NovelToon NovelToon
One Step Closer

One Step Closer

Status: tamat
Genre:Action / Tamat / Mafia / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Cinta Seiring Waktu / Identitas Tersembunyi / Gangster
Popularitas:60.6k
Nilai: 5
Nama Author: FT.Zira

Dia wanita,,,
namun,,,, selalu di anggap pria,,,,

"Dia pria,,,,
namun,,, mereka yang menyebutnya pria terkejut setelah mengetahui bahwa dia adalah wanita.

Berpenampilan layaknya pria, menyembunyikan rambut panjang di balik topi yang selalu dia kenakan, sekaligus menjadi pemilik dari beberapa cafe yang tersebar di beberapa kota.

Pandai beladiri, namun juga pandai mambuat hidangan Dessert yang akan membuat setiap lidah yang mencobanya tidak akan pernah mengatakan 'Tidak'.

Hanya sebatas itu saja yang orang-orang ketahui dari sosoknya. Dia yang terlihat memiliki kehidupan damai ternyata menyimpan rahasia besar dan selalu di tutup rapat dari seseorang yang sangat dia sayangi.

Memainkan senjata, menantang maut, membunuh, bukan hal yang mengejutkan baginya. Dia hanya memiliki satu kalimat yang selalu ia simpan dalam benaknya 'Membunuh atau Dibunuh'

Dan ketika orang yang dia sayangi tahu kebenarannya? Apa yang akan terjadi?



Ikuti kisahnya,,,,,!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon FT.Zira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

30. Asing OSC 30.

Tak butuh waktu lama bagi Carlo dan Dexter untuk menyadari bahwa kehadiran mereka tidak diharapkan ketika pandangan mereka berdua terhenti pada seorang pria yang memberi keduanya tatapan tajam tak bersahabat dengan kedua tangan terlipat.

Tepat di belakang pria itu, dua orang yang Carlo dan Dexter kenal segera menghampiri mereka berdua dengan perasaan lega.

"Aku senang kakak selamat," ujarnya sembari memberikan pelukan singkat.

Carlo tersenyum lembut, mengusap pelan punggung adiknya dengan satu tangan yang masih berfungsi sedangkan satu tangan yang lain tidak bisa ia gerakkan. Meski begitu, hatinya merasakan kelegaan luar biasa melihat Cyrene tidak terluka.

"Luka kakak perlu di obati," ujar Cyrene khawatir.

"Aku baik-baik saja. Yang terpenting sekarang adalah, apakah kamu terluka?" jawab Carlo balas bertanya.

"Aku baik-baik saja, dia menyelamatkan kami," jawab Cyrene seraya menunjuk ke arah pria yang memberikan tatapan tajam pada mereka berempat.

Claira mendesah pelan sembari meletakkan telapak tangan di wajahnya, lalu beralih menatap sahabatnya.

"Apakah kamu baik-baik saja, Jay?" tanya Claira berjalan mendekat.

"Bagaimana menurutmu?" Jay balas bertanya tetap bertahan dengan ekspresi tidak senang.

"Haruskah aku mengatakan aku bersyukur kamu masih hidup?" sambut Claira.

"Kau bahkan masih bisa menunjukkan wajah ingin membunuh dengan sangat jelas," lanjutnya.

"Senang mendengarnya," sahut Jay.

"Sayangnya, aku lebih menyukai gagasan kau menghancurkan mobil dibandingkan apapun selain membawa mereka kemari," sindir Jay tajam.

"Jay, tolonglah. Aku memiliki alasanku sendiri mengapa aku membawa mereka kemari," erang Claira.

"Tapi, sebelum itu, tolong obati dulu lukanya. Peluru di kakinya perlu di keluarkan, dan satu tangannya patah," Claira menambahkan.

Jay menghembuskan napas kasar, tidak bisa berdebat panjang jika harus melawan Claira. Ia juga tahu Claira selalu memiliki alasan dibalik semua tindakan yang dia lakukan, serta firasat kuat untuk menentukan siapa yang bisa di percaya dan tidak.

Tatapan tajam Jay tidak berubah namun segera beralih ke Carlo. Tanpa di katakan pun, ia segera tahu lengan kirinya patah, dan peluru di kakinya masih tertanam disana.

"Ikuti aku," ujar Jay dengan isyarat agar Carlo mengikutinya.

"Terima kasih," sahut Carlo.

"Katakan itu setelah aku selesai dengan lukamu," sahut Jay datar.

"Kalian bisa bersamanya jika kalian khawatir," ucap Claira.

"Terima kasih sudah menolong kami," ucap Cyrene seraya menundukkan kepalanya.

