Casanova Mati Gaya
Hari beranjak senja. Seorang gadis cantik yang terlihat masih polos tanpa make-up di wajahnya mengendarai motor maticnya. Karena lalu lintas yang macet, gadis yang bernama Yuniar itu mengambil jalan pintas. Melewati jalan lain yang memutar dan lumayan sepi. Jalan yang kanan kirinya merupakan perkebunan pisang.
"Ckiiitt.."
Yuniar mengerem mendadak saat mobil yang berlawanan arah dengan dirinya tiba-tiba menghadang jalannya.
"Astagaa.! Apa pengemudi mobil itu sedang mabuk? Untung saja rem motor ku pakem. Kalau tidak, aku pasti sudah nyungsep menabrak mobil itu. Kalau menabrak pria tampan masih mending, bisa cuci mata. Kalau nabrak mobil, yang ada aku jadi pasien di rumah sakit,"gerutu Yuniar yang merasa terkejut sekaligus kesal karena di hadang mendadak oleh sebuah mobil.
Namun sesaat kemudian, Yuniar mulai merasa takut, karena ada empat orang pria yang keluar dari dalam mobil itu. Empat orang pria itu berjalan mendekati dirinya. Melihat gelagat yang tidak baik dari ke empat orang pria itu, Yuniar pun menyalakan motornya berniat kembali memutar arah.
Namun, saat Yuniar berhasil memutar motornya dan hendak melajukan motornya...
"Hei! Mau kemana kamu?"tanya seorang pria yang tiba-tiba sudah berada di sebelah Yuniar dan langsung mengambil kunci motor Yuniar.
"Kembalikan kunci motorku!"pinta Yuniar seraya berusaha merebut kembali kunci motornya dari pria itu. Namun pria itu langsung memasukkan kunci motor Yuniar ke dalam saku celananya.
"Bagaimana ini? Aku yakin mereka ini pasti punya niat buruk padaku. Ya, Tuhan.. Tolonglah hamba-Mu ini,"gumam Yuniar dalam hati.
Yuniar mulai ketakutan dengan situasi yang dihadapinya saat ini. Jalanan yang dilewati Yuniar termasuk sepi, jarang yang melewati jalanan itu. Kemungkinan akan sulit untuk meminta bantuan jika empat orang pria itu ingin berbuat macam-macam pada dirinya.
"Kita tidak salah mangsa, bro. Gadis ini memang cantik,"ujar pria yang mengantongi kunci motor Yuniar.
"Wahh.. Kita benar-benar beruntung,"sahut yang lainnya.
"Tolong kembalikan kunci motor saya!"pinta Yuniar semakin ketakutan.
"Akan aku berikan jika kamu bisa membuat kami senang,"
"Benar, kami butuh refreshing untuk menghilangkan stress,"
Mendengar perkataan para pria itu, ketakutan Yuniar semakin menjadi-jadi. Apalagi ke empat orang pria itu mengelilingi dirinya.
"Buka helm kamu, sayang!"
"Jangan, mendekat!"pekik Yuniar saat para pria itu semakin mendekat.
"Jika aku sampai kehilangan kesucian ku, lebih baik aku mati,"gumam Yuniar dalam hati. Gadis itu nampak sudah bersiap-siap mengambil langkah seribu, alias melarikan diri dari para pria itu.
"Hei! Jangan lari!"
"Sial! Ayo kejar dia!"
Tanpa di duga empat orang pria itu, dengan cepat Yuniar berlari menerobos kepungan para pria itu. Para pria itu pun berlari mengejar Yuniar. Yuniar masuk ke dalam perkebunan pisang di pinggir jalan agar bisa bersembunyi dari para pria itu. Sesekali menengok ke belakang untuk melihat para pria yang sedang mengejarnya. Hingga...
"Brukk"
"Akhh"
Yuniar tiba-tiba menabrak sebuah pohon pisang, karena Yuniar berlari kencang sambil menoleh ke belakang. Gadis itu sampai terpental dan jatuh terlentang di tanah.
"Astagaa.! Untung yang aku tabrak pohon pisang, kalau pohon mangga, bisa benjol atau mungkin gegar otak ini kepala,"gumam Yuniar dalam hati.
"Dia jatuh!"
"Cepat tangkap dia!"
Empat pria yang mengejar Yuniar semakin mendekat. Yuniar pun bergegas berdiri dan kembali berlari secepat mungkin untuk menyelamatkan diri. Yuniar yang di kampungnya suka bermain bola kasti sudah terbiasa berlari cepat. Karena itulah empat pria itu kesulitan untuk mengejar Yuniar dan kembali kehilangan jejak Yuniar.
Yuniar bersembunyi di antara batang pisang sambil mengatur napasnya yang terasa tinggal di tenggorokan, karena sangking cepatnya berlari.
"Aku tidak boleh masuk ke dalam kebun pisang ini. Aku harus berada di tepi perkebunan ini agar jika ada orang yang melintas, aku bisa meminta bantuan,"gumam Yuniar dalam hati masih berada di tempat persembunyiannya.
Yuniar mengambil handphone di saku celana kulot nya untuk meminta bantuan pada adiknya. Yuniar bermaksud mengetik pesan, setelah itu melakukan panggilan singkat, alias miskol agar pesannya segera di baca oleh adiknya. Namun seketika Yuniar menjadi frustasi.
"Ya, Tuhan.. Kenapa handphone aku malah mati,"gumam Yuniar dalam hati saat hendak menekan tanda kirim, tapi handphonenya malah mati.
Akhirnya gadis itu memasang telinganya baik-baik agar bisa mendengar langkah kaki para pria yang mengejarnya. Yuniar juga memperhatikan jalan raya, berharap ada kendaraan yang melintas agar bisa meminta bantuan.
