Sequel Cinta, Luka dan NERAKA
Mendadak hamil akibat ulah mantan kekasihnya yang ingin menjebaknya agar kembali ke pelukan sang mantan justru membuat Linda berakhir one night stand dengan seorang CEO dari BTS Group, Adrian Wicaksana (40 tahun), duda tanpa anak yang sudah 10 tahun ditinggal pergi untuk selama-lamanya oleh mendiang istrinya karena sakit kanker. Benih yang tertinggal karena malam panas itu membuahkan sebuah janin tak berdosa yang menjadi bayi rahasia.
Kehidupan yang bagai bumi dan langit serta masa lalu kelam terutama dirinya bukan wanita suci membuat Linda merasa tak pantas bersanding dengan Adrian. Memutuskan lari sejauh mungkin membawa benih rahasia mereka hingga tumbuh menjadi anak yang genius namun hidup pilu tanpa seorang Ayah di sampingnya.
Simak kisahnya...
Karya ini telah menandatangi kontrak eksklusif dengan NovelToon dan hanya boleh dipublikasikan di platform ini. Segala bentuk pelanggaran hak cipta akan dikenakan sanksi hukum.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Safira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kecil-Kecil Cabe Rawit
Saat Abian tengah meracik ramuan digital untuk antivirus sistem utama BTS Group, dirinya sudah mengantisipasi untuk menjaga sistem kecil yang memang Adrian ciptakan cukup banyak untuk menjadi benteng pertahanan database utama perusahaannya. Abian sebelumnya telah melihat pola terstruktur dari history sebelum-sebelumnya untuk membaca gerak serangan hacker tersebut dan dimana saja sang hacker sudah melakukan penyusupan ke dalam sistem.
Sehingga ia langsung membunuh setan-setan kecil yang menyusup ke sistem benteng dan berhasil ia bumi hanguskan sehingga hacker tersebut harus kembali mengulang serangan. Hacker pihak lawan tahu dirinya sudah terhempas dari benteng pertahanan lalu saat dirinya menyerang ulang tetapi tak dapat ditembus secara biasa seperti sebelumnya. Hal itu terjadi karena Abian sengaja menaruh sebuah pion-pion penjaga kamuflase dalam sistem benteng untuk mengecoh sang hacker serta mengulur waktu agar dirinya tetap fokus dalam membuat software antivirus yang tepat dan kompeten untuk memukul paksa secara brutal hingga ke akar-akarnya jika nanti penyerangan besar-besaran pada sistem utama terjadi.
Kemenangan kecil ini di sambut suka cita oleh Adrian, Anisa dan Anton. Bahkan tanpa sadar Adrian mencium pipi Abian dan memeluknya.
"Makasih Son, kamu hebat." ucap Adrian dengan mengacungi dua jempol pada Abian setelah dirinya mencium pipi bocah genius itu.
"Yeayyy, Abian kecil-kecil cabe rawit," ucap Anisa bersorak gembira dengan bertepuk tangan dan senyum merekah.
Anton pun mengacungi jempol pada Abian dan memberi semangat penuh pada bocah itu serta membantu beberapa hal yang diperlukan oleh Abian karena memang selama ini dirinya yang kerap mendampingi Abian baik saat mengikuti lomba digital atau teknologi maupun memperbaiki sistem pemerintah kabupaten X beberapa waktu lalu. Jadi Anton sudah cukup paham cara kerja Abian dan apa saja yang bocah itu perlukan dan bisa ia bantu walau hanya bantuan kecil karena sejatinya seluruhnya berasal dari kecerdasan isi otak Abian sendiri.
Jam makan siang pun tiba, Anisa dan Anton pergi makan siang di kantin BTS Group sedangkan Abian masih bersama Adrian di ruangan khusus. Bahkan Adrian sudah memesan makanan kesukaan Abian dan kini Adrian tengah menyuapi Abian yang masih berkutat pada pembenahan sistem serta pembuatan software antivirus ciptaan Abian nantinya khusus untuk BTS Group.