Selama beberapa saat, Claira menatap lekat manik amber yang dimiliki Cyrene dengan tatapan kerinduan. Namun segera terhenti ketika pria di sampingnya memutus pandangannya dengan cara berdiri di depan istrinya seolah ingin menghalangi Claira menatap istrinya.

"Ayo," ajak Claira sembari menggerakkan kepalanya.

Claira berjalan di belakang Jay seraya memasukan kedua tangannya kedalam saku jaket, melangkah pelan bersama empat orang di belakangnya memasuki sebuah ruangan yang menyediakan fasilitas medis lengkap.

Meminta Carlo untuk duduk di tempat yang di sediakan sementara Jay mengeluakan peralatan medis miliknya. Proses pengobatan pun berjalan singkat, bahkan peluru yang di keluarkan Jay tidak menimbulkan rasa sakit seperti yang pernah Carlo rasakan.

"Selesai," ujar Jay.

"Sekali lagi terima kasih untuk semuanya," ucap Carlo tulus.

Jay menaikan bahu dengan abai, merasakan kekesalan yang ia rasakan belum hilang.

"Apakah lukamu juga perlu ku obati?" tanya Jay beralih pada Bernardo.

"Aku?" ulang Bernardo bingung.

"Punggungmu," jawab Jay singkat.

"Atau minta saja istrimu untuk menyemprotkan ini jika kau sebegitu tidak percaya padaku," sambung Jay menyindir.

Jay memberikan obat semprot kepada Cyrene yang segera di terima dengan canggung.

Tatapan tanpa minat yang di tunjukan Jay terlihat sangat jelas, ia bahkan segera berbalik setelah memberikan obat semprot kepada Cyrene tanpa kontak mata.

"Sekarang, katakan alasannya," pinta Jay kembali melipat kedua tangannya.

"Aku akan mengatakannya dan hanya sekali, jadi kita ke ruang kontrol dan melihat bagaimana keadaan kota sekarang," jawab Claira.

"Apapun," sahut Jay dengan kedua tangan terangkat.

Claira kembali beralih pada empat orang di belakangnya, menatap satu per satu wajah mereka dan terhenti pada Cyrene, lalu menggeleng pelan.

"Untuk saat ini, masih belum aman jika kalian kembali. Tapi, untuk memastikannya, kita bisa melihat keadaan di sana dari tempat ini," ucap Claira.

Mereka saling pandang sejenak, lalu mengangguk. Tidak tahu kata apa yang harus mereka ucapkan, mereka merasa semua akan terjawab jika mereka mengikuti Claira.

Untuk kesekian kalinya, mereka kembali tercengang ketika mereka masuk kedalam sebuah ruangan yang terletak tidak terlalu jauh dari ruang medis sebelumnya, ruangan luas dengan suasana berbeda dimana beberapa komputer menyala serta layar monitor yang memperlihatkan keadaan kota.

Di depan komputer seorang pemuda duduk dengan Headphone on ear terpasang menutupi telinganya. Suara langkah kaki mereka membuat pemuda itu menurunkan Headphone di telinganya, lalu memutar kursi tempat dia duduk.

Senyuman yang semula menghiasi bibirnya seketika sirna kala melihat kedatangan empat orang asing tanpa melihat orang yang dia rindukan. Tatapan dingin dan tajam yang membuat keempat orang merasa terintimidasi dengan orang yang jauh lebih muda dari mereka berempat.

## Charles Javier Esmira...

Satu kakinya terangkat ke kursi yang ia duduki, sementara tatapan tajamnya tak lepas dari empat orang asing yang tiba-tiba berdiri di depannya, seolah tengah bertanya kepada mereka tanpa suara.

"Siapa kalian dan apa yang kalian inginkan di tempatku?"

"Apakah begitu caramu menyambut kedatangan tamu, Baby?"

Pertanyaan yang terdengar dari belakang empat orang asing itu segera membuat ekspresi si pemuda berubah seratus delapan puluh derajat.

Senyum lembutnya mengembang dengan binar kerinduan di matanya, perbedaan yang sangat kontras hingga mereka yang melihat pertama kali pun segera menyadari perubahan yang terjadi. Sementara pemuda itu beranjak dari duduknya dan segera menarik Claira ketika sosok yang ia rindukan muncul dari balik tubuh orang asing yang baru saja muncul.

"Akhh,,"

Claira memekik pelan ketika tubuhnya tertarik dalam satu sentakan kedalam pelukan sang anak, membuat tubuh mungilnya tenggelam dalam pelukan anaknya sendiri meski Claira masih mengenakan jaket yang bukan untuk ukuran tubuhnya.

"Akhirnya,,,,," Charles mendesah pelan.

