NovelToon NovelToon
Dokter'S Romantic

Dokter'S Romantic

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / cintamanis / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Beda Usia
Popularitas:30.5k
Nilai: 5
Nama Author: ainuncepenis

Apakah perjalanan kisah Zeva dan Askara kembali berlanjut setelah 6 tahun berpisah. Pertemuan keduanya di rumah sakit yang sama. Zeva yang sudah menjadi Dokter muda beberapa bulan di rumah sakit dan tidak lama Askara yang tiba-tiba bergabung di rumah sakit yang sama sebagai senior.

Kecanggungan pertemuan keduanya. Karena masa lalu yang mereka alami bersama. Kasus kematian model terkenal. Membuat keduanya kembali dekat. Askara yang mengetahui kelemahan Zeva sebagai seorang Dokter yang ternyata memiliki ketakutan dan bukan seperti seorang Dokter pada umumnya. Askara yang tetap mendampingi Zeva sebagai senior dalam profesional pekerjaan.

Namun kedekatan keduanya tidak lepas dari dari rasa sakit hati Zeva yang merasa di permainkan dan tidak ingin terjebak dengan masalah hati dengan pria yang sama untuk kedua kalinya.

Bagaimana hubungan mereka selanjutnya?
Bagaimana Askara yang menyembuhkan luka yang pernah di berikannya pada wanita yang dulu pernah mengisi hari-hari nya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 25 Askara dan Zeva m

"Boleh kan Tante, mohon maaf sekali harus merepotkan Tante," ucap Zeva yang merasa tidak enak.

"Lalu kamu akan pulang naik Taxi?" tanya Astuti.

"Iya Tante!" sahut Zeva.

"Kenapa kamu harus pulang naik Taxi. Kamu pulang diantar Askara saja," ucap Astuti.

"Tidak usah Tante. Zeva titip mobil saja di sini dan Zeva bisa pulang naik Taxi!" tolak Zeva yang pasti memang tidak mau di antar Askar.

"Jangan begitu Zeva, ini sudah larut malam dan sebaiknya kamu diantar Askara saja dan mobil kamu pasti aman kamu jangan khawatir. Kamu jangan mencari permasalahan yang pulang malam-malam dengan menggunakan taxi. Bagaimana nanti jika ada sesuatu," ucap Astuti mengingatkan.

"Tapi saya tidak apa-apa kok Tante," Zeva tetap saja menolak.

"Saya akan mengantar kamu pulang," sahut Askara.

"Tidak usah," sahut Zeva.

"Jangan keras kepala!" sahut Askara.

Mulut Zeva ingin menolak ajakan dari Askar. Namun ada Astuti yang membuat Zavier tidak enak.

"Zeva kamu sebaiknya di antar pulang ya," bujuk Astuti.

"Ayo saya antar," sahut Askara yang berjalan terlebih dahulu.

"Zeva sudah sana!" Astuti harus mendorong Zeva pelan agar mengikut pada Askara. Zeva tidak punya pilihan lain dan akhirnya dan akhirnya ikut satu mobil dengan Askara.

Astuti tersenyum melihat pemandangan manis itu.

"Sepertinya keduanya memang baru bertemu dan sama-sama masih malu-malu. Ya mereka yang tahu bagaimana kelanjutan hubungan mereka!" batin Astuti.

*********

Zeva dan Askara yang berada di dalam mobil dengan keduanya yang malah terjebak macet dan bahkan hujan deras malah turun. Zeva dan Askara yang berada di dalam mobil hanya diam saja. Termasuk Zeva yang memang tidak ingin membuka obrolan dengan Askara.

"Isss tahu gini aku naik Taxi saja. Jadi aku tidak harus 1 mobil dengannya. Kenapa sih harus macet segala," batin Zeva yang sejak tadi gelisah karena bersama Askara.

"Sepertinya macetnya akan panjang," duga Askara yang melihat kearah depan.

"Lalu?" tanya Zeva.

"Lalu apa?" tanya Askara menoleh ke arah Zeva.

