Casanova Mati Gaya

Fina bergegas masuk menghampiri Aiden yang memegang dadanya. Sudah puluhan tahun menjadi sahabat, tentu saja Fina menjadi khawatir jika terjadi sesuatu pada Aiden.

"Den, kamu baik-baik saja, 'kan? Jangan menakuti aku! Ingat, kamu belum punya anak! Jangan mati dulu!"ujar Fina dengan ekspresi yang semakin khawatir, bergegas mengeluarkan peralatan medis nya.

"Jantung ku hampir copot, dan itu karena kamu membuka pintu ruangan ku seperti warga kampung yang mendobrak pintu kamar pasangan mesum,"ketus Aiden yang jengkel pada Fina. Fina tidak tahu jika Aiden memegangi dadanya karena Aiden sangat terkejut saat pintu ruangan kerjanya di buka dengan kasar oleh Fina.

"Jadi, kamu baik-baik saja?"tanya Fina seraya mengernyitkan keningnya mendengar kata-kata Aiden dan melihat Aiden yang sepertinya baik-baik saja.

"Memangnya kamu berharap aku sakit apa?"sahut Andien membuang napas kasar.

"Roni nge-chat aku, aku dimintanya segera menemui kamu di kantormu, karena ada orang yang meracuni kamu. Karena itulah aku sangat khawatir padamu. Walaupun kamu itu salah satu sahabatku yang blangsat, alias nggak benar, tetap saja aku khawatir jika terjadi sesuatu pada kamu,"sambar Fina jujur adanya.

Ya, Fina adalah seorang wanita yang memiliki empat sahabat pria sejak SMP. Empat sahabatnya itu adalah Aiden, orang yang sangat ramah dan suka tebar pesona, hingga menjadi seorang Casanova saat dewasa. Rayyan yang dingin bagai es balok dan datar seperti papan setrikaan. Roni yang bicaranya gagap dan Andi yang bicaranya ceplas-ceplos.

Walaupun empat sahabatnya itu memiliki minus masing-masing, namun empat orang sahabatnya itu bisa diandalkan Fina dalam situasi sesulit apapun. Selalu mensupport dan melindungi Fina sebagai satu-satunya sahabat perempuan mereka. Apapun yang terjadi, empat pria itu tetap berada di sisi Fina dan tidak pernah meninggalkan Fina dalam keadaan apapun. Karena itulah, walaupun mereka berlima sering berdebat, mereka tetap menjadi sahabat.

"Tutup pintunya! Aku ingin bicara serius dengan kamu,"ujar Aiden dengan wajah serius.

Tanpa mengatakan apapun, Fina bergegas menutup pintu ruangan Aiden dan kembali menghampiri Aiden.

"Jadi, apa yang sebenarnya terjadi?"tanya Fina seraya meraih pergelangan tangan Aiden.

"Apa yang disampaikan Roni padamu memang benar,"sahut Aiden.

"Tapi, kamu terlihat baik-baik saja. Bagaimana kamu bisa lolos dari racun itu? Dan racun apa yang diberikan padamu?"tanya Fina setelah memeriksa denyut nadi Aiden.

"Aku ingin diracuni dengan botulinum toxin. Aku tidak terkena racun itu karena kebetulan aku belum mengkonsumsi nya sama sekali,"jelas Aiden membuang napas kasar.

"Apa? Siapa yang melakukannya? Botulinum toxin atau botox itu bisa menyebabkan botulisme. Akan terjadi kondisi fatal jika tidak segera diobati. Bisa menyebabkan kelumpuhan otot, yang pada akhirnya mengarah pada kelumpuhan sistem pernafasan yang dapat berujung pada kematian,"

"Toksin botulinum bekerja dengan cara menghambat pelepasan asetilkolin sehingga otot tidak dapat berkontraksi dan terjadi paralisis sementara. Penyembuhan parsial akan terjadi dalam 28 hari dan dalam waktu 3-6 bulan, otot akan berkontraksi kembali,"

"Asetilkolin berperan dalam mentransmisikan ( mengirimkan) sinyal atau rangsangan yang diterima untuk diteruskan di antara sel-sel saraf yang berdekatan atau pada sambungan neuromuscular,"

"Neuromuskular adalah penyakit yang dapat memengaruhi saraf yang mengontrol otot-otot tertentu. Apabila aktivitas enzim kolinesterase atau asetilkolinesterase terhambat maka asetilkolin akan menumpuk menyebabkan kontraksi yang terus menerus kemudian terjadi depolarisasi,"

"Saat enzim ini dihambat, jumlah asetilkolin meningkat dan berikatan pada reseptor muskarinik dan nikotinik pada sistem saraf pusat dan perifer. Jika asetilkolin meningkat, maka akan menimbulkan rasa nyeri, bengkak, atau iritasi pada mata dan juga menyebabkan keringat berlebih,"jelas Fina panjang lebar.

"Tunggu! Tunggu! Kamu tadi bilang apa? Botox? Bukankah botox digunakan untuk kecantikan, ya?"

"Iya. Botox atau botulinum toxin adalah protein yang diproduksi oleh bakteri Clostridium botulinum dan telah digunakan luas untuk menghilangkan kerutan pada kulit Toksin botulinum atau botox ini adalah hal yang sama yang digunakan untuk suntikan Botox,"jelas Fina.

"Begitu rupanya,"gumam Aiden yang sudah mengerti setelah dijelaskan Fina.

"Lalu, siapa yang meracuni kamu dan bagaimana kamu bisa tahu kalau kamu diracuni?"tanya Fina penasaran.

