Antara Cinta Dan Cita-cita

Beberapa saat yang lalu Agung telah mengirimkan pesan pada tuan Hendrik, Agung menceritakan semua kejadian yang terjadi di acara reuni khususnya sikap Angga.

Agung juga mengatakan kalau hidangan yang dikirim oleh Tuan Hendrik untuknya telah diklaim oleh Angga bahwa makanan itu khusus dikirim oleh Tuan antik untuknya.

Anda mengatakan tuan Hendrik mengirimkan hidangan mewah ini padanya karena dia adalah seorang wakil kepala bagian di perusahaan Cemerlang Jaya dan tuan Hendrik sangat menghargai kinerjanya.

ketika Angga dan yang lainnya telah selesai menyantap makanan mewah yang dikirim oleh Tuan Hendrik , pintu ruangan didorong dari luar dan terlihat beberapa orang masuk kedalam ruangan.

melihat orang yang masuk adalah tuan Hendrik bos perusahaan Cemerlang Jaya dan beberapa petinggi perusahaan Cemerlang Jaya seperti tuan Roni wakil direktur, Pak Aswin manager produk makanan dan pak Bambang kepala Bagian Keuangan

Angga yang sedang bersantap langsung bangkit berdiri dan berjalan ke arah Tuan Hendrik dan ketiga petinggi perusahaan Cemerlang Jaya,

"tuan Hendrik, tuan Roni, pak Aswin dan pak Bambang, terima kasih atas penghargaan yang kalian berikan padaku terima kasih atas hidangan yang telah dikirimkan dan sebuah kehormatan bagi saya karena tuan-tuan bersedia datang kemari untuk menemui saya

Angga sangat yakin bahwa Tuan Hendrik dan ketiga lainnya datang ke ruangan ini tentunya untuk menghargai dirinya, karena menurut Angga tidak ada orang lain di ruangan ini yang mungkin akan didatangi oleh mereka.

Angga lah satu-satunya pejabat perusahaan Cemerlang Jaya yang ada di tempat ini walaupun ada pegawai Cemerlang Jaya lainnya di sini, orang itu adalah Dani seorang staf biasa.

sehingga tidak mungkin Tuan Hendrik dan ketiga bos lainnya datang untuk menemui Dani.

karena Angga sangat yakin dan yang lainnya datang untuk menemuinya maka angka membungkukkan badannya ke arah mereka untuk mengucapan terima kasih.

sebaliknya Dani sejak tuan Hendrik dan yang lainnya masuk ke dalam ruangan, hanya menundukkan kepalanya karena tentunya dia tidak akan pernah berani bicara pada bos-bos besar perusahaan tempat dia bekerja.

Dani sadar bahwa dia hanya seorang karyawan biasa di perusahaan Cemerlang Jaya dia tidak pantas untuk menyapa keempat bos yang sedang berbicara dengan Angga.

Dani juga semakin tidak nyaman duduk di ruangan ini karena dia takut Angga akan menjelek-jelekkannya pada Tuan Hendrik.

Agung hanya diam dan duduk tenang di samping Dila, timbul kemarahan di hati Dila ketika melihat Agung yang duduk begitu tenang, Agung seakan tidak peduli dengan kedatangan Tuan Hendrik yang secara khusus datang untuk menemui Angga pacarnya Sarah musuh bebuyutan Dila.

tentunya Dila tidak mengetahui hubungan antara Agung dengan Tuan Hendrik, Agung memang pernah bercerita dia sekarang bekerja di perusahaan, namun Agung tidak mengatakan di perusahaan mana Dia bekerja dan Dila juga tidak pernah menanyakannya.

Dila juga tahu Agung memiliki posisi yang bagus di perusahaan tempat dia bekerja, Karena perusahaan memberikan fasilitas mobil Alphard pada Agung

tapi tentunya Dila tidak pernah membayangkan kalau sebenarnya Agung bekerja di perusahaan Cemerlang Jaya

Dila merasa posisi mereka semakin tidak nyaman berada di ruangan ini, karena dengan datangnya tuan Hendrik bersama 3 petinggi perusahaan Cemerlang Jaya lainnya, Sarah dan Angga akan semakin arogan.

"baguslah kalau hidangannya sudah kau terima, apa pelayan tadi tidak menjelaskan bahwa hidangan itu saya berikan kepada kepercayaan saya di perusahaan?'

" ya, pelayan memang mengatakan kalau hidangan makanan Tuan kirimkan untuk orang kepercayaan Tuan di perusahaan, dan karena di ruangan ini hanya ada dua orang karyawan perusahaan Cemerlang Jaya saya dan seorang staf biasa yang tidak jelas maka saya rasa pasti hidangan itu dikirimkan untuk saya "

" lancang kau apa kau pikir kau pantas menjadi kepercayaan Tuan? apakah sebegitu hebatnya kau hingga berani mengatakan kau adalah kepercayaan Tuan ?saya saja tidak berani mengatakan itu"

Aswin sebagai manajer produk makanan di perusahaan Cemerlang Jaya dan juga atasan Angga tentu merasa malu hingga dia membentak Angga.

tanpa mengatakan apapun Tuan Hendrik bersama ketiga orang petinggi dari perusahaan Cemerlang Jaya berjalan ke arah Agung.

