CINTAI AKU OM !!!

Rayen melangkah mendekati Niken yang saat itu masih berdiri ditempatnya.

''Kamu sedang apa disini?'' tanya Rayen sambil memindai penampilan sang ponakan.

''Aku hanya ingin mengantar berkas papa yang ketinggalan.'' jawab Niken mencoba sesantai mungkin, pasalnya Rayen terus menyoroti tubuhnya,membuat Niken sedikit tak nyaman

''Kamu kenapa kesini pakai pakaian seperti ini, apa tidak ada pakaian lain apa? ini terlalu terbuka, om gk suka.'' tegur Rayen

Niken memindai penampilannya sendiri, lalu kembali menatap pada Rayen.

''Emangnya apa yang salah om?'' tanya Niken polos.

''Oh, ya ampun nih bocah, bikin gerem aja.'' gumam Rayen sambil membuka jas miliknya lalu mengikatkannya pada tubuh bagian bawah keponakannya itu, setelah nya lelaki itu membuka ikat rambut diatas kepala Niken dan membiarkan rambut indah itu tergerai.

''Tuh, gini lebih baik dari pada yang tadi, aku gk mau semua mata laki-laki lain menatap penuh damba pada Niken,,tapi kenapa aku gk rela ya, melihat laki-laki lain memandang tubuh Niken, rasanya ingin sekali aku mencongkel mata mereka.''

Batin Rayen saat melihat ada beberapa orang yang melintas sambil menatap kearah Niken.

Niken memperhatikan yang Rayen lakukan pada nya.

''Om, aku panas loh, kok rambut aku digerai gini.'' protes Niken cemberut

''itu lebih baik,dari pada kamu harus pamer leher kamu itu.'' ucap Rayen membuat Niken menatap heran pada nya.

''Maksud om apaan sih, aku gk ngerti deh.

Rayen sungguh gemas mendengar jawaban Niken.

''Dia memang gk ngerti atau pura-pura gk ngerti sih.

Batin Rayen kesal

''Kamu--,'' tiba-tiba Rayen menghentikan ucapannya setelah melihat abangnya keluar dari ruang CEO

''Loh Niken, kamu sudah datang nak? kenapa gk langsung masuk keruangan papa?'' tanya Frans yang baru keluar dari ruangannya,

''Iya pah, aku juga baru saja sampai kok, oya ini pah berkas yang papa minta.'' ucapnya sambil menyogorkan map berwarna merah tersebut.

''Makasih ya sayang, loh kamu pakai jas siapa itu?'' ucap Frans saat melihat jas yang terpasang di bagian tubuh putrinya.

''Hah? oh ini punya om Rayen pah.'' jawab Niken seadanya.

Sekilas Frans melirik kearah Rayen, smbil tersenyum tipis, ia tau betul maksud Rayen menyematkan jas tersebut di pinggang Niken.

''Oya kamu istirahat saja diruangan papa, nanti habis meeting kita pulang bareng, papa hanya sebentar kok.'' ucap Frans, tanpa bertanya lagi.

''Baik pah,'' jawab Niken dengan mata yang melirik pada Rayen.

''Ayo Ray!" ajak Frans sambil menuju ruangan meeting,dan Rayen pun mengekor tanpa menjawab, namun ia masih sempat melirik pada Niken yang kebetulan saat itu juga masih menatap kearahnya.

Satu jam berlalu, acara meeting pun sudah selesai, semua karyawan sudah kembali keruangan masing-masing, termasuk Rayen dan Leo.

''Eh, Ray loe kenapa gusar amat?'' tanya Leo sambil duduk diatas kursi depan meja kerja Rayen

''Gk tau nih,, kira-kira Niken masih diruangan bang Frans gk ya?'' ucapnya sambil mengetuk-ngetuk meja dengan jarinya

Leo mengerenyit bingung, ia menangkap sesuatu yang tak biasa dari diri sahabatnya itu.

''Waah, kayaknya udah mulai ada benih-benih cinta nih.'' goda Leo

Rayen menatap tajam Leo, namun pemuda berkaca mata itu seolah tak perduli dan tidak takut sama sekali dengan tatapan yang diberikan Rayen pada nya.

Sedangkan didalam ruangan, Frans baru saja masuk, ia melibat putrinya sedang duduk bersantai sambil memainkan ponsel miliknya.

