NovelToon NovelToon
Kamu Berhak Terluka

Kamu Berhak Terluka

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen Angst / Teen School/College / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Keluarga / Bullying dan Balas Dendam / Enemy to Lovers
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: Bibilena

Gilsa tak percaya ada orang yang tulus menjalin hubungan dengannya, dan Altheo terlalu sederhana untuk mengerti kerunyaman hidup Gilsa. Meski berjalan di takdir yang sama, Gilsa dan Altheo tak bisa mengerti perasaan satu sama lain.

Sebuah benang merah menarik mereka dalam hubungan yang manis. Disaat semuanya terlanjur indah, tiba-tiba takdir bergerak kearah berlawanan, menghancurkan hubungan mereka, menguak suatu fakta di balik penderitaan keduanya.

Seandainya Gilsa tak pernah mengenal Altheo, akankah semuanya menjadi lebih baik?

Sebuah kisah klise cinta remaja SMA yang dipenuhi alur dramatis.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bibilena, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Flashback

Gilsa kembali menghampiri Kevin dan kawanannya di atap ketika istirahat tiba. Gadis itu pikir mereka yang membuat Prima berubah pikiran bahkan sampai menghindari sidang hari ini. Namun tak ada konfirmasi pasti soal hal itu, mereka bahkan mengatakan jika Prima bukan lagi duri dalam daging yang harus mereka injak dan singkirkan. Dalam artian, gadis itu sudah tak menganggu mereka lagi sehingga terlupakan.

Lalu mengapa Prima mencabut laporannya kemarin?

Dia bilang sebelumnya setuju untuk mengusut kasus ini dan mengembalikan nama baiknya.

Karena itu Gilsa mendatangi rumah Prima sepulang sekolah. Gadis itu tinggal di rumah yang lokasinya ada di dalam komplek, bersama orang tua dan kedua adiknya. Saat Gilsa memarkirkan motor lalu mengetuk pintu, gadis yang menghilang dari sekolah muncul di depannya. Dalam balutan pakaian lusuh, luka memerah di pipi dan air mata yang masih tersisa.

"Tunggu, apa yang terjadi?"

Gilsa menahan pintu sebelum gadis itu kabur dan melarikan diri lagi.

"Pergi, Gilsa!"

"Tidak, kamu tidak bisa lari dari tanggungjawab, Prima. Apa kamu pikir dengan menghindar masalah akan beres?"

"Aku mohon pergi!"

“Ada apa?”

Saat itu orang-orang di rumah menyadari keributan mereka sehingga Prima tak bisa mengusirnya lagi. Gilsa diajak masuk, ditawari segelas air putih dan snack ringan di toples. Ada kedua adiknya juga di ruang tamu yang ikut makan dan menemani mereka. Gilsa masih menunggu di posisinya yang duduk untuk Prima buka suara, tapi gadis itu terus diam.

"Bu, maaf bisa kita bicara sebentar?"

Pada akhirnya dia berbuat nekat. Saat Ibu Prima kembali untuk membawa kedua adiknya Gilsa membuka percakapan. Prima mungkin merasa menyesal sekarang.

"Gilsa--"

"Ada apa, neng?"

Mereka duduk berhadapan.

"Apa Ibu tidak menerima surat panggilan sekolah pagi ini?"

"Gilsa!"

Prima berdiri, air mukanya marah tapi Gilsa tak mempedulikan hal itu. Ibu Prima juga berubah serius, dia menatap anaknya dan menyuruhnya duduk kembali.

"Kamu yang buat laporan itu ya? Ibu sudah mendengarnya dari anak Ibu." Gilsa mengangguk tanpa ragu. "Kenapa kamu ngelakuin itu?"

Namun perkataan selanjutnya membuat Gilsa merasa ada yang salah.

"Aku harus melakukannya untuk membersihkan nama baik Prima kan, Bu?"

"Neng, kamu belum mengerti, Ibu paham jadi sudahi saja masalahnya. Bagi kami membersihkan nama baik malah membuat keluarga kami hancur."

Gilsa tambah bingung. "Maksud Ibu bagaimana? Bukannya lebih baik masalahnya diusut dan Prima bisa bersekolah lagi dengan nyaman?"

"Neng, kami ini orang miskin, tidak seperti kamu yang hidup nyaman di rumah besar, jadi kamu jangan menambah beban kami yang sudah banyak ini. Mau ditaruh dimana muka saya sama suami saya kalau anak perempuan kami terlibat pergaulan bebas? Dia perempuan, siapa yang mau menikahi dia nantinya kalau dia dicap bekas orang?"

