NovelToon NovelToon
Menikahi Calon Papa

Menikahi Calon Papa

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Beda Usia / Paksaan Terbalik
Popularitas:3.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: Pasha Ayu

TAMAT SINGKAT 28 SEPTEMBER 2023

Nyata pahit yang Vanessa pernah alami adalah, tak diakui oleh ibu yang telah melahirkan dirinya.

Terlebih, kala Vanessa baru mengetahuinya; tahu bahwa sang ayah yang sangat dia cinta telah lama disakiti ibu cantiknya.

Kekesalan, dendam, amarah, rasa ingin membuktikan membuat gadis 17 tahun itu bertekad untuk merebut kekasih ibunya. "Hello, Calon Papa Tiri...."

"Oh Shitttttt! Aku tidak berniat menikahi mu, gadis kecil!" Rega Putra Rain.

Polow IG kooh... [ Pasha_Ayu14 ] karena di sana terdapat mini clip untuk beberapa nopel kooh...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pasha Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

HOP DUA PULUH DELAPAN

Punggung mungil Vanessa terhempas ke atas ranjang king size. Kamar yang digadang gadang paling mahal di gedung Millers corpora menjadi akhir perjalanan Rega yang cukup menyulitkan.

Ya, sangat sulit.... Vanessa sempat membantu tak bergerak di lantai kantornya dan Rega terpaksa harus menggendong gadis itu dengan pundaknya.

Di mobil, Sofie dan Antoni sempat menjadi kendala, Sofie menangis dan Rega menanyainya soal prahara cinta mereka yang tidak berakhir menikah-menikah.

Usai sudah kendala demi kendala yang Rega lewati. Lelaki itu melepas satu persatu anak kancing kemejanya.

Vanessa yang kemudian lari ketakutan menuju pintu keluar dia cegah dengan sebelah tangannya. "Pagi tadi, kau bilang apa? Mau lanjut menikah dengan ku."

"Tapi bukan berarti Anes siap untuk ini!"

Rega membawa kembali gadisnya ke ranjang dan kali ini menguncinya di bawah belenggu kedua pahanya. "Resiko menikah, juga harus kamu ketahui sebelum menjebak ku menikahi mu Vanessa."

"Iya, tapi Anes..." Vanessa sempat terdiam merasai cecapan di lehernya. "Anes m-mau diskusi dulu."

"Soal?" Rega mengangkat wajah untuk menatap gadis itu dengan posisi merangkak di atasnya.

"Perusahaan Papa."

"Kenapa dengannya?"

Vanessa mulai menunjukkan raut sangat berharap pada suaminya. "Anes curiga kalau perusahaan Papa lagi ada masalah. Mama terus terusan bujuk Anes buat..."

Kata Vanessa tersendat ketika menyadari adanya perubahan ekspresi dari wajah Rega setelah dia menyebut Mama. Jelas terlihat masih ada perasaan yang tertinggal setelah lama menjalin hubungan bahkan hampir saja menikah.

"Buat apa?" Rega mencecarnya. Vanessa bisa melihat, masih ada rasa kecewa yang Rega keluarkan lewat raut wajahnya.

"Mama mau balik lagi sama Papa."

Rega meremas seprei putih di sisi kepala istrinya. Setelah tak mendapatkan dirinya, dengan mudahnya Hilda beralih pada Arjuna.

Yang padahal, selama ini Hilda begitu sempurna di matanya. Dia berpikir, hanya ada dirinya di hati mantan kekasihnya.

Rupanya, ketika dia tak lagi bisa dicapai, sangat cepat sekali waktu yang Hilda butuhkan untuk bisa berpaling darinya.

"Mama bilang cuma Mama yang bisa bantu Papa mengatasi krisisnya. Anes nggak mau Papa tertekan. Sudah cukup Papa tertekan selama ini. Sudah cukup Papa dihina ini itu sama Mama. Anes mau Papa tidak berada di bawah pengaruh Mama."

Rega bermuram. "Jadi kedatangan mu ke kantor. Hanya untuk itu?" tanyanya. Dan Vanessa mengangguk.

Bibir mungil yang terpelongo, mulai Rega sesap dalam-dalam. Dia lantas menatap pemiliknya sambil tersenyum sedikit miring.

