Seorang gadis bernama Yasmin yang menjadi korban salah sangka para tetangganya dan dipaksa menikah dengan seorang pemuda yang merupakan suami temannya.
Awalnya mereka juga tidak menerima pernikahan ini tapi seiring berjalannya waktu benih benih cinta mulai tumbuh di antara mereka .
Tapi bagaimana dengan istri pertama dan keluarga besarnya,mampukah mereka menerima Yasmin sebagai istri kedua ?
Dan apakah Yasmin bisa bertahan ataukah memilih pergi ?
Daripada penasaran yuk langsung saja simak
jalan ceritanya..
jangan lupa komen ,subscribe, like dan vote 🙏🌷🌷🌷
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewidewie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 30
" o , jadi kamu kuliah di sini " ketus Aira.
Rainer tak menjawab selain senyum miring yang dia sunggingkan.
" pergi kau , aku mau lewat , aku gak ada waktu untuk meladeni kamu" ucap Aira kemudian mendorong tubuh Rainer agar tak menghalangi jalannya.
Namun tangan Rainer lebih dulu menyambarnya " ok, aku minta maaf sudah membuat adikmu itu terluka , sekarang kalau boleh tahu siapa namamu , bisakah kita berteman ?"
Aira segera melepaskan pegangan tangan Rainer " sudah kubilang aku tak punya waktu untuk meladenimu , dan aku rasa kamu mengerti dengan jawabanku !!!"
Aira segera pergi dengan senyum miringnya .
Rainer sungguh penasaran dengan gadis itu , di kampus ini tidak ada seorang gadis pun yang bisa menolaknya apa lagi sampai menolak ajakannya.
" gila , aku sudah merendahkan diri mengajaknya berkenalan duluan ,eh dia masih saja jual mahal , tapi bukan Rainer Bagaskara kalau tidak bisa menaklukkan tuh cewek " gumamnya sambil merapikan jaketnya dan berkacak pinggang menatap kepergian Aira.
Rainer pun segera berjalan kembali ke arah fakultasnya .
Sedangkan Aira segera duduk di bangkunya dan konsentrasi belajar karena hari ini dia juga ada ujian .
Setelah semua selesai para mahasiswa pun segera beranjak untuk keluar dari ruangannya , tapi tiba tiba ada pengumuman untuk semua mahasiswa sosiologi dan tehnik berkumpul di aula.
Dan di ujung ruangan nampak Rainer yang dari tadi menatap ke arah Aira tak berkedip .
Aira menjadi sedikit salting " aduh tu orang kenapa sih , melihatku seperti melihat makanan dari tadi gak berkedip, hiiiih risih aku kalau begini terus " gumamnya sambil berusaha menutupi wajah cantiknya dengan buku yang dia pegang.
Dari kejauhan Rainer terlihat bercanda bersama teman temannya dan sesekali menatap ke arah Aira.
" kamu kenapa sih Ra?!" tanya Alin sahabatnya Aira.
" ah, enggak , aku risih aja dilihatin terus sama dia tuh " ketus Aira sambil menunjuk ke arah Rainer dan teman temannya.
Alin pun ikut menatap ke arah yang ditunjuk Aira dan seketika matanya terbelalak " Aira , itu Rainer Ra , anak tehnik semester 7 paling cakep ,ganteng dan keren di kampus ini "
" hahhh, jadi dia orangnya yang dipuja puja semua gadis di kampus ini , ihhh dasar yang benar saja masa iya model kayak dia jadi idola kampus , Alin mending kamu kuliah yang bener dan jadi orang sukses dulu baru mikirin cowok " ketus Aira.
" what , cowok seganteng dia kamu bilang hahhh dia rupanya model kayak dia jadi idola kampus, ihhhh yang benar saja, hello nona Aira Andersson, normal gak sih kamu , kamu masih suka cowok kan ???" ucap Alin yang membuat Aira melotot tajam dan langsung menjambak rambut panjangnya.
"aduh aduhhh aduhhh , sakit Aira !!" teriak Alin yang membuat semua mahasiswa menatap ke arahnya termasuk Rainer dan teman temannya.
Rainer hanya tersenyum miring yang dianggapnya hanya mencari perhatian saja.
Tapi Aira malah semakin malu dan menunduk sambil menutupi wajahnya dengan buku dan menyeret tangan Alin untuk meninggalkan aula , tapi seorang dekan memanggilnya dan memperingatkan untuk tidak meninggalkan aula sebelum pengumuman selesai.
Dengan mendengus kesal Aira pun berhenti dan kembali memutar tubuhnya untuk menyimak pengumuman yang akan segera disampaikan.
Dan ternyata hari Sabtu Minggu ini mereka akan melaksanakan studi tour di hutan pinggiran kota .
Mereka semua terbagi menjadi 15 kelompok , masing masing berisi 10 anggota dan entah kebetulan atau bagaimana Airin satu kelompok dengan Rainer.
🌺🌺🌺
Sore hari di kediaman Anderson.
Yasmin tampak sibuk mengurusi baby Azmi yang sedang menangis sedangkan semua asisten rumahnya sedang sibuk untuk mempersiapkan tahlilan mengenang 1.000 hari meninggalnya Oma .