Awalnya Abian menolak disuapi oleh Adrian karena rasa sungkan atau tidak enak hati. Namun Adrian yang memaksa karena Abian tidak mau terjeda pergi keluar agar fokusnya tidak hilang untuk pengerjaan software tersebut.
"Ayo aakk lagi Son, kamu harus makan yang banyak karena kamu sedang bekerja. Jangan sampai sakit nanti Om dimarahin Bunda kamu," ucap Adrian seraya menyendokkan makanan tersebut ke mulut Abian.
"Makasih Om. Tenang saja Bunda bukan tipe orang yang pemarah kok tapi galak iya," ucap Abian dengan terkekeh sembari tangannya masih sibuk dengan komputer khusus BTS Group dan beberapa alat miliknya pribadi. Adrian pun ikut tertawa mendengar celotehan Abian tentang sosok Bundanya itu.
Hatinya sungguh bahagia hari ini selain kemenangan kecil yang mereka dapatkan, hatinya juga mendadak berbunga-bunga karena ini pertama kalinya dirinya menyuapi anak kecil yang bukan keluarganya tetapi seakan hatinya begitu dekat dengan Abian seperti pada keluarga sendiri.
Di sisi lain , Zoya dan Arman dibuat pusing karena serangan yang sudah mereka susun dengan baik harus berantakan. Hal ini betul-betul di luar prediksi mereka sehingga keduanya uring-uringan tengah memikirkan langkah apa berikutnya agar tidak terjadi kegagalan seperti saat ini.
"Sial, pasti Adrian sudah membayar hacker handal untuk mengalahkan hacker yang kita miliki," ucap Zoya penuh geram bersungut-sungut.
"Tenang saja, bukankah kamu sudah menghubungi mata-mata kita di dalam BTS Group untuk mengetahui kondisi yang sebenarnya terjadi di sana. Kita tunggu saja informasi dari mereka lalu bunuh ahli IT Adrian. Setelah itu kita hancurkan keluarga Wicaksana seperti rencana semula." ucap Arman sembari menarik nafas dalam untuk tetap tenang.
"Lihat saja tidak akan aku biarkan Adrian begitu saja menang dari kita," ucap Zoya dengan geram.
Drett...drett...ponsel Zoya berdering.
"Halo, bagaimana?" ucap Zoya dengan nada dingin dan ketus.
Di seberang sana sang mata-mata tengah menjelaskan dengan terperinci apa yang terjadi di BTS Group pada Zoya yang pada akhir percakapan mereka membuat Zoya terkejut lalu percakapan pun berakhir.
"Dasar setan kecil. Rupanya mereka membayar anak kecil yang mau main-main dengan kita. Lihat saja apa yang akan kulakukan nanti untuk kalian semua," ucap Zoya dengan senyum devilnya dan di otaknya kini sudah siap dengan rencana baru yang akan ia lakukan segera dengan Arman.
Zoya pun menceritakan pada Arman bahwa Adrian membawa ahli IT seorang anak kecil genius yang data asal usulnya sangat rahasia. Dan yang membawanya adalah Anisa, adik kandung Adrian. Dari cukup banyak keterangan yang disampaikan Zoya membuat Arman sempat terpikir pada sosok Linda. Walaupun dirinya hingga kini belum jelas informasi pasti saat menyelidiki malam petaka antara Adrian dengan Linda akibat ulahnya beberapa tahun silam, apa membuahkan sebuah janin atau tidak pada mantan kekasihnya itu. Hal ini masih tanda tanya untuknya. Bahkan keberadaaan Linda pun belum diketahui oleh orang suruhannya.
"Kalian siapkan anggota lainnya untuk menculik seorang anak kecil dan bawa ke markas." ucap Arman dengan nada dingin pada anak buahnya.
🍁🍁🍁