NovelToon NovelToon
Janji Cinta

Janji Cinta

Status: tamat
Genre:Tamat / Konflik etika / Pelakor
Popularitas:18.9k
Nilai: 5
Nama Author: aisy hilyah

Belum seumur jagung menikah, Wulan sudah ditinggalkan pergi oleh lelaki yang menjadi suaminya ke luar negeri untuk melakukan pengobatan. Wulan menjalani hari-hari sendiri sambil menunggu janji Sandi, sang suami.

Hingga badai itu datang, prahara yang mencipta kemelut dalam rumah tangganya. Wulan pergi meninggalkan rumah Sandi setelah ia diterima bekerja di perusahaan yang diimpikannya, menjadi seorang petugas kebersihan.

Hidup sendiri sambil menggantung harap pada kedatangan Sandi yang berjanji akan selalu percaya padanya. Namun, sejak Wulan tahu, jika Sandi adalah CEO di perusahaan tempatnya bekerja, ia tak berani mengharapkan Sandi.

Sikap Sandi yang dingin ketika berpapasan dengannya, semakin membuat Wulan tak percaya diri. Hingga akhirnya dia memutuskan untuk menjauh dan membuang harapan.

Apa yang terjadi? Akankah mereka dapat menyelesaikan kesalahpahaman di antara mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aisy hilyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menunaikan Ucapan

"Risna!"

Sebuah suara menghentikan perdebatan sengit mereka. Ferdi tak kunjung mengakui kesalahannya, membuat geram semua orang di sana.

"Mamah!" Risna berlari mendekati sang mamah, dan memeluknya. Menangis menumpahkan rasa kecewa yang mendalam terhadap suaminya.

"Ada apa?" Miranda mengelus kepala Risna, kemudian menoleh pada Sandi.

Keningnya berkerut melihat putra bungsunya itu ada di pesta. Lalu, matanya beralih pada Ferdi yang tersengal akibat tinju dari Sandi.

"Ferdi? Siapa yang membuat kamu jadi seperti ini?" pekik Miranda seraya menghampiri sang menantu.

"Semua ini karena Sandi, Mah. Dia tiba-tiba memukulku," jawab Ferdi tanpa rasa bersalah. Bahkan, dia tersenyum miring ketika matanya berserobok dengan Sandi.

Miranda menoleh pada sang putra, melirik Wulan yang berdiri bersama Mita tak jauh dari suaminya. Ada rasa dongkol yang datang di hati, menuding Wulan menjadi penyebab pertengkaran anak-anaknya.

"Kamu bisa jelaskan semua ini, Sandi. Kenapa kamu sampai melakukan ini pada kakak ipar kamu sendiri?" tuntut Miranda menahan geram.

Ia kembali melirik Wulan yang diam dengan kepala tertunduk. Gadis di sampingnya merangkul lengan sang menantu, menatap Miranda dengan pandangan yang sulit diartikan.

Sandi tersenyum, tak lekas menjawab, melainkan hanya melambai tangan meminta salah satu orang suruhannya untuk maju ke depan.

"Mungkin ini bisa menjelaskan kepada kalian semua apa yang sudah direncanakan laki-laki itu terhadap istriku."

Sandi menerima ponsel, membuka rekaman yang didapatkan orang suruhannya di dalam toilet. Memutarnya, memperdengarkan kepada semua orang. Mata Sandi awas memindai riak wajah sang kakak ipar yang seketika berubah pucat seperti tak dialiri darah.

Risna menatap kecewa terhadap suaminya, sungguh tak menduga selama ini yang jahat adalah orang yang dia bela. Sementara yang tidak bersalah, diusirnya dan dibuat susah hidupnya.

Miranda menghela napas dalam, menahan rasa sesak dan nyeri yang menyerang dada kirinya. Ia tak menduga ternyata ular itu selama ini hidup bersamanya dengan baik.

"Kalian sudah mendengarnya, sekarang terserah mau percaya atau tidak. Yang jelas, istriku tidak pernah bersalah. Dialah korban sesungguhnya, dan kalian menuduhnya sebagai tersangka. Kenapa tidak mencari tahu terlebih dahulu, atau setidaknya mendengar penjelasan dia?" ujar Sandi menekan marah di dadanya.

