Ica adalah seorang anak dari orang yang sangat kaya raya, dia memiliki wajah yang sangat cantik bak seorang dewi namun dia harus meninggal karena tertabrak truk saat menyelamatkan seorang anak kecil.
namun saat membuka mata, bukannya berada di surga apalagi neraka, ia malah menempati tubuh seorang putri Antagonis.
tapi kenapa wajah putri ini sama seperti wajahnya dulu? dan kenapa ada ayah dan ketiga kakaknya disini?
" woii kalian lagi main drama kolosal kan? ikutan donkkkk... "
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayu Budiari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bercerita III
Masih di flashback masa lalu
" Kau Membuat nya Kotor sialan!!! "
tiba tiba kalung yang jatuh itu mengeluarkan sebuah asap hitam yang pekat.
Asap itu mengarah ke arah Duchess Adelia, Duke Leon berusaha untuk menghentikan asap itu, tapi asap itu berakhir masuk ke dalam perut sang Duchess.
" Akhhhh!! " Duchess Adelia berteriak Kesakitan memegang perutnya.
Duke Leon langsung memeluk istrinya.
" Sayang Kau kenapa??! " Duke Leon terlihat begitu panik melihat istrinya begitubegitu kesakitan.
" Perut ku... perutku sangat sakit... akkhhh!! " Duchess semakin kesakitan saat asap hitam yang ada di kalung itu semakin masuk ke perutnya.
Bayangan hitam yang melihat hal itu tak kalah khawatir.
Dengan segera ia langsung mengambil kalung itu, namun hal itu tentu tak membuat Duchess baik baik saja.
air bening bercampur da*ah langsung menetes dan terlihat mengalir di kaki sang Duchess.
Duke yang panik langsung menggendong istrinya dan pergi dari kamar itu.
Kamar itu akhirnya bisa di buka kembali.
" Prajurit!! pelayang!! cepat panggil tabib!! " teriakan Duke Leon pada malam itu menggema di kediaman Amert.
para pelayan dan prajurit begitu panik, begitupun dengan anak anak dari Duke Leon. mereka berhamburan untuk berusaha menolong Duchess mereka.
Ada yang menjemput Tabib, ada yang bersiap siap untuk persalinan Duchess Adelia, karena sepertinya kondisi sang Duchess sangat parah.
Duke Leon membawa istrinya ke sebuah kamar kosong, terlihat wajah istrinya begitu pucat, walaupun ia masih sadar.
" bertahan lah istri ku, semua akan baik baik saja... " Duke berusaha untuk menenangkan istrinya walaupun sekarang ialah yang panik sebenarnya.
dengan lembut sang Duchess memegang wajah suaminya, walaupun perutnya masih terasa sangat sakit tapi agar suami nya tak khawatir ia berusaha tersenyum.
" Semua akan Baik baik saja.. jangan khawatir.. " ucap Duchess dengan senyum lembutnya.
Duke tak kuasa menahan kekhawatiran nya, hingga akhirnya pria perkasa itu menangis tersedu sedu di pangkuan istrinya.
" hiks.. A-aku tak sanggup jika kau kenapa napa.. "
" jangan berkata begitu... Semua akan baik baik saja.. " ucapan Duchess berbanding terbalik dengan tubuhnya dan perutnya yang mulai terasa sangat sakit.
bahkan kini pengelihatan wanita itu mulai kabur, namun sebisa mungkin wanita itu berusaha untuk mempertahankan kesadarannya.
tapi mau seberapa pun ia berusaha, tetap saja ia seperti sudah tau akhir dari semua ini.
Dengan sisa sisa kesadaran nya, ia mengangkat wajah suami nya yang masih menangis di pangkuannya.
wajah suaminya kini penuh dengan air mata, benar benar sangat lemah dan menyedihkan.
" Dengar.. apapun yang terjadi, aku mohon jaga anak anak kita ya.. jika aku per-"
" Apa maksud mu??!! kau akan pergi kemana?!! menjaga anak anak adalah tanggung jawab kita berdua!! kau akan baik baik saja dan kita akan menjaga mereka bersama!! jangan bicara yang aneh aneh! " sela Duke Leon memotong pembicaraan istrinya..
" Aku tau.. Maaf ya jika aku belum bisa menjadi istri yang baik selama ini.. "
" Tidak! kau adalah istri terbaik! dan ibu yang terbaik! kau adalah wanita terbaik yang aku punya! "
" kau terlihat sangat mencintai ku ya? hehhe.. kau lucu saat menangis.. " Ucap Duchess berusaha mencairkan suasana di tangah kesadarannya yang mulai hilang
" kau istri terbaik dalam hidup ku, aku sungguh beruntung memiliki mu.. jangan tinggal kan aku ya.. " Mohon Duke Leon, ia memeluk tubuh Istrinya dengan begitu erat, seakan enggan untuk melepaskan nya.
" Maaf kan Aku.. Aku mencintai mu.. Tolong beri nama anak kita Peony jika dia perempuan.. dan tolong katakan pada Ketiga putra kita, Adam, Kevin dan Xavier.. katakan bahwa aku sangat menyayangi mereka.. " tak terasa air mata Duchess menetes saat mengatakannya.
kenangan kenangan mereka mulai berputar di otak nya.. dengan sisa sisa kekuatannya, ia membalas pelukan suaminya dengan erat.
