Yakin..Ini Cinta..?

"mel..bisa kamu tanya sama echa ,apa yg terjadi padanya belakngan ini."bayu di buat bingung,gadis itu benar2 mendiamkan dan menghindari nya. Bahkan ketika di goda dengan omongan atau candaan seperti biasanya pun.

Kiran tak merespon bayu,pernah suatu hari bayu menjaili nya dengan mencabut kunci motor kiran pun.

Bahkan gadis itu tak bereaksi dan malah pergi begitu saja,kemudian pulang menggunakan angkutan umum.

Bayu yg sudah cengengesan dan berlari pelan,menoleh kebelakang karena tak ada suara umpatan dari gadis itu.

Ahirnya bayu hanya berdiri mematung meremas kunci motor kiran,keesokan harinya bayu menyerahkan kunci motor itu pada sekar.

"tolong..! Katakan apa kesalah aku echa,kenapa kamu bersikap sangat cuek padaku...?!" bayu tengah menghimpit kiran ketembok di belakang sekolah.

"lepasin...!" kiran berbicara sangat datar.

"jelasin dulu kenapa kamu bersikap kayak gitu...!" bayu membentak kiran,yg di bentak hanya menatap nanar dan penuh kemarahan.

"gue bilang lepasin,udah cukup kamu buat hidup dan sekolah gue kacau..!" kiran tak kalah keras berbicara.

Bayu yg tidak terima ,ahirnya emosi dan mencengkram wajah kiran.

Bayu menyambar kasar bibir gadis itu,kiran meronta dan mengeluarkan air matanya.

Ia mendorong kasar bayu,tapi bayu terlanjur emosi. Jadi bayu kembali mencengkram pipi kiran dan menghimpitnya ketembok kemudian melumat dengan kasar bibir kiran kembali.

"kalian....!" dari ujung sana,ada bapak kepala sekolah dan beberapa murid dan kevin yg tersenyum miring.

Bayu di dorong kasar oleh kiran,dan gadis itu merapikan pakaian nya.

sudah ada bayu,kiran ,ibu anita selaku wali kelas,bapak kepala sekolah,bapak kiran, bi asih dan mang iman selaku wakil dari wali bayu.

Mereka segera di minta untuk mendatangi sekolahan setelah insiden tadi.

"maaf bapak2 dan ibu,kami harus bertindak tegas untuk semua ini.

Kami terpaksa akan mengeluarkan bayu dan kiran dari sekolahan ini...!"

Jeger...bagai petir di siang hari,semua yg ada di dalam ruang kepala sekolah terkejut.

Kiran langsung bersimpuh kelantai ,dan bapak memegangi dadanya karena shok dengan semua ini.

"hiks hiks hiks...!" kiran langsung menangis sesenggukan,bi asih hanya menatap gadis itu iba.

Ibu anita mencoba menenangkan kiran.

"saya mohon pak..ujian ahir sekolah akan di laksanakan 5 hari pagi.." bapak memohon sambil memegangi dadanya dengan nada lirih.

tiba2 bayu berkata.

"maaf pak..ini bukan salah kiran,saya yg memaksa dia.jadi biar saya saja yg di keluarkan, saya akan bertanggung jawab atas semua ini..!" bayu bangkit setelah pamit dan meminta maaf kepada guru dan orang tua kiran.

kiran masih menangis sesenggukan setelah di bangunkan oleh ibu anita dari lantai.

Bayu melajukan motornya keluar gerbang sekolahan.

Ahirnya keputusan ahir didapat,meskipun dengan keberatan bayu mendapat skors .dia hanya akan di perbolehkan berangkat sekolah ketika nanti ujian nasional saja.

Kebijaksanaan yg di putuskan oleh sekolah mengingat mereka sudah sampai dititik ini,bayu tidak di ijinkan berkeliaran di area sekolah.

Dia hanya boleh ujian nasional kemudian pulang.bayu menerimanya dengan lapang dada ,asalkan kiran tidak dikeluarkan dari sekolahan.

Biarlah dia yg menanggung semua ini,karena ini toh kesalahan dia sendiri.

Bayu juga tahu kalau bapak kiran sakit setelah peristiwa pemanggilan wali murid tempo lalu,pasti bapak kiran shok.

Jadi bayu pun tidak berani mendekati kiran atau keluarganya walau hanya sekedar ingin meminta maaf.

Kiran akan sangat sensitif ketika orang lain menanyakan dan membahas soal bayu,jadi tak ada yg berani menyinggung nya lagi soal remaja itu.

bahkan murid2 dari kelas lain selalu memandang nya sinis,untunglah kiran mempunyai teman2 nya yg selalu mendukung.

Ujian nasional berakhir,beberapa minggu setelah nya pesta kelulusan,pun bayu tidak menampakan wajah nya.

Bayu sudah cukup tahu diri,dari berita yg di dengar bayu pergi keluar kota,atau bahkan luar negri setelah ujian nasional berakhir.

"elu tahu nggak ran,? menurut berita yg beredar ,bayu pergi keluar negeri.." sekar berkata pada kiran ,mereka tengah mengadakan acara perpisahan dan foto2 bersama dan telah usai.

Kiran sedang duduk di pinggir lapangan bersama geng nya.

"jangan pernah sekalipun bahas dia,gue benci dia...!" kiran berkata ketus dan meli serta sekar saling sikut.

Kiran menyedot susu kotak rasa stroberi itu,dan memandang nanar bungkus susu kotak tersebut.

Bayu seperti hilang di telan bumi,tak pernah menampakan batang hidungnya lagi di hadapan kiran.

Bahkan waktu ujian nasional pun,bayu meminta melakukan ujian di ruang guru saja.sendirian dan hanya di dampingi ibu anita.

