NovelToon NovelToon
Kidung Lara Di Tepi Senja

Kidung Lara Di Tepi Senja

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami
Popularitas:7.2k
Nilai: 5
Nama Author: Bunda Yuzhi

Cintailah pasanganmu sewajarnya saja, agar pemilik hidupmu tak akan cemburu.
Gantungkanlah harapanmu hanya pada sang pencipta, niscaya kebahagiaan senantiasa menyertai.


Ketika aku berharap terlalu banyak padamu, rasanya itu sangat menyakitkan. Kau pernah datang menawarkan kebahagiaan untukku tapi kenapa dirimu juga yang memberiku rasa sakit yang sangat hebat ?

~~ Dilara Annisa ~~

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunda Yuzhi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Maria Nyebur Di Kolam.

Fikri menggeliatkan tubuhnya. Tungkai hingga pahanya terasa kebas karena kelamaan menggantung. Matanya sayu menyusuri setiap sudut kamar. " Astaghfirullah....kenapa saya ketiduran di sini ? Jam berapa sih ini ? " Gumamnya melirik jam dinding yang menempel di dinding kamar.

" Jam setengah sembilan ! Astaga, Lara pasti mencariku. " Fikri bangkit dengan tubuh sempoyongan. Dia bergegas keluar dari kamar tamu itu ldan langsung menuju kamar yang ditempatinya dengan sang istri.

" Ra ! " Soraknya mencari sosok sang istri setelah masuk ke dalam kamar. " Kemana dia ? " Monolognya setelah tidak menemukan Dilara di mana pun.

Fikri keluar dan turun kembali ke lantai satu. Pria itu langsung menuju ruang makan. Dia berpikir mungkin Dilara masih berada di ruang makan.

" Mbak ! Lara ke mana ? " Tanya Fikri ketika melihat hanya Mbak Ina yang berada di ruang makan itu sedang berberes.

Mbak Ina menoleh ke asal suara. Dia sedikit terkejut mendengar tiba-tiba ada suara di belakangnya " Eeh..bapak. Ibu lagi di taman belakang, pak ! Ibu nunggu bapak dari tadi untuk makan malam. " Sahut Mba Ina mengangguk sopan.

" Astagaa ! Jadi Lara belum makan ? Saya ke tiduran di kamar tamu tadi. "

" O alah...lagi tidur to pak ! Ibu Lara sampe nyari kesana kemari loh, nyatanya bapak malah ketiduran di ruang tamu. " Ujar Mbak Ina terkekeh kecil.

Fikri hanya tersenyum sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal. " Kasian istriku harus menahan lapar gara-gara menungguku yang asik tidur. " Gumamnya merasa bersalah lalu beranjak ke taman belakang.

" Eeh... Astaga ! "

" Maria ! " Fikri terpekik saat melihat Maria jatuh ke dalam kolam. Dia melihat dari kejauhan kedua istrinya berdiri berhadap hadapan dengan posisi Dilara memunggunginya dan Maria menghadap ke arahnya.

Fikri berlari panik mendekat ke arah kolam renang. Dia tidak menyangka, Dilara tega mendorong Maria hingga jatuh.

♡♡♡

" Lara ! Apa yang kau lakukan ? " Pekik Fikri setelah sampai di tepi kolam.

Dilara yang terkejut dengan kejadian secepat kilat itu, hanya bisa mematung dengan mulut menganga. Mulutnya kaku hendak menimpali pekikan marah dari Fikri.

Di bawah sana. Di dalam kolam, Maria megap-megap minta tolong. Sepertinya dia tidak bisa berenang. Sontak Fikri menceburkan diri ke dalam kolam untuk menolong Maria, sebelum wanita hamil itu tenggelam ke dasar kolam.

" Bukan saya. Bukan salah saya ! " Cicit Dilara bingung. Seingatnya dia hanya ingin menghindari jambakan Maria dengan menepis tangan wanita itu, bukannya mendorongnya. Tapi kenapa bisa Maria jatuh ke kolam. Dilara denial, ini tidak seperti yang terlihat.

Fikri membawa Maria naik lalu mendudukkan tubuh wanita hamil itu di tepian kolam. Napas Maria tersengal sengal dengan tubuh menggigil hebat. Dia kedinginan.

" Lara tidak mendorongnya bang ! Demi Allah. " Cicit Dilara berjongkok di samping Fikri yang sedang mengambil napas karena kepayahan menolong Maria.

Pria tampan itu tidak menanggapi cicitan istrinya, dia sibuk meraup air di wajahnya dengan raut yang tak terbaca.

" Tidak mendorongnya tapi menjatuhkannya ke dalam kolam ! Begitu maksudmu ?! " Sentak Fikri geram.

" Abang tidak menyangka, kau tega mencelakakan orang sedang hamil hanya karena sakit hatimu padaku. Untung Maria tidak kenapa kenapa. " Ucap Fikri dingin dengan sorot mata tajam. Dia kecewa istrinya bisa kejam seperti itu.

