Kisah seorang pemuda miskin yatim piatu yang berjuang keras untuk mengubah nasib di dunia yang kejam ini dan menegakkan keadilan untuk dirinya.
Seperti apasih kisah nya? ikuti terus setiap alur ceritanya yaa!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nemonia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30
Mendengar perkataan Bella, ayah Bella menjadi gemetar dan keringat dingin.
"Apakah benar yang kamu katakan itu Bella?" tanya Ayah Bella. Masih belum sepenuhnya yakin.
"Tentu saja, Ayah betul, bisa ayah sendiri tanyakan kepada Eric," balas Bella. Segera gadis itu melihat diri Eric dengan tatapan ramah.
"Oh masalah itu, sudah jangan dibahas lagi, aku sudah melupakannya." Eric menatap ayah Bella sambil berka." Kalau begitu kami pamit keluar ya paman," sambut Eric yang mencoba untuk menghindar dan menutupi kenyataan yang ada.
Eric tak mau membuat suasana menjadi tegang, Eric lalu menarik tangan Bella dan issabel. Issabel sendiri dari awal hanya bisa menyaksikan kejadian ini dengan begitu tak percaya, bagaimana mungkin pemuda yang miskin seperti Eric langsung tiba-tiba menjadi tampan dan memiliki banyak uang,
Ayah Bella sendiri terkejut mendengar kalo itu adalah Eric dulu yang dia pecat bekerja.
"Eric, maafkan Paman waktu itu, aku tidak sengaja karena aku tidak mau Bella dekat dengan anak miskin. Tetapi aku benar-benar salah mengira kamu dulu. " tambah Ayah Bella. Ayah Bella terlihat sungkan, namun seperti mengharapkan sesuatu.
Mendengar itu Eric hanya tersenyum dan sedikit tertawa.
"Aduh, lupakan masalah itu Paman, aku juga tidak terlalu memikirkannya." Eric sekalilagi kenatap ayah bella sambil berpamitan." Kalau begitu sampai bertemu, kami akan pergi dulu," kata Bella dengan tegas.
Setelah Eric pergi semua keluarga ayah Bella langsung bersorak bahagia. Pemimpin keluarga itu sendiri adalah ayah Bella yang disebut sebagai patriark.
"Heii pak patriark, bagaimana bisa Bella mendapatkan pacar sekaya pemuda tadi, saya harap Bella menikah dengan pemuda tadi dan mungkin keluarga kita akan menjadi keluarga besar dan berkuasa?" tanya salah satu orang dari keluarga itu.
"Oh, aku juga tidak tahu darimana Bella bisa berpacaran dengan pemuda itu, tapi akanku pastikan Bella harus menikah dengan pemuda itu bagaimanapun cara, sebab aku juga menyukai pemuda itu, dia sangat baik hati," kata Ayah Bella.
Lalu semua keluarga Bella bersorak dan berpesta atas kembalinya perusahaan mereka.
Kembali ke Eric, Bella dan issabel. Mereka saat itu sedang berjalan menuju restoran Leonard Lee, di mana restoran inilah paling besar di kota Leonard City.
Sesampainya mereka di sana langsung duduk dan mengobrol.
"Eric, aku sangat berterima kasih kepadamu karena telah membantu krisis keluargaku tadi, aku tidak menyangka kamu melakukan hal itu, tapi darimana kamu mendapatkan uang sebanyak itu?" tanya Bella dengan penasaran.
"Hhhhh, itu sudah kewajibanku sebagai temanmu, dan tadi kenapa kamu memanggilku sebagai pacarmu? Kau tau betapa gugupnya aku tadi diposisi itu." ucap Erick. Dengan perasaan tidak mengerti. Dia merasa semua itu begitu lucu dan konyol.
"Haha, maafkan aku, aku terpaksa karena aku ingin melihat keluarga sedikit senang saat mereka semua terlalu bersedih, mohon maafkan aku Eric," balas Bella dengan menutupi kegugupan.
Setelah lama mengobrol Eric langsung ke intinya memberi tahu Bella akan kepergian Eric ke Jepang.
"Bella apakah kamu tahu kenapa aku dan Issabel mengajakmu makan bersama?" Erick menjawab dengan tenang.
"Oh tidak, memangnya apa tujuan kalian berdua mengajakku, dan di mana kalian berdua mulai saling mengenal?" tanya Bella penasaran.
"Jadi tujuanku mengundang kalian berdua makan bersama adalah untuk mengucapkan kata perpisahan." Erick langsung membuka topik memasuki intinya.
Mendengar itu Bella langsung memelototi Eric.
"Apa yang kamu katakan Eric, perpisahan?" tanya Bella. Gadis itu sungguh tidak menyangka dengan apa yang ingin dilakukan oleh Erick.
"Jadi begini, aku berencana akan pergi melanjutkan studi kuliah di Jepang sambil mencari keberadaan Lyra," kata Erick. Dengan tegas.
Mendengar itu Issabel dan Bella terkejut sebab mereka belum mengetahui tujuan Eric pindah ke Jepang.
Apaa aku tidak salah dengan eric?" Kau akan meninggalkan kami ke Jepang?" tanya issabel.
Sedangkan Bella yang mendengar perkataan Eric mulai menangis dan berlari meninggalkan mereka keluar restoran.
Eric dan issabel terus mengikuti Bella dari belakang, Bella lalu memesan taksi dan pulang, Eric dan Issabel langsung mengejar Bella.
