NovelToon NovelToon
One Day With You

One Day With You

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / CEO / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Murni / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:13.7k
Nilai: 5
Nama Author: jannah sakinah

Cinta tak harus memiliki itulah yang di rasakan dua insan yang saling mencintai namun takdir memisahkan keduanya hingga harus rela mengikhlaskan satu sama lain demi kebaikan bersama. Cinta yang begitu tulus dan suci harus tertahan di dalam dada sebab tak ingin menyakiti siapapun dan membuat semuanya menjadi runyam. Itulah yang di rasakan oleh Lucy Abelia dan Sean Fernando. Keduanya sama-sama berkeinginan untuk hidup bersama namun takdir berkata lain sehingga membuat insan yang saling mencintai itu hidup di jalannya masing-masing. Walaupun cinta Lucy dan Sean sangat kuat, namun keduanya tetap menerima takdir dan mensyukuri segala hal yang terjadi pada mereka. Sean menjalani hidupnya bersama wanita pilihan orang tuanya, sedangkan Lucy memilih hidup sendiri hingga akhir.

Bagaimana kisahnya, apakah ada kesempatan bagi keduanya untuk hidup bersama atau keduanya tetap berada di jalannya masing-masing? Yuk ikuti terus kisahnya.

Ig: Jannah99islami

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon jannah sakinah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kemarahan Sean

Setelah lucy berhasil keluar dari ruang VVIP itu, Lucy pun berlari keluar dari restoran itu sembari menghapus air matanya yang sudah lolos. Ia memesan taksi yang lewat di depannya lalu masuk ke dalamnya. Supir taksi bingung melihat Lucy yang belum mengatakan alamat tujuannya. Wanita itu sibuk menghapus air matanya yang sedari tadi selalu ingin menerobos keluar.

"Nona, anda mau kemana?" tanya supir taksi yang membuat Lucy sadar dari kesedihannya.

"Kita ke danau taman kota ya Pak," ucap Lucy yang mendapat anggukkan dari supir taksi.

"Baik Nona," ucap supir taksi lalu mulai menjalankan mobilnya menuju alamat tujuan Lucy.

Di sepanjang jalan Lucy memandang keluar jendela tanpa mengatakan sepatah katapun. Ia masih memikirkan apa yang di katakan Bram sebelumnya kepadanya. Saat ini ia benar-benar berada di situasi yang sangat sulit dan menyakitkan. Ia tak bisa berpikir jernih. Hatinya benar-benar sangat sakit. Jiwanya seakan-akan mau di cabut paksa dari tubuhnya. Tulang belulangnya seakan melemas. Lucy menyadarkan tubuhnya yang lemah dengan mata yang memerah dan membengkak disebabkan menangis terus di sepanjang jalan.

Supir taksi yang memperhatikan Lucy yang menangis dalam diam sedari tadi merasa prihatin. Ia sangat paham apa yang membuat wanita itu menangis seperti itu. Biasanya jika seseorang sudah mengeluarkan air matanya tanpa bersuara, sudah bisa di pastikan jika rasa sakit yang di rasakannya sudah sangat dalam.

"Nona, apakah anda baik-baik saja?" tanya supir taksi mulai memberanikan dirinya untuk berbicara dengan Lucy.

Lucy mengusap air matanya lalu menatap sang supir dengan senyum manisnya. "Saya baik-baik saja pak, hanya sedang sakit mata saja," ucap Lucy tak ingin terlihat lemah di depan sang supir taksi.

Mulut Anda bisa berbohong Nona, namun tidak dengan mata Anda. Batin supir taksi sembari mengangguk pelan seakan mempercayai ucapan Lucy.

"Baik Nona, apakah anda mau minum?" tanya sang supir yang langsung mendapatkan gelengan pelan dari Lucy.

"Tidak Pak, terimakasih," ucap Lucy sembari tersenyum lembut. Supir taksi mengangguk paham dengan ucapan Lucy.

Waktu berlalu dengan cepat, kini Lucy sudah tiba di tempat tujuannya. Wanita itu berjalan menelusuri pinggiran pantai dengan mata yang sendu. Setelah puas berjalan, Lucy pun menghentikan langkahnya lalu duduk di kursi taman yang langsung menghadap ke arah danau.