Miranda tertegun, rasa sesal terbersit di hatinya. Menyesal karena tak memberi Wulan kesempatan untuk berbicara. Menyesal karena terlalu mempercayai Ferdi. Ia menatap suami Risna yang kini tersudut tanpa dapat membela diri.

Langkahnya pasti mendekat, membuat laki-laki itu semakin mengkerut ketakutan. Sementara Risna hanya diam dan membuang muka. Merasa ditipu oleh laki-laki yang bergelar suaminya selama sepuluh tahun lebih itu.

"Mah, aku tidak bersalah, Mah. Itu fitnah, Mah. Sandi memfitnahku. Tolong percaya padaku seperti biasanya, Mah. Aku ... aku-"

Plak!

Tamparan Miranda menghentikan ocehan Ferdi yang masih saja mengelak meski bukti sudah nyata.

"Saya benar-benar tidak menyangka. Menantu yang sangat saya percayai ternyata berkhianat. Bahkan, berniat melecehkan istri iparnya sendiri. Saya sudah mencoba menerima kamu sebagai keluarga meski Sandi dulu menolak. Sekarang, terbukti sudah apa yang diucapkan anakku. Kamu tidak lebih dari seekor rubah yang licik!"

Plak!

Sekali lagi Miranda menampar menantu yang pernah menjadi kesayangan itu. Hatinya sakit menerima kenyataan bahwa kepercayaannya dikhianati.

"Mah, tolong percaya padaku. Tolong percaya padaku, semua ini tidak benar!" mohon Ferdi masih saja berakting.

"Jangan panggil saya mamah! Saya bukan mamah kamu!" tegas Miranda menudingkan jari telunjuknya di depan wajah Ferdi.

Risna menggeleng, rasa cinta terhadap laki-laki itu membutakan hatinya. Menatap iba pada Ferdi sekaligus kecewa, tapi juga ikut merasa sakit ketika Miranda menamparnya.

"Sayang! Tolong percaya padaku, aku tidak melakukan itu. Risna, kamu mencintaiku, 'kan? Tolong percaya padaku, sayang."

Ferdi memelas pada istrinya, mencoba mendapatkan kembali kepercayaan Risna agar mendapat pembelaan seperti biasanya. Namun, yang terjadi diluar dugaan, Risna justru membuang muka darinya. Tak peduli lagi apapun yang terjadi.

"Lihat! Tidak ada lagi yang percaya sama kamu." Sandi membentang tangan menunjukan kepada Ferdi bahwa tak ada lagi yang akan membelanya.

"Kenapa kamu melakukan ini semua, Ferdi? Kenapa kamu merencanakan kejahatan untuk Wulan? Apa salahnya?" tanya Miranda masih berhadapan dengan menantunya yang kini menundukkan kepala. Malu sekaligus takut.

"Apa lagi, Mah. Itu karena dia takut, dengan Wulan ada di sini kebusukannya akan terbongkar," sambar Sandi.

Wulan mendongak, menatap suaminya. Ia tak tahu jika Sandi sudah mengetahui semua. Terharu hati Wulan melihat laki-laki itu yang memegang ucapannya. Akan selalu percaya apapun yang terjadi.

"Ternyata saya sudah salah selama ini. Bukan Wulan yang merayu kamu, tapi kamu yang berniat busuk terhadapnya. Mulai sekarang saya tidak mengizinkan kamu menginjakkan kaki di rumah saya lagi!" tegas Miranda membuat Risna mendongak dengan mata terbelalak. Begitu pula dengan Ferdi, yang terkejut tak menduga Miranda akan mengatakan itu.

Ferdi menggeleng, dia sudah hidup enak selama ini. Fasilitas diberikan dengan cuma-cuma, tak perlu bekerja keras untuk memenuhi semua kebutuhannya.

"Sesuai dengan ucapanku waktu itu, jika dia terbukti bersalah aku akan menyeretnya ke penjara!"

Semua orang serentak menatap Sandi, raut wajahnya sedang tidak bermain-main. Dia bersungguh-sungguh akan menunaikan ucapannya waktu itu. Memenjarakan Ferdi yang terbukti melakukan pelecehan terhadap istrinya.

"Mas!" Wulan memanggil lirih suaminya, tapi Sandi tak menggubris.

"Tak hanya dia, tapi mereka yang juga membantunya akan aku penjarakan!" lanjut Sandi dengan tegas.