"Bu, tapi ini bukan soal uang dan harta, Ibu juga tau kan, Bu? Prima juga bukan salah pergaulan, dia dilecehkan, Bu. Anak Ibu dijahatin sama orang." Gilsa tak bisa lagi menganggap ini normal. Semakin didengarkan semakin tak masuk akal. Apa itu artinya Ibu Prima tak peduli anaknya dilukai?

"Orang mah tidak mau tahu apa kejadiannya, Neng. Mereka tetep akan nyalahin anak Ibu yang nggak-nggak. Ibu malu kalau harus ke sekolah karena dipanggil kasus ginian, Ibu malu rasanya dikenal sebagai orang tua dari anak yang seperti itu."

“Lalu bagaimana dengan anak Ibu selanjutnya?”

“Ibu juga kasihan, tapi mau bagaimana lagi. Saat ini coba tahan saja dulu, tapi jika tidak bisa kami akan pindah saja, Neng.”

Gilsa kini terdiam mendengarnya.

•••

Mungkin saat itu adalah waktu yang tepat untuknya menyerah, semua hal mendukung Gilsa untuk mundur dari kasus ini. Dalam kenyataannya Gilsa bukan pihak yang dirugikan, secara tidak langsung dia mendapatkan kompensasi atas kejadian itu, tapi secara bersamaan itu artinya juga Prima adalah satu-satunya pihak yang dirugikan di sini. Ini membuatnya malu entah kenapa, patut kah dia dipanggil teman kalau seperti ini?

Setelah dua hari berlaku, Gilsa mendapatkan jawaban atas keputusasaannya itu lewat sebuah video yang dikirim seseorang ke akun Lovestagramnya.

Itu adalah sebuah video amatir sosok yang dia kenal tengah mencium paksa seorang gadis lalu meminum segelas minuman bening, hal yang paling membuatnya tercengang adalah botol alkohol yang berserakan di meja dan seragam sekolah yang mereka pakai. Ini video yang lebih parah dari yang dirinya dapatkan dari Mills Studio hari itu.

Tolong tuntut dan hukum dia dengan video ini.

•••

Esok harinya sekolah dihebohkan karena kedatangan dua orang berseragam lengkap kepolisian yang datang dengan sirine mobil menyala. Orang-orang itu masuk ke ruang kepala sekolah lalu tak lama sidang besar-besaran terjadi yang melibatkan banyak murid dari seluruh angkatan. Mereka dipanggil bersamaan ke kantor kepala sekolah sehingga kabar beredar dari mulut ke mulut, banyak yang sudah mengetahui ini adalah kasus pelecehan dan penganiayaan meski pada awalnya ditutupi.

“Ibu menyalahkan saya karena system mengajar Ibu yang asal-asalan? Kalau Ibu secara terbuka menerima laporan saya, saya juga tak akan melibatkan pihak berwenang, Bu.” Gilsa di ruang rapat kini lebih aktif berbicara daripada sidang sebelumnya

“Kamu bikin sekolah malu!”

“Bu Kepsek, ini tenaga pengajar yang anda pilih?”

“Bu, bagaimanapun laporan Ananda Gilsa benar, kami akan tetap memproses kasus ini bahkan meski Ibu ikut campur.”

“Kami paham, Pak. Kami mohon tunggu murid-murid yang bersangkutan. Saya sedang mendidik anak ajar saya.”

“Jika Ibu menekan pelapor kami akan menganggap Ibu mengkontaminasi kebenaran di sini.”

Sidang hari itu berjalan dengan panas. Selain Kevin dan kawanannya, gadis di dalam video juga dipanggil meski tak banyak memberikan kesaksian. Daripada pihak kepolisian dan tersangka maupun korban, yang paling banyak berselisih paham dan berdebat adalah Gilsa dan Clarissa, mereka mengalahkan semua orang dewasa di sana bahkan sampai harus dilerai berkali-kali. Pada akhirnya sidang itu menemukan titik terang bahwa Kevin dan kawanannya dinyatakan lalai dan menyalahi aturan serta hukum anak di bawah umur.

Namun, sayangnya ini tak selancar sidang pertama, untuk bisa diusut sampai tuntas polisi membutuhkan kesaksian Prima yang merupakan korban utama kedua yang saat ini tidak hadir. Mereka menganggap kesaksian Gilsa belum cukup untuk mendukung kesaksian gadis di dalam video itu, karena dia bukan korban langsung, melainkan terlibat.