Setibanya di rumah semua keluarga Bella terkejut melihat kedatangan Bella yang tiba-tiba menangis. Bella berlari dan memeluk ayahnya sambil menangis tersedu.
"Bella apa yang terjadi kepadamu.
'Ayah, dia.. Dia...," sambut Bella. Dengan terbata.
"Dia kenapa? Apa yang Eric lakukan kepadamu ?" tanya Ayah Bella. Menatap tajam diri Putrinya.
"Eric ingin pindah kuliah ke Jepang ayah," ucap Bella. Dengan perasaan sakit hati begitu dalam.
"Astaga?! Benarkah, apa yang kamu katakan itu Bella?" tanya Ayah Bella. Lelaki itu sungguh tidak menyangka.
Lalu Eric tiba di rumah Bella bersama issabel.
"Eric, apakah betul kamu akan pergi meninggalkan Bella kuliah di Jepang?" segera Ayah Bella berkata langsung di hadapan Erick untuk minta kejelasan.
Bella terus menangis sejadi jadinya.
"Ayah.. Eric bukanlah pacarku dia hanya temanku, tadi aku berpura-pura kepada kalian semua," jelas Bella. Dengan berat hati gadis itu mengungkapkan kenyataan.
Mendengar itu ayah Bella dan keluarga yang lainnya terkejut.
"Eric juga mau pergi ke Jepang untuk menyusul Lyra dan mencarinya," kata Bella. Dengan nada bicara pelan. Tatapan sendiri yang tidak bisa dibantah.
Mendengar pernyataan Bella jelas semua orang tahu kalau Bella sangat sakit hati dan cemburu terhadap Eric mengejar Lyra ke Jepang.
"Bella dengar kan aku dulu. Aku pergi ke Aku pergi ke Jepang tidak hanya mencari Lyra. Tapi juga mencari keberadaan keluarga brown yang ayahmu maksud," balas Erick. Lelaki itu dengan berani berkata jujur kepada Bella
Mendengar itu Bella sedikit berhenti menangis.
"Aku juga akan kembali ke kota ini, sebab di kota ini aku dibesarkan. Aku pergi ke Jepang untuk mencari kebenaran apakah keluarga brown itu ada. Jangan khawatir Bella, kita pasti akan bertemu kembali nanti," lanjut Erick. Dengan tegas dia meyakinkan Bella.
Mendengar apa yang dikatakan Eric akhirnya Bella agak sedikit tenang. Bella saat itu sudah benar-benar sangat mencintai Eric, dan Bella juga sangat cemburu ketika Eric mengatakan dia akan mengejar Lyra ke Jepang.
Eric saat ini benar-benar ingin mendapatkan Lyra dihatinya. Tidak ada lagi tujuan hidupnya seperti sukses memiliki bisnis atau sebagainya, itu semua tidak ada dalam pikiran Eric saat ini. Itu dikarenakan Eric sudah memiliki uang yang banyak, tinggal bagaimana cara dia mengelolanya saja.
Jadi tidak ada salahnya jika dia mengejar Lyra walaupun itu menghabiskan waktunya. Sebab, eric benar-benar memiliki perasaan yang tidak bisa dijelaskan dengan sosok Lyra walaupun dia tidak pernah memiliki hubungan seperti pacar dengan Lyra.
Bella disamping itu tidak ingin melihat eric pergi juga. Entah mengapa bella memiliki ketertarikan yang kuat terhadap eric akhir-akhir ini. Bertahun-tahun dia bersama dengan eric, tetapi baru akhir-akhir ini bella merasakan perasaan yang aneh terhadap sosok eric.
Bella terisak menangis sambil berkata menatap Eric." Aku akan menunggu kamu pulang eric, aku akan menunggu kedatangan mu dikota Leonard ini lagi. Jangan melupakan kenangan kita ya! "
Eric perlahan mengangguk ringan sambil tersenyum lembut." Tentu saja Bella, bagaimana mungkin aku akan melupakan tanah kelahiran ku juga!"
Mendengar itu, Bella dengan cepat memeluk eric untuk yang terakhir kalinya. Bella memeluk tubuh eric sambil terisak sedih. Entah mengapa Bella baru merasakan kalo sosok eric itu berarti. Mungkin jika dari dulu Bella merasakan ini, eric pasti akan menjadi pacarnya.
Ayah Bella yang melihat Putrinya bersedih dengan cepat berkata." sudahlah Bella, eric sudah mengatakan dia akan kembali, jadi untuk apa kamu bersedih seperti itu? Ayo cerialah seperti biasanya." ayah Bella memandangi eric sambil berkata." Ketika tiba di Jepang, jaga dirimu baik-baik eric."
Eric mengangguk ringan sambil berkata." Tentu saja paman, jangan lupa juga paman menjaga kesehatan." eric kemudian menatap Bella sambil tersenyum." Kamu juga ya Bella, jaga kesehatan mu disini."
Eric benar-benar merasakan Bella seperti Saudara perempuan nya. Ini dikarenakan, sosok Bella selalu menjadi yang terdepan membantu eric ketika sedang dibully dari sejak duduk di bangku SMA.
Eric sama sekali tidak bisa membalas kebaikan Bella selama ini. Mungkin dengan membantu kebangkrutan perusahaan ayah Bella itu membuat eric sedikit merasa mengembalikan kebaikan Bella kepadanya.