Putri Odeliah seorang gadis cantik berambut putih indah dengan mata merah yang tajam. di kenal sebagai Putri mengerikan yang sangat kejam membuat seluruh rakyat nya membenci diri nya bahkan di akhir hayat nya dia dibunuh di depan seluruh rakyat nya.
kematian nya mendapatkan hukuman dari Dewa yang mengirim dia mengulang waktu ke usia 10 tahun untuk memperbaiki masalah nya agar hidup nya tidak mati tragis.
apakah bisa berjalan lancar?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bebekmanisnis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30
brugh!
"Kamu harus sadar akan diri mu sebagai budak!" bentak seseorang dengan tegas sambil mendorong tubuh Bastian.
Dia Siapa?
Bastian yang saat itu terjatuh hanya bisa diam mematung ketakutan, Bastian teringat kembali trauma nya di masa lalu membuat nya tidak bisa melakukan apapun.
"Jika kamu berani melawan saya, saya akan beritahu Tuan Putri jika kamu berani melawan saya," ancam nya dengan tegas.
Dia kenal Odeliah.
Bastian yang di ancam begitu tentu saja hanya bisa patuh karena Bastian tidak ingin membuat Odeliah marah padanya.
"Kamu bahkan tidak memiliki tanda budak di tubuh mu? bagaimana jika kamu secara tidak sengaja melukai Tuan Putri? kamu itu berbahaya!" bentak nya kesal kemudian dia memasang tanda budak pada tubuh Bastian.
Bastian pun kesakitan namun dia hanya bisa diam menahan nya hingga tanda budak itu selesai terpasang di tubuh nya, jika Bastian berani menyakiti Odeliah maka detik itu juga Bastian akan merasa kesakitan seperti inti kehidupan nya di bakar.
Jika aku memiliki tanda ini maka aku tidak akan melukai Odeliah.
"Jangan katakan kepada Tuan Putri jika saya sudah memasang tanda budak padamu, kamu itu harus lebih berguna untuk Tuan Putri."
Bastian sadar jika selama ini dia memang sudah merepotkan Odeliah, dengan keadaan nya yang cacat begini membuat Odeliah pasti merasa terbebani merawat diri nya, Bastian sudah selalu berusaha untuk menjadi kuat seperti yang di inginkan Odeliah untuk menjadi pengawal yang kuat, tapi berusaha saja masih tidak cukup, apalagi sekarang dia masih belum bisa bicara membuat diri nya semakin buruk.
Aku memang tidak berguna. untuk apa aku minta di perlakuan baik tapi aku tidak berguna sama sekali.
Setelah selesai dengan urusan nya, dia pergi keluar dari kamar Bastian sebelum Odeliah datang.
Semoga saja budak ini tidak memberitahu Odeliah.
...*****...
Odeliah menyapa Johan yang baru saja pulang ke istana, Johan terlihat sangat bahagia bisa bertemu dengan Odeliah lagi, namun seperti suasana hati Odeliah sedang buruk.
"Odeliah kamu tidak baik-baik saja?" tanya Johan khawatir.
"Ada masalah yang menganggu ku," jawab Odeliah kesal.
"Masalah apa? mungkin aku bisa membantu mu," saut Johan bersemangat.
"Ada seseorang yang menganggu ku, tapi biarkan saja nanti akan ku pikirkan untuk menyingkirkan nya," ujar Odeliah dengan malas.
"Jika kamu membutuhkan bantuan ku katakan saja, aku akan membantu mu dengan senang hati," ujar Johan bangga.
"Terima kasih."
"Odeliah aku dengar kamu memiliki pengawal pribadi, apakah itu benar?" tanya Johan yang sudah menahan rasa penasaran nya sejak lama.
"Benar. Aku tidak bisa memperkenalkan nya dengan mu sekarang, dia sedang istirahat di kamar nya setelah latihan berpedang," beritahu Odeliah.
"Dia tidak memiliki niat jahat padamu kan? aku harus menginterogasi nya dulu sebelum dia menjadi pengawal mu," ujar Johan bersemangat.
