NovelToon NovelToon
CINTA DIBAYAR TUNAI

CINTA DIBAYAR TUNAI

Status: tamat
Genre:Tamat / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Kantor / Identitas Tersembunyi / istri ideal / Office Romance / Enemy to Lovers
Popularitas:3M
Nilai: 4.9
Nama Author: dtyas

Mihika Yodha yang menyamar sebagai karyawan baru pada salah satu perusahaan milik Ayahnya. Berada pada situasi dimana Mihika harus menikah dengan Arka, direktur perusahaan Ayahnya. Berusaha mengungkap segala permasalahan perusahaan juga sebagai asisten dan istri dari Direktur perusahaan milik ayahnya tidak membuat Mihika putus asa.

“Jangan harap aku akan berlaku seperti seorang suami, karena kamu bukan wanita idamanku,” ujar Arka tanpa mengetahui identitas asli Mihika termasuk wajah asli istrinya.

Arka benar-benar serius dengan ucapannya. Tidak menghargai Mihika sebagai istrinya, bahkan tetap berhubungan dengan wanita lain. Mihika mengira jika Arka adalah dalang dibalik masalah perusahaan. “Arka, kamu akan menyesal telah berbuat jahat termasuk menghina hubungan ini. Saat kamu menyesal semua sudah terlambat,” ucap Mihika lirih.

Bagaimana kelanjutan kisah antara Mihika dan Arka? Karma atau Cinta dibayar tunai yang akan diterima Arka dan Mihika.

IG : dtyas_dtyas

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dtyas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mihika Sakit

Setelah kepergian Mihika, Johan duduk di kursi samping brankar Ayah Mihika. “Dokter menyarankan untuk segera melaksanakan operasi,” ujarnya.

“Dengan persentase keberhasilan yang kecil,” sahut Aditya.

“Tapi dari situ masih ada harapan untuk ....”

“Johan,” panggil Aditya yang saat ini menatap langit-langit kamar. “Biarkan aku menghabiskan sisa waktu yang ada. Kamu pastikan perusahaan berjalan dengan baik, pastikan orang-orang terpercaya dapat melakukan tugasnya dengan baik juga. Pada saatnya nanti, aku akan titipkan Mihika padamu, semoga Arka dan Mihika benar-benar bisa menjadi keluarga yang bahagia.”

Johan berdecak, “Bagaimana bisa bahagia, sedangkan dia belum ada kesini untuk menemui mertuanya.

Aditya terkekeh, “Itu karena Arka belum tahu jika Mihika adalah putriku. Bujuk Mihika untuk menjelaskan identitasnya pada Arka. Jangan sampai hal ini akan jadi masalah bagi mereka dikemudian hari.”

“Hm.”

Tidak lama kemudian pintu kamar perawatan Aditya diketuk. Johan dan Aditya saling pandang karena tidak menunggu siapapun.

Johan menatap heran para petinggi di salah satu perusahaan Aditya sudah berdiri di depan pintu. Bahkan ada Arka juga di sana.

“Kami dengar Pak Aditya sakit, kami hendak menjenguk,” ucap Arka.

Iya, mertuamu ini sedang sakit, batin Johan.

“Masuklah,” titah Johan membuka pintu lebih lebar dan bergeser agar para pria itu bisa masuk.

Mulai dari ucapan lekas sembuh dan basa basi lainnya, Johan yang berdiri agak jauh dari orang-orang itu menggelengkan kepalanya. Bagi Johan kalimat-kalimat itu tidak tulus, lebih terdengar seperti angin muson, merusak segalanya termasuk moodnya.

Menurut Johan hanya Arka yang masih waras diantara pria-pria yang mungkin saja senang melihat ketidakberdayaan Aditya.

“Pak Arka, pastikan perusahaan berjalan dengan baik. Bukan hanya keuntungan yang menjadi prioritas, tapi kestabilan. Bayangkan jika perusahaan ini bangkrut, bagaimana nasib para pekerja. Ribuan orang menjadi tanggung jawab kita,” tutur Aditya yang direspon anggukan kepala oleh Arka.

Akhirnya para penjenguk itu pun pamit, karena memang sudah malam. Setelah menjauh dari kamar perawatan, Pak Anjaay berkata, “Sepertinya Pak Aditya sakit parah, apa Pak Arka tidak tahu hal ini?”

“Tidak,” jawab Arka.

“Aku dengar Pak Aditya memiliki seorang putri. Apa nanti akan menjadi penerusnya?”

Seorang putri? Batin Arka. “Saya duluan,” ujar Arka berjalan lebih tergesa menuju parkiran.

Tanpa mereka sadari, Mihika ada sedang bersembunyi di semak-semak yang ditanam rapi di pinggir koridor. Mendengar Arka yang sudah pamit pulang, Mihika merasa aneh.

“Apa Pak Arka tidak terlibat dengan mereka?” gumam Mihika.

“Kalau Pak Aditya sudah tidak ada, kira-kira siapa lagi yang akan diangkat menjadi kepercayaannya?” tanya Anjay.