''Pah, sudah selesai meetingnya?'' ucap Niken saat melihat papa nya masuk kedalam ruangannya

''Sudah, apa kita langsung pulang sekarang?'' tanya Frans

''Gimana kalau kita kecafe dulu pah? ini aku ada lihat cafe yang sedang viral, dan disana menyediakan menu kepiting asam manis pedas, duuh, aku jadi pengen pah, gimana mau ya pah??'' rengeknya manja

''Sayang,pasti tempatnya ramekan? kamu kan tau, papa paling malas ketempat yang rame kayak gitu, gimana kita ketempat yang lain, papa tau restoran yang juga meyediakan menu yang kamu mau itu.'' bujuk Frans memberi solusi lain.

''Iih, papa gk mau ah, aku mau nya disana, ya pah? pliiss'' ucapnya memohon.

Frans menghela nafas panjang, memang putrinya ini sangat keras kepala,namun jika tidak dituruti maka ia sangat yakin kalau putrinya tersebut akan mendiaminnya seharian.

''Gimana kalau sama om Rayen aja perginya? papa yakin om kamu pasti mau.'' ucap Frans memberi ide.

Niken terdiam, terlihat ia berpikir sejenak sebelum akhirnya gadis itu menolak usulan papanya.

''Gk mau ah pah, lagian om Rayen pasti sibuk.'' ucap Niken, sebenarnya ia masih malas saja berdekatan dengan Rayen, lagi pula ia sudah berjanji akan berusaha mengubur persaannya pada pria dewasa itu, namun jika mereka sering bersama bagai mana mungkin dirinya bisa melupakan pria tersebut.

''Yasudah kalau kamu gk mau dengan om Rayen, gimana kalau sama Leo saja, papa yakin Leo tak ada kegiatan yang berarti hari ini.'' jelas Frans

''Kak Leo? tapi aku kan gk terlalu dekat dengannya, aku juga gk tau karakternya seperti apa, tapi dari pada dengan om Rayen gk apa-apa deh, lagi pula aku kepengen banget makan makanan yang viral itu.

Batinnya sambil membayangjan kepiting asam masis pedas yang ia mau.

''Sayang jadi gimana? apa kamu mau pergi sama Leo, biar papa suruh dia datang sekarang?'' ucap Frans

''Iya pah, boleh deh.'' jawab Niken

Diruangan Rayen, saat ini pria itu berniat ingin keruangan abangnya Frans,dengan alasan ingin membicarakan masalah kerjaan,padahal niatnya hanya ingin melihat sang keponakan, entah kenapa rasanya ia ingin sekali bertemu dengan gadis kecilnya itu.

Tiba-tiba ponsel milik Leo berbunyi, pemuda berkaca mata itu langsung merogoh kantong celananya untuk mengambil benda pipih tersebut.

''Pak Frans.'' gumamnya, membuat Rayen menatap kearahnya.

''Ada apa?'' tanya Rayen, Leo hanya mengangkat bahunya bertanda dia juga tidak tau.

Leo langsung menggeser tombol hijau yang ada dilayar ponssl tersebut, dan langsung menempelkannya di telinga.

''Iya pak? oh iya baik pak saya akan segera kesana.'' ucap Leo, setelah itu ia langsung mematika smbungan teleponnya.

'' Ada apa Leo?'' tanya Rayen.

''Gk tau, gue hanya disuruh datang keruangannya.'' jawab Leo.

''Yasudah kalau gitu bareng aja, aku juga mau kesana.'' ucap Rayen yang diangguki oleh Leo

Tok-tok-tok

''Masuk!" terdengar jawaban dari dalam ruangan

Ceklek, suara pintu ruangan terbuka.

Sontak mata mereka menatap kearah yang sama.

Rayen melihat keponakannya itu masih berada didalam ruangan tersebut, dan saat ini dia juga sedang menatap kearahnya.

''Rayen, kau disini juga? padahal saya hanya memanggil Leo untuk datang kesini.'' ucap Frans.

''Iya bang-- maksudnya pak, ada yang ingin saya bicarakan.'' jelas nya, dengan mata yang sesekali melirik pada Niken yang saat itu tengah sibuk dengan ponselnya.

NEXT