"Mama," liriknya yang tiba-tiba saja merindukan Ibunya.

"Apa yang harus aku lakukan. Jika terus begini aku akan menjadi apa?" liriknya seakan tengah berputus asa.

"Kau akan tetap menjadi Lucy yang menjengkelkan," ucap Brian yang tiba-tiba saja sudah berada di samping Lucy.

"Brian?" lirih Lucy sembari menatap Brian yang saat ini tersenyum kepadanya.

"Kenapa kau bisa berada di sini?" tanya Lucy dengan tatapan tak menyangka nya.

"Aku baru saja selesai berolahraga," ucap Brian lalu duduk di samping Lucy.

"Mau es krim?" tanya Brian sembari memberikan es krim yang sebelumnya sudah ia beli.

"Terimakasih," ucap Lucy mengambil alih es krim dari tangan Brian.

"Apa kau tidak makan es krim juga?" tanya. Lucy sudah membuka es krim miliknya.

"Tidak Lu, aku baru selesai berolahraga," ucap Brian membuat Lucy mengernyitkan dahinya heran.

"Lalu untuk apa kau membelinya?" tanya Lucy merasa heran dengan sikap Brian.

"Aku hanya ingin saja. Karena mood makan es krim ku sudah menghilang dan kebetulan aku bertemu denganmu di sini, makanya itu aku memberikannya padamu. Sayangkan kalau di buang," ucap Brian yang di pahami Lucy.

"Terimakasih ya," ucap Lucy memperlihatkan senyum tulusnya kepada Brian.

Cantik. Batin Brian sembari tersenyum tipis.

"Sama-sama Lu," ucapnya lalu mengalihkan matanya memandang keindahan danau di depannya.

🍒🍒🍒

Di perusahaan, terlihat Sean menggebrak meja kerjanya dengan kasar. Matanya menyala tajam seakan ingin membunuh siapa saja yang berada di depannya. Ia sangat marah ketika mendapatkan kabar dari Gio jika Bram papanya baru saja bertemu dengan sang pujaan hatinya. Yang membuat hatinya seakan terbakar api amarah yaitu ketika mengetahui papanya meminta Lucy untuk pergi dari kehidupannya dengan memberikan beberapa koper uang.

"Saya tidak menyangka jika Tuan Bram bisa bertindak sejauh ini. Sebelumnya yang kita ketahui adalah tindakan Nona Tasya Tuan," ucap Gio dengan wajah tak menyangkan. Ia sangat paham betul apa yang di rasakan Sean dan Lucy saat ini. Ujian yang menimpa keduanya cukup berat.

"Aku tidak tau apa yang dirasakan Lucy ku saat ini. Dia pasti sangat hancur Gio. Aku tau sisi lainnya. Dia tidak sekuat itu menerima kenyataan yang menyakitkan ini," ucap Sean lalu memukul tembok ruangannya dengan sangat kuat membuat darah langsung mengalir keluar dari tangannya hingga mengotori lantai.

"Tenanglah Tuan, jangan menyakiti diri anda sendiri dengan kesalahan yang tidak anda lakukan," ucap Gio lalu mengelap tangan Sean dengan sapu tangannya. Karena lukanya cukup parah, Gio pun memanggil Dokter untuk memeriksa luka tangan Sean.

Setelah Dokter datang dan mengobati tangannya, Sean pun memutuskan pergi menemui papanya bersama Gio. Dia meremas tangannya yang sudah di perban. Rasa sakit di hatinya membuatnya tak dapat merasakan rasa sakit di tangannya.

Setibanya di kediaman Bram, Sean pun bergegas turun dari mobil lalu berjalan cepat menemui papanya. Sean mengedarkan matanya ke berbagai penjuru ruangan ketika sudah berada di dalam mansion nya. Rena yang sedang bersantai di ruang tamu terkejut dengan kedatangan Sean dengan penampilan berantakannya.

"Sayang ada apa dengan tanganmu, kenapa bisa di perban seperti ini?" tanya Rena dengan wajah yang sangat khawatir. Bukannya menjawab ucapan Rena, justru Sean melayangkan pertanyaan kepadanya.