Dilara terperangah. Dia terkejut dibentak seperti itu oleh Fikri. Hatinya berdenyut perih. Dia tidak menyangka suaminya akan berprasangka buruk padanya. Wanita anggun itu perlahan berdiri dan melangkah mundur dengan gerakan pelan. Wajahnya menggambarkan kekecewaan mendalam.

" Ayo saya antar ke dalam ! " Ucap Fikri mengulurkan tangannya pada Maria.

Maria berdiri sempoyongan. Tubuhnya melemah. " Saya tidak bisa berdiri, kak ! tubuhku terasa lemas. " Rengeknya dengan nada manja.

Dilara meremas ujung dress yang dikenakannya. Hatinya kembali berdenyut nyeri ketika mendengar seorang perempuan bermanja pada suaminya di depan matanya.

" Ayo saya gendong kalau begitu. " Tawar Fikri lalu membopong Maria dengan gaya bridal style. Ini adalah sentuhan fisik pertama kali sejak mereka menikah. Degup jantung Maria bertalu ria. Sungguh, moment seperti ini yang dia dambakan selama ini

Maria mengalungkan tangannya di leher Fikri dan menyandarkan kepalanya dengan manja di dada bidang sang suami. Wanita hamil itu sempat melirik wajah Dilara yang nelangsa dengan tatapan mengejek.

" Lihat...kuterima tantanganmu untuk membuat suami kita bisa jatuh cinta padaku. " Batinnya bersorak gembira. Dia bisa melihat raut cemburu terlukis di wajah cantik rivalnya.

" Aaarghh...sst. ! " Dilara terpekik kecil ketika denyutan di perutnya semakin hebat. Tubuhnya bergetar menahan sakit. Keringat dingin seketika mengucur dari pori porinya.

Fikri sempat melirik ke arah Dilara ketika mendengarkan pekikan sang istri. Jujur dia khawatir dengan istrinya itu, tapi dia terlanjur kecewa. Dia mencoba abai. Dia berpikir Dilara hanya berpura-pura untuk meminta perhatian darinya. Fikri tetap melanjutkan langkahnya membawa Maria masuk ke dalam rumah.

Dilara mengusap air mata yang seketika menetes di sudut matanya. Tertatih dia duduk kembali di gazebo untuk meredakan rasa sakit di perutnya. Sakit, ya sangat sakit. Tapi bukan sakit di perutnya yang membuatnya meneteskan air mata. Tapi hatinya yang teriris melihat sang suami mengabaikannya, itu yang lebih terasa perih menghujam jantungnya.

Mbak Ina yang mendengar suara gaduh dari taman belakang, bergegas melihat kegaduhan. Dia melangkah setengah berlari dan hampir saja bertabrakan dengan Fikri yang sedang menggendong Maria. Mbak Ina melongo. Ada banyak tanya di dalam hatinya tapi tidak dia ucapkan. Otaknya langsung ingat dengan majikan perempuannya.

" Ibu Lara ! " Gumamnya lalu berlari ke taman belakang. Firasatnya mengatakan bahwa Dilara tidak dalam keadaan baik. Dia abaikan Fikri yang sedang menggendong Maria. Dia lebih mengkhawatirkan Dilara.

" Ibu ! Ibu tidak apa-apa ? " Ucapnya setelah berada di dekat gazebo.

Dilara menoleh sekilas lalu tersenyum tipis. " Saya tidak kenapa-kenapa Mbak. " Jawabnya lirih setengah meringis sambil meremas perutnya yang semakin terasa nyeri.

" Astaghfirullah... Ibu sakit ? Wajah Ibu pucat sekali. " Pekik Mba Ina panik setelah melihat keadaan sang majikan yang tidak baik-baik saja.

Asisten Rumah Tangga itu mendekat, untuk melihat lebih jelas lagi keadaan Dilara. " Saya panggil bapak dulu, bu. Biar ibu diantarkan bapak ke rumah sakit. " Ujarnya dengan nada khawatir.

Dilara menggeleng lemah lalu mengangkat tangannya mengibaskan di udara. " Tidak usah, Mbak. Saya cuma minta tolong, bantu saya ke dalam. " Ucapnya lemah.

Mbak Ina meraih tubuh tinggi semampai itu dan memapahnya ke dalam rumah. " Hati-hati bu ! " Ucapnya khawatir ketika hendak menginjak undakan tangga menuju lantai dua.

Dilara berhenti sejenak untuk menetralkan rasa sakit yang kian hebat. Diliriknya sekilas kamar tamu yang ditempati oleh Maria dengan tatapan sendu. Sungguh dia kecewa dengan Fikri yang tidak memberinya kesempatan untuk bicara.