"assalamualaikum"
" waalaikumsalam, eh kamu Mike sudah pulang, hei sayang Jessy , sudah pulang ya , tadi dijemput Daddy ya maafin bunda ya gak bisa jemput , udah sana ganti baju sendiri gak usah nunggu mbaknya , semua mbak dan bibi sibuk di dapur " ucap Yasmin nerocos tanpa jeda.
" siap mommyku yang cantik manis dan menggemaskan !!!" jawab Jessy yang membuat Yasmin melotot tajam .
" eh , apa kamu bilang tadi , coba coba ulangi siapa yang ajarin , pasti Daddy ya, Mike apa yang kau ajarkan padanya ?!" ketus Yasmin sambil melotot pada Mike .
" loh kok Daddy sih yang kena " protes Mike .
Jessy tersenyum dan berlari ke kamarnya.
Mike mengeryitkan keningnya dan berjalan ke arah Yasmin yang sedang menyusui baby Azmi .
Yasmin tak memperdulikan suaminya itu dia tetap saja dengan santai menyusui si bungsu yang tampan dan menggemaskan.
Mike pun menatap istri cantiknya yang tak lagi malu membuka *** di depannya karena sedang menyusui anaknya .
Mike memeluk Yasmin dan baby Azmi dari belakang dengan senyum manisnya kemudian mengecup lembut kepala Yasmin.
Yasmin pun tersenyum " kamu kenapa Mike ??"
" ehm, enak ya jadi baby bisa minum susu langsung dari pabriknya setiap hari " ucap Mike yang membuat Yasmin mengeryitkan keningnya.
" hei , apaan sih kamu , enak aja !!" ketus Yasmin yang semakin membuat Mike gemas .
Azmi tersenyum melihat ulah nakal Daddynya.
" tuh kan , adek ketawa lihat Daddynya yang gak tau malu " goda yasmin .
Mike pun tersenyum dan mempererat dekapannya.
" ish , jangan bilang Daddy sama bunda mau nambah adek lagi buat kita , ishhh bikin malu aja " ketus Zein dari ambang pintu yang membuat Mike dan Yasmin terkesiap dan menoleh bersamaan.
Mike melepaskan dekapannya begitu juga Yasmin yang menyudahi menyusui anaknya kemudian meletakkan Azmi di boxnya.
" hei boy , sudah pulang, sendiri di mana kakakmu ?" tanya Mike mengalihkan perhatian putra tampannya itu.
" dad , pliss dong jangan nambah adik lagi , Zein dan kak Aira udah hampir lulus kuliah masa iya mau punya adik lagi !!" ucap Zein sambil memegangi pipinya yang masih lebam .
Mike hanya mengacak kasar rambutnya " ya itu bukan kehendak kita Zein itu Alloh yang kasih , rejeki itu , alhamdulilah daddy dan bunda juga masih bisa membesarkan dan memberikan kasih sayang yang adil buat kalian semua .
Yasmin hanya tersenyum melihat anaknya protes , karena sebenarnya dia juga sudah mau punya 4 anak saja , tapi apa mau di kata apabila Alloh masih menghendakinya.
" Zein , apaan sih , kayak emak emak lu protes masalah anak , emang kamu mau daddy dan bunda selalu bertengkar dan tidak harmonis , sini sama kakak nanti aku kasih tahu sesuatu , dah bunda sama Daddy lanjutin saja romantis romantisannya lagi , nambah adek lagi juga gak apa apa ?" ucap Aira yang tiba tiba muncul dari pintu depan .
Mike dan Yasmin hanya menggeleng dan tersenyum kemudian masuk ke dalam kamar untuk mandi dan bersiap-siap acara tahlilan.
Sementara Aira menyeret adiknya yang bandel itu masuk ke dalam kamarnya
" apa apaan sih kamu Zein , pakai bilang begitu sama Daddy dan bunda gak boleh tau , kita itu cuma manusia biasa masalah anak itu titipan dari Alloh SWT bukan kemauan kita , emangnya nyesel kamu punya adik secantik Jessy dan setampan baby Azmi !?"
Zein menggeleng " enggak , oke oke Zein gak akan protes lagi , puas !!"
" ihh , kok gak ikhlas sih " ketus Aira sambil menjewer telinga adiknya itu .
" a- a- aduh kak , oke oke Zein ngerti , tapi gak gini juga kali " teriak Zein sambil mengelus telinganya yang memerah .
Zein mendengus kesal dengan ulah kakak ya yang suka menjewer atau gak memukulnya
" kak, lagian ada apa sih Kakak mengajakku ke mari !!"
Aira melotot tajam " hehh, emang kamu gak nyadar bagaimana mukamu saat ini, tuh lihat sendiri di cermin , kalau sampai bunda dan Daddy menyadari mukamu lebam kayak gitu bisa bisa kena hajar bunda kamu terus imbasnya kamu semua dan seisi rumah ini yang kena "
Zein melihat pantulan wajahnya di cermin dan tersenyum sambil memegangi pipinya " o iya ya , untung saja bunda gak nyadar "
" hhhh, dah sana mandi sebelum semua sadar , entar apa alasan kamu , malam ini aku bawakan saja makananmu ke kamar kamu jangan keluar " ucap Aira.
Dan beberapa saat kemudian, semua sudah siap untuk acara tahlilan untuk mengenang kepergian Oma tercinta.
sungguh mantap sekali
terus lah berkarya dan sehat selalu 😘❤️
kasian anak mu dan Mike