NovelToon NovelToon
One Night Romance

One Night Romance

Status: tamat
Genre:Duda / One Night Stand / Tamat
Popularitas:1.5M
Nilai: 5
Nama Author: dewi widya

Rasa sakit yang Maura rasakan saat mengetahui Rafa menikah dengan wanita lain tidak sebanding dengan rasa sakit yang kini dia rasakan saat tahu dirinya tengah hamil tanpa tahu siapa lelaki yang sudah membuatnya hamil.

Kejadian malam dimana dia mabuk adalah awal mula kehancuran hidupnya.

Hingga akhirnya dia tahu, lelaki yang sudah merenggut kesuciannya dan membuatnya hamil adalah suami orang dan juga sudah memiliki seorang anak.

Apa yang akan Maura lakukan? Apakah dia akan pergi jauh untuk menyembunyikan kehamilannya? Atau dia justru meminta pertanggung jawaban kepada lelaki itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewi widya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 30

Anggie mengecek kondisi Maura dengan bantuan alat USG. Dia menatap layar monitor yang ada dihadapannya dengan kening mengkerut. Dilihat dari ukuran dan juga berat janin yang masih sama seperti beberapa minggu yang lalu. Seharusnya saat ini ukuran dan beratnya sudah berbeda dan bertambah, dan bentuknya juga sudah terlihat, tapi ini kenapa masih sama seperti usia 12 minggu, pikir Anggie mengingat seharusnya usia kandungan Maura saat ini sudah menginjak 14 minggu lebih, hampir empat bulan.

"Bagaimana Nggie?" Tanya Fabian karena yang dia lihat, Anggie sedari tadi terus saja mengecek ukuran juga berat janin.

"Tunggu sebentar." Jawab Anggie yang masih fokus dengan tangan kirinya yang mengotak-atik mesin USG sedangkan tangan kanannya tetap memegang alat USG diatas diperut Maura.

Anggie menggeleng kepala pelan saat tidak menemukan detak jantung janin. Dia cek sekali lagi dan tetap saja detak jantung janin tidak terdengar.

"Bersihkan perutnya!" Perawat segera melakukan apa yang diperintahkan Anggie pada dirinya untuk membersihkan sisa jel yang ada diperut Maura.

Maura memalingkan wajahnya dengan air mata menetes di pelipisnya. Dia sudah tahu apa yang terjadi pada kandungannya saat ini meski Anggie belum mengatakan apapun.

Begitupun dengan Fabian, dia juga sudah paham dengan kondisi Maura setelah melihat hasil USG yang Anggie lakukan terhadap Maura. Dengan diam, Fabian yang berdiri disisi kiri Maura memegang erat tangan kiri Maura. Meski dia tidak melihat kearah Maura, dia tahu pasti saat ini Maura menangis karena merasakan Maura membalas genggaman tangannya dengan erat juga.

"Anggie!! Gimana kondisi cucu Tante? Maura tadi juga pendarahan." Tanya Freya yang terlihat khawatir. Dia tidak begitu paham dengan ilmu medis.

Anggie melihat kearah Freya, dia menggeleng kepala lemah dengan wajah sedih. "Janinnya tidak berkembang. Detak jantung nya juga tidak ada lagi. Berat juga ukuran janin tidak sesuai, masih sama seperti terakhir Maura periksa." Jelas Anggie yang membuat Freya menangis karena tidak percaya dengan apa yang baru saja dia dengar.

"Kamu yakin? Kamu tidak salah periksa kan?" Freya sepertinya belum percaya kalau saat ini calon cucunya sudah tidak ada.

"Benar Tante. Janin Maura meninggal dan Maura keguguran disertai pendarahan hebat." Ucap Anggie lirih yang merasa ikut sedih akan apa yang Maura dapatkan saat ini. Kehilangan seorang anak yang belum sempat dia lahir kan.

"Innalilahi Wa Inna ilaihi Raji'un." Ucap Freya seraya menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya.

"Apa nggak bisa dipertahankan?" Maura yang sedari tadi hanya diam dan menangis akhirnya bertanya kepada Anggie. Dia ingin sekali mempertahankan kehamilannya.

Anggie menoleh ke arah Maura, dia menggeleng kepala. "Nggak bisa, Ra. Apalagi kamu sekarang juga mengalami pendarahan. Itu reflek, secara alami. Apalagi sudah dua minggu dia meninggal dan secara alami ingin keluar. Kalaupun kamu ingin mempertahankan, kamu yang akan menanggung resikonya. Kamu tahukan apa yang aku maksud?"