"Lain kali saja, jangan menganggu nya istirahat," tegas Odeliah dengan tatapan galak nya.
Johan yang takut pun patuh saja dari pada Odeliah marah pada nya.
"Baiklah aku akan menurut," balas Johan patuh.
"Anak pintar!" ujar Odeliah sambil mengusap kepala Johan seperti anak kecil tapi Johan terlihat sangat menyukai nya.
Odeliah harus mencari siapa orang yang sudah berani memasang tanda budak di tubuh Bastian tanpa sepengetahuan Odeliah, Odeliah yakin jika orang yang sudah. melakukan nya pasti orang terdekat Odeliah yang berada di istana ini sekarang.
...********...
"Selamat ulang tahun Tuan Putri Odeliah!!"
Hari ulang tahun Odeliah pun tiba, semua orang di istana yang hadir merayakan ulang tahun Odeliah dengan sangat meriah, Odeliah tentu saja sangat merasa senang, hari ulang tahun nya selalu menjadi hari paling bahagia dalam hidup nya, karena di kehidupan sebelum nya Odeliah sama sekali tidak pernah merayakan ulang tahun nya, bukan karena malas namun karena tidak ada yang datang ke ulang tahun nya.
"Terima kasih semua nya!!" senang Odeliah.
Odeliah mendapatkan banyak hadiah dari semua orang, bahkan Elvan memberikan hadiah sebuah mansion mewah di sebuah kota besar yang bisa saja kota itu juga menjadi milik Odeliah, namun Odeliah hanya menginginkan mansion nya saja karena belum cukup umur dan pengalaman untuk Odeliah mengurus sebuah kota.
Di pesta ulang tahun Odeliah kali ini ada pesta dansa juga, tentu saja Odeliah harus berdansa bergantian kepada semua orang yang mengajak nya berdansa, tentu saja hal itu sangat melelahkan membuat Odeliah langsung kabur sebentar ke taman istana untuk istirahat.
"Aku sangat lelah, mereka semua seperti nya mau menyiksa ku," gerutu Odeliah kesal dengan kelakuan Elvan dan Johan yang terus rebutan berdansa dengan nya.
"Dari semua orang yang berdansa dengan ku, seperti nya aku melupakan seseorang yang tidak hadir di pesta dansa," gumam Odeliah mengingat siapa yang tidak ada di aula pesta dansa.
"Bastian."
"Selamat ulang tahun Odeliah."
Tubuh Odeliah mematung saat mendengar suara itu berasal dari laki-laki tampan yang berdiri di hadapan nya sekarang, Odeliah bangkit perlahan dengan wajah masih terkejut.
"Bastian kamu sudah bisa bicara?" kaget Odeliah sekaligus merasa sangat senang.
"Maaf hanya hadiah seperti ini yang bisa aku berikan kepada mu," ucap Bastian malu tidak bisa memberikan hadiah terbaik untuk Odeliah.
"Tidak. Ini adalah hadiah terbaik untuk ku," ucap Odeliah sangat senang.
"Mau kah Tuan Putri berdansa dengan ku?" ajak Bastian sambil mengulurkan tangan nya.
"Tuan Putri? tadi kamu memanggil ku Odeliah, aku lebih suka itu."
"Odeliah mau kah kamu berdansa dengan ku?" ucap Bastian mengajak berdansa dengan susah paya menahan rasa gugup nya.
"Dengan senang hati," balas Odeliah menerima ajakan Bastian.
Bastian dan Odeliah berdansa berdua di taman istana, tidak masalah berdansa di taman karena suara musik dansa masih terdengar jelas dari taman, selain itu suasana malam yang indah membuat momen yang sangat indah untuk Odeliah dan Bastian.
Bastian berdansa sangat baik, begitu pun dengan Odeliah yang pandai mengimbangi gerakan Bastian.
Odeliah sangat cantik di bawah sinar bulan.
Apakah aku Egois jika jatuh cinta pada Odeliah?
Jatuh cinta ya? apakah perasaan aneh ini adalah cinta?