Romance modern.
Kisah cinta Anne Halinger dengan Robert Anderson yang bertemu lewat perjodohan.
Anne yang berasal dari keluarga yang tidak menyayanginya. Dia dijodohkan dengan Robert yang hampir bangkrut dan tidak punya penghasilan tetap.
Namun, tiada yang tahu jadi diri Robert yang sebenarnya adalah pewaris dan CEO Black Diamond Group. Bagaimana kisah cinta dua insan ini? Akankah Anne dan Robert berbahagia?
Ikuti terus kisah mereka ya.
IG @cindy.winarto
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cindy Winarto, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 30
"Waw Sayang, makanannya banyak dan indah sekali penataannya." Anne tampak sangat antusias, jarang-jarang melihat dan merasakan kemewahan seperti ini. Mereka berdua sudah lapar dan memutuskan untuk makan siang dulu.
"Sayang, duduk di sini," kata Robert sambil menepuk pahanya.
Anne paham bahwa makan siang ini tidak hanya sekadar makan siang biasa, tapi juga ada bumbu keintiman di dalamnya. Anne pun pelan-pelan duduk di paha Robert. Dia pun segera mengambil piring dan mulai mengiris daging steak wagyu, lalu menyuapi Robert dengan telaten.
Robert makan sambil memeluk Anne dari belakang. Lalu, dia pun gantian menyuapi Anne salad sayur, ikan goreng tepung dan potato chips. Keduanya minum jus jeruk dan menikmati makan siang dengan lahap sambil menonton TV.
Sesekali keduanya berciuman mesra dan memeluk tubuh pasangannya dengan erat. Robert tampak menikmati pemandangan bukit kembar yang menyembul indah dari belakang bahu istrinya. Sesekali dia mengecup tulang selangka Anne dengan mesra.
Anne pun tidak diam, dia pura-pura menumpahkan sedikit saus mayonaise di celana renang Robert untuk menjahilinya.
"Sayang, ups sorry. Tumpahnya banyak nih. Aku bersihkan dulu ya."
Robert tahu Anne iseng menumpahkan saus mayonaise itu, tapi dia tak menyangka bahwa Anne akan berlutut di depannya dan menjilat saus itu dengan lidahnya sampai bersih. Baru celananya saja yang dijilat, itu sudah membuat voltase belut listrik naik. Sudah dipastikan tonjolan itu makin besar.
Kemudian, Anne mengecup singkat si tonjolan sebelum dia duduk lagi di pangkuan Robert, membuat si empunya sontak gelagapan diperlakukan intim seperti itu. Anne betul-betul tambah liar sekarang! Robert suka itu.
"Sayang, yuk pakaikan aku sun block dulu sebelum berenang," ucap Anne manja.
"Oke, yuk sana kamu berbaring telungkup di kursi renang balkon," ujar Robert serak. Jujur saja saat ini dia tidak mau berenang, dia ingin bergulat dengan istrinya di ranjang.
Anne pun segera telungkup. Tangan Robert begitu pandai mengoleskan sun block pelan-pelan mulai dari leher Anne, lalu turun ke bahu, dan tulang selangkanya.
Tangannya berpetualang ria di tali bikini itu. Dilepaskannya ikatan tali itu. Modus sekali dia. Bilangnya mau bantu Anne pakai sun block padahal sebenarnya ingin mengeksplor tubuh istrinya yang telungkup. Kedua tangannya meremas pelan-pelan kedua bukit kembar Anne, dan berlama-lama di bagian itu. Gerakannya makin intens saat menekan dua ****** cokelat itu. Jantung Anne berdebar tak karuan sekarang.
"Rob, Sayang, hummmm ohhh ahhh." Anne melenguh geli. Berikutnya, tangan Robert membuka tali pita celana bikini, sehingga bokong Anne terpapar jelas. Tangan Robert mengolesi area itu dengan sabar. Perlahan, jemari Robert menuju area intinya dan mulai memainkannya, akhirnya dia menemukan kacang almond favoritnya. Anne pun kelojotan dibuatnya. Jari suaminya sungguh terampil. Bokongnya bergerak naik turun dan kiri kanan mengikuti irama jemari Robert, hingga akhirnya ******* tercapai, area inti sudah banjir basah penuh nikmat dan Anne pun gemetaran sambil menggenggam kursi pantai kayu itu kuat-kuat.
"Ahh, Sayang, Sayang, ahhhhh aku getarrr," teriak Anne kencang. Keringat mengalir di dahinya. Jantungnya berdebar tak karuan. Anne harus mengakui bahwa efek vibrator jemari Robert memang top selalu.
Untungnya, area pantai depan balkon sudah kosong. Kamar kiri, kanan, atas dan bawah pun sengaja dikosongkan Robert, dia sudah merencanakan ini dengan matang. Tentu dia tidak mau mengganggu tamu lain dengan suara berisik 'kan.
