NovelToon NovelToon
Cerita Cinta SMA

Cerita Cinta SMA

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Ketos
Popularitas:101.1k
Nilai: 5
Nama Author: dwirara

Azahra Micel Bagaskara harus menelan rasa kecewa karna Sky sang pacar hanya menjadikan nya sebuah ajang belas dendam.

"Gua gak akan pernah maafin lu Kak," ucap Zahra menahan rasa kesal.

"Gua bisa jelasin Ra, gua beneran sayang sama lu," ucap Sky memelas.

"BULSYIT!!!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dwirara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

kedatangan Papa nya Ciya

Sky semakin kacau apalagi Zahra mematikan ponsel nya setelah menolak pap untuk nya.

"Sial kenapa gua tambah kesal sih, baru kali ini gua ngerasain kaya gini selama ini gua gak pernah punya perasaan apapun dengan wanita namun dengan Zahra rasanya beda, gua kesal saat dia gak bales chat gua," gumannya sambil terus menatap langit langit kamar nya.

***

Pagi sekali ayah nya datang terburu buru pria paruh bay itu nampak tergesa menuju ruang rawat Ciya.

"Zahra!!" seru Pak Miko memanggil Zahra yang berdiri di depan ruang rawat Ciya.

Zahra tidak tidur semalaman sehingga Ia sedikit pening pagi ini, Ia menatap orang yang memanggil nya itu ternyata ayah nya Ciya yang datang.

"Om Miko," ucap Zahra menghampiri pak Miko sambil mencium tangan nya.

"Gimana keadaan Ciya?" tanya Pak Miko cemas.

Miko memang di beri tahu oleh bi Minah semalam karna Ia ada di luar kota Ia bergegas pulang namun karna jarak yang lumayan jauh barulah Miko sampai sekarang.

"Ciya baik baik saja Om, dia sedang istirahat," ucap Zahra sedangkan Mika masih tertidur di kursi besi itu.

Dokter pun datang menghampiri mereka untuk memeriksa keadaan Ciya, setelah dokter memeriksa mereka pun akhirnya masuk karna Ciya sudah bangun.

"Papa kok di sini?" tanya Ciya kaget melihat Papa nya ada di sana sedangkan Pak Miko nampak kesal dengan anak semata wayang nya itu.

"Kamu ini ya, papa khawatir sama kamu karna do bawa kesini kamu malah tanya begitu. Sebenarnya kamu kenapa bisa seperti ini?" tanya Papa nya penasaran.

"Aku cuma demam biasa kok, mana Zahra dan Mika aku ingat semalam mereka yang antar aku kesini," ucap Ciya melihat sekeliling nya namun tidak ada teman teman nya di sana.

Sedangkan Zahra membangunkan Mika mengajak nya ke mushola untuk ikut sholat subuh di sana.

"Gimana keadaan Ciya?" tanya Mika setelah selesai sholat dan melipat mukena na.

"Udah sadar, tadi ada Om Miko yang nunggu di dalam," ucap Zahra memberi tahu dan Mika pun mengangguk senang karna dia bisa pulang dan tidur di kasur empuk nya.

"Syukurlah kalo gitu, gimana dengan tante Stela apa sudah datang?" tanya Mika karna selama ini dia belum pernah bertemu dengan ibu nya Ciya sekali pun.

Ibu nya Ciya adalah seorang model terkenal sehingga jarang ada di rumah karna kesibukan nya di dunia entertaimen.

Zahra mengangkat bahu nya karna Ia tidak berhasil menghubungi wanita itu.

"Ya sudah kita temui Ciya setelah itu kita pamit gua ngantuk pengen tidur," ucap Mika menarik tangan Zahra agar mengikuti nya sedangkan Zahra hanya pasrah saja.

Sesampai nya di ruang rawah Ciya mereka pun menyapa sahabat nya itu yang terlihat sudah segar dan tidak sepucat semalam.

"Gimana keadaan lu apa sudah baikan?" tanya Zahra mengusap pelan kening Ciya yang suhu nya sudah mulai normal.

"Gua udah mendingan, makasih banyak ya kalian udah jagain aku semalam," ucap Ciya merasa beruntung memiliki sahabat yang baik dan perhatian seperti mereka berdua.

"Ia sama sama," jawab mereka serempak.

Ciya berusaha duduk di bantu oleh Zahra setelah itu Ia memeluk sahabat nya bergantian sambil terisak.

"Gua gak tahu apa yang akan terjadi kalo gal ada kalian," ucap Ciya membuat Papa nya ikut terharu mendengar nya.

Papa nya sengaja sedikit menjauh membiarkan Ciya berbincang dengan mereka karna Ia merasa Ciya lebih membutuhkan sahabatnya di banding dirinya.

"Kita pulang dulu ya nanti kesini lagi," ucap Zahra meminta izin, niat nya Ia akan menemui ibu nya yang juga di rawat di sana.

"Pulang lah aku sudah gak apa apa kok kan ada Papa ku juga yang jaga, kalian juga butuh istirahat," ucap Ciya tahu kalo Mika dan Zahra pasti tidak tidur karna menjaga nya semalaman.