"Ini alasan ku mengajak mu ke sini, Vanessa. Selain berdiskusi. Kita bisa bernegosiasi."

"A-apa memangnya?" Vanessa mendelik mendapat cecapan di lehernya.

"Turuti saja mau ku. Dan anggap masalah Arjuna sudah selesai di tangan ku."

"Om..." Vanessa mendesah. Jujur dari lubuk hati Rega, suara lenguh Vanessa cukup candu didengarkan, tapi sebutan itu masih membuat Rega tidak puas.

"Panggilan mu terutama. Harus diganti."

"Dedek?" Vanessa terkikik kecil.

"Itu tidak lucu."

Rega sudah dalam mode yang tidak ingin bermain-main. Pengakuan Vanessa tentang Hilda yang ingin kembali pada Arjuna masih mengacaukan segala mood baiknya.

Vanessa mulai menciut melihat ekspresi tak bersahabat suaminya. "La- lalu A-apa?"

"Suamiku, Hubby, cintaku, Husband, atau Sayang, terserah kau pilih yang mana."

"Sepertinya itu berlebihan." Vanessa terpejam menikmati putaran di bawah sana.

"Di mana berlebihannya?" Vanessa lalu membuka mata dan menatap pria itu dengan dalam.

"Om tahu, Anes belum pernah...." Vanessa menghalau tangan Rega yang ingin memasuki dirinya. "Tunggu, bahkan untuk ciuman saja, Anes pertama kali bersama mu."

Rega tergelak tipis. "Kau pikir aku percaya. Kau bahkan sudah punya kekasih tampan meski faktanya dia tidak lebih tampan dariku."

Rega menempelkan miliknya. "Dan tidak lebih besar dari Om!" Hingga gadis itu spontan berteriak.

Hal yang membuat Rega semakin dibuat kesal sekesal kesalnya. "Jadi kau sudah pernah melihatnya?"

"Iya..." Vanessa melotot, cukup tersentak dengan respon alaminya. "Ah, itu tidak sengaja. Hanya tiga detik, mmh tidak-tidak, lima menit. T-tidak lama!"

"Kau pasti tidak berkedip kan?" tuduh Rega.

Lagi-lagi Vanessa refleks mengangguk kepalanya secara cepat. "Iya, ah, tidak juga."

"Sekarang genggam!" Rega menarik tangan mungil istrinya untuk di arahnya kepada miliknya.

"Nggak mau!" Nyatanya gelengan tidak sesuai realitanya, karena Vanessa tampak menikmati genggaman tangannya seolah-olah dia penasaran dengan tekstur keras Rega.

"Kau suka Baby?" Vanessa menggeleng.

Rega menyeringai. Dia bahkan merasakan tarikan naik turun yang Vanessa perbuat tanpa sadar.

"Jangan munafik. Lagi pula, selain enak, kau akan dapatkan apa pun yang kau mau setelah ini. Termasuk fasilitas VVIP dariku."

Rega kecup bibir istrinya dengan kelembutan. Cukup lama hingga Vanessa mulai merasa nyaman dengan pagutan pagutan lelaki itu.

Raba tangan, remasan, mulai Vanessa dapati. Dan tak bisa diingkari bahwa sentuhan itu membuatnya mabuk kepayang.

Terlebih ketika milik inti mereka bertaut tipis-tipis di tengah gumulnya tubuh mereka yang berguling ke kiri dan kanan.

Keduanya mulai tersengat arus romansa yang begitu menggelora. Rega melepas sisa kain yang menutupi kulit-kulit mereka dengan persetujuan Vanessa tentunya.

Yah, nyatanya saat sudah tersentuh. Gadis ranum itu pun hanya mampu pasrah dengan lihainya permainan bibir Rega.

Sesekali Vanessa di bawah, kemudian berguling ke atas untuk mendapatkan posisi yang lebih dominan saat bertukar saliva.

Berbeda dengan Vanessa yang sudah dilanda penasaran akan rasanya bercinta. Rega yang cemburu pada Hilda, ingin memakan segera putri mantan kekasihnya.

Sama tujuan mereka, ingin merasakan nikmat yang belum pernah ke-duanya dapatkan di sepanjang hidup. Namun berbeda motifnya.