"hahaha.... maaf tadi Paman sebenarnya ingin masuk, tapi karena ini adalah acara kalian anak muda, jadi Paman merasa tidak nyaman"

semua orang terkejut melihat Tuan Hendrik yang langsung memukul bahu Agung, terlihat jelas keakraban diantara Tuan Hendrik dan Agung.

merasa tidak nyaman dengan keakraban yang ditunjukkan oleh Tuan Hendrik padanya, Agung berdiri dan menghadap kepada Tuan Hendrik dan ketiga petinggi lainnya.

"Paman terlalu sungkan ayo duduk di sini sebentar, saya akan memperkenalkan teman-teman saya"

tanpa membantah Tuan Hendrik dan ketiga petinggi lainnya langsung duduk di meja Agung.

"oh ya paman dan rekan-rekan sekalian ini adalah teman saya, namanya Dila dia adalah teman saya sejak di kampus dan sekarang dia adalah manajer di bimbel yang akan saya buka"

Dila yang sejak tadi kebingungan melihat keakraban yang ditunjukkan oleh Tuan Hendrik dan rasa hormat yang diperlihatkan oleh ketiga petinggi perusahaan Cemerlang Jaya pada Agung untuk sejenak terlihat terpaku seakan tidak percaya bahwa sebenarnya kepercayaan tuan Hendrik adalah Agung.

namun bila yang mengerti sopan santun, ketika mendengar ucapan Agung yang memperkenalkannya, maka dia langsung berdiri sambil membungkukkan badannya.

"salam tuan-tuan sekalian nama saya Dila temannya Agung.

"Anda terlalu sopan nak Dila panggil saja saya paman, Saya sudah sering mendengar nama nak Dila karena Agung sering bercerita tentang nak Dila pada saya"

Dila sangat senang mendengar ucapan Tuan Hendrik yang mengatakan Agung sering menceritakan tentang dirinya pada Tuan Hendrik.

Seakan tidak peduli dengan ucapan Tuan Hendrik dan ekspresi yang ditunjukkan oleh Dila Agung meneruskan memperkenalkan yang lain

"dan ini adalah Tasya temannya Dila sedangkan yang di sebelah sana adalah teman saya sekaligus tunangannya Tasya,

namanya bang Dhani dia adalah karyawan biasa di perusahaan kita, jadi selanjutnya mohon bantuan dari pak Aswin dan pak Roni agar memperhatikan teman saya ini"

Dani sejak tadi kebingungan mendengar percakapan antara Tuan Hendrik dengan Agung.

kini baru menyadari sebenarnya kepercayaan yang dimaksud oleh Tuan Hendrik adalah Agung dan dia hampir menangis mendengar Agung mengatakan bahwa dia adalah temannya Agung.

"salam tuan-tuan sekalian, saya adalah temannya Agung maaf saya hanya karyawan biasa di perusahaan Cemerlang Jaya"

"tidak masalah semua teman Agung adalah orang baik, jadi mulai sekarang terserah nak Agung mengangkat Dhani sebagai apa di perusahaan Cemerlang Jaya"

semua orang terdiam mendengar ucapan dari Tuan Hendrik, mereka tidak menyangka sebegitu besarnya posisi Agung di mata tuhan Hendrik"

"bagaimana pak Aswin kalau bisa tolong masukkan bang Dani ke tim kita"

'tidak masalah Tuan Agung Anda adalah GM di area produk makanan Cemerlang Jaya jadi terserah tuan"

setelah terdiam sejenak akhirnya Agung menjawab

"baiklah karena sudah sampai di sini, maka mulai besok saya tidak mau Angga masih adakah di tim kita dan bang Dani besok agar menemui asistenku dan pak Aswin, mulai besok bang Dani akan menjadi wakil kepala bagian dan kalau kerja bang Dani bagus akan dipromosikan menjadi kepala bagian saya harap bang Dani lebih bekerja keras "

Dani dan Tasya yang sejak tadi mendengar ucapan Agung terdiam sejenak, mereka tidak tahu harus mengatakan apa, karena mereka tidak menyangka rezeki sebesar ini akan mereka terima malam ini.

"Dila apa ini benar? apa aku bukan mimpi?"

ucap Tasya seakan tidak percaya, Dia hampir pingsan mendengar ucapan Agung yang mengatakan bahwa mulai besok Dani tunangannya akan diangkat menjadi wakil kepala bagian dan dipromosikan menjadi kepala bagian.

Dila yang tau Tasya temannya berasal dari keluarga sederhana hanya tersenyum pahit, melihat reaksi yang ditunjukkan oleh Tasya

"Agung sudah mengatakannya, jadi bersyukurlah, mungkin ini adalah jalan Tuhan karena kita bisa bertemu malam ini dan anggaplah ini sebagai kado untuk pertunangan kalian"

Tasya langsung menangis memeluk Dila

"terima kasih Dila lu memang soulmate aku "

mendengar ucapan Agung Dani langsung berdiri dan ingin bersujud di kaki Agung namun Agung menahannya.

"jangan begitu bang Dani kita adalah saudara, yang penting abang harus buktikan, tidak sia-sia aku mengangkat Abang jadi anggota timku Abang harus lebih bekerja keras agar area kita lebih baik lagi di masa mendatang"

"pasti aku akan lebih bekerja keras, aku akan buktikan bahwa kepercayaan yang diberikan oleh pak Agung sama saya tidaklah sia-sia"