"Rekan sejawat kamu. Dokter neurologi yang bertanggung jawab menangani kakiku,"

"Apa?! Ada dendam apa kamu dengan dia, sehingga dia nekat melakukan mal praktek untuk meracuni kamu?"tanya Fina nampak terkejut karena tidak menyangka jika teman sejawatnya akan melakukan mal praktek seperti itu pada sahabatnya.

( Mal praktek adalah tindakan medik “buruk” yang dilakukan dokter dalam hubungannya dengan pasien.)

"Aku tidak tahu. Aku baru mengenal dia semenjak kakiku lumpuh,"

"Bagaimana kamu bisa mengetahui kalau kamu diracuni? Bagaimana kronologi kejadian nya?"tanya Fina yang merasa sangat penasaran.

"Awalnya, aku tidak meminum obat yang di berikan temanmu itu, karena aku merasa mual saat mencium aroma obat itu. Lalu,.aku curiga karena dia memberikan obat yang tidak ada bungkusnya, sehingga aku tidak bisa mengetahui, obat apa yang di berikannya padaku. Aku menyuruhmu Roni memeriksa obat-obatan itu ke lab rumah sakit lain. Dan ini hasilnya,"ujar Aiden seraya membuka kertas yang sempat di remasnya tadi pada Fina.

Aiden juga memberikan obat-obatan yang diberikan dokter neurologi kemarin pada Fina. Fina membaca dengan seksama hasil laboratorium itu.

"Dosisnya sangat rendah. Tapi, jika kamu terus mengkonsumsinya, kamu bisa matikan karena botulinum toxin ini. Aku akan melaporkan dia ke kantor polisi. Dia harus mempertanggung jawabkan perbuatannya"ujar Fina dengan ekspresi dingin.

Sahabatnya ingin di bunuh oleh rekan sejawatnya, tentu saja membuat Fina sangat geram dan tidak terima.

"Jangan! Aku ingin menyelidiki, apa motif nya meracuni aku. Aku akan berpura-pura mengalami hal yang seharusnya aku alami karena mengkonsumsi obat-obatan itu,"

"Lalu, bagaimana kaki mu? Jika seperti ini keadaannya, aku curiga kamu tidak lumpuh dengan presentase kesembuhan kecil seperti yang dia katakan. Aku lebih yakin jika kakimu hanya lumpuh sementara. Apa kamu tidak ingin mengobati kakimu? Kamu tidak kasihan dengan daun muda mu yang merasa bersalah karena merasa menjadi penyebab lumpuhnya kakimu?"tanya Fina yang membuat Aiden teringat pada Yuniar.

Jika saja bukan karena ular cobra nya yang menunjukkan reaksi saat bersama Yuniar, Aiden tidak akan pernah curiga dengan dokter itu, apalagi dengan obat-obatan yang diberikan dokter itu.

Karena sedikit banyak Aiden tahu jika pria yang mengalami cedera tulang belakang dan lumpuh kaki seperti dirinya akan memiliki kemungkinan kecil untuk mempunyai keturunan. Kebanyakan pria yang mengalami kelumpuhan seperti dirinya akan menjadi pria impotensii. Kalau pun masih bisa ereksii maka rata-rata akan mengalami ejakulasii dinii.

"Aku akan berobat di tempat lain. Dan aku akan berobat pada orang yang bisa dipercaya serta berusaha agar tidak ada seorang pun yang mengetahui bahwa aku berobat pada dokter lain. Apa kamu punya rekomendasi dokter terbaik untuk kakiku ini? Dokter yang bisa diajak menyimpan rahasia?"tanya Aiden serius.

"Ada. Memang aku ingin menyarankan dokter ini padamu. Tapi, dia adalah temanku dari negara lain,"

"Tidak apa-apa. Malah lebih bagus jika dia berasal dari negara lain. Karena jika aku masih berobat pada dokter yang ada di negara ini, kemungkinan orang yang ingin mencelakai aku itu akan tahu jika aku berobat pada dokter lain,"

"Baiklah. Aku akan menghubungi temanku itu agar kamu lebih cepat mendapatkan penanganan,"ujar Fina dengan wajah serius.

Fina sangat berharap jika Aiden bisa sembuh dan berjalan normal seperti biasanya. Karena sebagai sahabat, Fina juga merasa terpukul saat mengetahui bahwa Aiden harus duduk di kursi roda karena kakinya yang lumpuh.

Kebetulan Fina juga sudah menghubungi temannya yang ada di luar negeri itu. Fina telah mengirimkan rekam medis Aiden yang menyebabkan Aiden menjadi lumpuh pada temannya itu. Dan temannya juga mengatakan untuk membawa Aiden ke negaranya.

Kabar yang diberikan Aiden tentang mal praktek yang dilakukan teman seprofesinya di rumah sakit tempatnya bekerja semakin membuat Fina yakin untuk mengirim Aiden berobat di tempat lain.

Sedangkan Aiden, ada secercah harapan di hati pria itu, jika kakinya bisa sembuh kembali. Karena jika melihat reaksi ular kobra nya saat bersama Yuniar, Aiden merasa bahwa dirinya masih normal seperti biasanya.

"Jika aku benar-benar bisa sembuh, aku tidak akan melepaskan kamu. Selamanya kamu harus menjadi milikku. Akan akan memberimu pelajaran karena telah berani menggodaku hingga aku menjadi tersiksa,"gumam Aiden dalam hati.

Jika kakinya benar-benar sembuh, Aiden bertekad tidak akan melepaskan Yuniar. Walaupun Yuniar belum bisa mencintai dirinya, Aiden akan berusaha untuk membuat Yuniar jatuh cinta pada dirinya.

...🌸❤️🌸...

.

To be continued