" Ayo, Mbak ! " Dilara melanjutkan kembali langkahnya yang tertatih dengan dipapah oleh Mbak Ina.

Mbak Ina melihat kesenduan di mata sang majikan. Dia bisa merasakan kesedihan pasti di hati wanita baik hati itu. Dia tahu, Dilara sedih melihat suaminya menggendong wanita lain.

❤️❤️❤️

07 September 2024

Tetap bagi like, komen dan beri ulasan bintang lima, Yaa 🙏🏻🙏🏻

Lop yu all 🌹🌹🌹

1
Nani Rahayu
ayo Fikri jujur ..tegas...jangan sampe nyesal .. karena kesempatan tidakbdatang dua kali...dilara love youuu🥰🥰
Nani Rahayu
Alhamdulillah...semoga kita semua diberi kesehatan...setia dong Thor🥰🥰
Senja Ariestya: Makasi 🙏🏻
total 1 replies
Agus Tina
Cepet sehat, hangan sampai Fikri tergoda sama Maria ya thor ... jijik aku
Senja Ariestya: Aamiin 🤲🏻
makasi yaa
total 1 replies
Nani Rahayu
semoga author cepat sehat.....kami mmg menunggu up nya selalu...tp kalo mmg LG sakit istirahat dulu Thor......semoga kita semua sehat2 terus yaaaaa
Senja Ariestya: Aamiin...
terima kasih dukungannya 🙏🏻🙏🏻
total 1 replies
Agus Tina
Baru mampir, sepertinya ceritanya menarik ... rajin2 up ya jangan gantung nanri sakiit
Senja Ariestya: terima kasih sudaah mampir
total 1 replies
Nani Rahayu
nikmati drama mu neng maria
Senja Ariestya: 🤭🤭🤭🫣🫣🫣🫣🫣
total 1 replies
Nani Rahayu
good job lara. .... kita liat Maria masih mau gak hidup dengan pria yg kantongnya udah kempes🤭🤭🤭🤭
Nani Rahayu
Fikri terlalu gampang menyalahkan...tp kok y kasian ma Fikri
Senja Ariestya: salam.sama lajangnya yaa kak
Senja Ariestya: Ahaiii...😅
total 4 replies
Nani Rahayu
kalo Maria yg kecebur drama lagi....terus Fikri percaya LG...berat bener ujianmu fikri 🤭🤭semoga kamu tidak lupa karakter asli istrimu ya
Cakrawala_Jingga: nah itu yg terlintas di otakku...
hidup Maria itu penuh manipulasi
total 1 replies
Nani Rahayu
kayaknya Maria ini ujian buat Fikri dan dilara.....Fikri salah karena ambil keputusan sebesar ini tanpa melibatkan istri .....tp kayaknya kalo kasus Fikri ini masih boleh lah dimaafkan 🤭karena kan g sengaja berkhianatnya ....kadang kan udah jelas lakinya berhianat masih bisavyermaafkan kok...semoga lara lebih sabar ,bisa menerima Fikri kbali....dan Fikri harus lebih tegas....dan mikir lagilah... tanggung jawab g mesti jadikan istri
Cakrawala_Jingga: Aku hadir kak
meninggalkan jejak.
semangat updatenya /Good//Good/
Senja Ariestya: terima kasih sudah mampir 🙏🏻🙏🏻
total 2 replies
Cakrawala_Jingga
Lop yu too buat author.
Aku selalu meninggalkan jejak kok Thor...
boleh yaa double up /Pray//Pray/
Cakrawala_Jingga
lop yu too,Thor
double up dong Thor ...pliss !/Pray//Pray//Pray/
Cakrawala_Jingga
lanjut ...
double up dong
Cakrawala_Jingga
Kasian mbak Ina
Cakrawala_Jingga
Astagaaa....
tidak anak tidak ibu,dua duanya bikin kesel /Panic//Panic/
Cakrawala_Jingga
Makin seru
lanjut kak
Neneng Dwi Nurhayati
buat dilara cerai sama Fikri kak, kasian
dan pergi jauh dari fikri
Cakrawala_Jingga: Iya...kasian gitu yaa
Fikri Maruk. gemes aku
Senja Ariestya: Terima kasih sudah hadir 🙏🏻🙏🏻
total 2 replies
Cakrawala_Jingga
haha ?
Fikri Maruk...
mau dua duanya.
mana ada perempuan normal, yang rela melihat suaminya dengan perempuan lain ?
agak laen memang kau, Bambang !!
Senja Ariestya: terima kasih, kak 🙏🏻
total 1 replies
Cakrawala_Jingga
nggak enak kan didiamin /Tongue//Tongue/
Senja Ariestya: makasih 🙏🏻
total 1 replies
Cakrawala_Jingga
Novelnya keren.
penulisannya rapi dan sesuai dengan kaidah menulis. Semangat berkarya Thor /Good//Good//Good/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!