NovelToon NovelToon
Perubahan Sikap Istri Sang Presdir

Perubahan Sikap Istri Sang Presdir

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Konflik etika / Percintaan Konglomerat / Penyesalan Suami
Popularitas:60k
Nilai: 4.7
Nama Author: Zakiya el Fahira

VIOLETTA GRISSAM gadis 22 tahun yang terkenal akan sifatnya yang kasar dan sombong, sudah dua tahun melakukan pernikahan bisnis dengan MAXIME HARCOURT pira 27 tahun, di dalam rumah tangga mereka hanya Violet yang menganggap pernikahan itu, tapi tidak dengan Maxim, suaminya itu selalu acuh tak acuh dan bersikpa dingin dengannya, bahkan Maxim lebih memperdulikan dan selalu memberikan perhatiannya pada gadis yang bernama ELISA ROUGE, gadis yang Maxim anggap pernah menjadi penyelamatnya saat masih kecil.

Violet yang terkenal tak pernah mau menyerah untuk mendapatkan apa yang dia inginkan, akhirnya memilih menyerah untuk mengambil hati suaminya, dan tidak lagi merecoki hubungan suaminya dengan Elisa yang selalu membuatnya terbakar api cemburu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zakiya el Fahira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7

Menjelang sore Violet yang baru keluar dari dalam kamarnya, melihat Maxim yang melewati depan kamarnya hendak masuk ke dalam kamar Maxim sendiri , dengan Felix yang mengikuti di belakangnya.

'' Nona muda '' sapa Felix membungkukkan badannya dengan sopan.

'' Kak Max kenapa ?'' tanya Violet saat Maxim sudah masuk ke dalam kamarnya.

'' Tuan sedang tidak enak badan, Nona '' jawab Felix.

Violet yang masih memiliki perasaan yang begitu besar pada Maxim, dia memberanikan diri untuk masuk ke dalam kamar Maxim, dan melihat Maxim yang tengah berbaring di atas ranjang king sizenya.

'' Apa kamu sudah memanggil dokter?'' tanya Violet pada Felix yang berada di belakangnya.

'' Tuan menolak untuk saya panggilkan dokter '' jawab Felix dan Violet menganggukkan kepalanya.

Violet perlahan mendekat ke arah ranjang, dan berdiri di samping Maxim. '' Kak, apa sudah minum obat ?'' tanya Violet hati hati.

Maxim yang semulanya memejamkan kedua matanya karna merasakan pusing di kepalanya, perlahan membuka kedua matanya dan menatap lemah Violet yang berdiri di depannya.

'' Belum '' jawab Maxim lemah.

'' Aku akan buatkan Kak Max bubur, setelah itu minum obatnya '' ujar Violet lalu beranjak keluar dari kamar Maxim.

Maxim menatap punggung Violet yang perlahan menghilang dari balik pintu, semenjak kejadian di kediaman lama, mulai hari itu hidupnya terasa berbeda, tapi entah kenapa dirinya merasa ada yang kurang, Violet yang biasanya selalu ribut entah itu di Villa atau melalui ponselnya kini sudah tidak lagi, dan sudah lebih dari seminggu ini Violet tidak pernah lagi datang ke perusahaannya. Dan saat dirinya pulang dari perusahaan, dirinya melihat Violet yang sudah tidur dengan nyenyak, begitu juga saat dirinya sarapan pagi di Villa, Violet tak lagi seantusias biasanya, Maxim pikir Violet hanya akan marah sebentar setelah kejadian malam itu, tapi dirinya tidak menyangka sampai saat ini Violet tetap mendiamkannya, dan entah kanapa itu membuatnya tidak nyaman.

Di dapur Villa terlihat Violet yang sedang sibuk membuatkan bubur untuk Maxim, jika biasanya Violet akan melakukannya dengan wajah yang sangat ceria maka berbeda dengan sekarang, Violet terlihat biasa biasa saja.

Setelah bubur yang di buatnya selesai, Violet segera membawanya ke kamar Maxim.

'' Kak, ini makanlah buburnya, selagi masih hangat '' ujar Violet menyodorkan mangkuk yang berisi bubur ke hadapan Violet.