Maura mengangguk ragu, dia tahu apa yang dimaksud Anggie bila dia tetap mempertahankan kehamilannya, yang ada justru nyawanya sendiri yang akan terancam.

"Lakukan tindakannya sekarang!!" Perintah Fabian tanpa menunggu persetujuan dari Maura maupun pihak keluarga Abrisam. Dia tidak ingin Maura kenapa-kenapa bila nekat mempertahankan kehamilannya. Apalagi sesuatu yang sudah mati dan dibiarkan didalam tubuh akan mempengaruhi organ tubuh lainnya.

"Tapi_" Maura sepertinya tidak menyetujui keputusan Fabian meski sedikit ada keraguan dalam hatinya.

"Nggak apa. Aku akan tetap tanggung jawab." Ujar Fabian sambil mengusap kepala Maura dengan pelan. Dia menatap Maura sambil mengangguk pelan meminta Maura menyetujui keputusannya.

Dengan berat hati Maura menganggukkan kepalanya meski sebenarnya dia tidak tahu apa maksud dari perkataan Fabian. "Tetap tanggung jawab." Entah tanggung jawab apa yang Fabian maksud, Maura tidak paham.

Fabian tersenyum tipis melihat Maura akhirnya menganggukkan kepalanya. Meski sebenarnya dia juga sedih karena harus kehilangan calon anak mereka yang belum pernah dia lihat, tapi dia harus tetap tegar untuk Maura.

Akhirnya Maura masuk ruang operasi dan melakukan tindakan kuretase ditemani Fabian. Walau sebenarnya Fabian tidak menemani juga tidak masalah, tetapi lelaki itu tetap memaksa menemani Maura selama masa tindakan kuretase.

"Sayang!!"

Freya yang tengah menunggu di depan ruang operasi menoleh saat mendengar suara Bryan. Keningnya mengkerut saat melihat Bryan tidak datang sendirian melainkan dengan Rafa juga.

"Maura bagaimana?" Tanya Bryan sambil mengintip ruang operasi yang tidak terlihat apapun. Bahkan suara dari dalam pun Bryan tidak bisa mendengarnya.

Bukannya menjawab, Freya justru mendekat ke arah suaminya. "Mas!! Kenapa Rafa ada disini? Bagaimana kalau dia tahu Maura hamil dan sekarang keguguran?" Bisik Freya karena tidak ingin Rafa mendengar apa yang dia sampaikan pada Bryan.

"Rafa sudah tahu. Bahkan Maura sendiri kemarin lusa yang mengatakan pada Rafa." Balas Bryan dengan berbisik juga.

Freya menatap tidak percaya dengan apa yang baru saja keluar dari mulut Bryan. Maura meminta dirinya merahasiakan kehamilannya dari orang luar justru Maura sendiri yang memberi tahu Rafa tentang kehamilannya.

Rafa hanya diam saja, dia sesekali melihat kearah pintu ruang operasi. Dia tadi datang bersama Bryan karena memang saat Freya menghubungi Bryan, kebetulan dirinya tengah bersama Bryan dan tidak sengaja mendengar percakapan mereka di telepon. Jadi Rafa memutuskan untuk mengantar Bryan ke rumah sakit.

Bryan mengajak Freya untuk duduk sambil menunggu tindakan pada Maura selesai. "Fabian mana? Bukannya tadi kamu bilang Fabian yang bawa Maura kesini?" Tanya Bryan karena tidak melihat keberadaan Fabian.

"Fabian didalam nemani Maura." Jawab Freya apa adanya.

"Fabian!!" Gumam Rafa lirih. "Siapa Fabian? Apa dia lelaki yang sudah menodai Maura?" Batin Rafa menebak-nebak siapa Fabian yang dimaksud Bryan sama Freya karena dirinya belum tahu siapa Fabian sebenarnya. Dia juga belum sempat mencari tahu lelaki yang sudah menodai Maura karena kesibukannya di kantor.

Pintu ruang operasi terbuka dan terlihat Anggie keluar dari dalam sana. Tidak menunggu lama lagi Freya dan juga Bryan berdiri dan mendekat. Tidak ketinggalan Rafa juga ikut mendekat.