"Lalu aku sama sampai kapan berada di mobil Dokter?" tanya Zeva.

"Aku tidak bisa menggantikan macetnya, jadi aku tidak bisa menjawab pertanyaan kamu," jawab Askara singkat.

"Isss kalau begitu, untuk apa mengantar ku pulang kalau ujung-ujungnya malah bertahan di sini," ketus Zeva.

"Jika kamu menaiki taxi, kamu juga akan terjebak macet. Karena hanya ini jalan menuju rumah kamu," sahut Askara.

"Tidak juga masih banyak jalan lain," sahut Zeva yang tidak mau kalah.

"Ya sudah jika memang ada jalan lain yang lebih cepat menuju rumah kamu. Kamu bisa menggunakan jalan itu," sahut Askara dengan respon dinginnya.

"Apa maksudnya berbicara seperti itu. Apa sekarang menyuruh ku untuk turun. Jika menyuruh ku untuk turun di tengah jalan, lalu untuk apa sok-sokan ingin mengantarku pulang," kesal Zeva penuh dengan emosi yang mulutnya melebihi hujan yang deras yang merecos.

"Aku tidak menyuruhmu turun. Hanya saja kamu berpikiran seperti itu. Aku juga hanya menjawab dari pertanyaan kamu," sahut Askara.

"Isss bilang aja ingin menyuruhku turun," kesal Zeva dengan wajahnya yang cemberut. Askara hanya diam saja.

"Baiklah! aku akan turun karena tidak ada gunanya juga berada dalam mobil," kesal Zeva yang langsung membuka pintu mobil. Namun Askara yang dengan cepat menutupnya dengan otomatis.

Zeva mengalami kesulitan saat membuka pintu dengan terus berusaha.

"Kenapa di kunci, buka tidak! Kesal Zeva menatap Askara dengan melotot yang Askara juga melihatnya dengan tatapan dingin.

"Kamu sudah dewasa Zeva. Jangan terbalikkan dunia ini. Usia kamu dulu masih 16 tahun. Tetapi pikiran kamu begitu dewasa. Tetapi sekarang kamu sudah bukan anak remaja lagi, tetapi kamu bersikap seperti anak kecil," ucap Askara dengan suara berat yang membuat Zeva terdiam.

"Isss!" Zeva dengan kekal yang tidak lagi mencoba membuka paksa pintu mobil. Zeva yang kembali duduk tegak dengan wajahnya yang cemberut.

"Mau hujan seperti ini dan kamu punya pikiran untuk turun. Kamu sengaja ingin mencari masalah, atau justru kamu ingin mencari perhatian," ucap Askara yang dengan cepat Zeva menoleh ke arah Askara.

"Untuk apa aku harus mencari perhatian darimu," sahut Zeva yang pasti membantah pernyataan Askara.

"Lalu kenapa ingin turun saat keadaan seperti ini?" tanya Arryan.

"Aku tidak nyaman, berada satu mobil dengan mu," jawab Zeva jujur yang membuat Arryan diam dengan keduanya saling melihat dengan tatapan yang penuh arti.

Namun Zeva yang terlebih dahulu mengalihkan pandangannya kembali ke depan dengan wajahnya yang masih kesal.

Hahhhh

Arryan menghela nafas yang bersandar di jok mobil dengan wajahnya tampak datar yang tidak mengomentari apa-apa lagi.

"Apa aku salah bicara padanya? Kenapa dia langsung diam? Tidak aku tidak salah bicara. Apa yang aku katakan memang seharusnya aku katakan dan itu yang aku rasakan," batin Zeva. Tetapi tetap saja dia kepikiran dengan ekspektasi Askara yang berubah tiba-tiba.

Askara memang diam saja yang tidak ingin mengeluarkan kata-kata sedikit pun.

***********

Rumah sakit.

"Dokter Zeva!" langkah Zeva terhenti. Ketika ada yang memanggilnya dan membuatnya menoleh ke belakang.