Maxim menatap mangkuk yang berada di depannya dengan perasaan sedikit dongkol, dia ingat biasanya Violet akan memaksakan diri untuk menyuapinya, meskipun dirinya sudah menolaknya mentah mentah, bahkan Maxim ingat waktu setahun lalu ketika dirinya sakit, dirinya pernah menampik bubur yang akan Violet suapkan padanya, tapi kenapa sekarang dirinya merasa kesal saat Violet tak lagi mau menyuapinya.

'' Apa kamu tidak bisa lihat, aku sangat lemah '' cetus Maxim.

Violet menghela nafasnya, dia tahu apa yang di maksud Maxim, tapi bukannya dulu Maxim paling benci saat dirinya menyuapinya.

Di ambang pintu Felix menahan senyumnya melihat kelakuan Tuannya, bebrapa hari ini Tuannya terlihat sering uring uringan sendiri, mungkin karna Nonanya sudah tidak lagi merecoki kehidupan Tuannya. Setelah dari panti waktu itu, pandangan Felix pada Nonya langsung berubah, menurutnya Nonanya sangatlah berhati mulia karna mau berbaur dengan anak yatim piatu, apalagi Nonanya juga tidak pernah menunjukkan kebaikan yang di lakukannya pada siapapun.

'' Kak Maxim ''

Violet yang hendak duduk di tepi ranjang Maxim tidak jadi, saat melihat kedatangan Elisa yang langsung memeluk Maxim tepat di depan matanya, meskipun masih ada rasa cemburu di hatinya, tapi sudah tidak seperti dulu lagi.

'' Kak Max, kamu kenapa?, tadi saat aku kembali ke perusahaan ada yang bilang kalau kamu pulang karna tidak enak badan, aku benar benar hawatir '' ujar Elisa dengan wajah yang penuh hawatir.

Maxim melepaskan pelukan Elisa dengan perlahan, , dia pikir Violet akan marah pada Elisa seperti biasnya, tapi ternyata Violet hanya diam saja, dan lagi lagi membuatnya tidak senang.

'' Elisa aku mau pergi, ini bubur untuk Kak Max, dia sangat lemah, tolong kamu suapi, '' ucap Violet memeberikan mangkuk yang berisi bubur itu pada Elisa.

Ada rasa kecewa di hati Maxim, saat mendengar perkataan Violet yang menyuruh Elisa untuk menyuapinya.

'' Kamu mau kemana?'' tanya Maxim, ingin menyentuh tangan Violet namun dirinya terlalu gengsi.

'' Ada sesuatu yang harus aku lakukan '' jawab Violet lalu membalikkan badannya dan hendak melangkah pergi, namun berhenti saat mendengar perkataan Elisa.

'' Vio, Kak Max sedang sakit, kenapa kamu tega meninggalkannya '' ucap Elisa yang terdengar memojokkan Violet, seakan akan Violet adalah sosok istri yang tidak perduli dengan suaminya.

Violet membalikkan tubuhnya menatap Elisa dengan menyunggingkan senyumnya. '' Kan ada kamu, lalu untuk apa aku di sini '' sahut Violet santai, tapi mampu membuat Maxim merasa tidak nyaman.

'' Kamu kan sangat hawatir sama Kak Maxim, jadi kamu rawat dia dengan baik, aku mau pergi '' ucap Violet lalu membalikkan badannya dan melenggang pergi begitu tanpa menoleh kebelakang kembali.

Maxim hanya bisa menatap kepergian Violet, walaupun sedikit merasa keberatan, tapi Maxim tidak sudi untuk mencegahnya, Maxim masih berfikir Violet pasti akan besar kepala jika dirinya mencegah kepergiannya.

'' Huh,, Vio ini keterlaluan sekali, sudah tahu suaminya sakit, tapi malah di tinggal pergi '' gerutu Elisa.

'' Biarkan saja, lagian aku bukan sakit parah '' tukas Maxim.

'' Ayo kak, aku suapi '' ujar Elisa tersenyum lembut sembari menyodorkan sesendok bubur ke mulut Maxim.