Pada akhirnya sidang itu berakhir abu-abu. Awalnya kepolisian hendak mendatangi rumah Prima untuk melanjutkan, tapi Gilsa menentangnya. Dia memohon untuk membiarkan Prima datang sendiri ke kantor polisi bersamanya dalam memberikan kesaksian. Gilsa yakin bukannya memberi kesaksian, melainkan surat pindah Prima lah yang datang ke sekolah.

Saat sidang berakhir adalah waktu yang bersamaan dengan jam pelajaran terakhir sebelum istirahat dimulai. Gilsa adalah murid yang paling terakhir keluar kantor, di mana bukan hanya tatapan orang-orang yang menyambutnya tapi juga sebuah tarikan kuat di lengan yang menyeretnya paksa ke belakang sekolah.

“Hei, ini akan menjadi tuntutan lain jika kau tidak melepaskanku.”

Meski begitu Clarissa dan Terre tak mendengarnya. Mereka masuk ke ruang loker yang gelap lalu mengunci pintu. Saat Gilsa di dorong hingga jatuh ke lantai adalah hal yang bersamaan dengan dinyalakannya lampu ruangan itu. Anehnya semua orang yang ada di kantor tadi juga ada di sini, termasuk gadis di video itu.

“Apa-apaan kalian?”

Bukan jawaban yang Gilsa dapatkan melainkan aroma bau dan rasa dingin di kepalanya saat Cherryl menumpahkan cairan bekas makanan di kepala Gilsa. Gadis itu sangat terkejut dan sontak berdiri, dengan tangan yang menahan tumpahan air.

“Kalian gila, ya?”

“Kau yang gila!” Tangan yang besar mendorong bahunya hingga punggungnya menabrak lemari loker. Gilsa meringis, kali ini Kevin sepertinya serius ingin membunuhnya.

“Apa? Kau pikir aku tak akan berani melukaimu karena Ayahmu yang sangat hebat itu? Aku tak peduli sekarang, aku akan tetap habis di tangan ayahku jika laporan itu sampai diproses!”

Gilsa menatap dengan bergeming wajah yang berteriak itu. Kemudian dia medorong balik bahu Kevin hingga jarak mereka menjauh.

“Kau baru marah sekarang, bajingan?!” Tubuh Gilsa ditahan seseorang dari belakang. “Aku menahan itu dari sejak kau melecehkan temanku! Kau tahu kan seberapa frustasinya aku saat ini? Aku bersyukur sekali bisa melihat ekspresi buruk itu dari dekat.”

Kevin mendekat dan meraih kerah seragam Gilsa. Berbeda dari sebelumnya, kali ini tak ada yang menahan pemuda itu padahal dia melayangkan tamparan kuat pada wajah Gilsa.

“Brengsek, cabut laporan itu atau kuhabisi kau!” Tamparan kedua dilayangkan lagi tanpa menunggu jeda. “Aku akan membunuhmu seperti bagaimana kau membunuh adikmu!”

Gilsa memberontak dia menarik lengan Kevin yang mencengkeram kerahnya dan balik meraih kerah pemuda itu dengan tangan lain. “Darimana kau tahu kabar itu?”

Satu-satunya yang memanggil Gilsa demikian hanya sang Ayah.

“Wajah aslimu akhirnya terlihat, Gilsa.”

1
Rasmi
🥲
Rasmi
😭😭😭😭
Rasmi
gilsa gk naik kelas????? 🧐 kok isoo
Rasmi
kencan??? 😌
Rasmi
Critanya mnarik bngt.. ada kisah pertemanan, masalah kluarga jga prcintaan ...ditnggu smpe end thorr 😌☺
Rasmi
nooooo 😭
Rasmi
altheo??
Rasmi
😲
Rasmi
susss😌
Rasmi
typo y yang trakhir thor mau ikutan kaget jdi gk jadi 😭🤣
Bibilena: Ah iya maaf aku baru tahu 😭😭
total 1 replies
Rasmi
jahat bngt bjingan😭
Rasmi
pengalaman bangettt 😵‍💫
Rasmi
bner banget knpa y orng kaya tuh suka caper 😕
Rasmi
wah, seru juga,kyaknya cweknya badass dehh
Gió mùa hạ
Tak terduga.
Bibilena: 😮 terima kasih (?)
total 1 replies
BX_blue
Jalan cerita seru banget!
Bibilena: Terimakasih atas dukungannya^^
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!