NovelToon NovelToon
Kepentok Cinta Pengawal Pribadiku

Kepentok Cinta Pengawal Pribadiku

Status: tamat
Genre:Tamat / cintamanis / CEO / Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:520.9k
Nilai: 5
Nama Author: Budy alifah

"Kalian berdua pergi dari rumah ini sekarang!"

"Papa mengusir kami?"

Agus Sudarmono, ayah Lili, tega mengusir putri sekaligus pengawal pribadinya selesai acara pernikahan. Mereka berdua dipaksa menikah setelah dijebak tidur bersama oleh ibu tirinya.

Yang lebih menyedihkan hati, Lili harus meninggalkan segala kemewahan yang selama ini dikecapnya. Dan harus hidup sederhana bersama dengan pengawalnya di sebuah desa.

Akankan kah Lili bisa bertahan dengan kehidupan barunya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Budy alifah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 30 (revisi)

"Ada informasi apa?” tanya Galang saat bertemu dengan Bagas di kediamannya.

“Karena Agus Sudarmono menginginkan Lili kembali. Pastinya dia terancam kedudukannya,” jelas Bagas.

Galang mengusap wajah dengan kedua tangannya, dia dilema dengan keputusannya saat ini. Jika tinggal di desa dia tidak bisa mengawasi. Di sini, bahaya lebih dekat.

"Galang, saat ini Sudarmono grup akan bekerja sama dengan PT Abadi." Bagas memberikan informasi kepada Galang.

Jika Agus sedang melancarkan rencana jahatnya kepada PT Abadi. Sore nanti di hotel Pagoda.

Galang menghubungi Dimas, dia meminta untuk mengajukan kerjasama kepada PT Abadi.

"Halo, Bos," jawab Dimas.

"Pergi ke kantor PT Abadi, ajukan proposal. Berikan penawaran menarik kepada mereka," pinta Galang.

"Baik, Bos, akan segera kami laksanakan," katanya sembari memutus sambungan teleponnya.

Galang mengambil start lebih dulu untuk menggagalkan rencana sang mertua.

"Galang, apa rencana selanjutnya?" tanya Bagas.

Galang memikirkan langkah untuk menghancurkan Sudarmono grup secara perlahan.

"Kita buat Sudarmono bergantung dengan Gumintang," Katanya dengan senyuman jahat di bibirnya.

Bagas mengangguk setuju dengan rencana yang dibuat oleh Galang. Setelah mereka bergantung maka akan mudah membuat mereka tunduk kepada Gumintang.

"Galang, siapa yang ingin kau bunuh selama ini?" Bagas duduk menatap Galang lekat. Ia penasaran orang yang ingin dibunuhnya.

"Bunuh? Tentu saja keluarga Agus Sudarmono. Kau masih bertanya," ucapanya dengan menatap Bagas aneh.

"Termasuk Lili?" tanya Bagas dengan suara berat.

Galang terdiam, gadis itu sudah mulai merasuki hatinya. Namun, sikap keras kepalanya membuat dia jengkel karena terus meminta cerai.

"Kau sudah jatuh cinta?" Bagas kembali melontarkan pertanyaan yang tak kunjung dijawab oleh Galang.

Galang tertawa hambar, "Mencintai anak musuh, apa itu tidak berdosa?"

Dalam otak Galang seakan berperang, dilema akan pilihanya.

"Jika kau tidak menyukainya, maka aku akan membunuhnya," ucapnya dengan enteng.

"Jangan berani-berani kau menyentuhnya!" seru Galang dengan menunjuk wajah Bagas.

Dia memang masih kesal, kadang juga ingin menghabisinya. Namun, hati kecilnya terus berkata jika dia tertarik dengan gadis kecil itu.

Bagas menurunkan tangan Galang, "Aku hanya menjalankan perintah dari nyonya Rida."

"Perempuan sihir itu, tak habis-habisnya ingin melukai istriku," ujarnya dengan mengepalkan tangan lalu memukulkan di meja.

Sepertinya dia tahu jawaban hatinya Galang, dia sudah jatuh hati kepada Lili.

"Kenapa dia ingin membunuh Lili?" Dia penasaran apa yang membuat Rida ingin menghabisi anak tirinya.

“Karena Agus Sudarmono menginginkan Lili kembali. Pastinya dia terancam kedudukannya,” jelas Bagas.

Galang mengerutkan keningnya, dia benar-benar bingung. Setelah membuang dia seperti sampah, kini dia kembali memungutnya.

