Bagi sebagian orang pernikahan adalah awal kebahagiaan. Tapi tidak dengan pernikahan Aisyah Saraswati dan Dimas Anggara.
Pernikahan mereka berawal dari perjodohan kedua orang tua mereka atas dasar persahabatan. Sehingga Aisyah dan Dimas menjalankan pernikahan tanpa cinta.
Pernikahan tanpa cinta itu menyakitkan. Tapi Aisyah berusaha menjadi istri yang baik untuk suaminya rela dengan ikhlas menerima perjodohan ini. Namun Aisyah harus menerima kenyataan pahit kalau suami nya memiliki wanita idaman lain Maira jasmine, sahabat aisyah sendiri.
Bahkan mereka sudah berhubungan sebelum Dimas dan Aisyah menikah.
Tidak hanya itu dirinya hanya dijadikan ATM berjalan saja untuk keluarganya.
Sanggupkah Aisyah menjalani kehidupan rumah tangga seperti ini?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kim Yuna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
[30] Tertangkap
"Aisyah?, kamu di dalam nak?" tanya Sonya.
Aisyah yang berada di kamar mendengar suara bunda nya, segera menghampiri pintu. "Bunda?" Jawab Aisyah lemah.
"Pak polisi benar anak saya ada di dalam" ucap Sonya kepada Pak Polisi.
"Dimas cepat kamu buka kamar ini!" perintah Sonya.
"Baik Bun" Jawab Dimas maju beberapa langkah hingga mendekati pintu, di rogohnya kunci pintu yang ada di saku celananya.
Pintu terbuka dan keluar lah Aisyah dengan wajah pucat.
Sonya berhambur memeluk anak nya."Sayang".
Saat Dimas hendak kabur , "Tunggu" ucap Sonya lalu mengurai pelukan Aisyah.
Plak!
Sekali lagi Plak!
Satu tamparan keras mendarat di pipi Dimas. Dia sampai terhuyung ke samping karena Sonya menamparnya. Dimas tidak mengira dan begitu terkejut dengan tamparan tiba-tiba Sonya, Dimas memegang kedua pipinya, rasanya begitu perih karena Sonya menamparnya dengan sangat keras.
Aisyah juga sangat terkejut dengan sikap bunda nya barusan. Karena selama ini dia tidak pernah melihat Sonya bersikap kasar pada orang lain. Jangankan pada sesama manusia, untuk memukul nyamuk yang menghisap darah nya pun Sonya tidak tega. Tapi kali ini Sonya menampar Dimas dengan tangannya sendiri.
Tangan Sonya terasa kebas. Wajah Dimas sudah merah seperti kepiting rebus. Sonya terlihat sangat marah. Ia menggertakkan giginya, tangannya sudah terkepal. Siap untuk mencari sasaran tinju. "Dasar bajing4n.."
"Bugh!"
"Bugh!"
"Bugh!"
Sonya terus mengh4ja4rnya tanpa ampun.
Dimas hanya diam saja yang menjadi sasaran amukan dari bunda nya Aisyah.
Aisyah bergegas melerai "Cukup, Bun" Aisyah tidak ingin Ibunya justru masuk buih gara-gara mengh4j4r Dimas, di sini sudah ada polisi.
Sonya melepaskan cengkramannya pada pada lelaki itu. Ruli sudah menangis sejak tadi melihat anaknya di hajar oleh besan nya itu. Wajah Dimas di penuhi luka lebam, Dimas meringis kesakitan menahan perih.
Setelah mengatur napasnya, Sonya mulai bisa mengontrol dirinya dan berkata, "Ini tidak seberapa dengan Apa yang kamu lakukan pada Aisyah. Selamat membusuk di penjara. Silahkan tangkap dia pak" teriak Sonya yang begitu sakit melihat putrinya di sakiti.
"Mari Pak Dimas ikut kami!" titah Pak Polisi sambil memborgol tangan Dimas. "Kami tangkap Pak Dimas atas tuduhan penyekapan, tindakan kdrt dan penggelapan dana perusahaan anda berhak mendapatkan pengacara". ucap Polisi
Dimas membeku tidak bisa berkata apa-apa lagi.
"Tolong jangan bawa anak saya, anak saya tidak bersalah. Ini Fitnah!" teriak Ruli yang tidak tahan melihat anak nya di borgol dan di bawa Polisi.
"Anda bisa membawa pengacara, Pak Dimas harus kami tahan dulu" jelas Polisi tenang.
Dimas menatap Aisyah dengan sendu, Aisyah hanya melipatkan tangannya di dada, alisnya melengkung wajahnya begitu angkuh.
"Aisyah maafkan aku! tolong aku!" teriak Dimas pada Aisyah.
Dengan senyum mengejek Aisyah berjalan melangkah menuju Dimas dibantu oleh Adel dan Sonya. lalu menoleh kepada polisi,
"Maaf Pak polisi saya juga mau melaporkan suami saya atas kasus perzinahan, ini bukti nya!". ucap Aisyah lalu mengeluarkan handphone di saku celana nya dan menampilkan vidio Dimas dan Maira yang berada di dalam kamar sedang berhubungan suami istri. "Dan masih banyak lagi bukti tentang perselingkuhan mereka, nanti akan di bawa oleh pengacara saya." lanjut Aisyah.