"Kenapa lama sekali?" keluh Charles.

"Bisakah lepaskan aku dulu, Baby?" pinta Claira.

"Tidak," tolak Charles masih mendekap erat sang ibu.

"Sebentar lagi," imbuhnya.

"Aku juga sangat khawatir," Charles menambahkan.

Apa yang di lakukan Charles sukses membuat empat orang asing yang baru saja datang tercengang dengan sikap yang di tunjukkan Charles di depan mereka. Terutama ketika secara tidak sengaja topi yang Claira kenakan terlepas dari kepalanya yang membuat rambut panjangnya terurai.

'Dia wanita? Dia benar-benar wanita?' batin Dexter melebarkan kedua matanya.

'Dia wanita? Dan sikapku tadi_,,,' Bernardo merutuk dirinya sendiri dalam hati sembari menepuk dahinya.

'Jadi,,, dia benar-benar wanita?' batin Carlo.

'Dia wanita?' batin Cyrene terkejut.

"Baby,,," Claira memanggil.

"Tidakkah kamu juga merindukanku setelah beberapa hari tidak bertemu, Baby?" balas Charles.

"Aduhh,,, ha ha ha,,, "

Tepat setelah Charles menyelesaikan kalimatnya, Claira mendaratkan cubitan di pinggang Charles yang segera mengaduh namun disertai tawa dan melepaskan pelukannya.

"Padahal aku serius khawatir," sungut Charles sembari mengusap pinggangnya sendiri.

"Jadi, apakah Mama akan menjelaskan siapa mereka?" Charles bertanya seraya mengambil topi ibunya yang terjatuh, lalu memakai topi ke kepalanya sendiri.

"Dan alasan kenapa mereka dibawa kemari disaat mereka hanyalah pendatang sementara di kota ini," sambung Jay.

'Mama?' batin Carlo seraya menelan kasar salivanya.

'Dia sudah menikah? Dan memiliki anak yang sudah dewasa? Apakah itu artinya pria yang mengobatiku adalah suaminya?' sambungnya.

Claira berbalik menghadap mereka yang membuat mereka melihat wajah Claira sepenuhnya.

'Foto itu benar-benar menipu, dia bahkan jauh lebih cantik secara pribadi dibandingkan foto,' batin Dexter.

"Tentang siapa mereka, kita bisa tanyakan itu sekarang. Aku hanya merasa, mereka bukanlah bagian dari polisi namun juga bukan warga biasa di kota tempat mereka tinggal," jawab Claira.

"Alasan kenapa kalian berada disini, jika aku tidak salah menebak, itu karena seseorang yang kalian kenal meminta bantuan,"

"Apakah tebakanku salah?"

. . . . .

. . . .

To be continued...

1
👑Queen of tears👑
wow fantasi 😍😍
semangat outhor 🤗💚
👑Queen of tears👑
☕ untuk akhir kisah indah ini🥰
👑Queen of tears👑
ehhh udah kelar aja 🧐🧐
blm lahir calon adik iparku/Slight/
👑Queen of tears👑
aku gak liat/Casual/
👑Queen of tears👑
calon adik ipar ku brrti/Awkward//Awkward//Joyful/
👑Queen of tears👑
zigot yang berbahaya ini🤣🤣
👑Queen of tears👑
kan sesuai tebakan ku,,latih tanding itu ngidem😭😭😭🤣🤣
👑Queen of tears👑
apa apa apa /Doubt//Doubt//Doubt/
ada zigot berenang cepat terdeteksi 🧐🤣🤣🤣🤭
👑Queen of tears👑
carlo lah sosoknya yang konon dicinta'i itu🧐
🏃🏃🏃
👑Queen of tears👑
eeeyaaaa/Awkward//Awkward/🥰
👑Queen of tears👑
hmm wanita emang seperti ini /Grimace/
👑Queen of tears👑
kejaaarrrr,,mode ngambek /Hey//Hey/
klw ngambeknya jumpa hari berikutnya,, alamat puasa luu carlo 🤣🤣🤭
👑Queen of tears👑
jangan yang,,,lebih baik jangan,, dri pd ncezz nnti🤤🤤🤣🤣🤣🤣🤣
👑Queen of tears👑
modusss/Smug/
👑Queen of tears👑
tumbang ke2nya/Facepalm/
Zhu Yun💫
🌹🌹 dulu buat 3C 🥰
Zhu Yun💫
Jangan bilang Charles mau minta nikah 🤭
Zhu Yun💫
udah bagi aja jadi 2 biar adil 😆😆😆😆
Zhu Yun💫
Karena paman tua sangat spesial 🤭
Zhu Yun💫
Suami idaman banget ini sih si Carlo 😚
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!