"Dokter Alvin!" sahut Zeva Dokter Alvin menghampirinya dan sudah berada di depannya.

"Ada apa Dokter?" tanya Zeva.

"Saya membawa kabar bahagia untuk Dokter," ucap Alvin.

"Kabar apa itu?" tanya Zeva penasaran.

Alvin memberikan amplop putih untuk Zeva. Zeva mengambilnya yang kelihatan ragu yang penasaran Apa isinya.

"Apa ini?" tanya Zeva.

"Buka saja!" titah Alvin.

Zeva langsung membukanya dan mengeluarkan selembar kertas yang dilipat rapi dan Zeva langsung membukanya. Namun ekspresi wajah Zeva yang terlihat kaget.

"Selamat Zeva atas izin operasi kamu dan nanti siang adalah pasien operasi pertama kamu, bersamaku dan juga Inggit san ada juga Dokter lainnya," ucap Dokter Alvin yang terlihat senang.

Namun tidak dengan Zeva yang menunjukkan wajah kagetnya dan tidak ada bahagianya sama sekali dengan berita yang di berikan Alvin.

"Tidak! Bagaimana mungkin aku bisa melakukan operasi," batin Zeva yang benar-benar begitu panik.

"Kamu terlihat shock Zeva. Apa ini terlalu cepat untuk kamu sampai kamu tidak percaya seperti ini," ucap Alvin. Namun Zeva tetap sibuk dengan rasa paniknya yang tidak menjawab pertanyaan Alvin.

"Zeva, Dokter Ardi pasti sudah mempertimbangkan semua ini. Kamu sudah memberikan yang terbaik untuk otopsi pertama kamu. Dokter Askara juga mempercayai kamu untuk mendampingi Dokter coas yang melakukan pelatihan. Jadi makanya Dokter Ardi memberikan kesempatan yang besar ini kepada kamu. Karena untuk mendapatkan semuanya," ucap Alvin

"Ya sudah Zeva. Kalau begitu saya Saya permisi dulu dan nanti kita bertemu di ruang operasi," ucap Alvin dengan menepuk bahu Zeva pergi dari hadapan Zeva.

"Astaga!" Zeva dengan nafas beratnya menyibak rambutnya ke belakang yang benar-benar panik.

"Bagaimana ini? apa yang harus aku lakukan? Bagaimana nanti saat berada di dalam ruang operasi aku yang melakukan pembedahan pada pasien. Apa yang akan terjadi nanti jika aku melakukan kesalahan dan tidak bisa mengontrol diriku," belum saja melakukan operasi tetapi Zeva sudah pucat duluan.

"Aku tidak bisa menghindari semua ini. Sementara pelatihan yang diberikan Dokter Askara juga belum seberapa. Kenapa aku menjadi seorang Dokter yang lemah seperti ini? Apa yang harus aku lakukan?" Zeva tidak tahu harus berbuat apa yang ada dirinya tidak akan tenang sampai menjelang operasi nanti siang.

Bersambung

1
⁽⁽ଘ[♏Le✪🍒]ଓ⁾⁾
next Kak 💋💋🥰🥰👍👍💪💪❤️❤️
juan 🍫
semoga zava mau dengar cerita askara
juan 🍫
besok up thor double
Yani Cuhayanih
zeva sadar dan amnesia lupa semua keluarga termasuk askara...dia hanya ingat kebersamaan dgn zavier serta orang tua nya..
juan 🍫
lajut thor
juan 🍫
up up
Yani Cuhayanih
Aku menunggu bagaimana kabar zeva...malahan si munafik rora yg di bahaaas
Ripah Ajha
zeva oh zeva, kasihan sekali nasibmu😭
Yeni Nofiyanti
maaf kak cerita nya bagus. tp banyak sekali salah dalam penulisannya. lebih teliti dan semangat lagi ya😊
⁽⁽ଘ[♏Le✪🍒]ଓ⁾⁾
Laras yg tambahin bumbu biar makin pedas rupanya,dan sukses membuat Zeva salah paham 😜
ish ish ish ish dasar ular
Aska juga pengecut udah dikasih beberapa kali kesempatan masih aja gak mau jujur
Rora apalagi,kalau mau nikah ya tinggal kawin aja
laki laki kan banyak,gak cuma Aksa doang wkwkwk
belakang rumah gue ada kambing jantan kalau Rora mau
sini,,, ,Gue kasih hihihi
kambing bau lagi,gak pernah mandi
kayak kamu Rora,bau...dan hatimu busuk kayak bangkai🤪🤪
⁽⁽ଘ[♏Le✪🍒]ଓ⁾⁾: Laras juga bau....ngalahin busuknya sampah
kayak gak pernah sekolah aja
punya mulut gak ada remnya
mau ngomong apapun ,gak akan Aksa mau balikan sama kamu
Nyari laki2 lain aja,masih banyak
ngapain rebutin Aksa..kayak rebutin bola aja di lapangan wkwkwk

