menutup pintu kediamannya.
"Baik guru ! " balas Lu Ye semangat.
Cao Yuan pun membuat berbagai Pill tingkat Tinggi untuk perjalanannya berkelana yang mungkin entah kapan kembali lagi ke sekte. Hingga malam Cao Yuan membuat macam macam Pill seperti Pill penambah energi serta pill penyembuh tingkat tinggi yang memiliki efektivitas sembilan puluh lima persen. Tetua Lu Ye terus memperhatikan cara pembuatan Pill Cao Yuan , ia pun diberi penjelasan selama Cao Yuan membuat pill itu.
"Fuiih ! akhirnya selesai" ucap Cao Yuan sambil memandangi ratusan Pill untuk perjalanannya berkelana menyusuri benua rendah .
"Guru! silahkan beristirahat ,dan ini pemberian ku pada guru semoga guru mau menerima " ucap tetua Lu Ye sambil memberikan cincin ruang.
"Tak usah paman , Yuan sudah memiliki cincin ruang sendiri " ucap Cao Yuan kemudian memakai cincin ruang pemberian gurunya dan memasukan semua Pill buatannya kedalam cincin ruang dan pedang milik ayah angkatnya pun ia masukan juga untuk menemani perjalananya .
Akhirnya malam itu tetua Lu Ye kembali ke kediamannya dan Cao Yuan pun beristirahat. Pagi pun kembali bersinar cerah ,Cao Yuan ternyata sudah terbangun dari tidurnya dan hendak ke kediaman tetua Lu Ye untuk berpamitan. Seperti biasanya ketika ia keluar dari kediaman para tetua serta murid yang melihatnya pasti memberikan hormat pada Cao Yuan. Tak terasa kini Cao Yuan sudah didepan kediaman tetua Lu Ye.
"Paman ! apakah kamu sudah bangun " teriak Cao Yuan yang melihat pintu kediaman tetua Lu Ye masih tertutup.
Tiba tiba tetua Lu Ye membuka pintunya dan mendekati gurunya.
"Paman Yuan ingin pamit berkelana sekarang " ucap Cao Yuan .
"..." Tetua Lu Ye hanya diam sambil menatap Cao Yuan, tiba tiba air matanya menetes dan memeluk tubuh kecil Cao Yuan yang terlihat seperti umur 12 tahunan.
"Jaga dirimu baik baik guru ! " ucap tetua Lu Ye dengan nada sedih.
"Hehehe sejak kapan paman cengeng , tenang saja Yuan akan baik baik saja " balas Cao Yuan sambil memeluk tetua Lu Ye.
Akhirnya Cao Yuan pun menuju gerbang sekte ditemani oleh beberapa seniornya serta tetua Lu Ye mengantarnya ke luar dari Sekte Pedang Naga Langit. Disaat mereka melangkahkan kakinya Cao Yuan ,dan tetua Lu Ye serta para seniornya yang dekat dengannya pun berbincang bincang kecil hingga tak sadar mereka semua sampai didepan gerbang.
"Hormat kami tuan muda ! " ucap penjaga gerbang.
"Hormat kalian aku terima " ucap Cao Yuan ramah kemudian menatap tetua Lu Ye.
"Paman Yuan pergi sekarang jaga sekte untuk Yuan" ucap Yuan kemudian membalikan badan dan memulai perjalanannya.
"Baik ! akan ku ingat perintah tuan muda " balas tetua Lu Ye dengan wajah sedikit khawatir.
Cao Yuan kemudian melangkahkan kakinya melewati hutan yang pernah membuatnya hampir mati jika tak ada keberuntungan padanya. Kini Cao Yuan sedang memikirkan dirinya akan berkelana ke arah mana ,hingga tiba tiba Auman seekor harimau terdengar.
Cao Yuan tersenyum kecil dan mencari sumber suara itu , kini ia melihat seekor harimau yang sepertinya dulu ingin memangsanya sehingga membuatnya terjatuh kedalam jurang. Cao Yuan bukannya lari tapi malah mendekati harimau itu ,seakan akan Cao Yuanlah kini yang akan memangsa harimau itu .
"Hehehe waktu lalu kamu yang mengejarku, kali ini aku yang akan mengejarmu sampai mati! " ucap Cao Yuan nada bicaranya menjadi dingin .
Sang Harimau yang melihat seorang bocah yang mendekatinya malah seperti tersenyum, bukannya kabur melihatnya malah mengantarkan nyawa untuk makan siangnya.
"Tatapanmu itu membuatku yang ingin memangsamu saja " ucap Cao Yuan melesat dan menarik pedang tingkat tinggi milik ayahnya .
Slaaashh!
Hanya satu gerakan kepala harimau itu terpisah dari tubuhnya .
"Kan aku sudah bilang kini aku yang memangsamu " ucap Cao Yuan tersenyum kemudian ia menatap kepala harimau yang ia bunuh dengan tatapan ngeri.
Padahal dia sendiri yang membunuhnya tapi dia malah merasa sedikit ngeri dan kasihan akibat ulahnya sendiri. Begitulah seorang pendekar yang baru pernah membunuh mahkluk hidup , mereka pasti sedikit menyesal atas apa yang mereka lakukan. Tapi banyak juga seorang pendekar yang menjadi haus darah akibat merasa senang ketika membunuh orang tak berdosa.
Setelah mengamati kepala harimau yang sudah tewas kemudian Cao Yuan melanjutkan perjalanannya dengan jalan kaki. 2 jam berjalan akhirnya ia mengalami kelelahan karena jalan kaki juga bisa dianggap latihan fisik.
jatuh dari jurang.tiba tiba tulang nya dihancurkan semuanya.seharusnya ada guru yang menyelatkannya
atau ada peningalan dewa naga
sekte punya faksi mata2 tapi ga keliatan hasil kerjanya
😆😆😆🤣🤣