"Kemana gadis itu?"
"Larinya cepat sekali,"
"Terus cari! Dia pasti masih ada di sekitar sini,"
"Benar, dia pasti sedang bersembunyi,"
"Sepertinya dia masuk ke dalam kebun sana,"
Para pria itu nampak kesal karena kehilangan jejak Yuniar.. Namun sesaat kemudian, para pria itu nampak menyeringai saat melihat sedikit helm berwarna pink yang dipakai Yuniar.
Sedangkan Yuniar merasa sedikit lega karena suara para pria itu masih terdengar agak jauh dan sepertinya mereka tidak mengetahui tempat persembunyiannya. Tidak menyadari keempat pria itu mengendap-endap mendekati dirinya.
"Aku biasanya juga lewat jalan ini, tapi kenapa kali ini aku sial begini,"gumam Yuniar dalam hati.
"Srekk"
Suara daun kering yang tersenggol itu membuat Yuniar terkejut.
Yuniar semakin terkejut saat melihat para pria itu sudah hampir dekat dengan dirinya. Yuniar pun bergegas bangkit dan kembali berlari.
"Tangkap dia!"
Yuniar terus berlari hingga Yuniar melihat sebuah mobil yang akan melintasi tempat itu. Gadis itupun langsung berlari keluar dari kebun pisang itu.
"Ckiiitt"
"Akhhh"pekik Yuniar karena ternyata dirinya menghadang mobil itu terlalu dekat dan hampir saja tertabrak oleh mobil itu.
Namun, bagi Yuniar lebih baik mati tertabrak mobil dari pada harus kehilangan kesuciannya secara paksa, apalagi digilir empat orang pria.
"Shiitt!"umpat pengemudi mobil itu.
Mobil itu mengerem mendadak saat Yuniar tiba-tiba muncul dari kebun pisang dan hampir saja di tabrak mobil itu. Jika mobil itu tidak mengerem tempat waktu, sudah pasti Yuniar akan tertabrak.
Sempat syok karena hampir tertabrak mobil yang di hadangnya, Yuniar bergegas berjalan ke samping mobil itu.
"Tolong! Tolong saya!"teriak Yuniar seraya mengetuk-ngetuk kaca mobil di samping kemudi.
"Yuniar?"gumam pria yang tidak lain adalah Aiden. Pria itu nampak terkejut melihat Yuniar di jalanan itu dengan keadaan yang terlihat berantakan.
Aiden adalah seorang pria kaya raya yang kedua orang tuanya sudah meninggal. Sedangkan adiknya hilang sejak umur tiga tahun. Namun baru-baru ini Aiden sudah menemukan adiknya.
Aiden menjadi seorang Casanova, petualang cinta karena untuk menghilangkan rasa kesepiannya. Sebab, kedua orang tuanya telah lama meninggal dan adiknya menghilang selama puluhan tahun. Namun Aiden bersyukur, karena sekarang sudah menemukan adiknya, keluarganya satu-satunya.
Wajahnya yang tampan, bentuk tubuhnya yang proposional, serta kekayaannya yang melimpah, membuat banyak gadis yang ingin menjadi pendamping hidupnya. Namun tidak ada satupun wanita yang bisa membuat Aiden jatuh hati.
Hingga Aiden bertemu Yuniar tanpa sengaja dan tertarik pada Yuniar sejak pertama kali bertemu. Sudah beberapa bulan ini Aiden mengejar-ngejar Yuniar. Namun Aiden jarang bisa bertemu dengan Yuniar karena kesibukan dalam mengelola perusahaannya dan juga karena masalah pribadinya yang menyangkut tentang sahabatnya akhir-akhir ini. Belum lagi karena dirinya yang sempat mengalami kecelakaan di pulau lain. Hingga sulit bagi Aiden untuk bertemu dengan Yuniar.
"Mau kemana kamu!"tanya salah seorang pria yang mengejar Yuniar. Empat orang pria itu sudah berada di dekat mobil Aiden.
"Tok! Tok! Tok!"
"Tuan, tolong saya, Tuan!"ucap Yuniar kembali mengetuk kaca mobil Aiden.
Yuniar sangat berharap orang di dalam mobil itu mau menolong dirinya. Apalagi hari sudah beranjak senja, dan sebentar lagi malam akan tiba. Akan sulit bagi Yuniar untuk mendapatkan pertolongan, apalagi baterai handphone nya habis.
Aiden melihat empat orang pria yang nampaknya mengejar Yuniar. Aiden pun membuka pintu mobilnya.
"Tuan!"ucap Yuniar yang terkejut sekaligus merasa senang melihat orang yang keluar dari dalam mobil itu adalah Aiden. Yuniar sangat berharap Aiden mau membantunya.
"Tuan, tolong saya, Tuan! Mereka ingin melecehkan saya,"ucap Yuniar menatap Aiden penuh harap.
"Hei! Jika tidak ingin kami hajar, sebaiknya kamu tidak usah ikut campur !"ancam salah seorang pria yang mengejar Yuniar.
"Apa imbalannya jika aku menolong kamu?"tanya Aiden tersenyum penuh arti pada Yuniar.
...🌟"Terkadang, pertemuan dan perpisahan sulit untuk kita prediksi."🌟...
..."Nana 17 Oktober"...
...🌸❤️🌸...
.
To be continued
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 127 Episodes
Comments
Allenn
Yuni
2024-08-21
0
Pisces97
Aiden menolong tidak ikhlas nih msk minta imbalan 🤭🤣
2024-04-07
2
Sumi Sumi
lanjut di sini
2024-01-09
3