“Hm, kalau Arka tidak naik maka kita yang akan menyingkirkan Arka dari posisinya,” ancam Anjay. Mihika menutup mulutnya dengan telapak tangan mendengar ancaman Anjay. Terus mengikuti sambil mendengarkan apa yang dibahas oleh Anjay dan rekannya.

Bahkan saat ini turun hujan, Mihika masih menyimak apa yang dibicarakan dua pria lakn*t. Dia kehujanan di tempat persembunyiannya, mendengarkan rencana-rencana yang terdengar cukup anjay.

Setelah hujan sedikit reda, Anjay pun meninggalkan rumah sakit begitupun dengan Mihika. Naik taksi dengan kondisi tubuh dan pakaiannya yang basah. Saat berjalan menuju unit tempat Arka  tinggal, Mihika berkali-kali bersin.

“Ah, sepertinya aku akan terkena flu.”

Bergegas masuk saat berhasil membuka pintu. “Dari mana kamu?” tanya Arka sudah berdiri di belakang Mihika yang sedang meletakan sepatunya yang basah pada rak sepatu.

“Kenapa sih Pak, aku sudah ijin tadi.”

“Kenapa basah begini, lantai jadi kotor karena ulah kamu,” hardik Arka.

Mihika berdecak, “Iya nanti aku bersihkan. Aku kedinginan ingin segera mandi air hangat lalu tidur.”  Mihika segera melesat ke kamar.

Mihika sudah mengenakan piyamanya lalu keluar dari walk in closet, mendapati Arka yang sudah terlelap. Mihika menuju sofa tempat yang sudah ditunjuk Arka untuknya tidur. “Aku lapar, tapi sudah ngantuk,” keluh Mihika. Tidak lama dia pun terlelap dengan selimut menutupi tubuhnya.

Keesokan harinya, Arka bangun dan terkejut. “Kesiangan lagi, apa sebenarnya kerja gadis itu?” beranjak turun dari ranjangnya. “Astaga,” pekik Arka melihat Mihika yang masih berselimut.

“Hei, bangun!”

Mihika hanya bergumam.

“HIKA!”

Mihika hanya diam. Arka menarik selimut Mihika, “Hika bangunlah. Jangan sampai aku seret kamu ke kamar mandi.” Mihika tidak terpengaruh dengan ancaman Arka. Arka jadi kesal dan menarik tangan Mihika, lalu mengernyitkan dahinya.

“Panas. Mihika kamu demam?” tanya Arka sambil meletakan punggung tangannya di kening Mihika. Dengan wajah pucat dan bibir yang terlihat kering, Arka menggendong tubuh Mihika dan memindahkannya ke atas ranjang dan menyelimuti tubuh Mihika.

Arka kembali menempelkan punggung tangannya di dahi Mihika. "Panas sekali!"

 

 

1
Yuyun Arianti
jodoh yg TK terduka di blik musibah ada sebuah berkah❤❤❤❤
Nora♡~
E...eeh... dah habis rupa nya.... ceritanya ini macam 👍👍👍👍👍
NunuPoci
paling gk suka sm perempuan yg lembek terlalu sok yg paling tersakiti jd perempuan it harus tegas jgn lembek bertengkar sedikit gitu2 aj aduh terlalu drama quen. realitax bnyk perempuan yg kuat gk bersama org yg dia cintai
Zizi
halo, Kaka mampir yuk di karyaku genre CEO-Romance-One stand night. Judulnya "Indara&Indira" atau klik profilku biar lebih mudah untk mencari ✨ terimakasih yah🥰🥰
Diyah Agung
Luar biasa
Herlina Lina
lanjut thor
Anonymous
ok
Ida Kristyati
Typo 😀
Whatea Sala
Hika..terlalu banyak bermain main,gak gercep denga apa yang jadi tujuan awal dia masuk kerja,masa iya dekat dengan arka jadi bodoh dan o'on
Whatea Sala
Ahh...hika lama2 jadi orang bodoh,lupa dengan tujuan awal
Whatea Sala
Hika berantemnya gak keren...ngelabrak lela harusnya langsung tabok duluan,masa cuma jambak2an😆😆
Nurhayati Nia
hadirr othorrr
Ira
keren
Puji Rahayu
si anjayyy kabuurrrr....😄😄😄
anjayy beuuddd....
Putri Galuh
cabut ah aku paling g suka cerita yg intinya casanova dpt perawan kenapa g dikasih cewek kayak Teh MELLI EgP walupun dia suka tidur sm laki tp harus sm pacarnya selain itu g mau
Anonymous
keren
Rose 19
egois kamu Arka,mungkin kamu tersinggung dengan perkataan Hika.wajar Hika curiga ke kamu karna Hika awalnya gak knal kamu.
Rose 19
istri loe pingsan Arka kebangetan malah pergi.
Rose 19
Luar biasa
Rose 19
ganti pake minyak nyongnyong aja Ah. /Chuckle//Chuckle//Chuckle/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!