Rega memposisikan diri untuk segera membelah gadis ranumnya. Dan Vanessa hanya berusaha untuk menerima pemasukan besar di tubuh paling berharganya sebagai seorang gadis perawan.

Tahu Vanessa masih gadis. Lelaki itu berusaha untuk berhati-hati, bersabar saat Vanessa mengatakan stop Rega menurutinya dan memulainya kembali berulang kali hingga selesai perjuangannya.

Satu kali hentakan berturut-turut hingga ke beberapa pacuan. Tangan besar Rega hanya berpegang pada pinggang kecil yang dia ingin remas selama beberapa hari terakhir.

Vanessa berjibaku dengan lenguh dan peluh, dirinya pasrah pada permainan yang baru pertama kalinya ia lalui dan begitu melayang.

Rega tak memungkiri bahwa semua yang ada pada tubuh gadis itu begitu candu. Pinggang, paha, perut, dada, pundak, leher, bahkan bibir.

Semuanya membuatnya menggila di atas seprei putih yang sudah tak beraturan tatanannya. Kacau, tapi dirinya lebih kacau saat menginginkan bibir mungil itu hingga dia terus menunduk untuk meneguk manisnya.

Vanessa seketika berkelahi dengan pikiran remajanya. Di mana seharusnya dia masih membaca buku anime bersama kekasihnya, bukan bercinta bersama suaminya.

Vanessa merasa bersalah. "Geohh...."

Rega membesar bulatan matanya. Sebuah celetukan yang entah sengaja atau tidak digaungkan oleh Vanessa membuatnya ingin memperkasar hentakan permainannya.

"Kamu menyebut nama kekasih mu saat kita bercinta Vanessa!!" Rega mencengkeram erat kedua pipi mulus Vanessa yang juga tampak terkejut dengan igauannya.

"A-anes hanya...."

Vanessa mulai merasa pedih, perih teriris, padahal sedari awal Rega tak membiarkan dirinya sakit di pembukaan segelnya.

Wajah Rega merah padam seperti menahan murka yang begitu ingin membuncah. Hanya gerakan yang dilakukan dengan kasar setelah kesalahannya menyebut nama kekasihnya.

Ada hal yang membuat Vanessa lega di tengah gempuran sakitnya. Rega membuang bibit ketampanannya di atas perut mulusnya.

Lelaki itu meraih handuk baru fasilitas hotel yang masih tergulung di sofa putih. Lantas menatap istrinya dengan tajam.

"Meski kau sangat mengecewakan ku. Aku tetap akan penuhi janji ku!" Rega pergi ke kamar mandi, sontak ia memukul kaca di atas wastafel hingga retak bahkan terpecah belah.

Di atas ranjang, Vanessa menarik selimutnya. Setelah tak lagi melayang di udara. Dia mulai meratap pada kondisinya.

1
Erna Wati
kasihan sekali nasibnya papa Arjuna dia kli nikah ditinggal istri sabar ya papa juna
Erna Wati
Vanessa ko egois si
Erna Wati
/Heart//Heart//Heart//Heart//Heart//Heart//Heart/
Erna Wati
hahaha sakit perut kocak abis de
Erna Wati
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Erna Wati
bisa berantem aja ni mantu dan mertua/Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful/
Erna Wati
panas dingin kan km/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Erna Wati
parah ni lanjut
Erna Wati
/Good//Good//Good//Good//Good//Good/
Erna Wati
rasai sakit kan/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Erna Wati
sungguh licik km Hilda. dan km akan menyesal Rega /Sneer//Sneer//Sneer//Sneer//Sneer/
Erna Wati
/Good//Good//Good//Good//Good//Good//Good/
Erna Wati
jujur Nes aja sm papa Arjuna kasih an nes
Erna Wati
Lumayan
Erna Wati
/Tongue//Tongue//Tongue//Tongue//Tongue//Tongue//Tongue//Tongue/
Erna Wati
gila ya ko ada orang model an kaya Hilda ampun
Erna Wati
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Erna Wati
kocak abis kelakuan vanesa/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Erna Wati
ada saja km bangsa lanjut
Erna Wati
ketemu juga cerita nya papi Rega dan mommy bangsa lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!