"Dia menyesali perbuatanya, makanya dia menginginkan anaknya kembali," ujarnya. Bagas juga menyimpulkan mungkin Agus Sudarmono menginginkan putrinya kembali karena semenjak kepergian Lili perusahaannya diambang kebangkrutan.

Saat mereka sedang asyik berdiskusi, ada keributan di halaman rumahnya.

"Galang! Keluar kau!" teriak seorang perempuan yang suaranya memenuhi ruangan.

Galang dan Bagas bergegas keluar untuk mengetahui siapa pengacau di rumahnya.

"Mila, kenapa kau di sini?" tanya Bagas kaget.

"Bagus kau Gilang, enak-enakan tinggal di rumah sebagus ini. Sedangkan Lili kau biarkan di tempat yang tidak layak!" seru Mila dengan kedua mata melotot ke arah Galang.

"Jangan terlalu ikut campur urusanku," ucap Galang lalu kembali masuk mengabaikan protes Mila.

Mila berlari lalu menghalangi pintu masuk. "Kau benar-benar tak punya hati nurani."

"Minggir, sebelum aku memukulmu," ancam Galang dengan wajah geram.

Mila menggigit bibir bawahnya, lalu menggeser tubuhnya sehingga Galang bisa melewati pintunya.

"Keputusan Lili benar, dia harus merawat anaknya sendiri, daripada bersama suami yang temperamental," desis Mila.

Galang menghentikan langkah kakinya mendengar gumaman Mila. Dia kembali ke hadapan gadis yang masih komat-kamit.

"Kau bilang apa?" tanya Galang dengan suara menggelegar.

Mila mengelengkan kepalanya, wajahnya menjadi pucat.

"Tadi aku mendengar Lili merawat anaknya sendiri, apa maksudnya?" tanya Bagas dengan nada biasa.

"Aku tidak mau mengatakannya." Mila berlari meninggalkan halaman rumah Galang.

Tak lama Mila lari, dia sudah dibawa lagi kehadapan Galang oleh satpam.

"Katakan dengan jelas, atau aku akan membunuhmu," ancam Galang dengan menatapnya intens.

Bibir Mila bergetar, "Lili sedang mengandung anakmu, tapi kau jahat menyiksanya" katanya dengan gugup. Ia memainkan jari jemarinya.

"Lili hamil?" katanya perlahan menghilang.

Galang mengambil kunci mobil, lalu pergi untuk menemui Lili. Ia mengemudi dengan kecepatan yang tinggi.

Rasa bersalah menyeruak dalam dirinya, dia beberapa kali mendorong Lili dengan kasar. Sedangakan dalam kandunganya ada calon bayinya yang masih kecil.

"Galang, Galang, apa yang kau lakukan!" makinya diri sendiri dengan memukul setiran mobilnya.

Sesampai di rumah, dia langsung berlari ke kamar. Mengecek istrinya masih ada di rumah atau kabur meninggalkannya.

"Lili, sayang!" Galang membuka pintu kamarnya lebar dan keras.

"Shit! Jadi dia beneran pergi dari rumah," sesalnya.

Galang memutar tubuhnya, dia akan mencari keberadaan sang istri di kota. Pasti dia pergi bersama Mila.

"Tuan, sudah pulang?" tanya Bik Onah yang sedang berjalan menggandeng istrinya.

"Sayang, kamu kenapa?" tanya Galang sembari mendekati Lili. Tanpa persetujuan Galang menggendong tubuh lemas Lili.

"Lepaskan aku," ujarnya lemah, wajahnya masih kecut melihat sang suami. Kepulangannya tidak membuat dia bahagia seperti waktu lalu.

Galang menurunkan perlahan tubuh Lili, "Sayang, apa benar kamu sedang hamil anakku." Galang menatap lekat sembari memegang perut Lili yang masih kecil.

"Mila, dasar kau!" batin Lili.

Dia yakin suaminya ini tahu karena sahabatnya yang memberi tahu.

"Kenapa kamu diam? Kamu tidak mau berbagi kebahagiaan denganku?" ucap Galang lembut, wajahnya pun sangat manis. Tidak seperti hari itu, murka sampai ingin membunuhnya.

Galang menunduk kan kepala, "Aku minta maaf, aku kalut dan tak bisa berpikir dengan jernih."

Lili memegang tangan Galang yang menyentuh perutnya, "Aku juga minta maaf."

Galang mengangkat kepalanya, "Kamu mau memaafkanku?"

Lili tersenyum, lalu mengangguk tidak tega melihat suaminya hendak menangis.

Galang memeluk erat sang istri, dia hanya takut jika Lili meninggalkan dirinya.

"Jangan tinggalkan aku, aku tak bisa tanpamu," bisik Galang membuat Lili melepaskan pelukannya.