" tidak.. kau yang mengatakannya pada mereka.. kau akan baik baik saja... jangan tinggal kan aku.. " Duke Leon semakin memeluk istrinya, air mata pria itu sudah mengalir deras tak terbendung.
" Aku mencintaimu... " itulah ucapan terakhir Duchess Adelia sebelum akhirnya pergi untuk selama lamanya.
malam itu Dunia Seorang Duke Leon Yang terkenal akan kegagahan nya di kalangan bangsawan runtuh seketika.
malam itu istri yang sangat di cintainya telah tiada... tiada dalam pelukannya...
Satu jam setelah kematian Duchess, seorang tabib akhirnya datang.
kenapa tabib datang begitu lambat??
Entahlah, malam itu ada saja rintangan yang membuat tabib lambat datang, seperti di hadang sekawanan perampok, roda kereta lepas, dan kuda mereka yang secara tiba tiba tidak bisa di kendalikan.
dan setelah semua hal itu di lalui tabib akhirnya berhasil datang dan mengecek kondisi Duchess.
" Maaf Duke, dengan sangat berat saya mengatakan jika Duchess sudah meninggal.. " ucap tabib wanita yang sudah tua itu dengan wajah menyesal.
" tidak! istri ku masih hidup! dia tidak akan meninggalkan ku! "Duke masih tidak bisa menerima nya, ia langsung memegang tangan istrinya kembali.
" sadarkah sayang.. kau mendengar ku kan?? "
ucap Duke sembari mengguncang tubuh istrinya sudah mulai dingin itu.
" tapi syukurnya bayinya masih bisa di selamatkan, dan kita harus segera melakukan pembedahan.. "
"tidak! istriku tidak mati!! " ucap Duke masih kekeuh dengan ucapannya, ia juga memeluk istrinya dengan erat.
Joseph adalah Asisten pribadi dari Duke leon pada waktu itu, melihat semua itu, mau tak mau ia pun harus bertindak sebelum terlambat menyelamatkan bayi itu.
" maaf tuan.. tapi kita harus segera menyelamatkan anak anda.. jika di biarkan lebih lama, bayi anda bisa meninggal... "
Mendengar ucapan asisten nya membuat Duke tersadar, pria rapuh itu memegang perut istrinya dan merasakan pergerakan dari perut itu, yang mana menandakan bahwa bayi itu masih hidup.
" tuan, kita harus melakukan nya segera.. " ucapan tabib kembali menyadarkan Duke Leon.
Detik detik itu adalah detik terberat dalam diri Duke, setiap kenangan berputar di otaknya. hingga akhirnya pria itu menutup mata nya.
cup..
dia mengecup kening istrinya kembali sebelum berkata,
" Lakukan dan Selamat kan dia.. "
setelah kata kata itu, tabib akhirnya melakukan pembedahan untuk mengeluarkan bayi itu.
Sedangkan Duke masih berada di kamar itu, menyaksikan istrinya yang sudah tiada dan dibedah di depan matanya sendiri.
Sakit? trauma? jangan di tanya..
" Bayinya Perempuan tuan.. " ucapan tabib dan tangisan bayi membuat Duke Leon kembali tersadar..
di depannya kini tersaksikan bayi yang masih basah berlumuran dengan da*ah bekas bedahan itu.
Duke Leon tak tau harus senang atau sedih.. tapi yang pasti malam itu kesedihan lebih kerasa di hati nya..
Dengan tangan yang gementar ia menggendong anak nya yang masih belum di bersihkan itu.
Cantik dan sangat mirip istrinya..
" Peony.. aku memberinya nama Elisa Peony Rose Amert.. Selamat Datang nak.. " ucap Duke Leon menimang nimang putrinya.
Walau hatinya hancur, tapi tetap ia adalah seorang ayah.. ini adalah darah daging nya..
" Adelia. . lihat lah putri kita? cantik bukan?? " ucap Duke Leon sembari memeluk tubuh istri dan anak nya.
Dan tanpa di sadari oleh semuanya, bayangan hitam itu masih ada dan menyaksikan semua itu.
Dengan tangan nya yang masih memegang kalung aneh tadi, ia menatap bayi itu dengan tatapan aneh.
" Peony.... tunggu lah aku.. "
Sedangkan di sisi lain, terlihat seorang anak menyaksikan semua hal tadi.
anak itu Adalah Kevin.. ia menyaksikan bagaimana ibunya akhirnya meninggal..
Ibu yang sangat di sayangnya..
Ibu yang berjanji akan bermain dan membantunya untuk memperbaiki lukisan..
Mulai sekarang.. ibu itu sudah tidak bisa ia lihat lagi...
Pergi dan tak akan kembali lagi...
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Bersambung..
jangan lupa komen...
❤❤❤
haishhhh..
perlu d'beri kacamata kuda nih putri mahkota...
🤦🤦🤭🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣✌️🏃
klo drama 'y jelek tidur aja..
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤪
Putra Mahkota konon...