Idzam Maliq Barzakh seorang pengusaha muda yang sukses dalam karir nya namun tidak dalam urusan asmara. Karena jenuh dengan kisah asmaranya yang selalu bertemu wanita yang salah, ia berganti profesi menjadi penjual kebab di sebuah mini market atas saran sahabatnya Davin. Ia ingin mencari Bidadari yang tulus mencintainya tanpa memandang harta. Namun perjalanan kisah cintanya ketika menjadi penjual kebab selalu mengalami kegagalan. Karena rata-rata orang tua sang wanita langsung tidak setuju ketika tahu apa profesi Izam sebenarnya. Mereka beralasan jika anak mereka menikah dengan Izam akan menderita dan melarat karena tidak punya harta dari menjual kebab tersebut. Karena hampir putus asa, ia di sarankan sahabatnya fahri untuk tinggal di sebuah pesantren sederhana untuk memperdalam ilmu agama dan di sana lah ia bertemu bidadari yang sesungguhnya yang mau menerimanya apa adanya bukan ada apanya.
Mohon untuk tidak Boomlike teman-teman, untuk menghargai karya para author.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nurhikmah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Panik
"Aaaaaaaaaa.... Setaaaaaaan.... " pekik Amay dengan kencang sambil berlari terbirit-birit.
"Mana, mana setan nya! Mana?? " sahut Izam celingak celinguk melihat kanan kiri.
"Kak, ini airnya! Bersihin gih muka nya! " teriak Haikal sambil membawa sebotol air.
"Kamu sih, gak lihat-lihat kalau mau bikin surprise! Lihat kakak udah kayak udang di balurin tepung tinggal goreng aja di minyak panas! " gerutu Izam kesal.
"He... He... He... Piiisss! Haikal kan gak sengaja kak? Haikal kira kakak itu Badar, makanya kakak yang jadi sasaran surprise kami! " jawab Haikal cengengesan sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Oh ya, siapa yang teriak-teriak tadi kak? " tanya Haikal kepo.
"Kakak kamu! " jawab Izam singkat.
"Oh, Kak Amay! Apaaaaaaa!! " teriak Haikal kaget.
Izam menganggukkan kepala, kemudian mencuci wajahnya yang sudah di penuhi tepung hingga menjadi putih seperti ayam tepung.
Haikal dan teman-temannya sedang mempersiapkan surprise untuk temannya Badar yang lagi berulang tahun dengan menyiram nya dengan tepung yang sudah mereka masukkan ke dalam sebuah ember.
Izam yang sedang pulang ke asrama, tiba-tiba merasa kebelet buang air kecil. Ia lalu putar arah menuju toilet yang ada di sekitar masjid.
Saat ia mau masuk ke dalam toilet pria, Haikal dan teman-temannya langsung membuang tepung yang ada di dalam ember ke arah Izam hingga membuat tubuh Izam bagian depan penuh dengan tepung.
"Beneran kak, yang jerit tadi Kak Amay? " tanya Haikal masih tidak percaya.
"Iya, Haikal???? " ucap Izam dengan geram.
"Aduh, mati aku! " jawab Haikal menepuk keningnya dengan ekspresi cemas.
"Loh, emangnya kenapa Kal? " tanya Izam sedikit penasaran.
"Itu loh Kak, Kak Amay itu pasti mengira kakak itu setan. Karena wajah kakak putih di selimuti tepung seperti setan di filem-filem.
Nah, yang jadi masalah nya ini, kak Amay itu paling takut dengan yang namanya setan! Waktu Kak Amay kecil, ia pernah di kurung teman-temannya di sebuah gudang belakang sekolah dan di takutin dengan berpura-pura seperti sosok seorang hantu. Kak Amay sampai buang air kecil di celana saking takutnya dan pingsan. Ketika sadar, ia langsung berteriak histeris takut dengan setan. Gitu ceritanya Kak! Haikal takut Kak Amay ketakutan seperti dulu! " cerita Haikal panjang lebar.
"Jadi gimana sekarang ini? Apa yang harus kita lakukan? " tanya Izam dengan perasaan cemas.
"Haikal gak tau Kak, Haikal takut Abah marah! " jawab Haikal ketakutan.
"Ya sudah kalau begitu, gimana kalau kita lihat bagaimana keadaan kakak mu itu! " usul Izam dengan wajah serius.
Haikal hanya menganggukkan kepalanya dan mereka akhirnya pergi ke rumah Amay dengan perasaan yang bercampur aduk.
"Kenapa aku cemas gini dengar kisah si jutek itu? Perasaan waktu dekat dengan Anita, aku tidak pernah merasakan cemas dan khawatir seperti ini? Ah sudah lah, mungkin ini karena simpati saja sesama manusia! " Batin Izam dalam hati nya.
Amay yang ketakutan langsung masuk ke dalam kamarnya tanpa melepaskan mukena nya. Ia langsung naik ke atas tempat tidur dengan menutupi tubuhnya dengan selimut hingga tertutup seluruh nya.
Ia menggigil ketakutan dengan mata terpejam dan gigi bergemelutuk saking takutnya ia. Aulia sedang tidak ada di rumah karena ia ada jadwal mengajar santriwati keterampilan hantaran.
Sedangkan Pak lek Rohim dan Bulek Saroh lagi pergi undangan warga desa acara selamatan khitanan anak warga desa tersebut, dan mereka juga belum pulang.
Haikal dengan di ikuti Izam, berjalan cepat-cepat untuk sampai di rumah tempat Amay tinggal.
Haikal memanggil Amay berulang-ulang sampai tiga kali. Karena tidak juga mendapatkan jawaban, Haikal nekat membuka pintu rumah yang kebetulan lupa Amay kunci.
"Astaghfirullah hal Adzim... Pintu rumah sampai tidak di kunci! " ucap Izam pelan tapi masih bisa di dengar Haikal.
"Aduh Kak, Haikal jadi takut kalau Kak Amay kenapa-kenapa? " sahut Haikal dengan wajah cemas dan ketakutan.
"Berdoa saja, Mudah-mudahan kakak mu tidak apa-apa! Lebih baik, kau lihat keadaan kakak mu dulu! Kakak akan menunggu mu di sini! " saran Izam sambil duduk di kursi ruang tamu.
Haikal pun menganggukkan kepalanya dan pergi ke kamar Amay untuk melihat keadaan kakak nya itu.
Sepeninggalan Haikal, Izam duduk di kursi sofa sambil mengamati keadaan ruang tamu di rumah tersebut. Ia mengernyitkan keningnya ketika melihat salah satu foto yang ada di sudut ruangan di dekat lemari.
"Kenapa wajah Bapak yang ada di foto ini seperti tidak asing? Rasanya aku pernah mengenal wajah yang ada di dalam foto ini! "gumam Izam dengan pelan.
"Kak, kak Izam! Tolong Haikal kak! " pekik Haikal dari dalam kamar Amay.
Bersambung...
Alhamdulillah wasyukurillah sudah bisa Up lagi..
Mudah-mudahan bisa Up rutin seperti biasanya..
Mohon doa nya para readers semuanya agar othor kuat dan tabah menjalani takdir yang di berikan Allah SWT kepada othor.
Demi anak Yatim ini, doa kan othor supaya selalu sehat dan kuat dalam menghidupi anak-anak ini sampai mereka dewasa..
Selamat membaca dan selamat beristirahat readers semuanya...
tulisannya juga nggak banyak yang salah.
sampai di sini belum kelihatan tanda-tanda mau tamat.
sebetulnya akan bagus kalau dibuat season 1,2,3 dst
begitu kak..
maaf ya 🙏🙏