Namun Maxim menolaknya. '' Aku bisa makan sendiri '' kata Maxim mengambil alih sendok dan mangkuk yang di pegang Elisa, lalu melahapnya dengan cepat.

Felix yang masih berdiri di ambang pintu tersedak ludahnya sendiri, saat mendengar perkataan Tuannya, apakah tadi Tuannya sengaja mengatakan tubuhnya lemah, untuk mencari perhatian dari Nonanya pikir Felix.

Violet yang tengah mengemudikan mobilnya, dia melamun memikirkan tentang pernikahannya dengan Maxim, setelah kejadian di kediaman lama malam itu, Violet langsung berfikir untuk menggugat cerai Maxim, namun dirinya ingat di dalam surat perjanjian pernikahan mereka, hanya Maxim yang bisa memutuskan perceraian.

Violet menghela nafasnya. '' Hah,,, bagaimana caranya aku meminta cerai sama Kak Max, pasti nanti dia berfikir aku hanya memainkan trik licik '' gumam Violet. Mengingat dirinya dulu bertingkah dengan gila untuk mendapatkan cinta Maxim.

Violet menghentikan mobilnya di depan toko kue yang terlihat sangat ramai pengunjung, selain menjual kue beraneka ragam, toko itu juga menyediakan caffe dengan nuansa yang sangat di gandrungi oleh anak anak muda.

Kedatangan Violet di sambut dengan ramah oleh pelayan toko.

'' Nina, aku mau ke atas dulu ya '' ucap Violet pada salah satu pelayan yang menyambut kedatangannya.

'' Baik Nona, silahkan '' tukas Nina dengan tersenyum.

Sedangkan di pojok Caffe, seorang pria terus memperhatikan Violet, mulai sejak masuk ke dalam toko kue, dan saat di sambut dengan ramah oleh pelayan toko, dan juga saat Violet yang pergi ke lantai atas, yang ia ketahui sebagai ruangan kerja pemilik toko kue, perlahan pria itu berdiri dan menghampiri pelayan toko yang di sapa Nina itu.

'' Maaf, bolehkah saya bertanya sesuatu pada anda '' ujar orang itu.

'' Iya Tuan, silahkan, anda mau tanya apa ?'' tanya Nina.

'' Wanita yang barusan pergi ke lantai atas itu siapa? '' tanya pria itu.

'' Oh, itu Nona Violet, pemilik toko kue ini '' jawab Nina yang mana membuat pria itu sedikit terkejut.

1
Wiwin Winarti
gantung woy ceritanya....lanjut kagak...tamat kagak
Ana N
sungguh tega....seorang suami ngatain istri sah nya sendiri jalang. hebaattt !!!. sungguh suami lucknut.
Saudur Samosir
kapan sih rilis lanjutannya.. lama lama bosan juga nunggunya.. akhirnya jadi terlupakan
👑Queen L👑
thor up yang banyak...
Taurus85
kapan upnya thor ? udah gak sabar nunggu kelanjutan ceritanya
이삭 프라이데이
aku paling malessss baca cerita kek gini.. kenapa ga di habisin dulu baru di buat novel lain.. ini sama aja bacanya ga jelas...
Alis Yudha
Luar biasa
Rahmadhani Hasir
kapan up lg Thor seru nih
Sulati Cus
lanjut thor
Nur Jamila
nungguin lanjutannya nii
Said Syarifah
lama bgt lanjutannya
Alfatih Cell
lanjut thor....
v3r4
Bagus ceritanya👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻.
Ditunggu kelanjutannya Author
Wiwin Winarti
GK ada lanjutannya kah?
nacho
hlo penulisnya bilakh sambungnya novel INI😁😁😁
Taurus85
jangan kelamaan upnya thor🤭
Padriyah Balqis
lebih baik cari suami yang tidak plin-plan...
dan ada tokoh utama cowok tambahan yg lebih keren ...
maaf Thor...
ceritanya bagus klo bisa jangan berhenti di tengah jalan...
semangat....
bukan kaleng²
ka kapan update lagi
Ana Ajertoinn
punya Thor....lama nunggunya....
nacho
bila sambungnya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!