"Kalau kau mau menjadi laki-laki sukses, jangan pernah hadirkan wanita dalam hidup mu!!! Karena wanita hanya akan membuat hidup mu hancur!!!"
Itulah kata-kata yang terngiang-ngiang dalam otak Dave Winstone. Satu nasehat yang selalu Ayahnya katakan jika Dave ingin menjadi orang sukses.
Dave pun mengikuti saran sang Ayah, di usianya yang menginjak 35 tahun, tak pernah sekalipun Dave menjalin hubungan serius dengan seorang wanita, sampai-sampai banyak yang mengatakan kalau Dave adalah seorang penyuka sesama jenis.
Meski begitu, dia berhasil mewujudkan impiannya menjadi pengusaha muda yang sukses.
Hingga suatu hari dokter salah memberikan hasil diagnosa penyakit, Dave dinyatakan mengidap penyakit kanker otak stadium tiga.
Dave yang bingung akan memberikan semua hartanya kepada siapa, akhirnya memutuskan untuk mengontrak seorang wanita untuk melahirkan keturunannya.
Bagaimana kisah selanjutnya? Mari kita ikuti cerita Pernikahan Kontrak CEO Arogan 😘
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Nath, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30
🍁 Happy Reading 🍁
Kembali ke Dave yang sedang menyambut tamu undangan bersama orangtua Dhea dan Paman Harold.
Meski posisi mereka saat ini berada beberapa meter dari function room, tapi Dave belum sama sekali menginjakkan kaki-nya di ruangan resepsi karena di dalam function room itu terbagi menjadi dua tempat, satu ruangan yang akan di jadikan tempat pengucapan janji suci dan satu lagi tempat yang akan di jadikan tempat resepsi.
"Kenapa banyak sekali yang datang? Wajah ku sudah hampir kebas karena tersenyum!!" Gerutu Dave pelan, namun masih bisa di dengar Paman Harold.
"Sabar Tuan." Hanya itu yang bisa Paman Harold katakan pada Tuan Tidak Penyabar itu.
"Huh!!!! Aku lelah! Kalian saja yang menyambut tamu!" Dumel Dave lagi dan kali ini hendak berlalu dari tempat penyambutan tamu.
Tapi baru saja Dave memutar tubuh-nya, Paman Harold sudah menarik tangan Dave.
"Tuan, banyak tamu penting yang datang jangan membuat kesan buruk pada pernikahan Anda Tuan." Ucap Paman Harold.
"Huh..." Lagi dan lagi, Dave menghela nafasnya kasar. Mau tak mau dia tetap berada di tempat penyambutan tamu untuk menyambut tamu yang datang dan menebarkan senyum palsu-nya.
"Awas saja kau Alfred!! Sudah ku bilang jangan mengundang banyak tamu, kenapa dia malah mengundang tamu-tamu penting!!" Gerutu Dave.
Paman Harold hanya menggeleng-gelengkan kepalanya mendengar Dave terus menggerutu.
🍁🍁🍁
Setengah jam berlalu.
Sekarang sudah tepat pukul sebelas siang.
"Tuan Doddy, Anda bisa menjemput putri Anda di ruang tunggu sekarang." Ucap Alfred yang saat ini bertugas sebagai seksi repot.
Ayah Doddy menganggukkan kepalanya lalu berjalan menuju ruang tunggu.
Sedangkan Paman Harold, Ibu Dini dan Dave masuk ke dalam ruang pengucapan janji suci.
Paman Harold dan Ibu Dini duduk di bangku barisan paling depan, sedangkan Dave berjalan menuju altar dan menunggu Dhea disana.
Di ruang tunggu.
Lima belas menit sebelum Dhea di jemput sang Ayah.
"Hoam..." Entah sudah berapa kali Dhea menguap di ruang tunggu itu.
Rasa kantuk yang luar biasa menghampiri Dhea. Bagaimana tidak mengantuk kalau di ruangan itu Dhea sendiri, tidak ada teman bicara.
Tiba-tiba...
Ceklek.
Pintu ruang tunggu terbuka.
Sontak Dhea mengalihkan pandangannya ke arah pintu.
Seorang wanita paruh baya dengan pakaian pelayan masuk ke ruangan itu.
"Selamat pagi Nona." Sapa wanita itu.
"Selamat pagi juga Bibi." Balas Dhea dengan senyum ramah.
Ah.. sungguh wanita yang cantik dan ramah.
Puji wanita paruh baya itu dalam hati.
Wanita paruh baya itu berjalan mendekati Dhea dengan nampan yang berisi secangkir teh lavender untuk Dhea.
"Saya membawakan teh lavender untuk Anda Nona, teh ini sangat bagus untuk menenangkan." Ucap wanita paruh baya itu seraya berjongkok di depan Dhea dan menyodorkan secangkir teh lavender ke hadapan Dhea.
"Jangan berjongkok seperti itu Bibi, sini duduk di samping ku." Balas Dhea seraya menarik tangan wanita paruh baya itu. Setelah wanita paruh baya duduk disebelahnya, barulah Dhea mengambil cangkir yang berisi teh lavender itu.
Dhea menghirup aroma lavender yang sangat kuat yang menguar dari teh itu.
"Teh lavender itu memang sangat cocok untuk Anda konsumsi disaat-saat yang menegangkan seperti saat ini Nona." Ucap wanita paruh baya itu.
"Terimakasih Bibi." Balas Dhea.
"Tapi ngomong-ngomong untuk apa Bibi memberikan ku teh ini?" Tanya Dhea.
"Ini minuman yang biasa hotel ini sediakan untuk pengantin wanita yang menikah di hotel ini." Jawab wanita paruh baya itu berbohong.
"Oh..." Dhea yang tidak tahu apa-apa hanya membulatkan mulutnya. Ia percaya-percaya saja dengan apa yang di katakan wanita paruh baya berseragam pelayan hotel.
Dhea pun kembali menghirup aroma lavender yang menenangkan itu sebelum dirinya menyeruput teh yang ada di dalam cangkir.
Tuhan, aku percaya bukan suatu kebetulan gadis ini bertemu dengan putra ku. Aku yakin ini adalah jalan Mu untuk mengubah jalan pikiran putra ku. Sekarang aku siap Engkau panggil kapan pun.
Gumam wanita paruh baya itu sambil terus menatap dalam wajah Dhea.
Ya, wanita paruh baya itu adalah Nyonya Dominique.
🍁🍁🍁
Bersambung...
...Jangan lupa FAV dan dukung novel terbaru Miss ini dengan memberikan LIKE, HADIAH dan VOTE....
...🙏🙏🙏...
can't hardly stop... U guys so lovely