Anne telungkup lemas sekarang. Tangan Robert segera membaliknya seperti ikan saja. Mata Anne bersirobok dengan mata Robert. Pandangan keduanya berkabut gelora asmara.
Robert berkata dengan parau, "Sekarang bagian depanmu aku kasih sun block dulu." Tangan Robert segera menarik bikini atas dan bawah itu sehingga sekarang Anne plontos di hadapannya. Anne pun memejamkan matanya sembari menikmati usapan Robert.
Robert menindihnya, dan ketika tiba di bagian bukit kembar, dia berubah jadi seperti anak bayi saja. Anne memang sudah fully on, sehingga menyebabkan kedua bukit itu mengeras, tanda dia sedang amat bergairah. Mulut Robert menyusu dengan rakus, sedangkan satu tangannya asyik memainkan bukit sebelahnya. Anne menatap wajah Robert dan mengusap pipi Robert dengan penuh kasih, lalu menarik-narik rambut Robert saat dia merasa seluruh tubuhnya makin tegang dan panas oleh permainan Robert.
Dia suka adegan susu-menyusu ini, entah kenapa setiap kali Robert menyusu, ada perasaan hangat di hatinya bahwa Robert begitu tergantung padanya, seperti bayi pada ibunya. Harus diakuinya, size bukit kembarnya pun tambah besar semenjak Robert rajin menyusu tiap harinya. Dia pun sudah berganti size bra yang lebih besar. Dan Anne suka itu!
Robert mengisap bukit sebelahnya juga, lalu dia bangun tegak lagi dan mengolesi sun block di tangan dan perut Anne. Tangannya menuju area inti Anne, seraya membuka celana renangnya. Sambil satu tangannya juga mengusap-usap juniornya sehingga membesar seperti sosis jumbo.
Anne pun refleks membuka kedua pahanya lebar-lebar dan berkata, "Masuk, Sayang, please, ahhh ahhh."
Robert pun segera memasukkan sosis jumbonya dalam sekali dorong, "Ahhhh, sudah, sudah masuk, ahh enakkkk, sempit sekali Sayang, punyaku kejepit nih, enakkk ohhh, Anne aku cinta kamuuu ahh." Robert tersengal-sengal penuh nikmat.
Anne merabai rambut, leher, punggung, dan bahu Robert dengan penuh cinta kasih. Penyatuan ini adalah bahasa kasih paling intim untuk mereka berdua.
Anne berciuman dengan Robert sampai bibirnya bengkak. Ketika keduanya kehabisan napas, Robert menghentikan ciuman itu, dan mencium ceruk leher Anne dan memberikan stempel kepemilikan. Sesekali dia juga menyusu lagi di bukit kembar Anne.
"Aku tarik dulu ya, ahhhhh, punyaku besar sekali, berlendir, Sayang. Ohh, aku suka ini Anne, kamu banjir cairan, lihat punyaku basahhhh semua," ujar Robert senang. Anne mendongak ke bawah, betul saja, sosis itu sudah basah oleh cairan mereka berdua.
Robert mengocok sosis itu lagi dengan tangan kanannya, dan tangan kirinya mengocok area inti Anne, "Aku butuh cairan kamu, Anne. Itu bikin aku terangsang. Ohhh, aku masuk lagi ya," ujar Robert serak.
Sosis basah nan licin itu mendobrak masuk dengan cepat. Anne menggelepar di bawah pelukan Robert. Robert berulang kali mengucapkan kata-kata "I love you" saat penyatuan itu berlangsung. Anne pun mengucapkan bahwa "Selamanya aku milikmu, Rob," sehingga membuat Robert makin on dan hatinya berbunga-bunga mendengar pernyataan istrinya.
Robert mencium bibir Anne lahap dan berikutnya pelepasan itu pun terjadi. Mereka berpelukan erat. Robert berbaring dan memeluk Anne.
"Sayang, terima kasih karena kamu membuatku merasa dicintai, aku bahagia, Robert Sayang," ucap Anne tulus.
Mereka baru sadar jika mereka telah bercinta di kursi pantai di balkon kamar! Sungguh berani sekali. Namun, mereka suka dengan variasi tempat seperti ini, memacu adrenalin semakin tinggi.
Anne pun bangkit menuju kamar dan mengajak Robert melanjutkan ronde berikutnya di lantai, karpet bulu putih itu membuatnya bersemangat untuk bergulat. Mereka batal berenang di pantai dan meneruskan pergulatan itu hingga tiga jam lamanya.
***
Halo, dukung terus karya pertama author ya. Klik like, vote, favorit dan bagi koinnya jika kamu berkenan. Terima kasih.
IG @cindy.winarto