"Maaf, aku tidak bisa. Kita harus tetap cerai," kata Lili dengan suara serak. Suaranya hampir habis karena sejak kemarin terus menangis.

"Kenapa? Aku tidak memiliki perempuan lain. Hanya kamu." Galang memegang kedua tangan Lili, menatap lekat perempuan yang sedang merajuk ini.

"Galang, aku melakukan ini demi kamu. Aku tidak mau menjadi menambah bebanmu," ujarnya dengan senyuman kecut.

Di sebenarnya tidak mau, tapi hidup Galang sudah susah. Pasti akan lebih susah menghidupi dia dan calon bayinya.

"Tidak sayang, kamu bukan beban tapi penyemangatku, jangan tinggalkan aku," mohon Galang dengan wajah melas.

"Sayang, kalau kamu mau bersamaku aku akan memberikan hadian untukmu," bujuk Galang dengan memberikan iming-iming hadiah.

"Apa hadiahnya?" Lili tidak sabar.

"Coba tebak, apa hadiah yang akan aku berikan," ujarnya.

Lili diam sejenak, memikirkan sesuatu hadiah besar yang akan diberikan oleh Galang.

"Panci?" ucapnya random.

Lili memikirkan hal paling sederhana yang bisa dibeli oleh Galang. Galang yang baru saja bekerja belum memiliki gaji yang besar.

"Kenapa panci?" Galang mengerutkan kening. Dia merasa sangat miskin di mata Lili.

"Kamu kan suruh aku belajar memasak, kalau bukan panci apa?" tanya Lili.

Galang menghela napas panjang, "Aku miskin sekali ya?"

"Bukan miskin, tapi lebih membeli apa yang kita butuhkan," ucapnya untuk menyenangkan sang suami.

Sebenarnya, mereka juga memiliki panci komplit. Tapi entah kenapa Lili memilih menebak panci daripada emas atau barang mewah lainnya.

"Aku kasih clue sama kamu, ini sesuatu yang sangat kamu inginkan," ujar Galang.

"Sesuatu yang aku inginkan?" Lili menatap Galang.

"Rumah, mobil?" jawabnya masih saja ngaco.

Galang berdecak, "Aku akan mengajak kamu ke kota."

1
El Silia
bagus
Nimas Kartika
Luar biasa
ᗩGEᑎᑕY🍀𝐂𝐈𝐌𝐔𝐓🌠 ✾ ⍣⃝కꫝ 🎸
terimakasih sudah baca sampai habis cerita bagus.
kasih exrta dong dimas nikah sama indira lalu bagas nikah sama mila
sampai hamil gitu lo tor
ᗩGEᑎᑕY🍀𝐂𝐈𝐌𝐔𝐓🌠 ✾ ⍣⃝కꫝ 🎸
rida pasti cantik diperebutkan 2 lelaki🤣🤣
ᗩGEᑎᑕY🍀𝐂𝐈𝐌𝐔𝐓🌠 ✾ ⍣⃝కꫝ 🎸
kasihan juga indira ya. swmoga dia endingmya juga bahagia
ᗩGEᑎᑕY🍀𝐂𝐈𝐌𝐔𝐓🌠 ✾ ⍣⃝కꫝ 🎸
bagas pasangin sama mila aja tor

buat cerita tentang dimas dong tor aku suka 😍 ya tor buat cerita dimas dongggg pliseee
ᗩGEᑎᑕY🍀𝐂𝐈𝐌𝐔𝐓🌠 ✾ ⍣⃝కꫝ 🎸
lili hamil mungkin ya
Candra Apih
percuma banget ada karakter pengawal..
Candra Apih
jelek amat sifat si Galang..
dibikin sempurna dong MCnya walo dikit
Candra Apih
pabaliyut.. karakter yg tidak konsisten
George Lovink
Kok baca novel luar masuk akalnya lebih sama baca novel bangsa sendiri yach...CEO bodoh tolol bego...lebih mementingkan ego dari pada keselamatan...bodoh
susi sulastri
sangat berkesan jyga nasehat bagi kita semua

suka dengan cerita nya
Retno Palupi
semoga Lily dan Indira tidak mati
Retno Palupi
orang kok jahat banget
Retno Palupi
lho lah kok malah dibunuh
Retno Palupi
kenapa Rida mudah sekali d hasut?
Retno Palupi
orang tua kejam
Retno Palupi
yg pengen harta itu Rida kenapa nuduh Lily?
Retno Palupi
Oalah semua karena cinta buta tho
Retno Palupi
ditembak berdua gitu?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!