"Di mana Papa Ma?" tanya Sean membuat Rena langsung merasakan aura yang mencekam. Jika mata Sean sudah memerah dan tajam, maka sudah di pastikan amarahnya itu sudah berada di ubun-ubun.

"Papa berada di ruang kerjanya sayang," ucap Rena yang seketika membuat Sean langsung melanjutkan langkah kakinya yang sempat terhenti menuju ruang kerja Bram. "Sayang kamu mau kemana?" tanya Rena dengan wajah paniknya sembari menyusul Sean ke ruang kerja suaminya.

"Cklek," pintu ruang kerja Bram di bukan dengan kasar membuat sang empu yang sedang membaca koran di dalam langsung menoleh ke asal suara. Bram sudah tau hal ini akan terjadi. Ia menatap Sean dengan wajah datarnya.

"Ada apa kau menemui ku?" tanya Bram seakan bertanya dengan orang asing.

"Apa yang Papa katakan pada Lucy? Apa Papa memintanya untuk pergi dari hidupku?" tanya Sean dengan suara yang sedikit keras.

"Jika kau sudah mengetahuinya kenapa bertanya!" ucap Bram dengan santainya sembari kembali melihat korannya.

"Papa tidak berhak mengusirnya dari hidupku! Yang seharusnya Papa usir itu menantu kesayangan Papa itu, bukan Wanita yang aku cintai!" ucap Sean yang berhasil membuat amarah Bram naik ke ubun-ubun.

"Jaga ucapanmu!" Bentak Bram sembari memukul meja kerjanya dengan keras. Gio hanya menyaksikan pertengkaran Papa dan Anak itu sedangkan Rena sudah mulai mengeluarkan air matanya melihat pertengkaran hebat antara suami dan anaknya.

1
Khairunnisa Zf india best of the best
sambungan udah nunggu lama .jangan cepat ditamati
Yati Rosmiyati
akhirnya kalian berjodoh
Yati Rosmiyati
kayanya nikahnya sama Sean deh semoga
Dhina Shzti Yana
critanya jngn di bikin kayak cerita sinetron gni dong Thor. critanya muter² tiada ujungnya
Dhina Shzti Yana
critanya muter² kyak sinetron aja mlhn mau baca critanya jdi gak smangat
Dhina Shzti Yana
cerita koq mlhn muter² mlhn kayak sinetron aja.
Yati Rosmiyati
semoga yang di jodohkan sama Lucy Sean,bolehlah berharap 😁
Yati Rosmiyati
👏👏👏
Yati Rosmiyati
karena cinta otak yang tadinya pintar tambah pintar banyak ide😂😂😂
Yati Rosmiyati
boleh kali Sean kamu menceraikan Tasya walaupun sedang hamil kan dia hamil bukan anakmu terkecuali Tasya hamil anakmu tapi gak tau juga sih kalau pendapat aku salah maaf ya Sean soalnya aku bukan ahli agama😁😁
Yati Rosmiyati
ayo Sean segera selesaikan perceraianmu lampu hijau sudah kamu dapat dari Romo
Yati Rosmiyati
sampai sini cinta kalian masih di uji dan semoga kebahagiaan dan keinginan kalian Lucy Sean untuk bisa bersama secepatnya terwujud
Yati Rosmiyati
gak sabar nunggu Sean Lucy bertemu
Yati Rosmiyati
Thor tumben belum up
Jannah Sakinah: Maaf ya ibu negara qadarullah ada gangguan jaringan hari ini. in syaa Allah nanti kalau sudah ada jaringan author crazy up ya.
total 1 replies
Yati Rosmiyati
semangat lanjut Thor 😁
LISA
Sedih bgt..Lucy meninggalkan Sean tp semangat y Lucy utk kebahagiaanmu
LISA
Kasian bgt Lucy..sedih baca cerita ini..sehat selalu y Lucy
LISA
Sedih bgt koq mereka berpisah
LISA
Aq mampir Kak
Jannah Sakinah: Makasih kakak❤
total 1 replies
Mazzahir 9
kebersamaan sebelum berpisah😭, lanjut thor 🔥
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!