Bayu benar2 lenyap dari kehidupan kiran.

tujuh tahun kemudian.....

Sekar sedang janjian menunggu seseorang di kafe favorit,dia tersenyum riang memainkan gawainya dan sesekali meneguk kopi late pesanan nya.

"halo bebi..!" dua orang perempuan bercipika cipiki dengan sekar, mereka bahagia bukan kepalang .

Jarang sekali wanita2 sibuk ini berkumpul.

Sekar jadi bos toko kosmetik sekarang,sesuai lah dengan hobinya dari dulu yg doyan dandan..

Mereka adalah kiran dan meli..ya,sekar sangat sumringah pasalnya dia akan memberikan undangan pernikahan nya.

Tebak siapa yg akan jadi calon pengantin pria nya...🤔.

Fia sudah tidak ada kabar sejak kelulusan,denger2 sih orang tua nya pindah tugas lagi,tapi fia kuliah di universitas ibu kota.

Meli jadi dokter di sebuah rumah sakit,sekar sekarang mengelola toko kosmetik berdampingan dengan toko sembako orang tua nya.

Dan kiran,jadi apa dia sekarang..? Kiran tak merancang masa depan terlalu muluk2,bukan ia tak memiliki kemauan atau cita2.

Cukup dirinya bisa menuntaskan kuliah dan bekerja untuk membantu perekonomian keluarga saja.

Dia sekarang bekerja sebagai staf bagian perencanaan di sebuah perusahaan yg sedang berkembang di kota sebelah.

karirnya menanjak setahun belakangan,ia diangkat jadi kepala staf.

Kiran akan pulang ke kota nya 1bulan atau lebih,jika dia sibuk mungkin orang tuanya yg akan berkunjung ke kota tersebut.

Ibu sudah tidak bekerja lagi karena permintaan kiran,semenjak putri sulungnya itu bisa menghasilkan finansial yg cukup .

Kalau bapak masih berjualan bubur ayam dekat kampus,jadi sekarang ibu membantu berjualan bubur ayam.

Arka,adik nya tahun ini akan memasuki pendidikan SMA nya.

Arka juga sudah memiliki rencana akan kuliah di kampus dekat bapak jualan saja,seperti teteh nya dulu.

jadi dia bisa sambil membantu bapak nya berjualan.

Semenjak kiran kerja,boleh dibilang keuangan keluarga kiran sudah jauh dari kata baik.

Karirnya stabil dan cukup untuk menunjang biaya pendidikan adik laki2 satu satunya itu.

Sekar akan menikah di bulan oktober nanti,ia sengaja memilih hari sabtu agar bestie2 nya itu bisa meluangkan waktu untuk menghadiri acaranya.

Dia juga khusus datang ke kota ini hanya untuk janji temu dengan meli dan kiran,karena jarak kota juga tak terlalu jauh jadi bisa di tempuh pulang pergi dalam satu hari.

"temen2 SMA kita .gue undang semua loh ,ran.." sekar melirik kiran yg tengah menyeruput cappucinno miliknya.

Kira hanya mengangkat matanya dan tetap menyeruput kopi miliknya.

"terus...?" kiran meletakan cangkir kopi nya.

"terus..?terus...ya terus...hahaha..." sekar tertawa renyah,dia masih suka dengan ekspresi kiran yg sedikit terganggu saat menyinggung masa SMA nya dulu.

"elu belum bisa maafin dia ya ran...?" sekar bertanya dengan cuek .

Kiran hanya diam tampa ekspresi dan kembali mengangkat gelas kopi nya.

"memaafkan itu lebih membuat hati lega ,ran.." meli kali ini bersuara.

Kiran memainkan bibir cangkir kopi nya.

"entahlah...?!" entahlah apa yg harus membuatnya memaafkan bayu,dia sendiri juga bingung.

entah itu kesalahan bayu atau kesalahan nya sendiri karena dulu sudah melanggar prinsip nya sendiri .

ada rasa kecewa juga rasa menyesal karena dulu mengecewakan orang tuanya.

"masalalu itu pelajaran ,jangan kamu menyiksa dirimu sendiri dengan kebencian.." meli memang selalu bijak sana,apalagi kini ia sudah jadi dokter yg notabene selalu memberikan nasehat2 kepada para pasien nya.

"maafkan dirimu sendiri.." meli menepuk pelan tangan kiran.

Kiran hanya menatap nanar kedalam cangkir kopinya,bayangan cengengesan remaja itu terukir dalam pelupuk matanya.

Dimana dia sekarang,bahkan laki2 itu belum sempat meminta maaf padanya,tapi dia sudah menghilang di telan bumi. dan bagaimana keadaan nya,apa dia sudah punya pendamping hidup atau sama seperti dirinya,masih mencari sosok yg benar2 pas di hati.

Kiran menghela nafas nya lemah.

"udah..udah dong..kok malah sedih2 an gini sih,pokoknya nanti kalian harus datang ya..?" sekar memegang tangan meli dan kiran kanan kiri .

"Kalian harus jadi pendamping pengantin wanita .ok.." mereka mengangguk dan melanjutkan obrolan mereka.

Sejak memiliki dunia nya masing2 mereka memang jarang sekali bertemu.

Jadi ini adalah kesempatan untuk mereka bercengkrama dan menceritakan tentang kehidupan dan pekerjaan masing2.

Kiran pamit karena jam istirahat nya usai,sekar juga sudah dihubungi oleh calon suaminya.

Kebetulan sekar akan memilih printilan untuk keperluan lamaran di mall kota ini.

Jadi niatnya sekalian menghubungi teman2 nya.,meli juga akan kembali kerumah sakit umum daerah tempat nya bekerja.