Bagaimana jika pengalaman pertamamu di renggut oleh seorang gadis miskin?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fitryas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30
Gea berlari mendekati Lucia saat ia menemukan Lucia yang duduk di pojokan sambil menundukan kepala dengan tubuh yang bergetar.
“Cia! Kamu kenapa? Kamu sakit lagi? Apa yang kamu rasakan?” Tanya Gea, ia takut jika sakit Lucia kambuh seperti tempo hari.
Gea menggenggam tangan Lucia yang dingin, wanita itu pun mengangkat wajahnya lalu menatap satu-satunya orang yang ia percaya.
“Kak, CEO baru kita.” Lirih Lucia dengan wajah sedihnya.
Tangan Gea terulur untuk menyentuh pipi Lucia. “Iya CEO baru kita kenapa Lucia? Apa dia memarahimu karena sudah menjatuhkan kopi?” Tebak Gea, karena tadi Lucia sampat di tahan oleh pria itu di ruanganya.
“Dia pria yang tidur denganku waktu itu.” Lucia akhirnya mengatakan apa yang tidak mau ia percayai, Lucia tidak siap menerima kenyataan kalau pria yang akan menikahinya adalah pria dari keluarga Valentino.
“Tuan Grey? Dia orang yang sama yang beberapa hari ini mengejarmu dan mengajakmu nikah?” Tanya Gea dengan wajah terkejutnya. “Kamu yakin, Cia?” Tanya Gea sekali lagi, siapa tau kepala Lucia sedang pusing dan wanita itu salah mengenali orang.
“Karena itu aku juga terkejut.” Ujar Lucia.
Mulut Gea pun membulat dengan mata yang nyaris keluar. “Pantas dia sangat percaya diri, melakukan segala sesuatu seenak jidatnya. Bahkan dia juga memaksamu untuk menikah denganya.” Gerutu Gea, lalu beberapa detik kemudian dia tersenyum. “Tapi kamu sungguh berubtung, kamu baru saja di hianati pria brengsek seperti Andrew, dan kamu malah mau di nikahi oleh pria Milyader.” Lanjut Gea dengan perasaan senang, ia senang karena nasib baik menimpa sahabatnya itu.
Lucia hanya diam, dengan pikiranya sendiri. Tidak mungkin Lucia berani berpacaran bahkan sampai menikah dengan pemilik perusahaan tempat ia bekerja, Lucia tak berani, Lucia tau diri karena tidak merasa cocok dengan pria bermata abu itu.
***
Waktu sudah menunjukan jam makan siang, Grey sejak tadi berjalan tanpa arah dia mencari keberadaan Lucia setelah selesai rapat. Ia bahkan sampai lupa jika dirinya belum makan sejak pagi, karena yang ada di pikiranya adalah Lucia.
“Nan, gak mungkin kan dia berusaha menghindariku? Apa alasannya?” Tanya Grey tiba-tiba karena sejak tadi ia tak menemukan Lucia, bahkan teman kerjanya pun tak tau di mana keberadaannya.
“Tentu saja dia menolakmu, Tuan.” Jawab Andan jujur, Adnan pun menghentikan langkahnya saat Tuannya berhenti dan kini menatapnya dengan tatapan tajam.
“Apa maksudmu?” Tanya Grey kesal sambil menarik kerah baju asistenya itu. “Mau kaki atau kepalamu yang jadi korban?” Tanya Grey lagi hendak memukul pria itu.
“Maaf tuan, saya hanya bicara tentang kenyataannya. Nona Lucia pasti terbebani dengan fakta bahwa anda adalah pemilik perusahaan ini.” Ucapnya, Grey pun melepaskan tanganya di kerah baju pria itu sambil mengernyit.
“Apa masalahnya? Bukanya justru bagus karena saat menikah denganku dia akan mendadak jadi orang kaya, apapun yang dia mau aku pasti penuhi.” Ujar Grey semudah itu.
Adnan menghela nafasnya. “Tidak semudah itu, Tuan. Orang tua anda pasti menolak hubungan kalian. Perbedaan kasta kalian juga akan menjadi bumerang di kemudian hari, apa tanggapan orang tentang Nona Lucia yang bisa mendapatkan anda? Pasti banyak tuduhan mengenai Nona Lucia, seperti naik ke atas ranjangmu untuk menggodamu, atau merayu—“
“Stop!” Sentak Grey. “Dia tidak seperti itu, aku yang mengejarnya dan aku yang jatuh cinta lebih dulu padanya!” Tegas Grey.
Adnan maupun Grey terdiam saat mendengar ucapannya sendiri, entah mengapa hatinya begitu sakit saat mendengar tuduhan yang mungkin saja akan terjadi pada Lucia suatu saat nanti.
Kedua tangan Grey mengepal, rahangnya pun mengeras. Ia kembali berjalan sambil menahan amarah, tetap mencari keberadaan wanitanya.
Ya ini tentang dirinya dan wanitanya, orang lain tak berhak mengomnetari hubunganya. Bayangan saat Lucia menangis di hadaoanya membuat Grey sedikit takut, entah mengapa ia takut wanita itu akan meninggalkan dirinya.
“Itu tidak boleh terjadi!” Ucap Grey dengan perasaan yang menggebu-gebu, semakin ia memikirkan itu semakin Grey ingin segera menikahi Lucia.
.
To be continued…
padahal Paul cuman mau harta mu saja
nggak sabar menunggu terbongkar kejahatan Paul dan Viona.
huaaaaaa aku nangis 😭😭😭
dia beneran ayah Iblis. bisa²nya dia lebih memihak menantu idamannya yang seperti setan. Paul dan viona adalah menantu pilihannya, dua setan ini pasangan selingkuh dan ingin menguasai kekayaannya melalui anak²nya.si Tino ini lebih suka melihat anak²nya menderita.
perilakunya seperti bukan ayah kandung valen dan grey saja 😒😩.
aneh... 🙄🙄🙄🙄🙄🙄🙄🙄🙄🙄