PERJODOHAN DENGAN CEO

Sore hari sepulang dari Kantornya Raka langsung mencari Alana di kamarnya, namun dia tak menemukan Alana. dia turun ke lantai bawah dan mencari ke sudut rumah pun dia tak menemukan Alana juga.

Akhirnya ia memilih untuk mandi terlebih dahulu. Setelah mandi baru dia akan menanyakan Alana pada orang rumah.

Kebetulan di Rumah sepi, cuma ada pelayan dan beberapa penjaga di luar Rumah, Arga dan kedua orang tuanya belum pada pulang.

Setelah tiga puluh menit akhirnya Raka keluar dari kamar mandi, dan dia melihat Alana sudah duduk di sofa kamar sambil memainkan game di ponselnya.

Mengingat Alana yang tertawa lepas dengan Juna pun raka kembali kesal, namun dia mencoba menahan emosinya.

"Dari mana kamu"tanya Raka tiba-tiba yang menggagetkan Alana.

"Dari nongkrong sama Chika"jawab Alana.

"Tidak usah berbohong kamu, Aku tadi lihat kamu ngobrol bersama pria lain di sebuah Restoran"ucap Raka yang sudah meninggikan suaranya.

"Kalau kau sudah tau terus kenapa kamu masih menanyakanya" ujar Alana santai.

Ia langsung berjalan menuju kamar mandi, namun sebelum sampai kamar mandi tangan Alana langsung di tarik dengan kasar oleh Raka,

Raka langsung mencium Alana dengan serampangan, bahkan Raka menggigit bibir mungil Alana dengan kasar. Alana yang diperlakukan seperti itu cuma bisa pasrah, dan menangis dalam diam.

"Apa-apaan kamu Raka, bahkan kamu ke Paris menemui kekasihmu saja aku tidah marah, terus kenapa kamu marah melihat aku ngobrol sama pria lain, bahkan di situ ada Chika juga" ucap Alana ketika Raka melepaskan pangutanya, lalu alana mengelap bekas ciuman Raka di bibirnya.

"Apa sekarang kau sudah berani melawanku hah? kau mau melihat keluargamu bangkrut dalam semalam? kalo iya coba katakan" ucap Raka sambil mencengkram rahang Alana.

Alana yang mendengar ucapan Raka akhirnya memilih diam, dia tidak masalah jika Raka menyakitinya, tapi dia tidak mau jika Raka menyakiti kedua orang tuanya.

"Ingat dan dengarkan ucapanku baik-baik, jangan pernah kau bersikap melebihi batasanmu, dan jangan pernah kau mencoreng nama besar keluarga Wijaya!, apa kau sudah lupa dengan statusmu Nona Alana" ucap Raka dengan nada dingin.

"Iya Ka" jawab Alna pasrah.

"Apa yang terjadi, mengapa melihatnya bersama pria lain membuat emosi hatiku bercampur aduk" pikir Raka.

"Sekarang pergilah dari hadapanku, aku muak melihatmu" ucap Raka kasar.

Alana yang di usir langsung bergegas masuk ke kamar mandi.

Setelah sampai di dalam kamar mandi badan Alana luruh ke lantai, dia menangis akan takdir hidupnya.

"Alana sudah tidak tahan ma, hati Alana sakit hiks, kenapa laki-laki itu selalu bersikap kasar sama alana ma hiks hiks, Alana lelah " gumam Alana sambil menangis memeluk lututnya.

Alana memilih menyembunyikan tangisnya di belakang Raka, dia tidak mau memperlihatkan sisi lemahnya.

Setelah puas menangis ia menyelesaikan mandinya.

Selesai membersihkan diri Alana duduk di sofa sambil menyalakan laptopnya untuk melanjutkan tugas kuliahnya.

"*Mending aku selesaikan tugas kuliahku, dari pada harus berdebat dengan singa jantan itu, ingin rasanya aku cabik-cabik mukanya, lelah juga kalo tiap hari harus berdebat denganya" ucap A*lana sambil menghela nafasnya.

Saat sedang fokus mengerjakan tugas kuliahnya, Alana merasa haus dan memutuskan untuk turun ke bawah, karena minuman di kamar ternyata habis.

Ketika menuruni tangga Alana berpapasan dengan Raka, namun dia diam saja tidak menyapanya.

"Nona ada yang bisa saya bantu"tanya Pelayan rumah.