Mereka pun memeluk Ciya bergantian terus pemit kepada Papa nya Mika.

"Kami pamit Om, asalamualaikum," ucap mereka barengan.

"Walaikumsalam, makasih banyak ya," ucap Pak Miko berterimakasih pada mereka.

Mika dan Zahra pun keluar dari ruangan itu, Mika di jemput langsung oleh Om Agung sedangkan Zahra kembali masuk ke dalam rumasakit untuk menemui ibunya.

"Kamu gak pulang Ra? sekalian Om anterin kamu deh," ucap Om nya Mika.

"Enggak Om aku ada urusan dulu, kalian duluan aja," ucap Zahra.

"Ya sudah kami pergi dulu ya, kamu hati hati," ucap Om Agung dan Zahra pun mengangguk sambil melambaykan tangan nya.

Setelah mengantar Mika ke depan rumasakit Ia pun segera menemui ibu nya di lantai atas, meski mengantuk dan sedikit pusing namun gadis itu nampak bersemangat menemui ibunya.

"Asalamualaikum," sapa Zahra membuka pintu ruangan ibu nya sambil tersenyum.

"Walaikumsalam nak kamu pagi sekali kesini sama siapa?" tanya Pak Alan segera bangkit dari duduk nya.

"Aku sendiri Pah," jawab nya.

Bu Laras memperhatikan penampilan anak nya yang tidak seperti biasanya tapi dan juga wangi namun kali ini Zahra terlihat seperti bangun tidur.

"Kamu ke sini pake pakaian seperti ini sayang?" tanya Bu Laras dan Zahra pun menepuk kening nya Ia lupa kalo masih memakai baju yang semalam.

Zahra pun duduk di kursi dekat ibu nya sedangkan Papa Alan pindah ke sofa.

"Sebanarnya aku dari semalam di rumasakit ini karna nganter Ciya teman aku dia demam, terus aku langsung ke sini karna Ciya sudah di jaga oleh Papa nya," jelas Zahra berterus terang.

Mika tidur di dalam mobil bersandar di kursi, Om Agung hanya menggelengkan kepala nya lalu mengambil jaket nya dan menutupi tubuh Mika yang hanya memakai kaos tipis kala berhenti di lampu merah namun itu terlihat dari samping seperti sedang ciuman.

"Astaga itu kan si Mika sama siapa ya, apa cowok nya?" guman pemuda itu yang duduk di motor besar nya menatap ke arah mobil Agung yang ada di samping nya.

Sedangkan Mika langsung terbangun dan malah bersandar di pundak Om Agung.

"Astaga bisa minggir gak nanti kalo pacar om liat bisa salah paham," ucap Om Agung mendorong kepala Mika membuat gadis itu cemberut.

"Ya elah cuma nyandar doang," gerutu nya sedikit kesal sedangkan Agung hanya geleng geleng kepala melihat keponakan nya menggerutu.

"Udah jangan cemberut mendingan kita cari sarapan, kamu pasti laperkan?" tanya Om Agung dan Mika pun mengangguk namun saat Ia melirik pakaian nya Ia merasa tidak percaya diri.

"Aku gak PD Om nanti orang orang pada liatin aku lagi baju ku ketat gini," ucap Mika baru sadar kalo Ia belum ganti baju dari semalam.

"Ya elah pake aja tuh jaket apa susah nya sih," seru Om Agung.

Mika pun terpaksa memakai jaket yang kebesaran itu dan keluar dari mobil menghampiri pedagang bubur,namun tanpa Mika sadari ada seseorang yang memperhatikan nya dari tadi.

1
Pembaca
gini nih klo hp ipone
Pembaca
psti pke telkomsel
Pembaca
lah ktnya udh keguguran tdi
Pembaca
sesmple itu nikah ngk ada wali lagi
Pembaca
persaan si Alan ini baik2 aja pas laras mau di operasi tba2nya jdi kdrt
Pembaca
sky ngk punya otk
Pembaca
😹
Pembaca
nih org kaya bnget dah
Pembaca
lucu bnget dah😹😹
Pembaca
agak bingung bacanya soalnya tnda bcnya kgk ada
Pembaca
msih agak typo dikit sih tpi okelah
Dwi Rara
aamiin makasih kka 🙏
Eka Purnamasari
sukses karya nya thoor, jaya selalu
༄༅⃟𝐐Raylii✨
jangan² itu neneknya Tio
Eka Purnamasari
seru ceritanya..... kisah cinta temen2 nya zahra diceritain satu2.... ditunggu cerita selanjutnya thoor.... caiiiiyoooooo......
Eka Purnamasari
ayo thoor.... semangat 45.....penasaran cerita selanjutnya
༄༅⃟𝐐Raylii✨
aku suka ceritanya Thor💞
Dwi Rara
Maklum masih amatir jadi banyak typo /Pray/
Muanisah Jariyah
caption kaleee
Qaisaa Nazarudin
Ibu kalian itu cuman SODARA angkat ok,Bukan SODARA kandung,..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!