Dimas dan Maira kaget, begitu juga Ruli. Mereka tidak menyangka bagaimana bisa Aisyah memiliki vidio itu, sepertinya rekaman vidio itu juga baru. Aisyah tersenyum angkuh dan mengejek mereka bertiga.
Polisi dan yang lainnya menoleh ke arah Dimas dan Maira.
Sonya berjalan mendekati Maira, lalu memukul dan menjambak rambut Maira, "Benar-benar yah kamu anak ga tahu diri! sudah aku pungut di jalanan, tapi ini balasan mu HAH!" teriak Sonya yang masih terus menjambak rambut Maira.
Sepertinya tenaga Sonya belum juga habis, setelah ia menghajar Dimas habis-habisan sekarang dia beralih menghajar anak angkat nya sendiri. Sudah tidak ada rasa sayang untuk Maira, yang ada rasa sakit hati dan kebencian untuk Maira.
"Sakit" rintih Maira.
Maira harus mendapatkan luka baru di wajahnya, bahkan luka yang ia dapat kemarin masih belum juga sembuh.
Ruli membantu melepaskan cekalan tangan Sonya di rambut Maira.
"Sudah tante di sini sudah ada polisi," ujar Adel mengingatkan Sonya, namun amarah sonya masih belum bisa dikendalikan. Di tambah ketika ia melihat vidio mesum Dimas dan Maira, amarah Sonya semakin naik ke ubun-ubun. Dia tahu bagaimana rasanya di khianati oleh orang tersayang, karena ia sudah pernah mengalami nya. Sebelum Sonya menikah dengan Bramastya, Sonya sudah pernah menikah sebelumnya dan ia di khianati oleh suami pertamanya. Sonya tidak menyangka hal ini di alami juga oleh putrinya sendiri.
Bastian manajer Maira datang dengan tergesa-gesa, melihat Maira sudah di borgol oleh polisi, dia hanya bisa pasrah. Karir Maira sudah benar-benar hancur dan tidak bisa di selamatkan.
Bi Asih merekam semua kejadian yang ada di rumah itu, lumayan dapat cuan. Seluruh dunia pasti heboh dengan skandal Maira dan Dimas. Atas persetujuan Nyonya Aisyah,Bi Asih diijinkan menyebarluaskan rekaman tersebut.
Setelah kepergian polisi yang membawa Dimas, dan Maira. Ruli dan Bastian ikut mengantarkan mereka ke polisi. Tak lupa Ruli juga menghubungi pengacara kenalan nya.
Sepeninggalnya mereka, Aisyah, Adel, Sonya dan Aditya duduk di ruang tamu. Tidak lupa juga Pak Hakim kuasa hukum sekaligus orang kepercayaan keluarganya, mereka masih membahas semua perbuatan Dimas dan Ibu mertuanya begitu juga Maira.
Bi Asih membawakan beberapa minuman dan cemilan.
"Sayang kamu tidak apa-apa?" ucap Sonya yang masih khawatir dengan keadaan putrinya.
"Tidak Bun, Aisyah tidak apa-apa." Jawab Aisyah.
"Apa Papah mertua mu tahu?" tanya Sonya.
"Sepertinya tidak, Bun. Karena menurut orang kepercayaan Aisyah, Papah tidak pernah terlibat langsung rencana mereka."
"Syukurlah, Dia tidak terlibat. Kalau seandainya Papah mertua mu terlibat, Mendiang Ayahmu pasti akan sakit hati" ucap Sonya yang masih mengingat bagaimana persahabatan Suaminya dan Edmund. "Sebentar lagi Edmund pasti tahu, bagaimana kelakuan anak dan istri nya itu" lanjutnya lagi amarah nya masih ada.
"Ini sebenarnya bagian dari rencana Aisyah, Bun. Supaya Dimas mendapatkan hukuman berlapis. Berani nya mereka menipu keluarga kita" jelas Aisyah dengan senyuman.
"Maksudmu Aisyah, kamu rela di sekap di kurung di kamar gitu?" Tanya Adel.
"Bukan seperti itu, awalnya aku juga tidak mengira Mas Dimas akan melakukan itu. Saat itu aku hanya sendiri sedangkan mereka bertiga, jelas aku akan kalah. Maka dari itu aku pura-pura pasrah menerima perlakuan mereka. Supaya mereka bisa di hukum dengan seberat-berat nya" jelas Aisyah
"Tapi seharusnya kamu jangan bertindak sendiri, Aisyah. Apa gunanya aku sebagai sahabat mu. Beruntung aku dan kak Adit bertemu dengan Bi Asih di jalan saat menuju ke rumah ini. Dan Bi Asih menceritakan apa yang terjadi. Kami tentu langsung membawa polisi kemari." protes Adel yang menyayangkan sikap Aisyah yang bertindak sendirian.
"Jadi bukan Bunda yang membawa polisi?" tanya Aisyah menoleh ke arah Sonya.
"Bunda mana tahu kamu di sekap, wong bunda ke sini karena kangen sama kamu, maafin bunda yah nak." ucap Sonya lalu memeluk erat Aisyah, mata nya masih saja meneteskan air mata.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
kasian bastian. sadboy.. 😢😢
manusia berkepala ular ...
licik ,ayo thor jangan lma2 kebusukan dimas disimpan...
lanjut
jangan lg ditunda ...
sudah cukup ,1.thn waktu yg
aisyah jalani ,gk ad kebaikan kedepan nya ,