Tiga orang yang berencana menculik Wulan, dihadirkan di tempat itu. Mereka tidak dapat berkutik, begitu pula dengan Ferdi. Orang-orang itu yang mereka lihat di ponsel orang suruhan Sandi.

Di kejauhan, Popy menyaksikan semuanya. Gadis itu memukul pilar, sudah tak ada lagi harapan untuk mendapatkan Sandi. Satu-satunya cara adalah melenyapkan Wulan. Menjauhkannya dari kehidupan Sandi.

"Tu-tuan, tolong jangan penjarakan kami, Tuan. Kami hanya diminta Tuan Ferdi menculik gadis itu-"

"Dia istriku! Siapapun yang berencana melakukan kejahatan terhadap istri seorang Sandi Mahardika, harus mendapatkan hukuman!" sentak Sandi tak berniat berbelas kasih terhadap mereka.

Tubuh Popy bergetar mendengar ultimatum Sandi barusan. Baru saja merencanakan penculikan Wulan, tapi sudah gentar dengan ancaman Sandi. Ia menggigit bibir, merasa cemas sendiri. Jika laki-laki itu tahu, Popy tidak akan pernah bisa menemuinya lagi.

Ketiga orang itu menunduk takut, menyesal karena sudah membantu Ferdi. Mereka tidak tahu dan tidak bertanya tentang gadis yang akan mereka culik. Hanya tergiur dengan iming-iming upah yang tidak sedikit dari suami Risna itu. Kini, nasi sudah menjadi bubur. Menyesal pun tiada guna. Sandi tidak akan pernah berubah pikiran.

"Kenapa Papah mau dipenjara?"

Semua orang terdiam mendengar suara mungil itu.

1
Wicih Rasmita
dah tamat aja Thor
Aisy Hilyah: sepi kak
total 1 replies
Sugiharti Rusli
wah dibikin tamatnya ko cepat yah😁😁
Hafifah Hafifah
g nunggu mereka punya anak dulu nih tamatnya
Hafifah Hafifah
siwulan ngapain sih mau ngurusin tuh anaknya si salsa entar dia bisa ngelunjak lagi.ngebantu sih boleh tapi untuk merawat anaknya si salsa kan harus berunding dulu ama sandi jangan asal ambil keputusan aja
Soraya
lanjut thor
Hafifah Hafifah
wah bagus itu biar semua orang tau lw wulan itu istrimu
Hafifah Hafifah
makanya jadi cewek tuh jangan murahan jadi ginikan hamil tapi g diakui ama pacarnya
Hafifah Hafifah
😁😁😁😁si lisa ketar ketir nih
Sugiharti Rusli
masih yah si Wulan mau berkorban tuk keluarganya walo itu akan menentang Sandi,,,
Sugiharti Rusli
makanya Wulan kamu lebih baik ikut saran Sandi jadi asprinya kalo masih mau kerja, jadi kan ga jadi bahan omongan nantinya😉
Hafifah Hafifah
lebih baik diumumin lw wulan tuh istrinya biar g ada salah paham dan membicarakan wulan dibelakang
Ochyie Aguztina
harus nya di umumknan biar salah paham ,org kan banyak sa nua ngehujat doang
Hafifah Hafifah
kayaknya nih sekertaris mau caper deh ama sandi.g tau aja tuh si lisa lw wulan tuh istrinya sandi.kenapa g diumumkan sih lw wulan tuh istrinya
Hafifah Hafifah
😁😁😁😁😁nah kan bener lw kamu asprinya itu +++ yg khusus melayani sandi aja
Hafifah Hafifah
wah promosi yg bagus tuh jadi asprinya suami sendiri paling kerjaannya hanya nemenin aja tanpa bekerja 🙊🙊
Sugiharti Rusli
orang si Wulan spesualis OG tuk pak CEO juga, dasar aja sekretaris kegatelan sepertinya nih si Lisa,,,
Soraya
lanjut thor
Hafifah Hafifah
paling sisaudara tirinya wulan nih yg hamil
Hafifah Hafifah
emangnya bisa tahan tuh ampe satu minggu g nyentuh istrinya apalagi udah tau rasanya surga dunia 😁😁😁
Hafifah Hafifah
😁😁😁😁😁 bisa"nya sisandi lupa apa yg udah terjadi alamat g dapet jatah nih lw si istri ampe ngambek
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!