"Bagaimana keadaan Maura?" Tanya Bryan tidak sabaran.

"Semua berjalan lancar, Maura baik-baik saja, dia masih pingsan karena obat bius. Sebentar lagi juga akan dipindah ke rawat inap." Jelas Anggie dengan tenang.

"Fabian!!" Panggil Freya saat melihat Fabian keluar membawa sesuatu dikedua tangannya.

"Boleh Bian sendiri yang memakamkannya?" Fabian meminta ijin pada Freya dan juga Bryan. Dia berharap kedua orang tua Maura memberinya ijin karena dia ingin sekali mengantar kepergian anaknya yang masih sangat kecil dan mungil itu.

Freya dan juga Bryan mengangguk, membiarkan kesempatan untuk Fabian mengantar kepergian anaknya. "Terima kasih!" Ucap Fabian dan berlalu pergi untuk segera mengubur jasad anaknya yang baru saja meninggal dunia.

Rafa menatap Fabian yang berjalan melewatinya dengan ekspresi yang terlihat sedih. "Jadi dia lelaki yang sudah menodai Maura?"

1
Meli Susyanti S
kisah ayahnya Maura ada gak thor
Evy
Tidak dikasih jodoh Thor Pamannya Maura... kasihan juga jadi bujang lapuk..
Evy
Bisanya ngancam aja...
Evy
Dr Rafa yang iri... cinta tak kesampaian...
Evy
wah...ada yang julid...
Evy
Apa anak yang dari pernikahan yang sah itu bukan anak kandung Fabian..
Wulan Sari
Luar biasa
Sudarto Juwana14
siapa sih yang naruh bawang disini...
Sudarto Juwana14
kan bumil perasaannya sangat sensitif jadi harap maklum🙏
Sudarto Juwana14
keren Fabian semangat selalu jangan kasih kendor untuk cita-cita muliamu💪👍
Sudarto Juwana14
mungkin dokter Bian sama-sama lagi ada masalah
Zikran Zikran
Luar biasa
Yeni Fitriani
rafa sok sok an menuntut fabian utk tanggung jawab ats maura.....basiii rafa gak ush sok perduli wong cinta tulus maura 13 th sj lu PHP in......klo jd maura mending klo ketemu rafa pura2 gak kenal aja biar otak rafa bisa kembali mikir.
Yeni Fitriani
fotonya cowok cewek nya cocok bet utk jd pasangan
Yeni Fitriani
itu yg terbaik utk maura....biar besok punya anak yg lahirnya stelah sah menikah.....
Yeni Fitriani
satun lg laki2 menjijikn ya termasuk yg seperti rafa ini...suka PHP.....bayangin aja gimana ras sakitnya di PHP 13 th.....klo cm d8anggap adik mbok yo ngomong dr awal biar anak gadis org gak merana karna merasa di khianati
Yeni Fitriani
maura menyalahkan bian sepenuhnya pdhl maura jg ikut andil dlm kesalahan itu.....laah udh jls mabuk di tempat yg byk buaya darat sm laki2 hidung belangnya...ya itu resikonya diperkolkol org gak sadar.
Yeni Fitriani
lagian aneh banget ada keluarg yg menaksakan turun ranjang atau naik ranjang....apa gak jijik ya pas bercinta kebayang bayang sm saudara kandung kita yg juga nyelup ke lobang yg sama.....klo udh jd janda or duda ya carilah pengnti yg org lain....jgn memaksa saudara sendiri utk menikahi dgn dalih biar di jaga dan dilindungi....pdhl klo saudara mah bisa menjaga dan melindungi tanpa harus menikahi.
Yeni Fitriani
byk yg bilng bian tega....padahl yg sesungguhnya gak punya otak otu ya kakak si febri itu knp harus memaksa adiknya menikahi istrinya.....apa pernikahan mereka sah....kurasa tidak sah....menikah disaat suami sakarataul maut posisi istri msh bersuami haram hukumny menikah dgn laki2 lain...seklipun di saat itu diceraikan dahulu baru dinikahkn itu tetap haram klo belum hbs masa iddahnya.
Yeni Fitriani
terjawab sudah akhirnya....knp dia yg sdh punya anak istri to stress smpi mabuk2n di club...ternyata oh ternyata anaknya bukan darah dagingnya....pantes aja bian dingin dan pisah kamar sm istrinya si aurel rel.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!