"Saya cuma mau mengambil minum bi" ucap Alana tersenyum ke arah bibi.

" Nona kenapa tidak panggil saya saja, nanti biar saya antar ke kamar Nona" ucap bibi.

"Tidak apa-apa bi, saya bisa ambil sendiri, ya sudah Alana balik ke kamar dulu ya bi" ucap Alana pamitan sama.

Tak lama raka masuk ke dalam kamar, dia melihat Alana yang sedang sibuk dengan laptopnya.

Raka mengambil bantal dan selimut dari dalam lemari lalu memberikanya kepada Alana.

"Ini selimut dan bantal kamu, tidurlah kau di sofa, karna aku tidak mau berbagi ranjang denganmu" ucap Raka ketus.

"Iya makasih" jawab Alana singkat, Alana masih malas kalau harus berdebat lagi sama Raka.

( Tumben tidak melawan, apa dia masih marah sama uacapanku yang tadi ya) " pikir Raka dalam hati.

Tanpa sengaja mereka beradu tatap, hal itu membuat raka menatap dengan tajam, Alana yang di tatap begitu akhirnya menundukan pandanganya karena takut.

"Tidur jangan begadang" ucap Raka, membuat Alana mengeryit heran, bentar marah, bentar ngancam, bentar baik.

"*Dasar manusia bunglon, sikapanya selalu berubah-ubah " kesel Al*ana dalam hati.

Alana diam saja tidak menggubris perkataan Raka, membuat Raka menatap alana kembali.

"Kenapa" tanya Alana.

"Kalau Suami bicara itu di jawab,jangan cuma diam doang" ucap Raka.

" Apa sekarang kau sudah menganggapku sebagai istrimu tuan" sinis Alana.

"Sampai kapanpun aku tidak akan menganggapmu istriku, dasar wanita m******" ucap Raka kasar.

"Cukup Raka cukup, jaga ucapanmu tuan, aku memang menerima pernikahan ini karna balas budi kelurgaku, tapi bukan berarti kau berhak mengataiku seperti itu, "triak Alana yang sudah tidak bisa menahan lagi emosinya.

"Lancang kau ya"triak Raka

Kamar Raka kedap suara, jadi orang luar tidak bisa mendengar keributan yang ada di dalam kamar Raka.

"Gimana denganmu hah, selama ini kau tidak melaksanakan tugasmu sebagai seorang Suami, tapi seenaknya sendiri kau memperlakukanku, bahkan saat ini kau masih punya kekasih, lantas siapa yang pantas di sebut murahan, aku atau kekasihmu itu hah" triak Alana.

Mendengar kata kekasih langsung mengingatkan Raka pada sosok Jessy yang menghianatinya dengan pri lain, membuat emosi Raka makin menuncak.

Raaka langsung mengangkat tubuh Alana ke bahunya dan melemparkanya ke ranjang king size miliknya.

Alana yang melihat Raka seperti kerasukan langsung memundurkan tubuhnya.

"Mau apa kamu Raka"pekik Alana.

"Mengapa kau takut, bukankah ini yang kau inginkan, kau mau di anggap sebagai istri bukan, maka dari itu sebagai seorang istri kau harus melayani suamimu ini"ucap Raka.

Raka langsung mengkukung tubuh Alana dengan tubuhnya, dan dengan serampangan mencium sana sini, terkadang Raka menggigit tubuh Alana.

"Stop Raka stop!!" ucap Alana memohon. Air mata Alana sudah mulai menetes di wajah Alana, namun raka tidak memperdulikanya, Raka sudah gelap mata.

"Berhenti aku mohon" lirih Alana.

Raka menatap Alana, hingga akhirnya Raka melakukanya, hal itu membuat Alana menjerit keras dengan air mata yang mengalir di wajahnya.

Ini pertama kali Alana melakukannya, dan Raka melakukanya.

"Akhhh ..." triak Alana kesakitan.

"Hiks sakit Ma hiks" lirihnya, hingga akhirnya Raka ambruk di atas tubuh Alana. dia melihat darah mengalir dari area sensitif alana.

"Ternyata aku yang pertama" ucap Raka.

"Maaf" ucap Raka lalu mencium kening Alana.

Krna kelelahan akhirnya Alana tertidur dalam dekapan suaminya, Raka terus menciumi puncak kepala Alana.

Bersambung.

***jangan lupa like, koment dan vote guys🙏

happy reading🙏***