tetap semangat berkarya kak 💪💪❤️❤️👍👍
total 1 replies
Iis Dawina
zavier bw zeva pergi bilang sm ortu nya zeva meninggal biar pd nyesel tuh..bikin dua lupa ingatan
Yani Cuhayanih
Aku masih kecewa....rora tidak tahu terima kasih..kalo zeva meninggal mungkin rora akan nangis bombay plus acting...
Yani Cuhayanih
Dasar keluarga munafik...apalagi rora. tdk tahu malu
⁽⁽ଘ[♏Le✪🍒]ଓ⁾⁾
Crazy up dong kak👍👍❤️❤️🥰🥰
tetap semangat berkarya 💪💪
Semoga Zeva jika selamat hilang ingatan
Jika meninggal ,semoga keluarganya gila
🤭🤭🙈🙈

terimakasih 🙏🙏
achilla 82
hmmm,,,
⁽⁽ଘ[♏Le✪🍒]ଓ⁾⁾
Mungkin Zeva bukan peran utama disini,peran utama ada pada Rora n Askara
ish ish ish.. innalilahi buat Zeva
semoga kamu tenang disana
daripada kamu hidup tadi cobaan datang bertubi-tubi
gak usah koma,langsung aja bikin Zeva meninggal dunia lalu Askara n Rora bahagia selamanya
Amin 😜😜
⁽⁽ଘ[♏Le✪🍒]ଓ⁾⁾: semoga Zeva secepatnya mendapatkan kebahagian🤗
Sulistiawati SPd: malang sekali hidup zeva,, buat bahagia donk tbor🤣🙏
total 3 replies
Ripah Ajha
kok dikasih cobaan terus si zeva,akukan jadi😭😭😭
Bivendra
sama aq jg kecewa
Yani Cuhayanih
kenapa mesti ditambah lagi penderitaan zeva..sekalian saja zeva koma atau meninggal dgn begitu end...gk ada harapan untuk zeva...thor aku kecewa....
⁽⁽ଘ[♏Le✪🍒]ଓ⁾⁾
siapa sih yg udah perkosa Rora
atau dia memang punya rencana untuk menjebak Aska
Inilah hasil didikan Risya n Arga
Anak tak tau diri, munafik,gila ,dia terobsesi pada Aska
Rora yg selalu kau dahulukan
dan Zeva yg selalu kau biarkan
orang tua yg salah ...semua ini karena kalian...Risya n Arga
lihatlah sendiri, sekarang mau dpa kalian untuk memperbaiki masalah ini
kalian benar benar kejam🤬
⁽⁽ଘ[♏Le✪🍒]ଓ⁾⁾: siap Kaka 😊😊👍👍
ainuncepenis: Hallo kakak kebetulan Dokter romantik ini adalah sambungan dari novel sebelumnya berjudul Malam Petaka Party 17 tahun.
Di sana di ceritakan awal mula Rora dan juga keterlibatan Askara dan semua tokoh-tokoh yang di masukkan. Jadi Mampir ya kakak ke novelnya
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!